Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGARUH MEDITASI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Widodo, Gipta Galih; Purwanigsih, Puji
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit kronis yang menyebabkan stres (stressful). Meditasi telah berhasil digunakan dalam perawatan dan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita  hipertensi  di  Unit  Rehabilitasi  Sosial  Wening  Wardoyo  Kabupaten  Semarang..  Metode penelitian adalah quasy eksperimen yang dilakukan terhadap 20 responden kelompok control dan 20 responden kelompok intervensi. Kelompok intervensi dilakukan meditasi dalam kelompok yang berisi 10 responden tiap kelompok yang dilakukan selama 7 pertemuan. Kelompok control diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan hipertensi. Analisis dilakukan uji beda pada 2 kelompok dengan menggunakan  uji  chi  square.  Hasil  penelitian  didapatkan  Kualitas  hidup  pada  kelompok  intervensi sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 responden (80,0%), demikian juga pada kelompok kontrol responden  yang memiliki kualitas hidup sedang sebanyak 17 responden (85%). Kualitas hidup pada kelompok  intervensi  sebagian  besar  adalah  baik  sebanyak  18  responden  (90,0%),  sedangkan  pada kelompok kontrol responden yang memiliki kualitas hidup cukup sebanyak 19 responden (95%). terdapat perbedaan kualitas hidup setelah diberkan meditasi pada kelompok intervensi (p: 0,000). Rekomendasi hasil  penelitian  ini  dapat  dilanjutkan  secara  kontinu  oleh  pengelola  unit  rehabilitasi  social  untuk membantu meningkatkan kualitas hidup lansia yang berada dipanti.
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Wakhid, Abdul; Kamsidi, Kamsidi; Widodo, Gipta Galih
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.292 KB)

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisis sebagian besar ketergantungan terhadap mesin hemodialisis yang mengakibatkan terjadinya perubahan seperti masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, impotensi, dan berisikomengalami depresi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Kabupaten Semarang. Desain penelitian yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatansurvei. Populasi penelitian 85 pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Teknik sampling menggunakan quota sampling sehingga jumlah sampel penelitian yaitu 85 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat depresi. Analisis data menggunakananalisisunivariat. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisisdepresi ringan sejumlah 41 orang (48,2%). Saran bagi RSUD Kabupaten Semarang untuk memberikan pelayanan keperawatan yang holistik pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis. Kata kunci: Tingkat depresi, gagal ginjal kronik, hemodialisis DESCRIBE DEPRESSION LEVEL OF CHRONIC KIDNEY FAILURE UNDERGOING HEMODIALYSIS ABSTRACTThis research is motivated patients under going hemodialysis are largely dependent on hemodialysis machines resulting in changes such as financial problems, difficulty in keeping jobs, disappearing exualurges, impotence, and patient softenex perience self – conceptual disturbances as well as body image disturb ancesdue to the difficulty of accepting changes that result from failure kidney that  experienced resulting in depressed patients. The research aim is to describe depression level of chronic kidney failure under going hemodialysis ar Semarang Regency hospital. This research used descriptive correlative method with cross sectional approach. Population in this research were 85% of patients with chronic renal failure who under went hemodialysis at RSUD Semarang Regency. Sampling technique used sample quota. Data collection questionnaires used depressi on level sand self concept questionnaires. Analysis univariat was used in this analysis. The results of the study show that most patients with chronic renal failure under going hemodialysis experience mild depression as many as 41 people (48.2%). Suggestions to the hospital toteach patients to always optimistic to try new things, courageous, confident, enthusiastic, feeling self worth, dareto set a goal to live, behave and positively, and can be a reliable leader. Keyword: Depression level, chronic kidney disease, hemodialysis 
KONSEP DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Wakhid, Abdul; Widodo, Gipta Galih
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 1 (2019): Januari
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.675 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.1.2019.7-11

