Ulum al-quran
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
ABSQ2103 ULUM AL-QURAN SEMESTER: JANUARI 2014 __________________________________________________________________ ______ ARAHAN KEPADA PELAJAR 1. Tugasan ini mengandungi SATU soalan sahaja yang disediakan dalam bahasa pengantar modul bercetak bagi kursus ini.
Related papers
Dengan adanya pembagian al-Qur"an kepada Makkiy dan Madaniy diketahui bahwa ia diturunkan kepada Nabi Shallallâhu "alaihi Wa Sallam secara bertahap. Turunnya ayat dengan cara ini memiliki hikmah yang banyak sekali, diantaranya: Memantapkan hati Nabi Shallallâhu "alaihi Wa Sallam sebagaimana firman Allah Ta"ala (artinya), "Berkatalah orang-orang kafir, Mengapapa al-Qur"an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?", demikianlah, supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar)." (Q.s.,al-Furqân:32) Maksud "demikianlah" diatas adalah demikianlah kami menurunkannya secara bertahap. Memudahkan manusia untuk menghafal, memahami dan mengamalkannya, sebab ia dibacakan kepada mereka sedikit demi sedikit. Hal ini sebagaimana firman Allah (artinya), "Dan al-Qur"an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Q.s.,al-Isrâ`:106) Memompa semangat untuk menerima ayat al-Qur"an yang diturunkan, sekaligus melaksanakannya sebab manusia jadi sangat merindukan turunnya ayat tersebut, apalagi bila memang kondisinya sangat membutuhkan hal itu sebagaimana yang terjadi dengan ayat-ayat tentang kisah berita bohong (Hadîts al-Ifk) dan masalah Li"ân. Menggodok syari"at secara bertahap hingga mencapai kualitas yang sempurna sebagaimana yang terdapat di dalam ayat-ayat tentang Khamar dimana orang-orang sebelumnya dibesarkan dalam kondisi seperti itu dan sudah terbiasa dengannya. Tentunya, amat sulit bagi mereka untuk menghadapi larangan secara tegas (total), karenanya pertama kali ayat yang turun tentangnya adalah firman-Nya (artinya), "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:"Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". (Q.s.,al-Baqarah: 219) Kandungan ayat ini memberikan persiapan diri untuk menerima pengharamannya sebab hal yang masuk akal adalah tidak mungkin melakukan sesuatu yang dosanya lebih besar ketimbang manfa"atnya. Kemudian barulah turun tahapan kedua, yaitu firman-Nya (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan." (Q.s.,an-Nisâ`:43) Kandungan ayat ini memberikan latihan untuk meninggalkannya pada saatsaat tertentu (sebagian waktu), yaitu waktu-waktu shalat saja. Kemudian turunlah tahapan terakhir (final), yaitu firman-Nya (artinya), "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, ( berkorban untuk ) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan,[90]. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu),[91]. Dan ta"atlah kamu kepada Allah dan ta"atlah kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."[92] (Q.s.,al-Mâ`idah:90-92) Kandungan ke-tiga ayat ini adalah larangan secara tegas dan total terhadap khamar untuk setiap waktu, setelah sebelumnya jiwa dipersiapkan dahulu, lalu dilatih untuk untuk tidak melakukannya pada sebagian waktu. (SUMBER: Ushûl Fi at-Tafsîr karya Syaikh Muhammad bin Shâlih al-"Utsaimîn, h.18-19) HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QUR'AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR Mar 25 Posted by ADMIN Oleh: Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Al-Qur'an tidak diturunkan kepada Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam sekaligus satu kitab. Tetapi secara berangsur-angsur, surat-persurat, ayat-perayat menurut tuntutan peristiwa yang melatarinya. Lantas apa hikmahnya? Hikmah atau tujuannya ialah: 1. Untuk menguatkan hati Nabi Shallahu 'Alaihi wa Sallam . Firman-Nya:
Tugasan ini adalah bertujuan untuk mengenal pasti dan mendapatkan maklumat berkenaan dengan satu pengajian tafsir, serta menganalisis kitab tafsir yang digunakan dan menghuraikan berkenaan dengan kaedah pentafsiran dan penyampaian yang digunakan dalam pengajian ini.
Al-Qur'an adalah Kalamullah yang di wahyukan kepada nabi Muhammad SAW. Sebagai risalah yang universal. Dan merupakan sebuah petunjuk bagi semua manusia yang lengkap dan komprehensif. Al-Qur'an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di antaranya adalah bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang keontetikannya dijamin oleh Allah SWT, dan Al-Qur'an adalah kitab yang senantiasa di pelihara dan dijaga oleh Allah sampai hari akhir nanti.
