
Leonard Chrysostomos Epafras
Dr. Epafras is a skilled and dynamic faculty, researcher, training instructor, & partnership officer at the Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), Universitas Gadjah Mada (UGM) Graduate School, Yogyakarta, Indonesia. Customer Service Manager in an IT company with 12 years of experience and two years of NGO work before joining the Academic. Dr. Epafras is the awardee of many awards and scholarships, among other United Board, Fulbright, Endeavour, Henry Luce Foundation, Schusterman Center for Israel Studies, Sadra Institute, and others. He teaches the History of Religions, Religious Studies, Advanced Study of Christianity, Judaism, English for Theology, Intercultural Approach of Peace Studies, and Theology of Hospitality. Dr. Epafras is an experienced training instructor focusing on Religion and the Internet, Digital Culture, Youth and Religion, Enhancement of the Lecturer's Capacity, and others. His research topics include Religion Online, Religion and Popular Culture, Jews of Indonesia, Youth Studies, and Interreligious Studies. His CV and social media profile can be accessed at https://linktr.ee/leonard_epafras.
less
InterestsView All (23)
Uploads
Videos by Leonard Chrysostomos Epafras
https://www.youtube.com/watch?v=HAywbs0lCes&list=LL&index=7&t=104s
Penyelenggara: Forum Diskusi KOPIKO
Materi:
https://www.academia.edu/43465848/Politik_Anti_Yahudi_Kesalahpahaman_tentang_Yahudi_di_Indonesia
Penyelenggara KOPIKO Literasi Channel
diskusi tentang politik anti yahudi dan kesalahpahaman yahudi di Indonesia dalam pandangan yang berbeda tentang yahudi.
Narasumber: Leonard C. Epafras (UKDW/ICRS); Munawir Aziz (PCNU UK/alif.id)
https://www.youtube.com/watch?v=hONXW05w7pk&list=LL&index=3&t=31s
Materi:
https://www.academia.edu/43887123/Eli_Eli_Lama_Sabachtani_Pergumulan_Teologis_di_Masa_Pandemi
Diselenggarakan oleh STAK Marturia
Webinar Peluncuran Jurnal MARTURIA
Hari : Selasa
Tanggal : 18 Agustus 2020
Platform : Google Meet
Pemateri : Dr. Leonard Chrysostomos Epafras
Eksplorasi makna Azbakhtani dalam tradisi Ibrani dan relevansinya dengan konteks Pandemi
Materi: https://www.academia.edu/44702243/Zionisme_and_Umat_Kristen_Tinjauan_Global_and_Lokal
Penyelenggara: Haifa Institute
Pembicara: Leonard Chrysostomos Epafras
Presentasi ini adalah paparan tentang hubungannya Zionisme dan Umat Kristen. Secara ringkas dipaparkan genealogi historisnya dan peranan penting Kekristenan tertentu dalam membangun wacana Zionisme. Secara ringkas presentasi ini menakar scr terbatas sentimen di kalangan kaum Kristen Indonesia dan hipotesanya.
Penyelenggara: GKJ Brayat Kinasih
Pembicara: Leonard C. Epafras
Tuntutan gereja untuk berubah dalam konteks pandemi melalui teknologi digital
https://www.youtube.com/watch?v=dCchL9va3_Y&list=LL&index=6&t=552s
Materi:
https://www.academia.edu/44098336/Rumah_Bapa_dan_Rumah_Bunda_Belajar_Makna_Keluarga_dari_Perjanjian_Lama_and_Yudaisme
Penyelenggara: GKI Sidoarjo
Gereja Menuju New Normal, 2020
Keluarga dalam Perjanjian Lama sering dikonotasikan "Rumah Bapa" (beth av), untuk menunjukkan otoritas, perlindungan dan pintu masuk persekutuan/perjanjian dengan Allah. Ini yang sering meneguhkan asumsi laki-laki yang diproyeksikan sebagai tiang keluarga. Dalam konteks pandemi konstruksi ini menjadi goyah karena peranan perempuan yang sangat menonjol sebagai pembangun daya tahan keluarga. Di sinilah gagasan subversif "rumah ibu" (beth immah) bisa menjadi titik untuk memberi makna bagi perempuan di masa krisis pandemi.
Diinspirasi penelitian selama dua bulan dengan tema perempuan dan COVID-19, menyongsong MPHB di GKI dan mempersiapkan gereja menuju New Normal.
Materi: https://www.academia.edu/44355469/Jangan_salahkan_Iblis_bila_Ular_menggoda_Hawa_Dinamika_relasi_kitab_kitab_Non_Kanonik_Ekstra_Biblika_and_Alkitab
Penyelenggara: Forum Diskusi OMBAK (Omongan Biblika Kekinian)
Siapakah yang menggoda Hawa? Ular (nakhash, נחש ) atau Iblis (satan, ? (שטן)? Mengapa terjadi kriminalisasi Iblis dan juga Perempuan sebagai makhluk “yang tergoda” (mis. 1Tim.2:13-14)?
