Academia.eduAcademia.edu

Outline

Pesantren & Gerakan Feminisme di Indonesia

Abstract

Buku ini membahas tentang Pesantren dan Gerakan Feminisme di Indonesia khususnya dalam kasus Pesantren Al-Muayyad Windan Solo yang tidak hanya aktif menyuarakan feminisme pada tingkat wacana, tetapi juga menerapkannya dalam bentuk Pusat Studi Perempuan Al-Muayyad. PSP Al-Muayyad konsen pada kajian teks agama dan menafsirkan kembali teks-teks tersebut supaya lebih feminis dan mengakomodir kepentingan kaum perempuan. Selain itu PSP Al-Muayyad juga melakukan pendapingan kepada perempuan di masyarakat terkait dengan ekonomi keluarga.

References (65)

  1. Daftar Pustaka Abadeer, Adel SZ. (2015). Norms and Gender Discrimination in the Arab World. NY: Springer.
  2. Abdullah, Irwan. (2001). Seks, Gender dan Repoduksi Kekuasaan. Yogyakarta: Tarawang Press
  3. Abou-Bakar, Omaima. (2001). Islamic Femnism? What's in Name? Preliminary Reflection. Didownload pada 12 Januari 2016 bersumber dari http://www.atria.nl/ezines/web/ ifrwh/1998-2002/historians/amews%20abou-bakr.
  4. htm Abugideiri, Hibba, (2014). Speaking from Behind the Veil, Does Islamic Feminism Exist? dalam Phyllis Trible,B. Diane Lipsett, Faith and Feminism: Ecumenical Essays", Presbyterian Publishing Corp.
  5. Al-Muayyad. (2009). Didownload pada tanggal 15 Januari 2016 dari sumber http://almuayyad.org/kopontren -----------(2009). Didownload pada 10 Desember 2015 dari sumber http://almuayyad.org/sejarah
  6. -----------(2009). Didownload pada tanggal 10 Desember 2015 bersumber dari http://almuayyad.org/kegiatan
  7. Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. Jumlah Penduduk Kota Suakarta dan Seks Rasio Tahun 2014. Didownload pada tanggal 20 Maret 2016 dari sumber http://surakartakota.bps.go.id/Subjek/view/ id/153#subjekViewTab3|accordion-daftar-subjek1
  8. Badran, Margot, (2013). Feminism in Islam: Secular and Religious Convergences. London: Oneworld Publication -----------(1996). Feminists, Islam, and Nation: Gender and the Making of Modern Egypt. New Jersy: Princeton University Press.
  9. ------------(2002). Islamic Feminism: What's in a Name?, (al-Ahram Weekly Online: 17-23 Januari 2002)
  10. Barlas, Asma. (2003). Believing Women in Islam: Unreading Patriarchal Interpretation of The Qur'an. Austin: University of Texas Press
  11. Buchanan, Mike, Mask, Joshua. (2012). Feminism: The Ugly Truth. EBookIt.com
  12. Coleman, Isobel. (2013). Women, Religion and Security: Islamic Feminism in Frontlines of Change, dalam Chris Seiple, Dennis Hoover, Pauletta Otis. The Routledge Handbook of Religion and Security. London: Routledge.
  13. Curtis IV, Edward E. (2010). Encyclopedia of Muslim-American History, New York: An Imprint of Infobase Publishing. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta. Jakarta: Depdikbud Dhofier, Zamakhsyari. (1990). Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES.
  14. Djibril, Muhammad. (2011). Di Indonesia, Santri Ponpes Mencapai 3, 65 Juta. Didownload pada 10 Januari 2016 dari sumber http://www.republika.co.id/berita/dunia- islam/islam-nusantara/11/07/19/lokvps-di-indonesia- santri-ponpes-mencapai-365-juta
  15. Dzuhayatin, Siti Ruhaini dkk. (2002). Rekonstruksi Metodologis Wacana Kesetaraan Gender dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  16. El Saadawi, Nawal. (2007). Woman at Point Zero. Diterjemahkan oleh Sherif Hetata, London & New York: Zed Books Engineer, Ashgar Ali. (2003). Pembebasan Perempuan. Diterjemahkan oleh Agus Nuryatno, Yogyakarta: LKIS Esposito, John L. (1995). The Oxford Encyclopedia of The Modern in Islamic World. New York: Oxford University Press.
  17. Faiz, Fakhruddin. (2002). Hermeneutika Qur'an, Antara Teks, Konteks dan Kontekstualisasi, Yogyakarta: Qalam.
  18. Felski, Rita. (1989). Beyond Feminist Aesthetics: Feminist Literature and Sosial Change. Cambridge: Harvard University Press.
  19. Florida, Nancy K. (1993). Javanese Literature in Surakarta Manuscripts: Introduction and Manuscripts of the Karaton Surakarta. NY: SEAP Publications.
  20. Göle, Nilüfer. (1996). The Forbidden Modern: Civilization and Veiling. The United State of America: University of Michigan Press
  21. Hamdi, Saipul. (2014). 'Interpreting a.nd Enacting 'Islamic Feminism' in Pesantren Al-Muayyad Windan, Solo' , dalam Bianca J. Smith & Mark Woodward (Eds.), Gender and Power in Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves. Londom dan Oxon: Routledge ----------(2014). Nahdlatul Wathan di Era Reformasi: Agama, Konflik Komunal dan Peta Rekonsiliasi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.
  22. Hamdi, Saipul, Carniegi, Paul & Smith, Bianca J. (2015). Hidayatullah. The Recovery of a Non-Violent Identity for an Islamist Pesantren in an Age of Terror, Australian Journal of International Affair, 1-19. DOI: 10.1080/10357718.2015.1058339.
  23. Hooks, Bell. (2014). Feminism is for Everybody: Passionate Politics. New York: Routledge
  24. Imarah, Muhammad. (1998). Perang Terminologi Islam versus Barat. Diterjemahkan oleh Musthalah Maufur Jakarta: Robbani Press.
  25. Ismail, SM dkk. (2002). Dinamika Pesantren dan Madrasah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  26. Jayawardena, Kumari. (2016). Feminism and Nationalism in the Third World. Verso Books.
  27. Jaquette, Jane S. (2009). Feminist Agendas and Democracy in Latin America. Durham & London: Duke University Press Yayasan Jurnal Perempuan. (2004). Pendampingan Korban Trafiking, Jurnal Pencerahan dan Kesetaraan 36.
  28. Kahfi, Erni Haryanti. (2002). HJ. Hadiyah Salim: Perjuang Sosial-Keagamaan, dalam Jajat Burhanudin. Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  29. King, Jennifer S. (2003). Western Feminism vs Islamic Feminism: Analyzing a Conceptual Conflic. Tesis yang belum terbit di Central Connecticut State University New Britain, Connecticut, Department of International and Area Studies.
  30. Kunin, Maeleine. (2012). The New Feminist Agenda: Defining the Next Revolution for Women, Work and Family. United State of America: Chelsea and Publishing.
  31. Larson, George D. (1990). Masa Menjelang Revolusi Keraton dan Kehidupan Politik di Surakarta (1912-142). Diterjemahkan oleh A. B. Lapian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  32. LASPAM. (2001). Laporan Pertanggungjawaban LASPAM. Disampaikan pada tanggal 26-28 Januari 2001.
  33. Linnan. David K. (2016). Legitimacy, Legal Development and Change: Law and Modernization Reconsidered. Burlington: Ashgate Publishing.
  34. Lukens-Bull, R. (2005). A Peaceful Jihad: Negotiating Identity and Modernity in Muslim Java. New York: Springer Madjid, Nurcholis. (1997). Bilik-Bilik Pesantren: Sebuat Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.
  35. Mansur. (2004). Moralitas Pesantren Meneguk Kearifan dari Telaga kehidupan. Yogyakarta: Safiria Insani Press Mas'udi, Masdar F. (1997). Islam dan Hak-hak Reproduksi Perempuan. Bandung: Mizan.
  36. McElroy, Wendy. (2003). Iraq War May Kill Feminism as We Know It didownload pada 18 Januari 2016 dari sumber Http://www.ifeminists.net/introduction/ editorials/2003/0318.html didownload pada Januari 2016. McGuire, Meredith B. (1981). Religioin: The Sosial Context. California:Wadsworth Publishing Company.
  37. Mernissi, Fatima. (1994). Wanita di dalam Islam. Diterjemahkan oleh Yaziar Radianti, Bandung: Penerbit Pustaka.
  38. Mir-Hosseini, Ziba. (2000). Marriage On Trial: A Study of Islamic Family Law. London: I.B.Tauris.
