Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

OPTIMIZING OF TiO2 SEPARATION FROM BANGKA ILMENITE BY LEACHING PROCESS USING HCl Wahyuningsih, Sayekti; Hidayatullah, Hari; Pramono, Edi; Rahardjo, Sentot Budi; Ramelan, Ari Handono; Firdiyono, Florentinus; Sulistiyono, Eko
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Separation of titanium dioxide (TiO2) from ilmenite Bangka has been done byleaching processusing HCl. Before the leaching process, ilmenite was roastedat 900oC for pre-oxidation (preliminary - oxidation). Leaching process carried out by variation of HCl concentration and Fe0reducing agents. While the re-deposition of dissolved Ti4 +ionachieved by hydrolysis - condensation using 2- propanol - H2O solvents.Leaching the pre-oxidazed ilmenite shows the phase change of  pseudobrokite (Fe2TiO5 ) into hematite ( Fe2O3) and synthetic rutile ( TiO2 ). Formation of the synthetic rutile was characterized by the loss of intensity of Fe2TiO5 at 26.65 º and the increasing intensity of rutile TiO2 at 27.49 º.The dissolution rate of both titanium and iron wasfound to be increased, generally, by increasing acid concentration in case of HCl as well as by increasing ilmenite:Fe0 ratio. Precipitation ofthe dissolved titania with 2-propanol -H2Oof 8:2(v /v) produced anataseTiO2 due to the hydrolysis and condensation of Ti-tetraisopropoxide complexes.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS MORFOLINATEMBAGA(II)SULFAT.nHIDRAT Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti; Atmojo, Sony
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks Cu(II)-(morfolina) telah disintesis dari CuSO4.5H2O dan morfolina dengan perbandingan mol logam : ligan = 1 : 6. Terbentuknya kompleks diindikasi dari pergeseran panjang gelombang maksimum (?maks) sekitar 20,3 nm, pergeseran serapan gugus fungsi N-H sekunder, C-N, dan C-O-C dari morfolina dan berubahnya pola voltamogram siklis antara kompleks Cu(II) dengan CuSO4.5H2O.Hasil analisis AAS menunjukkan kadar Cu dalam kompleks Cu(II)-(morfolina) sebesar 9,1 ± 0,2 % (teori 9,1 %). Adanya beberapa molekul air dalam kompleks diindikasikan dari data DTA. Formula yang sesuai dengan hasil AAS adalah [Cu(morfolina)m]SO4.nH2O (m = 5; n = 4,5 atau 6) (m = 6; n = 1,2 atau 3).Spektra elektronik kompleks [Cu(morfolina)m]SO4.nH2O menghasilkan serapan maksimum pada 782,4 nm (? = 9,18 L.mol-1.cm-1) menunjukkan transisi T2g è Eg. Kompleks bersifat paramagnetik dengan µeff 1,80 ± 0,02 BM. Daya hantar listrik menunjukkan perbandingan muatan kation : anion pada kompleks 1 : 1 dan ion SO42-  tidak terkoordinasi pada Cu(II). Data spektra IR mengindikasikan bahwa gugus N-H sekunder terkoordinasi pada ion  Cu2+, ini ditandai oleh adanya serapan lebar pada daerah 3427,3 cm-1. Data spektra UV-vis dan harga momen target mengindikasikan kompleks oktahedral. Struktur kompleks diperkirakan oktahedral.
PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK ELEKTRODA SELEKTIF ION (ESI) TEMBAGA (II) DENGAN PASTA KARBON BERBAHAN AKTIF CuS Masykur, Abu; Wahyuningsih, Sayekti; Prasetyo, Hajar
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan studi mengenai pembuatan dan karakteristik Elektroda Selektif Ion (ESI) Cu2+ dari bahan bakar CuS, grafit dan parafin. CuS diperoleh melalui reaksi antara larutan CuCl2 dengan larutan Na2S. Kemurnian ZnS hasil; sintesa dianalisa dengan spektroskopi difraksi sinar X. Karakterisasi elektroda dilakukan dengan mengukur pH kerja dan limit deteksi, faktor Nernst, waktu jawab, waktu hidup serta selektivitas elektroda. Pengukuran selektifitas elektroda dilakukan terhadap ion pb2+, Zn2+ serta Ag+.Tembaga Sulfida hasil sintesis yang diperoleh berupa serbuk berwarna hitam, dan hasil analisis dengan XRD menunjukkan kesesuaian dengan CuS standar, tetapi masih belum murni. Komposisi elektroda terbaik didapatkan pada perbandingan CuS : Parafin : Granit = 4 : 3 : 3. Kinerja elektroda terbaik diperoleh pada pH 7 dengan daerah konsentrasi Cu2+ antara 10-8 M sampai dengan 10-1 M, faktor Nernst sebesar -28,976 ± 0,912 mV/dekade dengan koefisien korelasi 0,997 ± 1,041.10-5, waktu respon rata-rata selam 100 detik dan mempunyai waktu hidup 177 kali pengukuran. Inetrferensi ion pengganggu pada ESI Cu2+ terbesar dipengaruhi oleh keberadaan ion Ag+ dengan koefisien selektivitas sebesar 1,206.10-3 , untuk ion pengganggu Pb2+ dengan koefisien selektivitas sebesar 3,065.10-4 dan ion pengganggu Zn2+ dengan koefisien selektivitas sebesar 6,174.10-4.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS TETRASULFAMETOKSAZOLTEMBAGA(II) SULFAT Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti; ., Kusumastuti