Diskusi tentang kitab-kitab ekstra-biblika dan non-kanonik serta kaitannya dengan kitab kanonik maupun ajaran2 awal Kekristenan
Materi: https://www.academia.edu/44639637/Belajar_bersama_Sejarah_Natal
Penyelenggara: GKI Karawaci
Presentasi ini adalah pengantar sederhana pada sejarah Natal di tengah debat dan polemik lintasagama maupun intraagama soal asal usul Natal. Natal sering dihubungkan dengan perayaan "pagan" Sol Invictus. Diskusi ini berusaha melampaui itu sambil menemukan cara menghayati Natal dengan seha
Penyelenggara: UK Petra
Materi: https://www.academia.edu/43828610/Beragama_daring_pengantar_wacana
https://www.academia.edu/44449552/7th_Way_of_Being_Religious
Diskusi tentang jalan keagamaan ketujuh
Ada diskusi tentang game dan kaitannya dengan mesianisme dalam agama
Penyelenggara: DuWa Talks (UKDW)
Empati atau Toxic
Apa bedanya toxic positivity dan empati? Mengapa dan bagaimana terjadi. Podcast ini mengupas tuntas perbedaan keduanya
Penyelenggara: GKI Gejayan
Seputar sejarah Natal. Mengapa perayaan Natal tidak ada kaitannya dengan perayaan pagan Sol Invictus. Paskah adalah inti dari perayaan Natal. Silahkan disimak untuk memahaminya lebih dalam.
Penyelenggara: IKAPA
Apa itu Metaverse? Bagaimana dampaknya dalam kehidupan bergereja?
Penyelenggara: Makna Ministry, GKI Gejayan
Diskusi menarik perdebatan tanggal dan apakah orang Kristen merayakan Natal, dan apa yang lebih substansi soal Natal.
Penyelenggara: Fakultas Teologi UKDW
Pembicara: Leonard Chrysostomos Epafras
Tentang takdir, kebebasan kehendak dan rencana Tuhan
Penyelenggara: KOMSOS Keuskupan Agung Semarang
Tema ini diambil dari latar belakang rumitnya memahami perdebatan agama di Media Sosial. Ada berbagai macam agenda yang ada di sana, entah untuk mempengaruhi keyakinan agama seseorang, mempertanyakan agama seseorang sampai kepada tindak intoleransi yang muncul di Media. Pembicaraan ini hendak mencoba menjelaskan bagaimana pengaruh Media Sosial dan dunia maya mempengaruhi cara hidup masyarakat. Dari pembicaraan ini diharapkan umat dan warganet terbantu untuk memahami peran media dalam dunia keagamaan di Indonesia hari ini.
Materi: https://www.academia.edu/45054940/Yudaisme_dan_Kekristenan_Studi_Kasus_Tradisi_Paskah
Penyelenggara" GKI Kedoya
Fasilitator: Leonard Chrysostomos Epafras
Presentasi ini menjelaskan secara ringkas dinamika hubungan Kekristenan Perdana dan Yudaisme, khususnya melalui wacana Paskah.
Materi: https://www.academia.edu/45107744/Influencer_Buzzer_and_Kesanggrahan_Digital_Moderasi_Ujaran_Kebencian_di_Medsos_and_Mayantara
Penyelenggara: YPMIC
Fasilitator: Inaya Wahid, Kristan, Leonard Chrysostomos Epafras
Presentasi ini mendiskusikan konteks digital di mana ujaran kebencian merupakan dampak kondisi digital dan dinamikanya hingga saat ini. Presenter menawarkan beberapa saran termasuk mengembangkan wacana kesanggrahan (keramahan, hospitalitas) digital untuk memoderasi situasi polarisasi di medsos dan mayantara.
(my part min. 49:42)
Organizers: NUS, MEDRAS
Speakers:
Vardit Ringvalds
Yaron Peleg
Sapri Sale
Geoffrey Khan
Leonard Chrysostomos Epafras
Eran Kaplan
My Presentation: A Preliminary Notes on Hebrew in Indonesia: From a Sacred Language to Metalingual of Identity
Penyelenggara: GKI Pajajaran
Fasilitator: Leonard Chrysostomos Epafras
Kejadian 16: Kisah Hagar sebagai refleksi di tengah kebimbangan. Makna El-Roi dan lainnya
Penyelenggara: GKI Maulana Yusuf
Fenomena Spirit Dolls adalah titik jumpa tradisi pra-moderen dan modernitas, setelah modernitas berupaya melakukan proses disenchantment dunia ini. Tidak lepas juga dari kondisi teralienasi individu2 akibat modernitas. Silahkan menyimak lebih jauh
Fakultas Teologi UKDW
Apakah ada humor di Alkitab? Bagaimana dengan Teologi Humor? Apa fungsi humor di masa Pandemi? Bagi iman Kristen? Silahkan saksikan diskusi ini
Penyelenggara: GPIB Marga Mulya
NGADEM (Ngobrol Adem Ayem) adalah program talkshow yang dipakai menjadi wadah pembinaan jemaat selama masa pandemi COVID-19. Di dalamnya, berbagai tema tentang kehidupan berjemaat diperbincangkan dan didiskusikan. Diskusi kali ini tentang pelayanan gereja dalam konteks digital dan hibrida.
