HAKIKAT SYUHADAT DALAM ISLAM
2020, PARLINDUNGAN SIMBOLON
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
Sesungguhnya syuhadat adalah merupakan Rukun Islam yang pertama, dimana seseorang itu ingin menjadikan islam sebagai cara hidupnya haruslah terlebih dahulu mengucapkan dua kalimah syuhadah yaitu : Jadi sesungguhnya selagi seseorang itu tidak melafazkan dua kalimah syuhadat, maka selama itulah seseorang itu tidak boleh diiktiraf sebagai seorang islam. Didalam pengertian syariat dua kalimah syuhadat : Memberi Arti : Aku menaik saksi bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah dan aku juga menaik saksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Sesungguhnya ramai dikalangan kita hanya pandai melafazkan ucapan dua kalimah syuhadat ini tetapi jarang benar dikalangan kita coba mengkaji atu sekurangnya menyoal / menyadari pada diri sendiri tentang hakikat pengertian hujung jatuh syuhadat itu sendiri, kita lihat ibu dan bapak kita melafazkan syuhadat, maka kitapun turut berbuat demikian, namun begitu kita tidak pernah bertanya kenapa kita harus melafazkan, dan kenapa pula kita tidak boleh melafazkan satu bentuk lafaz menyaksikan lain daripada kalimat syuhadat di atas dan dibawah ini. Tiada Nyata Hanya Allah
Related papers
Artikel ini membahas hakikat ketuhanan dalam Islam, menggali konsep dasar yang membentuk pemahaman umat Islam terhadap Tuhan. Pemahaman tersebut mencakup konsep tawhid, yaitu keesaan Tuhan, dan konsep rububiyah, yaitu kekuasaan dan pengaturan Allah terhadap seluruh alam semesta. Hakikat ketuhanan dalam Islam juga mencakup konsep asma' wa sifat, yaitu nama-nama dan sifat-sifat Allah yang dinyatakan dalam Al-Quran. Ketuhanan dalam Islam juga dipahami melalui konsep ibadah, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas dan tunduk. Artikel ini menyoroti pentingnya pemahaman ini dalam membentuk spiritualitas dan moralitas umat Islam, serta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.
I. LATAR BELAKANG Pembahasan mengenai Tauhid merupakan hal yang paling urgen dalam Agama Islam, dimana Tauhid mengambil peranan penting dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh, selain juga sebagai inti atau akar daripada Aqidah Islamiyah. Kalimat Tauhid yang lebih dikenal dengan kalimat Syahadat atau juga disebut Kalimah Thayyibah begitu masyhur di kalangan umat Islam. Dalam kesehariannya, seorang muslim melafalkan kalimat tersebut dalam setiap shalat wajibnya yang lima waktu. Namun rupanya saat ini pembahasan masalah 'Aqidah menjadi sesuatu yang terkesampingkan dalam kehidupan, kencenderungan masyarakat yang hedonis dengan persaingan hidup yang begitu ketat, sehingga urusan-urusan dunia menjadi suatu hal yang menyita perhatian manusia daripada hal-hal lainnya, termasuk masalah keagamaan, sehingga kita dapatkan banyak sekali penyimpangan demi penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah umat Islam, dengan keadaan yang semakin hari semakin buruk ini rupanya lambat laun akan menyadarkan kita semua akan pentingnya peran agama Islam sebagai agama yang tidak mengatur urusan akhirat saja, namun juga dalam mengatur urusan-urusan duniawi, yang menjadikan aqidah sebagai landasan berfikirnya.
ETIKA LINGKUNGAN: SEBUAH TINJAUAN DALAM FILSAFAT ISLAM ODING AFFANDI E.161140031 PROGRAM STUDI ILMU PENGELOLAAN HUTAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 i
NUR SAIDA HARAHAP, 2021
NAMA : NUR SAIDA HARAHAP JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEMESTER : IV JUDUL CJR : SYAHWAT DALAM AL-QURAN DOSEN PENGAMPUH : Dr.H.Muhammad Rozali, MA
Puji dan syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala kemudahan dan berkah serta hidayahnya yang dikaruniakan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam " .
2020
A. PENDAHULUAN Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam sumber ajaranya, alqur'an dan hadist tampak ideal dan agung, Di dalam Al-qur'an dan Hadist Allah memerintahkan berjihad untuk menegakkan syariat islam sebagaimana yang telah di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun Allah juga memerintahkan untuk saling mengasihi dan menghormati antar umat beragama, jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, mensucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi. Allah menjadikan jihad fisabilillah (berjuang dijalan allah) adalah dasar asasi cinta kepada allah dan rosulnya, jihad ini meliputi mencintai apa yang diperintahkan oleh allah dan membenci yang dilarang oleh allah dengan arti sebenar-benarnya. B. PEMBAHASAN Pengertian Jihadisme Jihad berasal dari akar kata jahada (bersungguh-sungguh) membentuk tiga kata kunci yang dapat mengantar manusia meraih predikat tertinggi sebagai manusia paripurna. Pertama, kata jihad berarti perjuangan yang dilakukan seseorang dengan mengandalkan unsur fisik atau otot meskipun perjuangan nonfisik juga masuk kategori jihad di tempat lain. Jihad secara fisik tidak mesti harus diukur dengan kemampuan seseorang untuk mengangkat senjata melawan musuh-musuh Islam.
Essay Didik, 2012
Surat Al-Hujurat merupakan sebuah surat yang penuh dengan muatan ukhuwah. Maka penulis berupaya mengekplorasi isi kandungan tersebut dengan berdasarkan pada renungan dan juga karya-karya tafsir ulama klasik.
Raihan Azkiya, 2023
Keberadaan alam semesta merupakan petunjuk yang sangat jelas, tentang adanya keberadaan Allah sebagai Tuhan maha pencipta. Karenanya, dengan mempelajari alam semesta, manusia akan sampai pada pengetahuan bahwa Allah adalah zat yang menciptakan Alam semesta. Globalisasi telah menjarah ke berbagai aspek pada kehidupan kita. Salah satunya pada aspek pendidikan yang termasuk di dalamnya pendidikan Islam (Dian, 2023). Salah satu tujuan dalam mempelajari ilmu filsafat pendidikan Islam untuk lebih beribadah kepada Allah dan memakmurkan kehidupan dengan mengelola bumi dan isinya. (D. Dian, 2023) Al-Qur’an secara tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan Alam semesta adalah untuk memperlihatkan kepada manusia tanda-tanda keberadaan kekuasaan Allah. Disampig sebagai sarana untuk menghantarkan manusia akan keberadaan dan keMaha kekuasaan Allah, dalam presfektif islam, alam semesta beserta segala sesuatu yang berada didalamnya diciptakan untuk manusia. Meskipun alam semesta ini diciptakan untuk manusia, namun bukan berarti manusia dapat berbuat sekendak hati didalamnya. Hal ini bermakna bahwa kekuasaan manusia pada alam semesta ini bersifat terbatas. Manusia hanya boleh mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini sesuai dengan iradah atau keinginan Tuhan yang telah mengamanahkan alam semesta ini kepada manusia. Memang, sebagai khalifah Allah telah memberikan mandat kepada manusia untuk mengatur bumi dan segala isinya.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.