Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH WARNA SUBSTRAT TERHADAP PRODUKSI TELUR IKAN PELANGI KURUMOI (Melanotaenia parva) Sari, Nilam; Rizal, Achmad; Nilawati, Jusri
AgriSains Vol 19, No 2 (2018)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.99 KB)

Abstract

Minimnya produksi telur menjadi kendala dalam budidaya ikan pelangi kurumoi (Melanotaenia parva), oleh karena itu penelitian mengenai pengaru watna substrat terhadap produksi telur perlu dilakukan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan Maret 2016. Penelitian bertempat di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH) Depok Jawa-Barat. Ikan rainbow yang digunakan diperoleh dari balai dan Prosedur penelitian meliputi tahap persiapan untuk tempat pemijahan dan tempat inkubasi telur, kemudian melakukan seleksi dan pemeliharaan induk. dan tahap perlakuan pemijahan berdasarkan warna substrat. Data yang diperoleh meliputi data produksi telur, derajat pembuahan (FR), derajat penetasan(HR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi untuk rata-rata produksi telur sebesar 20 butir dengan warna substrat kuning, rata-rata derajat pembuahan (FR) tertinggi sebesar 92,29 dengan warna substrat hijau dan derajat penetasan sebesar 90,95.
Spawning habitat of Telmatherina sarasinorum (Family: Telmatherinidae) in Lake Matano [Habitat pemijahan ikan Telmatherina sarasinorum (Famili: Telmatherinidae) di Danau Matano] Jusri Nilawati; Sulistiono Sulistiono; Djadja S. Sjafei; M. F. Rahardjo; Ismudi Muchsin
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 10 No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v10i2.161

Abstract

A study on habitat of Telmatherina sarasinorum was conducted in Lake Matano. An underwater observation on the fish habitat was performed to allow description on habitat while investigating its reproductive behaviour. There were two types of spawning habitat on the fish observed. The first was shallow beach with flat contour and bottom covered by cobble and little sand in between which was located in littoral area with trees on the lake sides. The second was deeper water with steeper bottom which has hanging down roots and fallen down stems and twigs of any trees covered by alga. In the two habitats the fish prefers shading places provided by any trees existing on the lake sides as spawning sites. The fish was not observed spawn in places covered by dense cobbles and open waters exposed directly to sunlight. Such a habitat specialist becomes important factor needed to be taken into account in the attempts to conserve the fish and its habitat in Lake Matano. Maintaining the existence of spawning habitat through protecting the presence of terrestrial vegetation surrounding the lake is important key for conservation of the fish and its habitat. AbstrakPenelitian tentang habitat Telmatherina sarasinorum dilakukan di Danau Matano. Pengamatan bawah air pada habitat ikan ini dilakukan untuk membuat gambaran mengenai habitat sambil meneliti tingkah laku reproduksinya. Ada dua tipe habitat pemijahan ikan yang diamati. Pertama adalah pantai dangkal dengan kontur datar dan dasar ditutupi oleh kerikil dan sedikit pasir diantaranya yang terletak di daerah litoral dengan pohon-pohon di pinggiran danau. Kedua adalah perairan dalam dengan dasar lebih curam yang mempunyai akar-akar menggantung serta batang dan ranting pohon tumbang yang diselimuti oleh alga. Pada kedua tipe habitat tersebut ikan menyukai tempat-tempat teduh yang mendapat bayang-bayang dari pohon yang ada di pinggiran danau sebagai tempat pemijahan. Ikan diamati tidak memijah di tempat-tempat yang ditutupi oleh kerikil yang padat dan perairan terbuka yang terpapar langsung oleh cahaya matahari. Habitat khusus demikian merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam usaha konservasi ikan dan habitatnya di Danau Matano. Pemeliharaan habitat pemijahan melalui perlindungan keberadaan vegetasi terestrial di sekeliling danau adalah kunci penting untuk konservasi ikan dan habitatnya.
Effect of Giving Moina sp. Enriched Corn Oil on Growth and Survival Rate of Tilapia Larvae Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758): Pengaruh Pemberian Moina sp. yang Diperkaya Minyak Jagung terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) Yen Todolo; Jusri Nilawati; Eka Rosyida; Fadly Y. Tantu
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.051 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i1.2022.35-44

