Semarang – Universitas Karangturi (Unkartur) Semarang menggelar kegiatan sosialisasi mengenai program Wolbachia yang diikuti oleh sebanyak 20 mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan Ibu Aerrosa Murenda Mayadilanuari, S.K.M., M.Sc., dosen Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, Aerrosa menjelaskan secara komprehensif mengenai apa itu Wolbachia, bakteri alami yang hidup di dalam tubuh serangga dan dapat menghambat perkembangan virus dengue pada nyamuk Aedes aegypti. Dengan mekanisme ini, penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat ditekan secara signifikan.
“Wolbachia bekerja dengan cara masuk ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, virus dengue tidak dapat berkembang biak sehingga penularan DBD bisa dicegah,” jelas Aerrosa di hadapan peserta.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan beberapa wilayah di Indonesia yang sudah berhasil menggunakan sistem Wolbachia, salah satunya adalah Yogyakarta. Implementasi tersebut terbukti mampu menurunkan angka kasus DBD di masyarakat.
Selain menerima materi secara langsung, mahasiswa juga didorong untuk lebih aktif memahami konsep Wolbachia melalui platform digital WingkoSmart. Melalui situs ini, peserta mengakses materi tambahan, sekaligus mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pemahaman sebelum dan sesudah sosialisasi.
Dengan adanya kegiatan ini, Unkartur Semarang berharap mahasiswa tidak hanya sekadar memperoleh ilmu, tetapi juga mampu menjadi agen informasi kesehatan di masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan penyakit menular seperti DBD.