Al-Qur'an memuat wahyu Allah SWT, Pencipta alam semesta, yang ditujukan kepada ummat manusia. Ini merupakan message dari Allah kepada manusia. Karena itu, al-Qur'an menjadi sangat urgen bagi kita. Untuk berpegang teguh pada message tersebut, yang dibutuhkan pertama kali tentu memahami kandungannya. Untuk tujuan itulah, maka kandungan al-Qur'an tersebut harus dipelajari dengan mendalam. Kenyataannya, banyak orang telah menghabiskan banyak hidupnya untuk mengkaji al-Qur'an; membaca dan merefleksikannya dalam rangka membangun aspek fisik dan spirit mereka. Mereka juga telah menemukan makna dan implikasi baru untuk kepentingan mereka sendiri.
Mahammad Arifil A'la, 2025
This paper explores the concept of amsal in the Qur’an—parables and analogies employed to convey divine messages in a profound and touching manner. Amsal serve as an educational tool that bridges abstract truths with the realities of daily life, thus facilitating a deeper understanding and appreciation of Qur’anic teachings. The study categorizes the different types of amsal, both explicit and implicit, and analyzes the wisdom embedded within them. It also examines the role of amsal in shaping the mindset, ethics, and spiritual awareness of Muslims, as well as their relevance in contemporary social and da‘wah contexts. By understanding amsal, readers are encouraged to approach the Qur’an with a more contextual and practical perspective. Kata Kunci : Amsal Al-Qur’an; Perumpamaan; Analogi Qur’ani; Pendidikan Qur’ani; Tafsir; Pesan Moral; Dakwah Kontemporer, Al-Qur'an, Kitab Al Qur'an, Mukjizat Al-Qur'an, Ulumul Qur'an, Sejarah Amsal Al-Qur'an, Macam-macam Amsal Qur'an, Qur’anic Parables, Qur’anic Rhetoric, أمثال القرآن الكريم , البلاغة القرآنية , دراسات التفسير , Makalah ini membahas konsep amsal dalam Al-Qur’an, yaitu perumpamaan atau analogi yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan ilahi secara mendalam dan menyentuh hati. Amsal berfungsi sebagai media pendidikan yang menghubungkan kebenaran abstrak dengan realitas kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman dan penghayatan ajaran Al-Qur’an. Kajian ini menguraikan berbagai jenis amsal, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit, serta hikmah yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini juga menelusuri peranan amsal dalam membentuk pola pikir, akhlak, dan kesadaran spiritual umat Islam, serta relevansinya dalam konteks sosial dan dakwah kontemporer. Dengan memahami amsal, pembaca diajak untuk lebih mendalami pesan Al-Qur’an secara kontekstual dan aplikatif. Kata Kunci : Amsal Al-Qur’an; Perumpamaan; Analogi Qur’ani; Pendidikan Qur’ani; Tafsir; Pesan Moral; Dakwah Kontemporer, Al-Qur'an, Kitab Al Qur'an, Mukjizat Al-Qur'an, Ulumul Qur'an, Sejarah Amsal Al-Qur'an, Macam-macam Amsal Qur'an, Qur’anic Parables, Qur’anic Rhetoric, أمثال القرآن الكريم , البلاغة القرآنية , دراسات التفسير ,
Rangkuman perkuliahan Semester 1 mata kuliah Ulumul Qur'an
Alquran adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah swt. Tuhan semesta alam, kepada Rasul dan Nabi-Nya yang terakhir Muhammad saw. dengan perantaraan malaikat Jibril as untuk disampingkan kepada seluruh umat manusia sepanjang zaman. 1 Secara lughawi, Alquran berarti bacaan. Nama-nama lain dari kitab suci ini adalah al furqan (pembeda) al zikr (peringatan), al kitab (tulisan) atau sesuatu yang ditulis, dan lain-lain, tetapi nama yang paling terkenal adalah al-Qur an. Bila seseorang mendengarkan kata Alquran atau Qur an disebut, ia segara mengetahui bahwa yang dimaksud adalah kalam Allah. Pemberian nama Alquran ini berasal dari Allah dan disebutkan berulang rulang di dalam berbagai surah yang mencapai 68 kali. 2 Alquran dalam bahasa arab mempunyai daya tarik dan keindahan yang deduktif. Didapatkan dalam gaya bahasa yang singkat dan cemerlang, bertenaga ekspresif, berenergi eksplosif, dan bermakna kata demi kata.
Al-Qur'an adalah kitab suci kaum muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus mereka imani dan aplikasikan dalam kehidupan mereka agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslimin tidak hanya mempelajari isi dan pesanpesannya , tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga keontetikannya. Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu dibukukan pada masa khulafaur Rasyidin. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur'an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.
Assalamu'alaikum wr.wb Alhamdulillahirabbil'alamin. Segala puji bagi Allah Azza wajalla yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam .

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.