Penyelenggara: DuWa Talks (UKDW)
Penderitaan Kepastian atau Pilihan?
Penderitaan menjadi kata yang akrab di telinga kita. Dalam realita kehidupan sehari-hari, hampir setiap hari kita diperhadapkan dengan penderitaan. Namun, mungkin kita perlu mundur sejenak dan berefleksi tentang apa itu penderitaan. Dengan memahami apa itu penderitaan, kita diajak bukan untuk menghindarinya, tapi juga menghadapinya dengan pikiran dan hati yang lebih tenang serta terarah. Adapun memahami penderitaan yang sedang dialami adalah salah satu langkah mencapai mindfulness di dalam diri.
Penyelenggara: Dasein Reading Club
Pembedah:
Dr. Leonard Chrysostomos Epafras
(Dosen dan Peneliti, Universitas Kristen Duta Wacana/UKDW dan Indonesian Consortium for Religious Studies/ICRS).
Diskusi buku Slavoj Žižek, Panic Pandemi (2020)
Penyelenggara: PSAP UKRIM, Dialogue Centre UIN Suka
Fasilitator: Dr. H, Zainudun & Dr. Leonard C. Epafras
Bagian saya dimulai: 37:27
Apa sih makna moderasi beragama dalam konteks medsos?
Penyelenggara: GKI Maulana Yusuf
Dinamika hubungan iman Kristen dan sains, mulai dari yang toksik di antara keduanya, hingga integrasi dan kerjasama keduanya.
https://www.youtube.com/watch?v=znZjZKihaNE&list=LL&index=2&t=8094s
Materi:
https://www.academia.edu/43957624/Leonard_CE_Adam_and_Hawa_Historis_Simbolis_2
Penyelenggara: GKI Denpasar
Diskusi mengenai dinamika Sains dan Agama, khususnya dalam konteks narasi Adam dan Hawa. Termasuk di dalamnya sikap Kresionisme, tradisi Kristen umumnya dan tradisi Yudaisme
Pembicara: Dr. Leonard C. Epafras
https://www.youtube.com/watch?v=X6oIk-SPcqw&list=LL&index=1
Penyelenggara: Forum Diskusi San Gorge
Materi:
https://www.academia.edu/42130095/Kebenaran_Teologis_Barat_dan_Timur
Apa itu teologi Kristen Barat dan Kristen Timur? bagaimana ciri-cirinya? bagaimana kebenaran dalam dua "sisi" teologi Kekristenan ini? Leonard Chrysostomos Epafras, dosen dari UKDW, mewakili Kristen Protestan membahas hal ini dalam seminar bersama Syamor.
Penyelenggara: Rumah Keluarga Pandu.
Video ini membahas pernikahan dan perceraian dalam tradisi Yahudi. Pembahasan terkait dengan pernyatan AHOK atau Basuki Tjahaja Purnama bahwa Rasul Paulus pernah menikah tetapi kemudian bercerai dan bahwa seandainya Yesus hidup sampai usia 40 tahun maka Dia pasti menikah.
Penyelenggara: Komisi Dewasa Muda GKI Gejayan
Diskusi mengenai medsos, bermedsos yang bijak dan menjadi penengah informasi yang mengembangkan kesanggrahan digital
Penyelenggara: GKI Coyudan
Leonard C. Epafras
Penyelenggara: PSAP UKRIM
Fasilitator: Leonard C. Epafras
Materi: https://www.academia.edu/44449552/7th_Way_of_Being_Religious
Menurut Dale Cannon ada 6 cara beragama. Kali ini diperkenalkan cara beragama ketujuh yang melekat dengan teknologi digital
Diselenggarakan oleh Forum Diskusi Teras Gereja
Penyelenggara: GKJW Rungkut
Pembicara: Leonard Chrysostomos Epafras
Materi: https://www.academia.edu/43957624/Leonard_CE_Adam_and_Hawa_Historis_Simbolis_2
Diskusi perdebatan Penciptaan dan Teori Evolusi dari perspektif iman Kristen
Materi: https://www.academia.edu/44984801/Immanu_El_and_Tselem_El_Panggilan_Gereja_di_Masa_Pandemi
Penyelenggara: GKI Pajajaran
Fasilitator: Leonard Chrysostomos Epafras
Mengeksplorasi gagasan Immanu-El dan Tselem-El sebagai dinamika antara kehadiran Tuhan bagi manusia dan bagi sesama selama Pandemi.
