Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Electrical Muscle Stimulation (EMS) Peningkatan Tonus Otot Pada Penderita DD Agus Widodo; BJ. Zia Yucca Praditya
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2013): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v6i1.5570

Abstract

Delayed Development (DD) is the classification of characteristics of children which is showeda significant delay in one or more domains of cognitive development, emotional or physical. The problemsthat arise in the DD are hypotonus of the muscles that cause delays in functional abilities ofchildren.The purpose of this study was to determine the influence of Electrical Muscle Stimulation(EMS)to increase muscle tone of DD patients. Quasi-experimental research method using two pre andpost-testgroup design. Sample of this research was 12 children 1-3 years of age. Measurement ofmuscletone using a sphygmomanometer before and after treatment for 4 weeks. The effect measuredusing Wilcoxon tes and the different effect measured using Mann Whitney test. Wilcoxon test resultshowedthat the effect of electrical muscle stimulation on muscle tone was seen from the right quadricepsp value (p = 0.026), the left quadriceps (p = 0.024), right tibialis anterior (p = 0.024) and left tibialisanterior(p = 0.024). It can be concluded that there is an effect of Electrical Muscle stimulation onincreasingthe muscle tone in people with DD.
Pengaruh Standing Frame Exercise terhadap Denyut Nadi pada Anak Cerebral Palsy Nada‘Ainul Mardliyah; Agus Widodo
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 10 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i10.302

Abstract

Children with Cerebral Palsy (CP) have abnormalities in vital signs, one of which is an increase in pulse at rest. This increase in pulse rate is associated with an increase in the level of motor disability, which applies to children who cannot walk and is classified as level IV and V Gross Motor Function Classification System (GMFCS). However, the function of the autonomic nervous system in children with CP has not been explored in depth and sufficiently. The autonomic nervous system functions to maintain homeostasis and regulates various automatic functions of the body, including temperature, pulse, blood pressure, and digestive. Standing frame exercise functions to manage Orthostatic Hypotension (OH) and improve the function of the cardiovascular system. This research aims to knowing the effect of standing frame exercise on pulse in children with CP. This type of research is Quasy Experimental using Two Pre-Test and Post-Test with Control Group Design. A sample of 12 respondents was divided equally into two groups of conventional treatments (massages) with standing frame exercise and the control group conventional therapy only. Frequency 3 times a week. The measurement instrument uses a pulse oxymeter. Paired Sample t-Test statistical test results in the treatment group obtained p-value 0.006 and 0.044 in the control group. The conclusion is there is an influence of standing frame exercise on the pulse in children with CP.
Hubungan Keseimbangan Tubuh Dan Kebugaran Fisik Terhadap Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia Di Daerah Urban Surakarta Bahertha Rachmatika; Dwi Rosella Komalasari; Agus Widodo; Farid Rahman
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.063 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6906

Abstract

ABSTRACT The elderly experience a decrease in body function including a decrease in body balance and physical fitness which can affect the quality of life of the elderly. This study examines the relationship between balance and physical fitness on the quality of life of the elderly in urban Surakarta. The number of participants was 94 elderly people aged 60 years using the quota sampling technique. This research uses quantitative methods (analytic observational) with a cross-sectional study approach. Dynamic balance (TUG) and static balance (mCTSIB) affected the quality of life with p-value <0.05. History of falls as the dominant factor affecting quality of life with p-value = 0.041 and OR = 17.394 (95% CI = 0.719 – 34.069). Meanwhile, dynamic balance is the second dominant factor affecting the quality of life of the elderly in urban areas with a p-value of 0.001 and OR of -3.618 (95% CI = -5.655 - 1.580). The third factor that will affect the quality of life of the elderly in urban balance is static with a p-value of 0.031 and an OR of 0.748 (95% CI = 0.071 – 1.425). There is a relationship between balance with the quality of life of the elderly and physical fitness does not affect the quality of life of the elderly. The history of falls is the first dominant factor, the second by dynamic balance, and the third dominant factor is static balance. Keywords: Balance, Physical Fitness, Quality Of Life, Elderly ABSTRAK Lansia mengalami penurunan fungsi tubuh termasuk penurunan keseimbangan tubuh dan kebugaran fisik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian ini meneliti hubungan keseimbangan dan kebugaran fisik terhadap kualitas hidup lansia di urban Surakarta. Terdapat 94 lansia usia ≥60 tahun yang diambil secara quota sampling di Desa Gonilan Surakarta. Pada penelitian ini menggunakan teknik cross sectional study. Keseimbangan dinamik (TUG) dan keseimbangan statik (mCTSIB) mempengaruhi kualitas hidup lansia di urban ( p <0.05). Faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di rural adalah riwayat jatuh (p= 0.041, OR = 17.394, 95% CI = 0.719 – 34.069), keseimbangan dinamik (p= 0.00, OR -3.618, 95% CI = -5.655 - 1.580).  Dan keseimbangan statik dengan (p=0.03, OR 0.748, 95% CI = 0.071 – 1.425). Terdapat hubungan antara keseimbangan dengan kualitas hidup lansia dan kebugaran fisik tidak mempengaruhi kualitas hidup lansia. Riwayat jatuh sebagai faktor dominan pertama, kedua oleh keseimbangan dinamik, dan faktor dominan ketiga keseimbangan statik. Kata Kunci: Keseimbangan, Kebugaran Fisik, Kualitas Hidup, Lanjut Usia 
KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) SELAMA WORK FROM HOME PADA DOSEN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Arif Pristianto; Kurnia Kusuma Ramadhan; Agus Widodo
Jurnal Kesehatan Vol 15, No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v15i1.17603

