Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CLASSIFICATION OF MUNANESE VERBS La Alu
Journal of Indonesian Language Education and Literary Vol 2, No 1, JUNE (2017): JILEL
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/jilel.v2i1, JUNE.281

Abstract

This study aimed to reveal the facts of language, especially related to the classification of Munanese verbs. Based on the semantic type of argument of Munanese verbs so can be classified into stative verbs, process verbs, and action verbs. The semantic stative verb type has at least one core argument and a maximum of two core arguments. The stative argument of a stative object is an argument that states nouns as entities that have a particular state or trait. The process verb is a verb that semantically denotes a process of entity change that occurs in the object argument (O). Argument O is tangible animate noun like human, animal, plant, and other nouns that are familiar in human life. The action verb as a verb expressing a causative event involves two events, namely: the event that causes something and the second is the result of the first event.
IMPLEMENTASI PRAKTIK KULIAH LAPANGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM WUJUD KEGIATAN PENANAMAN MANGROVE DI KABUPATEN KOLAKA Samsi Awal; La Alu; Nasarudin Nasarudin; Sudarwin Kamur; Ahmad Iskandar; Gaby Nanda Kharisma; Eko Hariyadi; Andri Yulianto
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.15298

Abstract

Pembelajaran geografi sebagian besar membahas tentang fenomena alam yang mempengaruhi kehidupan manusia. Hal inilah yang membuat pembelajaran geografi tidak hanya terbatas dalam ruang kelas tetapi juga perlunya praktik kuliah lapangan. Pembelajaran tentang mangrove sangat penting untuk dikuasai, namun menguasai materi mangrove tidaklah cukup menyelamatkan mangrove dari ancaman dan kerusakan, perlu adanya tindakan-tindakan yang tepat salah satunya  dengan Penanaman Mangrove. Di beberapa daerah di Kolaka laju kerusakan mangrove cukup tinggi, sehingga kegiatan ini selain penting untuk menumbuhkan kepedulian kepada mahasiswa juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya keberadaan mangrove. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode proyek dengan 5 tahapan yakni: 1) penyusunan panduan praktek kuliah lapangan, 2) penyiapan bibit, 3) penentuan lokasi penanaman, 4) penanaman mangrove dan 5) pelaporan hasil praktek. Hasil yang telah dicapai dari program kegiatan pengabdian ini adalah mahasiswa geografi bersama-sama dengan masyarakat Desa Tondowolio secara bergotong royong berhasil menanam 1000 bibit mangrove dan merasa antusias dalam menanam mangrove. Pencapaian ini merupakan hal yang paling penting dan menjadi prioritas untuk mendukung program-program yang dicanangkan oleh Universitas Sembilanbelas November Kolaka dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka.
Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdiferensiasi Berbasis Kearifan Lokal Sarmadan; La Alu; Andi Saadillah
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.641

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang dicanangkan pemerintah untuk menjawab tantangan dunia pendidikan saat ini yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap budaya lokal dalam konteks pembelajaran di Indonesia. Dalam rangka mendukung implementasi kurikulum ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan modul pembelajaran Bahasa Indonesia berdiferensiasi dan berbasis kearifan lokal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa dalam memahami dan mengapresiasi pembelajaran bahasa Indonesia, sambil memperkuat pengenalan terhadap budaya lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, FGD, wawancara, dan analisis dokumen untuk mengevaluasi kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang karakteristik budaya, potensi, bakat dan minat. Dengan mengintegrasikan keragaman tersebut, modul pembelajaran bahasa Indonesia berdiferensiasi dapat dikembangkan dengan memperhatikan kearifan lokal sebagai landasan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa membutuhkan modul pembelajaran yang disajikan dengan bahasa yang sederhana dan contoh konkret melalui integrasi dengan konteks budaya dimana hal tersebut dapat meningkatkan relevansi dan minat, pemahaman materi, dan kebanggaan akan warisan budaya mereka.
Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Literasi Digital untuk Guru-Guru Kecamatan Kolaka Kadirun; La Alu; Wayan Pageyasa; Mardianto; Alders Paliling; Dede Sopiandy
TENANG : Teknologi, Edukasi, dan Pengabdian Multidisiplin Nusantara Gemilang Vol. 1 No. 2 (2024): Desember
Publisher : TENANG : Teknologi, Edukasi, dan Pengabdian Multidisiplin Nusantara Gemilang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis literasi digital bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru Bahasa Indonesia di Kecamatan Kolaka dalam memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan keterampilan literasi digital yang semakin penting di era teknologi, khususnya dalam menciptakan bahan ajar yang lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Metode pelatihan yang digunakan meliputi identifikasi kebutuhan peserta, perancangan kurikulum berbasis praktik, pelaksanaan workshop, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Sebanyak 30 guru Bahasa Indonesia menjadi peserta dalam pelatihan ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan peserta, dengan rata-rata nilai post-test lebih tinggi dibandingkan pre-test. Tanggapan peserta juga menunjukkan kepuasan yang tinggi terhadap materi dan metode pelatihan. Peserta menyatakan bahwa pelatihan ini membantu mereka dalam memahami dan mengaplikasikan teknologi untuk membuat bahan ajar yang lebih kreatif dan menarik bagi siswa. Kesimpulannya, pelatihan ini berhasil meningkatkan kompetensi guru dalam literasi digital dan pengembangan bahan ajar berbasis digital. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Kecamatan Kolaka, serta menjadi model yang dapat diterapkan di wilayah lainnya.
Pemanfaatan Teknologi Dalam Strategi Pembelajaran Menulis Teks Ulasan La Alu; Wayan Pageyasa; Nurul Haeniah
GJET : Global Journal of Educational Technology Vol. 1 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Perhimpunan Ahli Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71234/gjet.v1i1.36

Abstract

The capacity to compose review texts is an essential talent in language acquisition, necessitating profound comprehension, critical evaluation, and the capability to articulate concepts methodically. This study seeks to assess the effect of employing technology in instructional methods for composing review texts among eighth-grade students. The study employed a quasi-experimental design utilizing pre-test and post-test methodologies, involving 30 students as participants. The data were evaluated utilizing paired t-test statistical analysis and categorized according to skill levels. The results demonstrated a notable enhancement in the average post-test scores relative to the pre-test scores. Sixty-three point thirty-three percent of pupils were classified in the medium category, exhibiting notable score improvements within this cohort. Technology has been demonstrated to assist students in understanding text structures, rectifying errors, and enhancing the overall quality of their writing. Nevertheless, certain pupils encountered difficulties in effectively leveraging technology. This study underscores the need of incorporating technology into writing teaching to improve students' literacy skills