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisis sebagian besar ketergantungan terhadap mesin hemodialisis yang mengakibatkan terjadinya perubahan seperti masalah finansial, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, dorongan seksual yang menghilang, impotensi, dan pasien sering kali mengalami gangguan konsep diri serta gangguan citra tubuh karena kesulitan menerima perubahan yang terjadi akibat gagal ginjal yang dialaminya sehinggamengakibatkan pasien mengalami depresi. Desain penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatansurvei. Populasi penelitian 85 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Teknik sampling menggunakan quota samplingsehinggajumlah sampel penelitian yaitu 85 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat depresi dan kuesioner konsep diri. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisismemiliki konsep diri yang negatifsejumlah 52 orang (61,2%), sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami depresi ringan sejumlah 41 orang (48,2%). Ada hubungan secara signifikan antara konsep diri terhadap tingkat depresi pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan nilai p-value 0,000 < ? (0,05). Saran bagi rumah sakit, untuk memberikan pelayanan keperawatan yang holistik pada pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis.   Kata kunci : Konsep diri, gagal ginjal kronik, hemodialisis   SELF-CONCEPT OF PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE WHO UNDERWENT HEMODIALYSIS   ABSTRACT Patients under going hemodialysis are mostly dependent on hemodialysis machines which result in changes such as financial problems, difficulty maintaining work, sex drive that disappears, impotence, and patients often experience self-concept disorder sand body image disturbances dueto difficulties receiving changes that occur dueto failure the kidneys they experiences that the patient experiences depression. The research design is descriptive with a survey approach. The study population was 85 patients with chronic renal failure who under went hemodialysis. The sampling techniqueuse squota sampling so that the number of study samples is 85 patients with chronic renal failur eunder going hemodialysis. Data collection using depression level questionnaire sand self-concept questionnaires. The results showed that most patients with chronic kidney failure who under went hemodialysis had a negative self-conceptof 52 people (61.2%), the majority of patients with chronic renal failure who under went mild depression experienced 41 people (48.2%). There is a significant relationship between self-concept and depression level of patients with chronic renal failure under going hemodialysis with a p-value of 0,000 <? (0,05). Advice for hospitals, to provide holistic nursing services for patients with chronic kidney failure who are under going hemodialysis.   Keywords: Self-concept, chronic kidney failure, hemodialysis
Breastfeeding Self Efficacy Ibu Post Seksio Saesarea Mardiyaningsih, Eko; Purwaningsih, Heni; Galih Widodo, Gipta
Journal of Holistic Nursing Science Vol 8 No 1 (2021): (JANUARY)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/nursing.v8i1.3509