Dikelola oleh Fakultas Teologi UKDW
NGASIK #17 《14 Agustus 2020》
Halo sahabat-sahabat👋🏻
NGASIK masih hadir nihhh
Kali ini, Ngobrol Asyik Seputar Teologi akan membicarakan tentang keramahan lohhhh, dengan tema "Spirit of Religiosity"
Tapi, keramahan itu apa ya? Katanya, akar kata keramahan dan permusuhan dalam bahasa Inggris sama. Kok bisa ya? Lalu, dengan siapa saja kita bisa bersikap ramah?
Banyak banget hal tentang keramahan yang akan dibahas oleh NGASIK kali ini. Tak hanya itu, narasumber juga membagikan kisahnya bagaimana suasana belajar di kelas Keramahan bersamanya. Oiya, narasumber kali ini adalah Leo Ch. Epafras, Ph.D dan akan ditemani oleh Irene Eunike (mahasiswa S1 Teologi angkatan 2016)
Papers by Leonard Chrysostomos Epafras
Merujuk observasi pakar, dalam berbagai kesempatan saya mengingatkan pelayanan gereja saat ini berada dalam masa VUCA, berupa volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Volatilitas menunjukkan kondisi yang berubah-ubah dengan cepat seperti hompimpa, dan menyeret bersamanya gerbong ketidakpastian hidup (uncertainty), gerbong kerumitan dan hidup yang belibet (complexity), serta gerbong ambigu seperti perasaan kita pada mantan. Pastilah kembali ke masa lalu bukan solusi lintas generasi, apalagi jadi korea-korean seperti istilah seorang petinggi parati, karena sekalipun bisa, akan timbul masalah lain sebagai dampak hidup di zaman yang salah. Tapi saya sendiri mendeteksi dari berbagai interaksi dengan beragam gereja, memang tak kurangkurang punggawanya yang sekalipun hidup di masa kini memperlakukan gerejanya jadul dan kehilangan relevansi. Tanpa sadar pada perubahan zaman yang disruptif, mereka merujuk pada pola-pola bergereja masa lalu seakan zaman membeku, berhenti bergerak. Jadi menurut saya, yang bisa diwujudkan adalah gereja yang mengalami puber kedua dan menjadi botuna, bocah tua nakal, tubuh menua, vitalitas daun muda, mentalitas tiada dua. Saya hubungkan dinamika lintas generasi ini dengan perkembangan teknologi digital, terlebih dengan masifnya layanan AI. Paparan saya bersifat umum, semoga menjadi pertimbangan sinode, pendeta dan aktivis dalam mengolah pelayanannya. Menurut saya urusan teknologi digital tak lepas dengan dinamika generasi, khususnya kaum muda. Dua hal ini saya kaitkan sekalipun ada tulisan-tulisan lain dalam antologi ini yang khusus membicarakannya. Demi penyederhanaan, kaum muda saya ringkas dalam istilah Baby Zoomer atau Zoomer, sementara kaum tua, Baby Boomer atau Boomer saja. Yang Zoomer merangkum generasi Z (18-24 tahun) dan Milenial junior (25-35 tahun), yang lebih tua dari itu adalah Boomer (lih. Epafras, 2025a).
Di usia ke-94, GKJ sudah melampaui masa puber kedua, ketiga, dan seterusnya. Sudah melewati midlife crisis berkali-kali. Menghadapi krisis intergenerasi dan teknologi digital pasti kuatlah. Atau dikuat-kuatin? GKJ tidak kembali ke masa lalu, tapi menapaki tahun demi tahun ke depan hingga hitungan ke-94. Di usia berapa pun kita, selalu ada pelajaran baru. Persoalannya adalah apakah GKJ mau mempertimbangkannya sebagai pelajaran atau mandeg. Jika mau, maka itulah awal baru. Sekalipun dengan derai air mata, karena dalam bahasa Englisia, growing pain. Tiap kali bertumbuh ada rasa sakit karena dipaksa berubah dan terpaksa berkorban. Bersamaan dengan itu alamilah puber, jadi botuna, bocah tua tapi nakal. Jangan abaikan nakal dan fun, jadilah releFUN. Saya tutup dengan quote basi, saking seringnya saya pakai. “Hidup itu kadang kadang kadung, kadang kadang kidding, tetaplah berkidung, tetaplah bertarung.” Gusti mberkahi pelayanan GKJ, sejak 94 tahun ini hingga Maranatha.