Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

GAMBARAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG Nissa, Aghny Auliya; Surjani, -; Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 1, No 1 (1): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kualitas pelayanan antenatal dapat diukur dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan oleh ibu hamil. Salah satu tujuan antenatal care adalah mendeteksi komplikasi selama kehamilan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Getasan Kab Semarang sejumlah 33 responden, teknik sampling menggunakan stratified random sampling.Hasil Penelitian : Analisa univariat didapatkan data bahwa sebagian besar responden (48,5%) mengatakan bahwa cukup puas dengan pelayanan antenatal care , sedangkan dalam kategori puas (36,3%) dan sedikitnya responden mengatakan (15,2%) kurang puas dengan pelayanan antenatal care. Kesimpulan : Ibu hamil diharapkan secara rutin melakukan antenatal care, agar dapat diketahui perkembangan kehamilannya sehingga terjadinya komplikasi selama kehamilan dapat dicegah secara dini.Kata kunci: antenatal care, kepuasan, pelayanan
Penerapan Model Keperawatan Self Care Orem pada Asuhan Keperawatan Ibu Hamil yang Mengalami Kontraksi Dini Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Neonatal mortality rate in Indonesia caused prematurity reaches 70%. Premature contractions causes a preterm delivery and often occurs in 8-10% of pregnancies. By applying the model of nursing Selfcare Orem, it makes nurse more focused, systematic and it describes the role of nurses. This study aimed at applying Orem self-care nursing models in nursing care of pregnant women who experiencing premature contractions. Methods: This study used case study approach. The sample in this study was 5 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Results: The number of respondents who graduated from Elementary School is 4 (80%) and 2 respondents (20%) were graduated from Junior High School. Based on the type of profession, 4 respondents (80%) were housewives and 1 respondent (20%) was a private sector employee. While the pregnancy average age of respondents who experienced a premature contractions was 30 weeks. Those five respondents experiencing premature contractions due to a leukorrhea. Conclusions and Recommendations: Nurse facilitates the improvement of the clients ability to care for herself and does not put the client in a dependence position. The action given to clients includes wholly compensatory system, partially compensatory system, and supportive educative.
Media Informatif Tentang Perawatan Kehamilan pada Kelas Ibu Hamil Mardiyaningsih, Eko; Setyoningrum, Umi
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Menurut SDKI tahun 2012 Angka Kematian Ibu sejumlah 102/100.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi tercatat 32/1.000 kelahiran hidup. Salah satu faktor penentu angka kematian ibu yaitu rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil adalah Kelas Ibu Hamil. Untuk melaksanakan Kelas Ibu Hamil diperlukan suatu media informatif tentang perawatan kehamilan. Tujuan : Untuk meneliti dan mengembangkan suatu media informatif tentang perawatan kehamilan pada kelas ibu hamil. Metode : Penelitian ini menggunakan metode action research yang terdiri atas dua tahap. Tahap pertama mengkaji tingkat pemahaman ibu hamil tentang perawatan kehamilan serta penyusunan draft media. Sedangkan tahap kedua mengimplementasikan media. Jumlah responden 40 ibu hamil. Hasil :Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang perawatan kehamilan rendah sejumlah 22 (55%), keterpaparan informasi tentang perawatan kehamilan kurang sejumlah 24 (60%), sumber informasi sebagian besar dari tenaga kesehatan yaitu sejumlah 32 (80%). Bentuk media yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa leaflet. Kesimpulan : Media berupa leaflet tentang perawatan kehamilan dapat digunakan pada kelas ibu hamil sebagai media pembelajaran informatif.
Caring Environment Model in Emergency Services of Hospitals by Banyumas Public Perception Suroso, Jebul; Yuliarti, Yuliarti; Mardiyaningsih, Eko
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i1.8655