Abstract

The one factor that causes mothers to stop breastfeeding is low self- efficacy. The lowest breastfeeding self-efficacy causing the mother to stop breastfeeding too quickly even at the beginning after giving birth to the mother breastfeeding her baby. The goal of this study is to determine the scale of Breastfeeding Self Efficacy in mothers with cesarean childbirth. Descriptive research type, sampling technique with purposive sampling with criteria mothers who give birth with cesarean section, do not experience complications after childbirth and are eager to become respondents. This type of research was descriptive with a purposive sampling technique, the criteria were mothers who gave birth by cesarean section, did not experience postpartum complications, and willing to be respondents. The sample in this study was 52. The study used the Breastfeeding Self Efficacy Scale to explore breastfeeding self-efficacy. Data analysis used univariate analysis in the form of frequency and proportion distributions. The results indicated that most respondents who had a high BSE score were the high-risk age group (56.3%), worker (54.2%), tertiary education (62.5%), breastfeeding experience (51.6%), multipara (53.3%). To increase BSE score, it is necessary to promote breastfeeding so that it is hoped that it will increase the duration of exclusive breastfeeding
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kecemasan Pasien Di Ruang Triase Instalasi Gawat Darurat Hospital Nacional Guido Valadares Lolita maria de. Araujo; Eko Susilo; Gipta Galih Widodo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 7 No 14 (2015): JURAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan denganperasaan tidak pasti dan tidak berdaya perasan takut dan cemas yang dialami oleh pasien seringdipengaruhi oleh sikap dan cara berkomunikasi petugas rumah sakit termasuk perawat tampaadanya komunikasi yang jelas dapat menyebabkan pasien menjadi defensif. Tujuan dalampenelitian ini adalah adakah Hubungan komunikasi teraupetik perawat dengan kecemasan perawatdiruang triase instalasi gawat darurat Hospital Nacinal Guido Valadares.Penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang akanditeliti dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Ruang Triase Instalasi Gawat Darurat HospitalNacional Guido Valadares pada bulan Januari 2014 sebanyak 109 pasien. Pengambilan sampeladalah accidental sampling, dan analisa data dalam penelitian ini kendall tauHasil penelitian analisa univariat menunjukan mayoritas ,komunikasi teraupetik perawat baik64,4% ,kecemasan berat 54,7% dan hasil analisa bivariat ada hubungan komunikasi terapeutikperawat dengan kecemasan dengan P value = 0.044 dan r -0,250 maka dapat di simpulkan bahwaada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasien di Ruang Triase InstalasiGawat Darurat Hospital Nacional Guido Valadares.Hendaknya Rumah sakit meningkatkan pelayanan bagi pasien dengan meningkatkankemampuan pelayanan tenaga medis khususnya kemampuan komunikasi terapeutik perawat
HUBUNGAN PERAN KONSELOR DENGAN KEPATUHAN ODHA DALAM MENGKONSUMSI ARV DI VCT RSUD MGR. GABRIEL MANEK, SVD ATAMBUA Wilfrida Yuliana Sose; Gipta Galih Widodo; Puji Lestari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 17 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran konselor merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV. VCT RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua memiliki dua orang konselor yang bertugas untuk memberikan konseling kepada ODHA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara peran konselor dengan kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV di VCT RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan desain penelitiannya adalah studi potong lintang (cross-sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA yang mendapat ARV berjumlah 163 orang, dengan sampel yang diambil sebanyak 62 ODHA, dengan mengggunakan teknik quota sampling. Uji statistik yang digunakan untuk menghubungkan peran konselor dengan kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV ini adalah uji Fisher Exact. Data yang diambil dilakukan analisis univariat dan bivariat. Pada analisis univariat didapatkan gambaran peran konselor baik sebanyak 68,3 %, kurang baik sebanyak 31,7 % dan gambaran kepatuhan ODHA yang patuh 85,7 %, tidak patuh 14,3 %. Sedangkan analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara peran konselor dengan kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV di VCT RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan antara peran konselor dengan kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV di VCT RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan ODHA dalam mengkonsumsi ARV, yaitu faktor dukungan sosial keluarga dan pengetahuan tentang HIV dan terapinya.
PENGARUH PAPARAN WARNA TERHADAP KEMAMPUAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SUMOWONO KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Muhammad Taufiqul Ibad; Eko Susilo; Gipta Galih Widodo
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 8 No 20 (2016): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warna berpengaruh pada fisiologis seseorang termasuk pada fungsi memori.Hipertensi berpengaruh pada penurunan memori. Terapi yang sudah digunakan untukmencegah penurunan memori adalah dengan konsumsi suplemen seperti gingko biloba danjuga kontrol ketat terhadap tekanan darah dengan obat-obatan tetapi potensi warna belumterlihat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh paparan warna (merah, birudan hijau) pada kemampuan memori jangka pendek pasien hipertensi.Penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental Design dan jenis rancanganPosttest Only Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian adalah 52 penderitahipertensi yang ada di Desa Sumowono Kec. Sumowono Kab. Semarang. Jumlah sampelsebanyak 28 responden dengan 14 kelompok kontrol dan 14 kelompok intervensi. Metodepengambilan sampel dengan Menggunakan teknik purposive sampling. Analisis datamenggunakan uji parametrik t-test dependent dan independent.Gambaran kemampuan memori jangka pendek penderita hipertensi sesudah diberikanpaparan warna pada kelompok intervensi rata-rata skor memori responden 10,50 dimana skorpaling rendah sebesar 7 dan skor paling tinggi 14. Gambaran kemampuan memori jangkapendek penderita hipertensi sesudah diberikan paparan warna pada kelompok control rata-rataskor memori responden 8,71 dimana skor paling rendah sebesar 5 dan skor paling tinggi 12.Ada pengaruh pemberian paparan warna terhadap kemampuan memori jangka pendek padapenderita hipertensi di Desa Sumowono Kec. Sumowono Kab. Semarang ( p-value 0,030 < α(0,05).
Efek Cold Pressor Test Terhadap Pasokan dan Kebutuhan Oksigen Miokard Pada Perokok Aktif di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Gipta Galih Widodo; Elly Nurachmah; Budiharto Budiharto
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.194

Abstract

AbstrakPenelitian kuasi eksperimen ini bertujuan menguji pengaruh cold pressor test (CPT) terhadap pasokan dan kebutuhan oksigen miokard pada perokok aktif dengan pengukuran tekanan darah dan segmen ST di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 perokok aktif di Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang dan ditentukan dengan cluster sampling. Pengaruh CPT terhadap tekanan darah dan segmen ST pada perokok aktif diuji dengan dependent sample t test. Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah setelah intervensi CPT mengalami penurunan. Hasil analisis dengan uji t test menunjukkan bahwa CPT menurunkan tekanan darah setelah intervensi CPT (p=0,000). Rata-rata segmen ST sebelum dan setelah intervensi CPT tidak jauh berbeda. Hasil uji t test menunjukkan bahwa CPT tidak berpengaruh dalam menurunkan segmen ST pada perokok aktif (p = 0,895). Penelitian ini menyimpulkan bahwa CPT berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada perokok aktif tetapi tidak berpengaruh terhadap perubahan segmen ST. Selama CPT terjadi peningkatan tekanan darah dan berangsur menurun setelah dilakukan CPT. Segmen ST tidak mengalami perubahan. CPT dapat digunakan oleh perawat untuk memprediksi kejadian peningkatan tekanan darah. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan alat ukur yang lebih sensitif dan menggunakan determinan pasokan dan kebutuhan oksigen miokard yang lain seperti preload dan denyut jantung. AbstractThis quasy-experimental research was aimed to examine the effect of cold pressor test (CPT) to the myocardial oxygen demand and supply among active smokers in the Ungaran district, Semarang by measuring blood pressure and ST segment. There were 76 active smoker males involved as the cluster sampling in the research. To examine the CPT effect on the blood pressure and ST segment among the active smokers, dependent sample t test was conducted. The result of the research showed that average blood pressure is decreased after CPT. Furthermore, CPT showed its effects on decreasing blood pressure after the intervention (p = 0,000). The averages of ST segment before and after intervention of CPT were slightly different. Thus, CPT indicated no significant impact in decreasing ST segment among active smokers (p = 0,895). The research concluded that CPT caused blood pressure changes among active smokers but do not have effect in ST segment changes. On the other hand, it was observed that the initial blood pressure were increase during CPT but then gradually decreased immediately after the end of CPT. In addition, ST segment remained unchanged. Therefore, the CPT is still beneficial for predicting high blood pressure in patient compared to other cardiac stress test. Nevertheless, it is recommended to use more sensitive device and to consider other determinants of the myocardial oxygen demand and supply such as preload and heart beat for further research.
HUBUNGAN PERILAKU PANTANG MAKAN DENGAN WAKTU PENYEMBUHAN LUKA PASIEN POST SECTIO CAESAREA Heni Purwaningsih; Dyah Ambarningtyas; Gipta Galih Widodo
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.799 KB) | DOI: 10.32504/sm.v15i1.144

Abstract

ABSTRACTBackground of Study: One of the factors that can affect the wound healing of post-SC patients is eating abstinence. Tarak (Abstinence) to the food should not be done by post operative mother sectio caesaria because it can slow the healing process of stitches wound. The purpose of this research is to know the difference of abstinence behavior and the wound healing time of post sectio caesarea patient at Ken Saras Hospital and Kusuma Ungaran Hospital. Methods: The research design is a comparative method with cross sectional approach. The population of this study postpartum mother of SC in Ken Saras and Kusuma Hospital with the  number  of  samples  66  respondents  using  purposive  sampling  technique  and  data collection tools using questionnaires. Data analysis used chi square test. Result: The results showed the abstinence behavior of patients post sectio caesarea day 7 categories abstinence 62,1% and wound healing time patients post sectio caesarea day 7 fast category 59,1%. There was an association of abstinence-eating behavior with wound healing time of post-sectio caesarea patients, with p value of 0,000 (α = 0,05). Conclusion: Preferably post sectio caesarea mothers increase abstinence behavior by for example by making a menu schedule recommended by medical personnel and asking for support from the family related menu they should provide so that the healing time can be in line with expectations. Keywords: Abstinence Behavior, Healing Wound Time, Patient Post Sectio Caesarea
PENGARUH MEDITASI TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI UNIT REHABILITASI SOSIAL WENING WARDOYO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Gipta Galih Widodo; Puji Purwanigsih
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.703 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi penyakit kronis yang menyebabkan stres (stressful). Meditasi telah berhasil digunakan dalam perawatan dan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, stroke. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh meditasi terhadap kualitas hidup lansia yang menderita  hipertensi  di  Unit  Rehabilitasi  Sosial  Wening  Wardoyo  Kabupaten  Semarang..  Metode penelitian adalah quasy eksperimen yang dilakukan terhadap 20 responden kelompok control dan 20 responden kelompok intervensi. Kelompok intervensi dilakukan meditasi dalam kelompok yang berisi 10 responden tiap kelompok yang dilakukan selama 7 pertemuan. Kelompok control diberikan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan hipertensi. Analisis dilakukan uji beda pada 2 kelompok dengan menggunakan  uji  chi  square.  Hasil  penelitian  didapatkan  Kualitas  hidup  pada  kelompok  intervensi sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 responden (80,0%), demikian juga pada kelompok kontrol responden  yang memiliki kualitas hidup sedang sebanyak 17 responden (85%). Kualitas hidup pada kelompok  intervensi  sebagian  besar  adalah  baik  sebanyak  18  responden  (90,0%),  sedangkan  pada kelompok kontrol responden yang memiliki kualitas hidup cukup sebanyak 19 responden (95%). terdapat perbedaan kualitas hidup setelah diberkan meditasi pada kelompok intervensi (p: 0,000). Rekomendasi hasil  penelitian  ini  dapat  dilanjutkan  secara  kontinu  oleh  pengelola  unit  rehabilitasi  social  untuk membantu meningkatkan kualitas hidup lansia yang berada dipanti.