Abstract

Moina sp. merupakan salah satu kelompok zooplanktonyang dimanfaatkan sebagai pakan alami untuk larva pada unit pembenihan ikan. Nilai nutrisi pakan alami dapat ditingkatkan untuk memacu pertumbuhan dan kelangsungan hidup larvanikan. Salah satu metode untuk meningkatkan kualitas nutrisi pakan alami Moina sp. adalah melalui pengkayaan dengan minyak jagung, pengkayaan ini dapat meningkatkan kandungan asam lemak pada Moina sp. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan nila yang diberi Moina sp. yang diperkaya dengan minyak jagung. Larva berumur 5 hari pasca menetas (bobot awal 0,09-0,13 g) diberi pakan Moina sp. tigakali sehari secara ad libitum selama 14 hari pemeliharaan. Penelitian didesain dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian mengaplikasikan lima perlakuan dosis minyak jagung pada media pengkayaan Moina sp., masing-masing dengan 4 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu: A (0 mL/L), B (0,005 mL/L), C (0,010 mL/L), D (0,015 mL/L), dan E (0,020 mL/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkayaan minyak jagung pada Moinasp. dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan nila. Kecenderungan pertumbuhan bobot terjadi pada setiap peningkatan dosis pengkayaan. Pertumbuhan bobot mutlak dan kelangsungan hidup tertinggi (masing-masing 20 g dan 78%) terdapat pada pemberian minyak jagung 0,020 mL/L, sedangkan pertumbuhan dan kelangsungan hidupterendah (masing-masing 0,05 g dan 50%) ditemukan pada perlakuan tanpa pengkayaan minyak jagung.
Effect of Maggot (Hermetia illucens) Flour-Based Feeding on Growth and Survival of Giant Mottled Eel (Anguilla marmorata): Pengaruh Pemberian Pakan Berbasis Tepung Maggot (Hermetia illucens) dengan Dosis Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Sidat (Anguilla marmorata) Fadly Y. Tantu; Jalalludin Moh Ikram; Novalina Serdiati; Jusri Nilawati
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.192 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i2.2022.77-86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan berbasis tepung maggot (Hermetia illucens) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan sidat (Anguilla marmorata). Organisme uji yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan sidat dengan bobot rata-rata 0,591±0,04 g/ekor. Organisme uji dipelihara selama 35 hari dengan padat tebar 1 ekor/2 L air. Pakan uji yang digunakan yaitu pakan yang menggunakan tepung maggot sebagai sumber protein utama. Perlakuan pada penelitian ini adalah tingkat pemberian pakan berbeda yaitu pemberian 7% dari biomassa (perlakuan A), 9% (perlakuan B), 11% (perlakuan C), dan 13% (perlakuan D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemberian pakan yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan ikan sidat. Pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian tertinggi terjadi pada perlakuan pemberian pakan 11% dari biomassa (perlakuan C) dengan nilai masing-masing 0,143 g dan 0,41%/hari (0,0040 g/hari). Kelangsungan hidup tertinggi (88%) terdapat pada pemberian pakan 7% dari biomassa (perlakuan A) dan terendah (72%) didapatkan pada pemberian pakan 13% dari biomassa (perlakuan D).
Pengaruh Jenis Substrat terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Glass Eel Anguilla bicolor pacifica Fadly Y. Tantu; Moh. Fadli; Jusri Nilawati
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 24 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v24i1.2023.48-57

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menentukan tipe substrat yang memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup glass eel Anguilla bicolor pacifica dalam skala laboratorium. Penelitian didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A (tanpa substrat), B (substrat kerikil), C (substrat pasir), dan D (substrat lumpur),dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak enam kali. Padat tebar glass eel 10 ekor/wadah (10L) dengan waktu pemeliharaan selama enam puluh hari. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan cacing Tubifex sebanyak 20% dari biomassanya. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data dianalisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan substrat berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan glass eel. Bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan substrat kerikil yaitu sebesar (14,78 g), dan terendah pada perlakuan tanpa substrat (A) yaitu (7,38 g). Kelangsungan hidup pada perlakuan menggunakan substrat (B, C dan D) sebesar 100%, sedangkan pada perlakuan tanpa substrat (A) sebesar 94%.
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN MADU DALAM NaCl FISIOLOGIS TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA IKAN KOI (Cyprinus carpio L.) Nurfitrih Nurfitrih; Jusri Nilawati; Musayyadah Tis'in
Jurnal TROFISH Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v2i1.133

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu dalam NaCl fisiologis sebagai bahan pengencer terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa ikan koi (Cyprinus carpio L.). Penambahan madu dalam NaCl fisiologis sebagai pengencer diharapkan mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas selama penyimpanan spermatozoa ikan koi (Cyprinus carpio L.). Desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbedaan dari pengencer madu dalam NaCl fisiologis antara lain Perlakuan A (0%), B (0,8%), C (0,6%), D (0,4%), dan E (0,2%). Perlakuan disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 4°C dan selanjutnya diamati dengan interval waktu 6 jam sekali sampai spermatozoa semua mati. Data dianalisis secara deskriptif dan uji analysis of variance (ANOVA) pada Minitab versi 16. Hasil yang diperoleh menunjukan pemberian madu dalam NaCl fisiologis tidak berpengaruh terhadap motilitas dan viabilitas sperma ikan mas koi (Cyprinus carpio L.). Perlakuan dengan 0,6% madu menghasilkan motilitas dan viabilitas tertinggi.
Hubungan Panjang-Bobot, Nisbah Kelamin dan Faktor Kondisi Ikan Endemik Sulawesi Rono Lindu (Oryzias sarasinorum Popta 1905) Jusri Nilawati; Rasmina Rasmina; Fadly Y. Tantu
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 24 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v24i3.2023.149-158

Abstract

Ikan rono Lindu (Oryzias sarasinorum Popta 1905) adalah salah satu ikan endemik dari perairan tawar Sulawesi yang penyebarannya terbatas hanya di Danau Lindu. Status konservasi O. sarasinorum yang telah ditetapkan oleh IUCN berada dalam kategori terancam punah. Penelitian menggunakan metode standar dalam studi bioekologi ikan. Data yang dianalisis berasal dari sampel yang dikoleksi pada medio Juli-September 2013 dari Danau Lindu. Alat tangkap yang digunakan berupa pukat pantai kecil berkantong (mini beach sine) berukuran panjang 10 m, lebar 2,5 m, diameter kantong 1 m, dan mata jaring 2 mm. Jumlah total sampel sebanyak 165 ekor, terdiri atas 94 ekor ikan jantan dan 71 ekor ikan betina. Hasil analisis hubungan panjang-bobot ikan O. sarasinorum jantan, betina, dan gabungan jantan dan betina masing-masing adalah W= 0,000L2,128, W= 0,000L2,396 dan W=0,000L2,239  dengan nilai koefisien korelasi (r) masing-masing 0,968, 0,933 dan 0,953. Hal ini  mengindikasikan bahwa O. sarasinorum memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Faktor kondisi Fulton (K) O. sarasinorum jantan berkisar 0,718-2,625 sedangkan betina 0,586-2,963. Nisbah kelamin ikan O. sarasinorum menunjukkan bahwa jumlah ikan jantan relatif lebih banyak dibandingkan dengan ikan betina. Studi ini merupakan laporan pertama mengenai hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi untuk ikan endemik O. sarasinorum. Informasi biometrik ini berguna untuk pengelolaan berkelanjutan, kajian dinamika populasi ikan dan konservasi.
Pengkayaan Vitamin C Pada Pakan Silase Keong Mas (Pomacea canaliculata): Efek Terhadap Biomassa Dan Reproduksi Artemia sp. Skala Labolatorium Nur Ifada Pramesty; Eka Rosyida; Jusri Nilawati
Mitra Sains Vol 11 No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ms26866579.2023.v11.i2.pp115-121

Abstract

Giving vitamin C to feed is very necessary considering that vitamin C is a multivitamin needed by the body. The purpose of this study was to determine the proper dose of vitamin C in the golden snail silage feed in increasing the biomass and reproduction of Artemia sp. The research was conducted at the Laboratory of Water Quality and Aquatic Biology, Department of Fisheries and Maritime Affairs, Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University. The variables observed were population density, egg/cyst production, hatching rate, survival rate (SR), water quality. The study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications with 20 experimental units A: control , B: vitamin C 12 mg/L, C: vitamin C 18 mg/L, D: vitamin C 24 mg/L, E: vitamin C 30 mg/L. The results showed that vitamin C enrichment with a concentration of 24 mg/L had a very significant effect (p<0.05) on each variable. Improper concentration of vitamin C in feed enrichment can affect the survival of Artemia sp.
Amino acid profile and chemical characteristics by-product process wet rendering of fish lele (Clarias Sp.) and tuna (Euthynnus Spp.) Gobel, Minarny; Nilawati, Jusri; Wiryanti, Prisma; Hermawan, Roni; Musbah, Muhamad
Depik Vol 13, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.1.34534

Abstract

This study was conducted to determine the amino acids profile and chemicals content (moisture content, protein, and fat) catfish and tuna products. Wet rendering process, each sample is steamed at 1500C for 30 minutes, after the sample is pressed with the aim of removing fluid from the fish's body. The liquid is centrifuged to separate the layers of oil and air. After obtaining fish oil, the byproducts are liquid / broth and solids (fish dregs). The byproducts (fish pulp and broth) were analyzed for amino acid profiles using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) (AOAC, 2005) Chemical characteristics (air content, protein, fat) were analyzed using the AOAC (2005). The results showed that glutamic acid was higher in tuna pulp which was 11.83% and catfish 8.85%, while tuna broth contained amino acid histidine which was quite high at 10.49%, and 11.53% glycine in fish broth catfish. Furthermore, the levels of pulp and fish stock are 12.63% and 78.28% respectively, catfish 11.58%; and 83.45%. The fat content of catfish is higher that is 1.84% and 3.26% compared to tuna which is 1.57% and 2.74% tuna protein is 81.16% higher than catfish which is 75.46%, but the protein content of tuna broth is 56.84% lower than that of catfish broth which is 69.16%.Keywords: amino acid profiletuna fishcatfishwet renderingby-product
Amino acid profile and chemical characteristics by-product process wet rendering of fish lele (Clarias Sp.) and tuna (Euthynnus Spp.) Gobel, Minarny; Nilawati, Jusri; Wiryanti, Prisma; Hermawan, Roni; Musbah, Muhamad
Depik Vol 13, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.1.34534

Abstract

This study was conducted to determine the amino acids profile and chemicals content (moisture content, protein, and fat) catfish and tuna products. Wet rendering process, each sample is steamed at 1500C for 30 minutes, after the sample is pressed with the aim of removing fluid from the fish's body. The liquid is centrifuged to separate the layers of oil and air. After obtaining fish oil, the byproducts are liquid / broth and solids (fish dregs). The byproducts (fish pulp and broth) were analyzed for amino acid profiles using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) (AOAC, 2005) Chemical characteristics (air content, protein, fat) were analyzed using the AOAC (2005). The results showed that glutamic acid was higher in tuna pulp which was 11.83% and catfish 8.85%, while tuna broth contained amino acid histidine which was quite high at 10.49%, and 11.53% glycine in fish broth catfish. Furthermore, the levels of pulp and fish stock are 12.63% and 78.28% respectively, catfish 11.58%; and 83.45%. The fat content of catfish is higher that is 1.84% and 3.26% compared to tuna which is 1.57% and 2.74% tuna protein is 81.16% higher than catfish which is 75.46%, but the protein content of tuna broth is 56.84% lower than that of catfish broth which is 69.16%.Keywords: amino acid profiletuna fishcatfishwet renderingby-product