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembaga(II) dapat membentuk kompleks dengan sulfametoksazol dengan perbandingan mol logam : mol ligan = 1 : 4. Formula kompleks yang dihasilkan adalah [Cu(sulfametoksazol)4]SO4 {%  Ni eksperimen = 5,6(2) , teoritis 5,42}. Anion sulfat (SO42-) tidak terkoordinasi sebagai ligan, diperkirakan N-H primer dari sulfametoksazol terkoordinasi pada tembaga(II). Kompleks bersifat paramagnetic dengan eff = 2,09 BM, serapan maksimum 811,8 nm (10 Dq = 147,35 kJ.mol-1). Diperkirakan struktur kompleks planar segiempat
SINTESIS KOMPOSIT ANORGANIK-ORGANIK DARI 2,5-DIMERKAPTO-1,3,4-THIADIZOL DAN SILIKA GEL 60 MELALUI PROSES SOL-GEL WAHYUNINGSIH, SAYEKTI
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 1, No 1 (2002)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak (ina) : Telah dilakukan reksi antara silika gel dengan 2,5-dimerkapto-1,3,4-tiadizol pada fasegel dengan pelarut 1 M NaOH dalam etanol untuk modifikasi struktur padatan silika. Silika gel mula-mula diaktivasi pada temperatur 110oC selama 24 jam kemudian ditambah pelarut untuk membentuk fase sol-gel. 2,5-dimerkapto-1,3,4-tiadizol dalam pelarut yang sama kemudian direaksikan dengan gel silika selama 24 jam.Identifikasi struktur padatan dilakukan dengan spektra IR menunjukkan adanya pergeseran vibrasi ulur C-N dari 1122,5 cm-1 menjadi 1049 cm-1 ; vibrasi ulur Si-O siloksan dari 1101,3 cm-1 menjadi 1071 cm-1 dan menghilangkannya serapan pada 796,5 cm-1 yang merupakan vibrasi Si-O dari silanol. Sedangkan pada fase larutan hasil leaching yang dipelajari spektra elektroniknya dengan spectrometer UV/VIS menunjukkan adanya pergeseran serapan maksimum sebesar 38-47 nm ke arah panjang gelombang lebih kecil yang disebabkan oleh reaksi substitusi pada dimerkaptodiazol. Sehingga ikatan antara silika dengan dimerkaptotiadizol  kemungkinan merupakan ikatan antara atom Si dari silika dengan atom N dari gugus azol pada cincin heterosiklik thiadiazol.
COMPOSITE OF CHITOSAN VANILIN / SULFONATED POLYSTYRENE AS POLYMER ELECTROLYTE MEMBRANES : CATIONIC EXCHANGE CAPACITY, SWELLING DEGREE AND THERMAL PROPERTIES Pramono, Edi; Purnawan, Candra; Hidayat, Yuniawan; Wulansari, Jati; Wahyuningsih, Sayekti
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on the preparation and characterization of sulfonated polystyrene (PST) /chitosan vanillin (KV) composite as electrolyte membranes has been conducted in order to investigate the effect of PST and KV composition  to its chemical and physical properties. Polystyrene was modified by sulfonation reaction to produces PST, meanwhile chitosan was modified by schift base reaction to produces KV. The composite membranes were prepared by casting method and were characterized in order to identify the functional groups contained in the composite, the cation exchange capacity (CEC), the Swelling Degree (SD), the thermal properties and the morphology. The peak of imine vibration in the FTIR spectrum indicates that the chitosan vanilin was succesfully synthesized. Meanwhile, the peak of sulfonate vibration indicates the product of sulfonation on polystyrene. The result of CEC analysis shows that the addition of sulfonate groups on polystyrene and the addition of phenolic groups on chitosan increase the CEC value. The increasing of PST and KV concentration in membrane enhance the CEC value. However, the increasing of PST concentration in membrane composition even decrease the Swelling Degree of membranes. Meanwhile, the increasing of KV concentration increase the swelling degree of membranes. Thermal analysis shows that the thermal decomposition of membranes occurs in three stages i.e. the dehydration of water molecules, the degradation of the subtituen groups and the plasticizer and the degradation of the back bone of chitosan and polystyrene.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI DIAQUADINIKOTINAMIDA NIKEL(II) SULFAT TETRAHIDRAT Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti; Sidharta, Gracia Dian
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks nikel(II) dengan nikotinamida disintesis dalam metanol dengan perbandingan mol logam : ligan = 1 : 3 membentuk kompleks koordinasi 6,[Ni(Nikotinamida)2(H2O2)2]SO4.4H2O.Spektrum infra merah menunjukkan pergeseran serapan gugus fungsi N-H primer dan C=O, diperkirakan kedua gugus fungsi tersebut terkoordinasi pada ion pusat.Kompleks bersifat paramagnetik dengan µeff = 2,88 BM, daya hantar listriknya dalm aquadest menunjukkan perbandingan muatan kation : anion = 1: 1. Spektra UV-Vis menghasilkan dua puncak transisi 3A2g è 3T1g(F)( ?2)pada ? 733,5 nm (13.633 cm-1) dan 3A2g è 3T1g(F)( ?3)pada ? 400,5 nm (24968 cm-1).Perkiraan harga 10 Dq transisi 3A2g è 3T1g(F)( ?) sebesar  8739,1 cm-1 (1144 nm).