Abstract

Caring environment for providing service in the emergency departmentof the hospital becomes the need of the society. Caring environment has impact on the satisfaction, safety, and potential success of the services for the patients. The research aims at identifying the perception of society on caring environment as well as confirming the model of caring environment for providing emergency service in the hospital. This research employs descriptive exploration, involving 300 patients of emergency department from three hospitals in Banyumas. The analysis of decriptive data is conducted to categorize the perception of society on caring environment. The construct validity of caring environment is tested using confirmatory factor analysis. The result shows that the perceptions of society on caring environment in emergency department are good (86.3%) and fair (13,7 %). As the construct used to shape the model of caring environment has met the criteria of goodness of fit, involving: GFI; 0.96, RMSEA; 0.031, AGFI; 0,94; NFI;0,98; CFI;1, so it is revealed that the measurement model of caring environment for providing emergency service is fit. Moreover, all indicators are able to explain and support the model of caring environment for providing emergency services, involves; clean and comfortable room, complete facilities and equipments, and room safety. This finding could be the foundation for formulating the policy of caring quality improvement related to the aspect of caring environment for providing emergency services.
Breastfeeding Self Efficacy Ibu Post Seksio Saesarea Mardiyaningsih, Eko; Purwaningsih, Heni; Galih Widodo, Gipta
Journal of Holistic Nursing Science Vol 8 No 1 (2021): (JANUARY)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/nursing.v8i1.3509

Abstract

The one factor that causes mothers to stop breastfeeding is low self- efficacy. The lowest breastfeeding self-efficacy causing the mother to stop breastfeeding too quickly even at the beginning after giving birth to the mother breastfeeding her baby. The goal of this study is to determine the scale of Breastfeeding Self Efficacy in mothers with cesarean childbirth. Descriptive research type, sampling technique with purposive sampling with criteria mothers who give birth with cesarean section, do not experience complications after childbirth and are eager to become respondents. This type of research was descriptive with a purposive sampling technique, the criteria were mothers who gave birth by cesarean section, did not experience postpartum complications, and willing to be respondents. The sample in this study was 52. The study used the Breastfeeding Self Efficacy Scale to explore breastfeeding self-efficacy. Data analysis used univariate analysis in the form of frequency and proportion distributions. The results indicated that most respondents who had a high BSE score were the high-risk age group (56.3%), worker (54.2%), tertiary education (62.5%), breastfeeding experience (51.6%), multipara (53.3%). To increase BSE score, it is necessary to promote breastfeeding so that it is hoped that it will increase the duration of exclusive breastfeeding
Hubungan Pola Makan dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia Remaja Putri Utami, Baiq Nurlaily; Surjani,; Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2015.10.2.604

Abstract

Anemia pada remaja putri  ditandai oleh beberapa hal antara lain  lesu, lemah, letih, lelah dan lalai (5L), sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang. Faktor-faktor yang berkaitan dengan anemia pada remaja putri diantaranya diet dan pola menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diet dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di MTs Ma’Arif Nyatnyono Kabupaten Semarang. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di MTs Ma’Arif Nyatnyono Kabupaten Semarang. Sejumlahl 70 siswa perempuan dipilih sebagai responden secara acak. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hubungan diuji dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola makan dan kejadian anemia diperoleh OR 5,400 (p 0,002), pola menstruasi dengan kejadian anemia OR 5,769 (p 0,002). Disimpulkan bahwa baik pola makan maupun pola menstruasi berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di MTs Ma’Arif Nyatnyono Kabupaten Semarang. Diharapkan MTs Ma’Arif Nyatnyono Kabupaten Semarang lebih memperhatikan kejadian anemia pada siswinya agar tidak mengganggu prestasi dan menghambat tujuan pendidikan.  
Faktor yang berhubungan dengan frekuensi penimbangan balita di posyandu Ariyani, Rina Dwi; Susanti, Rini; Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 07 No. 3 (2012)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2012.7.3.404