Abstract

Latar Belakang: Work from Home merupakan bagian konsep dari telecommuting atau bekerja jarak jauh. Dalam hal ini, seseorang akan lebih fleksibel dalam menyelesaikan pekerjaannya, bagi yang kesehariannya bekerja di depan laptop melalui media online, biomekanika yang tidak baik dapat memicu terjadinya musculoskeletal disorders. Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan keluhan seseorang yang dirasakan mulai dari gejala yang terasa ringan hingga berat, sakit yang terjadi pada bagian muskuloskeletal meliputi bagian sendi, syaraf, otot maupun tulang belakang karena pekerjaan yang dilakukan tidak alamiah. Tujuan: mengetahui beban kerja saat Work from Home yang akan memunculkan keluhan muskuloskeletal pada dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional, karena data yang diambil hanya pada satu waktu saja dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX. Hasil: hasil uji korelasi product moment bahwa pada penelitian ini variabel x dan variabel y dalam penelitian ini memiliki nilai p 0,05. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel x dan y adalah correlated atau memiliki hubungan. Kesimpulan: adanya hubungan antara beban kerja berlebih pada saat bekerja dari rumah dengan keluhan musculoskeletal disorders.
Upaya Preventif dan Edukatif De Quervain’s Syndrome pada Pengguna Smart Phone di Kalangan Remaja Annisa Kusuma Nurratri; Agus Widodo; Dina Oklandary; Elsa Verina Saraswati; Lolisa Sukmawati; Neng Devi Purnamasari; Nur Indah Swariningrum; Yuni Kartika Addy Rahmawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.847 KB)

Abstract

Kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangatpesat, terutama perkembangan teknologi telekomunikasi, seperti smartphone. Perkembangan smart phone mempunyai pengaruh yangsignifikan dikalangan masyarakat khususnya pada remaja. Prevalensipengguna smart phone pada remaja dikisaran usia 16 sampai 21 tahun(usia SMA) adalah sebanyak 39% hasil terbesar dalam suatu survey.Perilaku remaja saat ini seringkali menggunakan smart phone dengandurasi yang tiada batas. Aktivitas fisik yang dilakukan terus menerusdan dalam jangka waktu yang lama dari penggunaan smart phonedapat berpengaruh timbulnya ketegangan pada otot, tendon, bahkansaraf di sekitar sendi pergelangan tangan. De Quervain’s Syndrome(DQS) adalah nyeri yang diakibatkan oleh cedera pada tendon ototAbductor Pollicis Longus (APL) dan Extensor Pollicis Brevis (EPB).DQS disebabkan oleh adanya masalah yang terjadi pada kedua tendonotot tersebut, salah satunya dikarenakan oleh overuse dari durasipenggunaan smart phone. Tujuan pengabdian masyarakat ini untukmemberikan edukasi kepada para remaja mengenai DQS dalam upayamelakukan pencegahan terhadap kasus tersebut. Metode pengabdianmasyarakat ini berupa presentasi, diskusi, dan demonstrasipenanganan DQS. Teknik analisis data yang digunakan adalahdeskriptif dengan metode pengukuran questioner menggunakan skalaGuttman. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dihadiri oleh siswaSMA Negeri 3 Surakarta yang berjumlah 182 orang. Pada siswa, nilairata-rata pre-test dan post-test maka adanya peningkatan pengetahuansebesar 20 %. Hasil karakteristik dari hasil nilai rata-rata para siswayang menjawab pertanyaan mengenai DQS dengan benar sebelumdilakukan penyuluhan sebesar 59% dan setelah diberi penyuluhansebesar 79%.Kesimpulannya adalah ada dampak peningkatanpengetahuan pada remaja mengenai DQS dalam upaya pencegahankasus tersebut.
CASE STUDY: PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST PARTUM SECTIO CAESAREA ET CAUSA IUGR OLIGOHIDRAMNION Igildafani Moutya Devi; Agus Widodo
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding rahim. Masalah kesehatan yang dapat dialami oleh wanita post SC antara lain nyeri, oedem pada kaki, dan menurunnya kemampuan fungsional. Tujuan: untuk mengetahui efek deep breathing, pelvic floor exercise, ankle pumping exercise, latihan mobilisasi, dan breast care terhadap intensitas nyeri, oedem pada kaki, dan kemampuan fungsional pada pasien Post Partum Sectio Caesarea et causa IUGR Oligohidramnion. Metode: Metode penelitian ini dilakukan secara langsung kepada satu responden dengan kasus Post Partum Sectio Caesarea et causa IUGR Oligohidramnion dengan pemberian terapi sebanyak 3 kali sesi terapi. Pengukuran intensitas nyeri menggunakan Numerical Rating Scale, oedem pada kaki menggunakan metline, dan kemampuan fungsional menggunakan The Barthel Index. Hasil: Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali didapatkan hasil NRS nyeri diam dari 6 ke 2, nyeri tekan dari 9 ke 7, dan nyeri gerak dari 8 ke 4. Pengukuran oedem kaki kanan pada titik 5 cm proksimal mal lateralis dari 22,4 cm ke 22,2 cm, 0 cm mal lateralis dari 24 cm ke 23 cm, 5 cm distal mal lateralis dari 22 cm ke 23 cm. Oedem kaki kiri pada titik 5 cm proksimal mal lateralis dari 23 cm ke 22,9 cm, 0 cm mal lateralis dari 24,3 cm ke 24,2 cm, 5 cm distal mal. Lateralis dari 23 cm ke 22,8 cm. Hasil The Barthel Index dari 20 menjadi 65. Kesimpulan: penggunaan deep breathing, pelvic floor exercise, ankle pumping exercise, latihan mobilisasi, dan breast care dapat menurunkan intensitas nyeri, menurunkan oedem pada kaki, dan meningkatkan kemampuan fungsional pada pasien post SC et causa IUGR Oligohidramnion.
EDUKASI POLA ASUH PADA ANAK DOWN SYNDROME DI DESA WONOHARJO DUKUH BULU Ilham Subagiyo S; Agus Widodo
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Down Syndrome adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom, yang terjadi pada kromosom 21, yang tidak dapat memisahkan diri selama perkembangan dalam kandungan, sehingga terjadi individu dengan 47 kromosom.Penyebab anak down syndrome dari berbagai macam penyebab yaitu karena faktor asupan obat ataupun kesalahan asupan saat kehamilan, terpapar radiasi, kelainan kromosom saat pembuahan terjadi, dank arena umur ibu diatas usia 30 tahun.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yang dilakukan secara mendalam dan memberikan edukasi dalam pola asuh anak dengan down syndrome di Dukuh Bulu, desa Wonoharjo, Kec, Kemusu.Tujuan pemberian edukasi fisioterapi tentang pola asuh anak dengan down syndrome adalah salah satunya memperkenalkan tentang fisioterapi kepada serta memberikan arahan tentang pola asuh anak dengan down syndrome dan dapat dilakukan pemeriksaan dan tindakan di fisioterapis terdekatDukungan dari keluarga dan lingkungan berupa penerimaan terhadap keadaan anak yang mengalami down syndrome, membantu mengurangi beban dalam pengasuhan anak dengan down syndrome.sehingga anak memiliki masa depan yang sama dengan anak yang lainnya dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan sekitarnya.
Peran Fisioterapi Komunitas dalam Penanganan Osteoarthritis Genu di Paguyuban Ibu-Ibu Perumahan Graha Aisyiyah Bojonegoro Agus Widodo; Niswatin Jamilah; Muhamad Elfitra Salam; Nikmatul Oktavia; Naufal Falah; Kamela Afrelia; Ade Gunawan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 4 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v4i2.278

