Extension and Communication Development

This study aims to provide information about the performance of red ginger plants cultivated in drought stress conditions due to less rainfall intensity. The research was conducted in Maja sub-district of Lebak District of Banten Province from January to December 2015 with rainfall condition of 1922 mm. The research used Randomized Block Design (RAK) which was arranged factorially with 2 (two) factors, that is fertilizer (4 treatment) and cultivation system (2 treatment) each repeated 3 times. The best technological package in vegetative phase of ginger crop aged 4 month after planting in drought stress condition is P1S2 (150% treatment of manure on polybag planting system) for plant height parameters of 31.29 cm and stem diameter of 2.09 cm. Treatment of P1S1 (150% manure treatment on monoculture land system) yielded the highest rhizome weight (12.33 gram clump-1) at 6.5 month after planting. The polybag cultivation system in drought stress conditions makes crop conditions more rapidly drought when compared to cropping systems on the land.

Sikap petani adalah respon petani berupa pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap objek tertentu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan sikap petani terhadap informasi teknologi pertanian yang didiseminikasi Taman Teknologi Pertanian (TTP) Pringkuku dan pengaruhnya terhadap kemampuannya memperoleh informasi. Penelitian di Kabupaten Pacitan pada Februari-April 2020 dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian melibatkan 167 orang petani yang pernah belajar di TTP Pringkuku dan dipilih secara acak. Teknik pengambilan data melalui wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner tertutup. Keseluruhan item variabel sikap dan kemampuan petani mengakses informasi teknologi pertanian dalam kuesioner valid dan reliabel dengan nilai croncbach Alfa > 0,70. Data penelitian dianalisis secara deskriptif menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasilnya (1) rerata capaian sikap petani 59,96% menunjukkan bahwa sikap petani ragu-ragu terhadap informasi teknologi per...

Teori Determinasi Diri (Self-Determination Theory) merupakan salah satu
pendekatan yang digunakan untuk menganalisa motivasi seseorang yang ingin
mencapai tujuan tertentu. Tujuan kajian yaitu menganalisa motivasi generasi muda
dalam pembangunan pertanian menggunakan Teori Determinasi Diri. Kajian
motivasi generasi muda dalam pembangunan pertanian dilaksanakan pada FebruariApril 2021. Responden kajian yaitu 38 orang siswa SMKN 2 Kabupaten Tangerang
yang melakukan magang di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten. Teknik
pengambilan data melalui wawancara terstruktur menggunakan kuesioener tertutup
memuat pertanyaan tentang karakteristik individu, minat belajar, kepuasan magang
hingga motivasi dalam pembangunan pertanian. Analisa data menggunakan
pendekatan kuantitatif non parametrik untuk mendeskripsikan indikator dan faktorfaktor yang berhubungan dengan motivasi siswa SMK dalam pembangunan
pertanian. Hasilnya yaitu 1) indikator autonomy, relatedness, dan competence dalam
Teori Determinasi Diri signifikan berhubungan dengan motivasi, 2) minat belajar
merupakan faktor internal yang signifikan berhubungan dengan motivasi, sedangkan
pelaksanaan magang sebagai faktor eksternal tidak signifikan berhubungan dengan
motivasi tetapi berhubungan dengan minat belajar. Teori Determinasi Diri relevan
digunakan untuk mendeskripsikan motivasi siswa SMK dalam pembangunan
pertanian. Implikasi Teori Determinasi Diri bermanfaat untuk meningkatan motivasi
generasi muda melalui pemenuhan kebutuhan dasar meliputi kebebasan dalam
mengambil keputusan, keterkaitan dengan lingkungan sosial, dan kemampuannya
terkait teknik pertanian hingga diri yakin mampu berhasil atas yang diusahakan.

Bawang merah (Allium ascolonicum L.) merupakan sayuran yang banyak
mendatangkan keuntungan karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kebutuhan konsumsi bawang merah dari tahun ke tahun terus meningkat, namun peningkatan ini belum diimbangi oleh peningkatan produksi. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi rendahnya produksi bawang merah yaitu kurangnya pemahaman petani terhadap teknologi budidaya bawang merah. Temu teknis merupakan salah satu metode diseminasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani. Pengkajian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan efektivitas temu teknis terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan respon peserta (petani dan penyuluh) dalam penerapan budidaya bawang merah di Kabupaten Serang. Temu teknis dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2018 di BPP Kecamatan Baros Kabupaten Serang. Jumlah sampel yang digunakan 35 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Data primer yang diambil meliputi karakteristik responden meliputi umur dan tingkat pendidikan peserta. Peningkatan pengetahuan dan perubahan respon peserta diukur dengan memberikan kuisioner pre test dan post test, selanjutnya data dianalisis secara statistik non parametrik dengan uji Wilcoxon Match Pairs. Hasil analisis menunjukkan Asymp.Sig, (2-tailed) < α (0,000 < 0,05). Disimpulkan bahwa pelaksanaan temu teknis efektif dalam merubah pengetahuan petani terhadap inovasi teknologi buidaya bawang merah.

Perbaikan mutu genetik keturunan domba lokal dapat dilakukan dengan menyilangkan domba lokal dengan domba impor. Kegiatan ini bertujuan mengetahui performa anak domba, hasil persilangan domba jantan St. Croix dan Komposit Garut dengan domba betina Garut. Kegiatan persilangan dilaksanakan di Kebun Percobaan Singamerta Balai Pengkajian Teknologi Pertanin (BPTP) Banten pada Bulan Pebruari sampai dengan Desember 2012. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik persilangan kawin alam pada ternak domba.
Parameter yang diamati yaitu bobot lahir, bobot sapih dan rataan bobot badan harian anak domba persilangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa: 1) Bobot lahir anak domba keturunan Jantan St. Croix dengan Betina Garut lebih tinggi dibandingkan bobot lahir keturunan Jantan Komposit Garut dengan Betina Garut. Bobot Lahir keturunan domba St. Croix (2,55 kg),sedangkan domba keturunan Komposit Garut jantan 3,5 kg dan betina 3,15 kg; 2) Bobot sapih anak domba keturunan St. Croix lebih tinggi dibandingkan bobot sapih keturunan Komposit Garut. Bobot sapih keturunan St. Croix rata-rata 10,888 kg, sedangkan anak domba keturunan
Komposit Garut memiliki rata-rata 10,92 kg untuk anak domba jantan dan betina 9,13 kg; 3). Rataan bobot badan harian pra sapih anak domba keturunan St. Croix lebih tinggi dibandingkan keturunan Komposit Garut. Anak domba keturunan St. Croix 100,89 gr/hari, sedangkan keturunan domba Komposit Garut jantan 103,15 gr/hari dan betina 88,61 gr/hari; 4) Bobot hidup pasca sapih umur 6 bulan keturunan St.Croix 12,88 kg dan Komposit Garut jantan dan betina berturut-turut 12,4 kg; 10,75 kg. Bobot hidup umur 9 bulan keturunan St. Croix 18,33 kg dan Komposit Garut jantan dan betina berturut-turut 21,38 kg; 17 kg. Bobot hidup umur 12 Bulan keturunan St.Croix 18 kg dan Komposit Garut jantan dan betina berturut-turut 21 kg; 18 kg.

Pandeglang is one of the designated palm cow integration development area. The assessment of oil palm-cattle integration system has been conducted in Cikeusik sub district. Pandeglang district on September 2015-Maret 2016. The objective of the assessment is to determine the characteristics of farmers and socialize of palm cow integration system. The data were collected by using a survey method with interview techniques and analyzed descriptively. Socialization and introduction of technology is the first step in the development of oil palm cow integration system. The technologies that disseminated are technology based on palm oil by product and management of waste and manure processing through the training to produce organic fertilizer. The results of monitoring and evaluation of activities that manure treatment technology being adoptif by farmer, while feed technology has not been applied yet. The observation on the farmers characteristics and the potential of existing land indicated that integration palm cow system likely developed in this location.

Pandeglang is one of the designated palm cow integration development area. The assessment of oil palm-cattle integration system has been conducted in Cikeusik sub district. Pandeglang district on September 2015-Maret 2016. The objective of the assessment is to determine the characteristics of farmers and socialize of palm cow integration system. The data were collected by using a survey method with interview techniques and analyzed descriptively. Socialization and introduction of technology is the first step in the development of oil palm cow integration system. The technologies that disseminated are technology based on palm oil by product and management of waste and manure processing through the training to produce organic fertilizer. The results of monitoring and evaluation of activities that manure treatment technology being adoptif by farmer, while feed technology has not been applied yet. The observation on the farmers characteristics and the potential of existing land indicated that integration palm cow system likely developed in this location.

Abstrak Telah dilakukan magang penelitian di Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (PKSEN-BATAN) Jakarta Selatan. Tujuan magang ini adalah karakterisasi alat survey lingkungan Spektrometer ATOMTEX AT6101DR guna mengetahui kesiapan alat sebelum benar-benar digunakan sebagai alat survey lingkungan di lapangan. Parameter yang menjadi acuan karakterisasi adalah jarak dan waktu pada saat pengukuran. Terdapat empat macam mode pada alat ini, yaitu mode stabilisasi, spektrometri, radiometri, dan dosimetri. Dari percobaan diperoleh jarak efektif maksimum sebagai jarak ukur alat dengan objek untuk mendapatkan hasil pengukuran terbaik pengukuran adalah 1 cm dan waktu efektif minimum sebagai waktu pengukuran sesingkat-singkatnya namun tetap dapat memperoleh hasil pengukuran terbaik adalah 180s. Alat dapat melakukan pengukuran-pengukuran dengan baik, namun didapati masalah/kendala pada bagian pendukung kerja alat seperti daya tahan baterai dan koneksi. Selain itu, pada pengujian dilakukan pengkonfirmasian sebagian spesifikasi alat yang tercantum pada claim di manual book/brochure alat. Kata kunci: Spektrometer, karakterisasi alat,, jarak fektif maksimu, waktu efektif minimum

PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum digunakan dalam masyarakat. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan. Bentuk komunikasi lisan tampak dalam kegiatan berbicara. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara akan lebih mudah menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, sehingga dapat diterima oleh orang yang mendengar atau diajak berbicara. Demikian pula halnya dengan komunikasi tertulis. Seseorang yang memiliki kemampuan menulis akan lebih mudah menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, sehingga dapat dipahami oleh orang yang membaca (Laelasari, 2018). Bahasa Indonesia adalah bahasa yang memenuhi faktor-faktor komunikasi. Dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, masyarakat menggunakan keterampilan bahasa yang telah dimiliki, meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda-beda. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal, setiap tujuan komunikasinya akan dapat dengan mudah tercapai. Lain halnya bagi orang yang memiliki tingkat keterampilan bahasa lemah, dalam melakukan komunikasi bukan tujuannya yang akan tercapai, tetapi justru akan sering timbul kesalahpahaman antara penutur dan mitra tuturnya. Ada empat macam keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kegiatan menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif, yaitu aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yang terdiri dari aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosakata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca (Ayudia, 2016). Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Kemajemukan ini membutuhkan satu alat sebagai pemersatu keseragaman tersebut. Di sinilah fungsi bahasa sangat diperlukan sebagai alat integrasi sosial. Bahasa disebut sebagai alat adaptasi sosial apabila seseorang

Komunikasi interpersonal memegang peran penting dalam kesuksesan operasional perusahaan dan keberlanjutan hubungan antar karyawan. Jurnal terkait menjelaskan bukti dampak dari konflik interpersonal terhadap depresi kerja dan turnover intention (intensi untuk berpindah kerja) pada 215 karyawan yang bekerja di berbagai bank di Pakistan. Ehsan dan Ali (2019) dalam Ali, et al. (2022) berpendapat bahwa di Pakistan sebagian besar karyawan menghadapi depresi yang tinggi dan rasio turnover yang lebih tinggi bahkan di beberapa organisasi jumlahnya lebih dari 11%. Fatima (2016) dalam Ali, et al. (2022) menyoroti akar penyebab depresi kerja dan rasio turnover (keinginan berpindah kerja) sebagian besar muncul karena konflik interpersonal. Pada makalah ini penulis mencoba memberikan rekomendasi pencegahan dan penanganan konflik interpersonal dengan cara: pertama, membangun komunikasi interpersonal efektif dan menerapkan strategi manajemen konflik. Meskipun fokus utama ditujukan untuk karyawan, manajemen perusahaan tetap memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendukung, memfasilitasi, dan mengawasi implementasi solusi untuk menjamin penyelesaian konflik yang efektif dan berkelanjutan.

Dalam melakukan upaya pembangunan, tentunya terdapat tantangan dan hambatan. Salah satunya adalah dalam menyamakan pemahaman mengenai visi, misi, dan orientasi dari pembangunan yang dicanangkan. Agenda pembangunan memiliki cakupan yang luas. Pada pembangunan nasional hingga internasional dibutuhkan interaksi bahkan kerjasama dimulai dari lapisan terdalam hingga terluar, dimulai dari kerjasama dengan individu, keluarga, kelompok, organisasi, daerah, negara, hingga dunia untuk menyukseskan sebuah agenda pembangunan. Konsekuensi dari luasnya cakupan ini adalah ditemukannya keberagam latar belakang kebudayaan.

Program pemberdayaan masyarakat merupakan inisiatif penting dalam pembangunan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Komunikasi interpersonal oleh Komunikator Program Pemberdayaan Masyarakat (KPPM) memegang peran krusial dalam memastikan interaksi yang efektif dan kolaboratif antara pihak yang terlibat. Dalam konteks keberhasilan dan kegagalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), komunikasi interpersonal seorang KPPM menjadi faktor kunci yang mempengaruhi hasil program. Melalui studi komparatif terhadap dua jurnal yang relevan, yaitu "Analisis Partisipasi Masyarakat dan Kepemimpinan terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Gerokgak, Buleleng-Bali" karya Wulandari, et al (2014) dan "Analisis Kegagalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dalam Membangun Kemandirian Masyarakat Miskin" karya Aziz Muslim (2017), kami mengidentifikasi bahwa komunikasi interpersonal yang efektif oleh KPPM berkontribusi positif terhadap keberhasilan program. Sebaliknya, komunikasi yang kurang efektif atau salah strategi dapat menjadi penyebab kegagalan program. Dalam perspektif psikologi komunikasi, empat aspek psikologis komunikasi interpersonal, yaitu persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal, menjadi kunci dalam menilai efektivitas komunikasi KPPM. Faktor-faktor ini, jika dikelola dengan baik oleh KPPM, dapat meningkatkan keberhasilan program. Namun, jika diabaikan, hal tersebut dapat menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan program. Sebagai rekomendasi, penelitian ini menyarankan agar KPPM memperhatikan dan mengoptimalkan empat aspek psikologis tersebut dalam melaksanakan program.

Program Desa Mandiri Energi menjadi salah satu solusi yang dianggap potensial untuk meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional dan menjawab tantangan pemerataan energi untuk wilayah yang belum terjangkau. Meskipun demikian, program ini menghadapi tantangan berupa keterbatasan pembiayaan sama hal nya dengan agenda pembangunan berkelanjutan lainnya. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah, swasta (perusahaan), dan masyarakat dalam menghadapi tantangan tersebut. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan memiliki potensi besar dalam mendukung pembiayaan program Desa Mandiri Energi. Kerjasama antara pemerintah setempat dan perusahaan dalam penyaluran dana CSR dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan Desa Mandiri Energi. Dibutuhkan strategi komunikasi pembangunan yang sesuai untuk membangun kerjasama tersebut. Dengan menggunakan perspektif komunikasi pembangunan, yaitu "multitrack communication" dan dalam pengimplementasiannya menggunakan model strategi komunikasi partisipasi untuk CSR, maka diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah setempat dalam membuat strategi komunikasi pembangunan, terkhusus dalam upaya membangun kerjasama dengan perusahaan.

Komunikasi yang jelas dan ringkas selama keadaan darurat sangat penting untuk mencegah penyebaran rumor, mengurangi reaksi emosional, dan menjaga reputasi organisasi. Artikel ini mengulas berbagai strategi untuk menyampaikan berita negatif, termasuk komunikasi langsung tatap muka, pesan tertulis, dan penggunaan konferensi pers untuk audiens yang lebih luas. Selain itu membahas pula mengenai komunikasi krisis, meliputi rencana dan strategi komunikasi krisis yang efektif, termasuk penggunaan berbagai pendekatan komunikasi. Pembahasan ini dirasa menjadi sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam mengendalikan rumor, mengelola emosi, dan mengurangi potensi kerugian selama keadaan darurat.

Penggunaan media sosial sebagai sebuah strategi pemasaran digital semakin menjanjikan di era digital ini. Analisis efektivitas penggunaan media sosial sebagai media komunikasi pemasaran digital UMKM dengan studi kasus PT. Sayur merbabu Organik, sebuah UMKM di bidang pertanian organik dilakukan dalam penulisan ini. Dengan strategi "storytelling to story selling," PT. SOM berhasil meningkatkan nilai produk dan loyalitas pelanggan. Pandemi Covid-19 mendorong PT. SOM untuk mempercepat digitalisasi pemasaran, yang terbukti efektif dalam menjaga bisnis dan meningkatkan penjualan. Media sosial terbukti penting dalam pemasaran digital UMKM, meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan mendukung strategi pemasaran inovatif. Tantangan seperti keterbatasan pengetahuan dan keamanan dapat diatasi dengan pelatihan yang tepat dan dukungan pemerintah. Hasil ini memberikan wawasan bagi UMKM untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif dan menekankan pentingnya adaptasi di era digital.

Komunikasi kelompok merupakan elemen krusial dalam berbagai konteks, mulai dari lingkungan akademis, organisasi, hingga komunitas sosial. Pemahaman tentang komunikasi kelompok yang efektif menjadi sangat penting karena mempengaruhi dinamika interaksi, pengambilan keputusan, dan pencapaian tujuan kelompok. Dalam perspektif psikologi komunikasi, komunikasi kelompok yang efektif tidak hanya tentang penyampaian pesan, tetapi juga mencakup pemahaman psikologis terhadap individu-individu dalam kelompok serta dinamika yang terjadi di antara mereka. Artikel ini menyuguhkan ringkasan jurnal yang berkaitan dengan faktor situasional yang dapat mempengaruhi keefektifan kelompok berdasarkan pendapat Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul "Psikologi Komunikasi", meliputi ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, dan kepemimpinan.

Program Lansia Kamiil bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pendekatan holistik berbasis nilai keislaman. Fokus utama program ini adalah peningkatan keimanan, ketakwaan, serta keterlibatan sosial dan komunitas. Tujuan khusus meliputi mempertebal keimanan lansia, memberikan dukungan emosional dan mental, menambah pengetahuan keislaman, mengembangkan keterampilan hidup, dan mendorong keterlibatan fisik serta sosial lansia. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Rutinan Syurga, Upgrading Penghuni Syurga (UPS), dan Muhasabah yang dirancang untuk membentuk jaringan dukungan sosial, menyediakan pendidikan nonformal, dan mendukung kesehatan lansia. Dengan pendekatan menyeluruh, program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan lansia yang efektif dan inspiratif, membantu lansia menjadi lebih berdaya, sejahtera, dan bermanfaat bagi lingkungan.