Abstract

Integrated Services Pos is a program of the Government of Indonesia which is useful for monitoring the growth and development of children under five every month. This study aims to determine the factors associated with the frequency of infants weighing. Design of the study is a descriptive study of correlation with cross-sectional approach. The population in this study were mothers of young children in the Pilangrejo village Integrated Services Pos. Sample in this study using purposive sampling techniques to obtain 74 samples. According to the results of research in getting the p value 0.003, so is rejected it means no employment relationship with the frequency of weighing a toddler. There is a relationship of maternal knowledge with the frequency of weighing infants with p value 0,000. Health centers are expected to further improve infrastructure facilities in Integrated Services Pos is to provide a better weighing equipment and provide a schedule Integrated Services Pos in the afternoon so that working mothers so that people can follow the activities of Integrated Services Pos. 
Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kecemasan terhadap Ketidakteraturan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Bergas Sangging, Ni Kadek Marta Ayunita; Setyowati, Heni; Mardiyaningsih, Eko
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 09 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2014.9.2.567

Abstract

Ketidakteraturan siklus menstruasi dialami oleh 20% remaja di Indonesia yang mengalami masalah menstruasi. Depresi rentan terjadi pada perempuan yang mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi karena situasi tersebut menimbulkan ketidakpastian yang mengakibatkan kecemasan. Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat kinerja fungsi-fungsi kognitif seseorang, seperti berkonsentrasi, mengingat dan pemecahan masalah. Faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu stressor, maturitas, keadaan fisik, usia, jenis kelamin, pengetahuan dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan siswi tentang menstruasi dengan kecemasan terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas. Desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas yang memiliki ketidakteraturan siklus menstruasi, teknik sampling dengan sampel jenuh sejumlah 60 siswi. Hasil analisis dengan Kendall Tau (?) ada hubungan antara pengetahuan siswi tentang menstruasi dengan kecemasan terhadap ketidakteraturan siklus menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Bergas dengan hubungan yang kuat (0.000
Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin terhadap Produksi Asi Ibu Post Seksio di Rumah Sakit Wilayah Jawa Tengah Mardiyaningsih, Eko; Setyowati,; Sabri, Luknis
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 06 No. 1 (2011)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2011.6.1.321

Abstract

The research background was the deflation of breast-milk production during the first day after bearing. The objective of this research was to perceive the effectiveness of combination of marmet techniques and oxytocin massage to breast-milk production on post cesarean section women. This was an quasi experiment research using post test only design with a control group. Samples were collected with non-probability sampling techniques which was consecutive sampling, involving 54 total samples. Research result shows there is a difference between the proportion of breast milk production smoothness among controlled group and intervention group (p value=0.000). This study also shows that post cesarean section women given combination of marmet technique and oxytocin massage have 11.5 greater opportunity to have smooth breast-milk production compared to controlled group (OR= 11.500).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONDOM UNTUK PENCEGAHAN PMS PADA WPS DI LOKALISASI SUKOSARI BAWEN KABUPATEN SEMARANG Rizka Fauza; Rini Susanti; Eko Mardiyaningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.554 KB)

Abstract

Latar Belakang Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global karena pola penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Salah satu penyebabnya adalah transaksi seks pada wanita pekerja seksual (WPS) dan pelanggannya dengan tingkat penggunaan kondom yang rendah (kurang dari 10%). Faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom antara lain pendidikan, pengetahuan, sikap, dan ketersediaan kondom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS di Lokalisasi Sukosari Bawen Kabupaten Semarang Metode Penelitian Jenis penelitian ini deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.Analisis data menggunakan uji statistik Spearman Rank, jumlah sampel sebanyak 90 orang WPS di lokalisasi Sukosari Bawen dengan teknik sampling nonprobability sampling yaitu total sampling. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS adalah faktor pengetahuan dan ketersediaan kondom (p<0,05), sedangkan faktor pendidikan dan sikap tidak berhubungan dengan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS (p>0,05). Faktor pengetahuan memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS  pada WPS (r = 0,420), sedangkan faktor ketersediaan kondom memiliki hubungan yang lemah terhadap penggunaan kondom untuk pencegahan PMS (r s = 0,390). Kesimpulan Penyuluhan dan pelatihan mengenai PMS dan penggunaan kondom pada WPS perlu dilakukan oleh pihak unit kesehatan setempat dan perlunya pengawasan dari pengasuh berhubungan dengan penggunaan kondom pada anak asuh. Selain itu, diharapkan WPS lebih termotivasi untuk melakukan tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS.