Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMANFAATAN MESIN PEMANAS INDUKSI UNTUK PENGERASAN PERMUKAAN RODA GIGI PRODUK UKM Rifky Ismail; M. Tauviqirrahman; Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto; Jamari Jamari Jamari; Agung Warsito; Abdul Syakur
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.139 KB)

Abstract

Pemanasan induksi, yang selama ini telah digunakan dalam proses peleburan logam, merupakan sistem pemanasan yang sangat cepat dan efisien karena rugi-rugi radiasi dapat dikurangi. Pengerasan permukaan roda gigi menggunakan mesin pemanas induksi dilakukan dengan meletakkan roda gigi di dalam kumparan/coil yang dialiri arus listrik sehingga timbul medan magnet yang menghasilkan panas. Pemanasan secara kontinyu pada roda gigi hingga temperaturnya mencapai fase transformasi dan disertai dengan proses pendinginan cepat dapat menghasilkan pengerasan pada permukaan roda gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan alat pemanas induksi untuk proses pengerasan roda gigi UKM.Sistem rangkaian berbasis Metal-Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor (MOSFET) dirancang untuk menghasilkan arus AC pada kumparan dengan frekuensi tinggi. Frekuensi kerja yang berkisar antara 30- 80 KHz akan memberikan pemanasan yang terkonsentrasi pada permukaan roda gigi sehingga bagiandalam roda gigi tetap bersifat ulet sehingga mampu menahan beban puntir yang besar. Perubahan proses pemanasan yang dilakukan oleh UKM produsen roda gigi dari dapur peleburan atau dapur pemanas beralih pada mesin pemanas induksi dapat meningkatkan keseragaman dan ketepatan proses pemanasan roda gigi. Proses pemantauan dan pengukuran pemanasan menggunakan mesin pemanas induksi lebihmudah sehingga dapat membantu UKM membuat produk roda gigi yang lebih berkualitas dan seragam.Kata Kunci: Pemanas induksi, Pengerasan roda gigi, UKM, Teknologi tepat guna
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto; M. Tauviqirrahman; Rifky Ismail; Jamari Jamari Jamari
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.929 KB)

Abstract

Pengetahuan letak dan besar tegangan maksimum akibat pembebanan dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan merupakan hal yang penting untuk menjamin kualitas sambungan. Selain itu, sifat material pengganti komponen dan dimensi yang digunakan dalam sambungan secara umum dapat mempengaruhi kemampuan sambungan tulang pinggul buatan.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modelelemen hingga untuk menganalisa pengaruh pembebanan sebagai model berat beban pada manusia terhadap tegangan yang terjadi dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan. Perangkat lunak berdasarkan metode elemen hingga, ANSYS digunakan untuk memodelkan berbagai lapisan komponensambungan yang terbentuk dan sekaligus menghitung besarnya tegangan von Mises untuk mengetahui kegagalan yang mungkin terjadi. Berdasarkan studi ini, diketahui bahwa material viskoelastik berpengaruh terhadap distribusi tegangan yang terjadi pada tiap-tiap lapisan. Besarnya tegangan vonMises maksimum yang terjadi pada semua lapisan dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan yang dikembangkan untuk femoral head dengan diameter 28 mm terbukti memenuhi persyaratan secara keteknisan karena tidak melebihi tegangan luluh material pembentuknya.Kata kunci: Viscoelastik, Sambungan tulang pinggul buatan, Metode elemen hingga
PEMANFAATAN MESIN PEMANAS INDUKSI UNTUK PENGERASAN PERMUKAAN RODA GIGI PRODUK UKM Rifky Ismail; M. Tauviqirrahman; Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto; Jamari Jamari Jamari; Agung Warsito; Abdul Syakur
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.165 KB)

Abstract

Pemanasan induksi, yang selama ini telah digunakan dalam proses peleburan logam, merupakan sistem pemanasan yang sangat cepat dan efisien karena rugi-rugi radiasi dapat dikurangi. Pengerasan permukaan roda gigi menggunakan mesin pemanas induksi dilakukan dengan meletakkan roda gigi di dalam kumparan/coil yang dialiri arus listrik sehingga timbul medan magnet yang menghasilkan panas. Pemanasan secara kontinyu pada roda gigi hingga temperaturnya mencapai fase transformasi dan disertai dengan proses pendinginan cepat dapat menghasilkan pengerasan pada permukaan roda gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan alat pemanas induksi untuk proses pengerasan roda gigi UKM.Sistem rangkaian berbasis Metal-Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor (MOSFET) dirancang untuk menghasilkan arus AC pada kumparan dengan frekuensi tinggi. Frekuensi kerja yang berkisar antara 30- 80 KHz akan memberikan pemanasan yang terkonsentrasi pada permukaan roda gigi sehingga bagiandalam roda gigi tetap bersifat ulet sehingga mampu menahan beban puntir yang besar. Perubahan proses pemanasan yang dilakukan oleh UKM produsen roda gigi dari dapur peleburan atau dapur pemanas beralih pada mesin pemanas induksi dapat meningkatkan keseragaman dan ketepatan proses pemanasan roda gigi. Proses pemantauan dan pengukuran pemanasan menggunakan mesin pemanas induksi lebihmudah sehingga dapat membantu UKM membuat produk roda gigi yang lebih berkualitas dan seragam.Kata Kunci: Pemanas induksi, Pengerasan roda gigi, UKM, Teknologi tepat guna
TRIBOLOGY-BASED ENERGY EFFICIENCY Jamari Jamari Jamari; R. Ismail; M. Tauviqirrachman; Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.273 KB)

Abstract

Tribology adalah ilmu dan teknologi gesekan, keausan dan pelumasan pada permukaan yang saling berinteraksi dalam gerak realtif. Pada hampir setiap aspek kehidupan kita sehari-hari beberapa aplikasi tribologi dapat ditemui. Pencengkeraman, penggenggaman, peluncuran, menyikat gigi, permesinan, gesekan antara kulit dan pakaian, antara roda dan jalan, dll menunjukkan fenomena penerapan tribologi.Artikel ini meninjau pustaka-pustaka yang telah dipublikasikan tentang pengetahuan-pengetahuan dan ideide mengenai tribologi oleh para ahli dan peneliti, yang berhubungan dengan efisiensi energi dalam penggunaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tribologi, penggunaan energi dapat dihemat hingga kurang lebih 11%.Kata kunci: tribologi, efisiensi energy, gesekan, keausan, pelumasan
PEMANFAATAN MESIN PEMANAS INDUKSI UNTUK PENGERASAN PERMUKAAN RODA GIGI PRODUK UKM Rifky Ismail; M. Tauviqirrahman; Sugiyanto Sugiyanto Sugiyanto; Jamari Jamari Jamari; Agung Warsito; Abdul Syakur
Semantik Vol 1, No 1 (2011): Prosiding Semantik 2011
Publisher : Semantik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.139 KB)

Abstract

Pemanasan induksi, yang selama ini telah digunakan dalam proses peleburan logam, merupakan sistem pemanasan yang sangat cepat dan efisien karena rugi-rugi radiasi dapat dikurangi. Pengerasan permukaan roda gigi menggunakan mesin pemanas induksi dilakukan dengan meletakkan roda gigi di dalam kumparan/coil yang dialiri arus listrik sehingga timbul medan magnet yang menghasilkan panas. Pemanasan secara kontinyu pada roda gigi hingga temperaturnya mencapai fase transformasi dan disertai dengan proses pendinginan cepat dapat menghasilkan pengerasan pada permukaan roda gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan alat pemanas induksi untuk proses pengerasan roda gigi UKM.Sistem rangkaian berbasis Metal-Oxide Semiconductor Field-Effect Transistor (MOSFET) dirancang untuk menghasilkan arus AC pada kumparan dengan frekuensi tinggi. Frekuensi kerja yang berkisar antara 30- 80 KHz akan memberikan pemanasan yang terkonsentrasi pada permukaan roda gigi sehingga bagiandalam roda gigi tetap bersifat ulet sehingga mampu menahan beban puntir yang besar. Perubahan proses pemanasan yang dilakukan oleh UKM produsen roda gigi dari dapur peleburan atau dapur pemanas beralih pada mesin pemanas induksi dapat meningkatkan keseragaman dan ketepatan proses pemanasan roda gigi. Proses pemantauan dan pengukuran pemanasan menggunakan mesin pemanas induksi lebihmudah sehingga dapat membantu UKM membuat produk roda gigi yang lebih berkualitas dan seragam.Kata Kunci: Pemanas induksi, Pengerasan roda gigi, UKM, Teknologi tepat guna
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN . Sugiyanto; M. Tauviqirrahman; Rifky Ismail; . Jamari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan permanen pada sendi memerlukan tindakan penggantian dengan sendi buatan (artificial hip replacement). Pemilihan sifat material pengganti komponen dan dimensi yang digunakan perlu dilakukan secara cermat untuk mendapatkan kemampuan maskimal sambungan tulang pinggul buatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pembebanan sebagai model berat beban pada manusia terhadap tegangan yang terjadi dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan. Perangkat lunak berdasarkan metode elemen hingga digunakan untuk memodelkan berbagai lapisan komponen sambungan yang adaBerdasarkan studi ini, diketahui bahwa material viskoelastik berpengaruh terhadap distribusi tegangan yang terjadi pada tiap-tiap lapisan. Besarnya tegangan von Mises maksimum yang terjadi pada semua lapisan dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan yang dikembangkan untuk femoral head dengan diameter 33 mm terbukti memenuhi persyaratan secara keteknisan karena tidak melebihi tegangan luluh material pembentuknya.Kata kunci: Sambungan tulang pinggul buatan, Viscoelastik
ANALISA GAIT CYCLEDAN BEBAN STATIS PRODUK KAKI TIRUANATAS LUTUT (ABOVE KNEE PROSTHESIS) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Muhammad Dzulfikar; Jamari Jamari; Rifky Ismail; Sugiyanto Sugiyanto; Yopi Harwinanda A; Dwi Setyawan
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i2.1390

Abstract

Abstrak Kaki tiruan atas lutut atau above knee prosthesis merupakan teknologi di bidang kesehatan sebagai alat pengganti kaki untuk pasien dengan amputasi kaki atas lutut yang penyebab utamanya adalah karenadiabetes dan trauma atau luka berat akibat kecelakaan. Produk kaki tiruan yang ada masih didominasi oleh produk impor, sehingga memiliki harga yang mahal dan sulit terjangkau bagi pasien amputasi kalangan menengah ke bawah. Industri pembuatan kaki tiruan di Indonesia masih belum mampu memproduksi kaki tiruan bersendi atas lutut yang baik. Produk kaki tiruan buatan Indonesia yang sering kita lihat kebanyakan berbahan plat logam berbalut resin, produk konvensional inimemiliki kekurangan dalam fleksibilitas, lifetime, dan ergonomis. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan perancangan tiga model prosthesis untuk amputasi atas lutut. Tujuandari penelitian ini adalah menganalisa  pembebanan statis salah satu prostesahasil rancangan dengan FEM. Prostesakemudian diujikan pada pasien amputasi atas lutut sebagai analisa pola pergerakan sendi siklus berjalan (gait cycle). Hasil penelitian menunjukkan prostesa dapat dipakai untuk berjalan dengan baik. Kata kunci: above knee prosthesis, siklus berjalan, sudut tekuk lutut, FEM.
Struktur Komunitas Ikan Karang dan Tutupan Karang pada Terumbu Buatan Artificial Patch Reef (APR) Munasik Munasik; Aldion Adin Nugroho; Retno Hartati; Agus Sabdono; Sugiyanto Sugiyanto; Denny Nugroho Sugianto
Jurnal Kelautan Tropis Vol 23, No 3 (2020): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v23i3.9171