SINTESIS MATERIAL MESOPORE HIBRID DARI 3-KLOROS SOLLTRIMETOKSISILAN DAN THIOUREA MELALUI PROSES SOL GEL DI BAWAH KONDISI KATALIS BASA Wahyuningsih, Sayekti; Rahardjo, Sentot Budi; Marliyana, Soerya Dewi; Finnah, Raen
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan sintesis material porous hibrid MPH dari 3-kloropropiltrimetoksisilan dengan tiourea. Sintesis dilakukan dengan proses sol gel menggunakan katalis basa NaOH pada pelarut methanol : air sama dengan 4 : 1.Sintesis menghasilkan material porous hibrid  MPH. spectrum elektronik gel material, yang diukur selama 2 bulan dari awal terbentuknya material, menunjukkan proses polimerisasi dan pembentukan struktur porous yang berjalan relatif lambat. Spektrum elektronik memiliki puncak-puncak yang semua berada pada daerah UV antara 250 -280 nm. Material MPH bersifat rigid pada temperatur kamar. Transisi gelas yang merupakan titik perubahan material rigid menjadi elastomer ditunjukkan dari kurva DTA eksotermis pada 265,47oC. karakterisasi menggunakan spectra IR menunjukkan terikatnya tiourea pada MPH yang ditunjukkan oleh berubahnya serapan NH primer dari thiourea menjadi NH sekunder pada 3421 cm-1 dan NH deformasi pada 1647 cm-1. Proses polimerisasi menyebabkan pergeseran serapan-serapan gugus Si-O-C dari 1191 cm-1 dan 1089 cm-1 menjadi tampak serapan Si-O-Si pada 1250 cm-1 dan serapan ulur Si-O-C pada 1031 cm-1. Material MPH bersifat non kristalin dengan harga  dspasing 135,80 Å
SINTESIS DAN KARAKTERISASI HEKSASULFAMETOKSAZOLNIKEL(II) SULFAT DIHIDRAT Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti; Hidayah, Arin Khoirul
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 3, No 1 (2004)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleks nikel(II) dengan sulfametoksazol telah disintesis dalam metanol  dengan perbandingan mol 1 : 6 membentuk [Ni(sm)6]SO4.2H2O (sm = sulfametoksazol). Spektra inframerah menunjukkan pergeseran serapan gugus fungsi N – H primer dan diperkirakan gugus fungsi tersebut terkoordinasi pada ion pusat, kompleks bersifat paramagnetik dengan ?eff  = 2,85 BM, daya hantar listriknya dalam metanol menunjukkan perbandingan muatan kation : anion = 1:1. Spektra UV-Vis menghasilkan dua puncak transisi 3A2g è 3T1g (P) (?2) pada ? 727 nm (13.755 cm-1) dan 3A2g è 3T1g  (F) (?3) pada ? 390 nm (25.641 cm-1). Perkiraan harga 10 Dq transisi 3A2g è 3T1g  (F) (?1) adalah 8842,5 cm-1 (1131nm). Geometri kompleks diperkirakan octahedral.
PENGARUH pH PADA PENYERAPAN ION Fe(III) DAN ION Cu(II) DENGAN ADSORBEN SILIKA - DIMERKAPTOTIADIAZOL Wahyuningsih, Sayekti
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 1, No 2 (2002)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penjerapan ion Fe(III) dan Cu(II) pada komposit silika-dimerkaptotiadizol. Adsorpsi dikerjakan dengan variasi konsentrasi dan variasi pH.Data isotherm adsorpsi yang diolah dengan persamaan Langmuir memberikan harga energi adsorpsi antara 11-17 kJ/mol. Jika dibandingkan dengan kapasitas adsorpsi silika gel 60, kapasitas adsorpsi SiO2-DMT menujukkan peningkatan sampai 9 kali untuk ion Fe(III) dan 28 kali untuk ion Cu(II). pH sistem berpengaruh pada adsorpsi ion Fe(III) dan Cu(II) pada adsorben silika-dimerkaptotiadiazol.