Abstract

Latar belakang: Bertambahnya usia menimbulkan dampak perubahan pada tubuh dan yang paling dirasakan adalah kemunduran pada fisik baik dari tulang maupun otot. Oleh karena itu banyak patologis yang muncul seiring bertambahnya usia, salah satunya yaitu Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis (OA) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh perubahan yang bersifat patologis pada struktur sendi yang menimbulkan rasa nyeri pada penderitanya. Osteoarthritis (OA) sendiri terdiri dari 2 kelompok, yaitu OA primer dan sekunder. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan pemberian program fisioterapi. Program fisioterapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri antara lain dengan menggunakan modalitas infrared radiationdan exercise therapy. Tujuan: Untuk mengedukasi serta memberikan intervensi fisioterapi komunitas pada Paguyuban Ibu-Ibu Graha Aisyiyah Bojonegoro. Metode: Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat pada Paguyuban Ibu-Ibu Perumahan Graha Aisyiyah Bojonegoro yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini didapat bahwa pemberian modalitas infrared radiation, latihan strengthening quadriceps dapat mengurangi derajat nyeri dan juga edukasi menggunakan leaflet dapat memberikan informasi terkait dengan OA genu. Simpulan: Setelah diberikan intervensi fisioterapi komunitas berupa infrared radiation,  latihan strengthening quadriceps serta edukasi menggunakan leaflet didapatkan hasil adanya penurunan derajat nyeri serta peningkatan tingkat pengetahuan mengenai tentang OA genu dari mulai pengertian, penanganan, pencegahan dan latihan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan. Kata Kunci: Fisioterapi Komunitas; Osteoarthritis (OA) Genu
Pengaruh Intervensi Fisioterapi Myofascial Release Teknik dan Terapi Latihan Pada Anak Kondisi Tortikolis Kongenital: Case Report Fitria Ariani; Agus Widodo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada bayi, torticollis atau kemiringan kepala pada satu sisi dikategorikan sebagai torticollis muscular congenital yaitu merupakan salah satu kelainan musculoskeletal yang paling sering terjadi, umumnya disebabkan oleh kesulitan persalinan seperti presentasi bokong dan sungsang. Permasalahan fisioterapi yang terjadi pada torticollis congenital meliputi adanya kemiringan kepala kearah yang sakit dan dagu mengarah kesisi yang berlawanan, adanya spasme otot sternocleidomastoid, scaleni dan otot upper trapezius, adanya pemendekan panjang otot sternocleidomastoid, dan adanya penurunan lingkup gerak sendi pada lateral fleksi dan rotasi pada cervical. Oleh sebab itu fisioterapi dalam hal ini memegang peran penting untuk mengembalikan dan mengatasi probelematika yang ada pada kasus torticollis congenital. Adapun intervensi Fisioterapiyang dapat di berikan pada kasus torticollis congenital yaitu Myofascial Release Teknik dan Terapi Latihan. Penatalaksanaan fisioterapi ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian myofascial release teknik dan terapi latihan efektif digunakan dalam penanganan kasus torticollis congenital . Metode penelitian ini dilakukan secara langsung kepada salah satu pasien yang menderita torticollis dextra selama 3 kali pertemuan fisioterapi. Setelah diberikan intervensi selama 3 kali pertemuan didapatkan hasil adanya penurunan spasme otot, meningkatnya kekuatan otot, dan meningkatnya aktivitas fungsional pasien, walaupun pada aktivitas fungsional didapatkan hasil yang belum signifikan dikarenakan singkatnya pertemuan fisioterapi dalam waktu penelitian. Kesimpulan yang didapatkan pada penatalaksanaan fisioterapi pada kasus torticollis congenital dengan intervensi myofascial release teknik dan terapi latihan terbukti dapat menurunkan spasme otot dan meningkatkan kekuatan otot.
EDUKASI DAN PENANGANAN FISIOTERAPI UNTUK MENGURANGI KELUHAN NECK PAIN PADA KARYAWAN RUMAH MAKAN PANGERAN KOTA JAMBI Agus Widodo; Muhamad Elfitra Salam; Nikmatul Oktavia; Niswatin Jamilah; Naufal Falah; Kamela Afrelia; Ade Gunawan
Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.771 KB) | DOI: 10.56444/perigel.v1i4.268

Abstract

Background: Restaurant workers are a profession that complains neck pain due to high intensity, lifting heavy loads, often using wrong postures while working. Physiotherapy interventions such as education using leaflets, stretching and education about correct posture while working, can be given to increase knowledge and prevent pain progression. Purpose: To provide education related to neck pain with physiotherapy treatment for the Rumah Makan Pangeran Kota Jambi workers. Method: This activity is community service which held on January, 5-6th 2022. Results: After being given education, there is an increased understanding of neck pain in the Rumah Makan Pangeran Kota Jambi workers, and there is a decrease in level of pain felt, whether it is static pain or tenderness after being given stretching. Conclusion: The provision of education and treatment of physiotherapy can reduce complaints and increase understanding regarding neck pain in the Rumah Makan Pangeran Kota Jambi workers.