  39. -----------(2000). Islam and Gender: The Religious Debate in Contemporary Iran. London: I.B.Tauris.
  40. Muslikhati, Siti. (2004). Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam, Jakarta: Gema Insani.
  41. Murniati, A. Nunuk P. (2004). Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif Sosial, Politik, Hukum dan Ham. Magelang: IndonesiaTera.
  42. Nasri, Ulyan. (2015). Akar Historis Pendidikan Perempuan: Refleksi Pemikiran TGH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Yogyakarta: Deepublish.
  43. Noer, Delier. (1996). Gerakan Modern Islam di Indonesia. (1900- 1942). Jakarta: LP3ES.
  44. Nuruzzaman. (2005). Kiai Pesantren Membela Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pesantren LKiS.
  45. Palmer, Richard E. (2003). Hermeneutika,Teori mengenai Interpretasi. Diterjemahkan oleh Damanhuri Muhammad, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  46. Pemerintah Kota Samarinda. Sejarah Kota. didownload pada tanggal 20 Maret 2016 dari sumber http://surakarta. go.id/konten/sejarah-kota.
  47. Pemerintah Kota Samarinda. Selogan Surakarta. didownload pada tanggal 20 Maret 2016 dari sumber http:// surakarta.go.id/konten/slogan-surakarta.
  48. Pesantren Al-Muayyad Windan. (2004). Sekilas tentang Pesantren Al-Muayyad Windan.
  49. Pesantren Al-Muayyad. (2003). Selayang Pandang Pesantren Al- Muayyad.
  50. Pesantren Al-Muayyad Cabang Windan. (2004). Sekilas Kurikulum dan Organisasi Pondok Pesantren Al- Muayyad Windan.
  51. Pemkot Surakarta. (2012). Selayang pandang Kota Solo. Surakarta: Pemkota Surakarta
  52. Pohl, Florian. (2009). Islamic Education and the Public Sphere. Munster, New York, Munchen dan Berlin: Waxmann Verlag.
  53. Qomar, Mujamil. (2009). Pesantren: Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga.
  54. Rhouni, Raja. (2010). Secular and Islamic Feminist Critiques in the Work of Fatima Mernissi. Leiden dan Boston: Briill Rhode, Deborah L. (2014). What Woman Want: An Agenda for the Women's Movement. New York: Oxford University Press Ricoeur, Paul. (1981). Hermeneutics and Human Science. Australia: Cambridge University Press.
  55. Ryan, Barbara. (1992). Feminism and the Women's Movement: Dynamics of Change in Sosial Movement Ideology and Activism. New York: Routledge
  56. Rizzo, Helen Nary. (2005). Islam, Democracy, and the Status of Women: The Case of Kuwait. New York & London: Psychology Press
  57. Smith, Bianca & Woodward, Mark. (2014). De-colonizing Islam and Muslim Feminism, dalam Bianca J. Smith & Mark Woodward (Eds), Gender and Power in Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves. Londom dan Oxon: Routledge Syamsudin, Sahiron, dkk. (2003). Hermeneutika Al-Quran Mazhab Yogya. Yogyakarta: Islamika.
  58. Sumaryono, E. (1999). Hermeneutik Sebuah Metode Filasafat. Yogyakarta: Kanisius.
  59. Siddique, Kaukah. (2002). Menggugat Tuhan yang Maskulin. Diterjemahkan oleh Arif Maftuhin. Jakarta: Paramadina.
  60. Sukanti, Suryocondro. (1984). Potret Pergerakan Wanita, CV.Rajawali ; Jakarta
  61. Sumbulah, Umi. (2008). Spektrum Gender, UIN Malang Press : Malang Tim Diklat Pesantren Al-Muayyad. (2001). Laporan Diklat Interfaith Pesantren Al-Muayyad.
  62. Thoha, Zainal Arifin. (2003). Runtuhnya Singgasana Kyai NU. Yogyakarta: Kutub.
  63. Van Nieuwkerk, Karin. (2009). Women Embracing Islam: Gender and Conversion in the West. USA: University of Texas.
  64. Wadud, Amina Wadud. (1999). Qur'an and Women, Reading the Sacred Text From a Women's Perspective. New York: Oxpord University Press.
  65. Zuhri, Saifuddin. (2002). Dinamika Pesantren dan Madrasah, Reformulasi Kurikulum Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.