Abstract

Artificial Patch Reef (APR) have been applied as a new method for Biodiversity Conservation Program at Panjang Island, Jepara since 2015. Previous study suggested that design and location of artificial reefs installation affected to abundance of reef fishes, associated with the artificial reef.  This study aims to investigated community structure of reef fishes associated to artificial patch reef comparing to reef fishes in nearby natural reefs. Assessment of coral reef condition on two habitats were conducted on July 2019, after 4 years deployment.  The results show that artificial patch reefs with a percentage of live coral cover are less than half of natural coral reefs, and have succeeded in increasing the abundance of reef fish with nearly the same density and community structure resembling reef fish in natural coral reefs. The similarity in community structure of the two habitats is probably due to the similarity in habitat type and morphology of the hard corals. The results indicate that Artificial Patch Reef (APR) reefs have increased the coral cover of Acropora branching and resulted in increased reef fish abundance which is compatible with reef fish communities associated with natural coral reefs around it. Aplikasi metode baru terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) pada Program Konservasi Bioiversitas Pulau Panjang, Jepara telah dilakukan sejak 2015. Hasil studi menunjukkan bahwa pemilihan desain dan lokasi pemasangan terumbu buatan yang tepat akan meningkatkan kelimpahan ikan karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan penerapan terumbu buatan APR melalui kelimpahan ikan karang yang berasosiasi pada terumbu buatan dan terumbu karang alami di sekitarnya. Penilaian kondisi terumbu karang tersebut telah dilakukan pada Juli 2019 setelah 4 (empat) tahun pemasangan terumbu buatan. Hasil studi menunjukkan bahwa terumbu buatan dengan persentase tutupan karang hidup lebih kecil, separuhnya dari tutupan pada terumbu karang alami telah berhasil meningkatkan kelimpahan ikan karang dengan densitas hampir sama dan struktur komunitasnya menyerupai ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami. Kesamaan struktur komunitas kedua habitat kemungkinan akibat kesamaan tipe habitat dan morfologi karang keras penyusunya. Hasil ini mengindikasikan bahwa terumbu buatan Artificial patch Reef (APR) telah meningkatkan tutupan karang bercabang Acropora dan berakibat terhadap meningkatnya kelimpahan ikan karang yang sesuai dengan komunitas ikan karang yang berasosiasi dengan terumbu karang alami di sekitarnya.
SIMULASI DISTRIBUSI SUHU DAN KELEMBAPAN RELATIF PADA RUMAH TANAMAN (GREEN HOUSE) DENGAN SISTEM HUMIDIFIKASI Mahmudyan Nuriil Fahmi; Eflita Yohana; Sugiyanto Sugiyanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 2, No 1 (2014): VOLUME 2, NOMOR 1, JANUARI 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.33 KB)

Abstract

Ada berbagai jenis rumah tanaman yang digunakan untuk daerah tropik . Simulasi dilakukan untuk menentukan distribusi suhu udara dan pola pergerakan udara di dalam rumah kaca . Penelitian ini bertujuan untuk membuat tanaman desain rumah yang bisa melakukan kontrol suhu dan kelembaban relatif secara otomatis sesuai dengan kebutuhan tanaman. Model Greenhouse ( L = 3 m , W = 2 m , H = 2.3 m ) diatur menggunakan ventilasi paksa. Kontrol iklim mikro yang akan dipasang adalah bentuk pengaturan suhu dan kelembaban . Dalam simulasi ini digunakan kipas sirkulasi dan kipas exhaust untuk memberikan distribusi suhu dan kelembaban yang merata . Pengaturan kelembaban dilakukan dengan menggunakan nozzle sprayer, yaitu tetesan air mikro dengan penyemprotan bertekanan tinggi melalui nozzle , yang diharapkan dapat meningkatkan kelembaban di rumah tanaman. Pengukuran Suhu dan kelembaban yang dilakukan pada November 2013 menjadi objek validasi . Hal ini dilakukan dengan memindahkan sensor di beberapa titik di rumah tanaman . Simulasi dilakukan dengan software CFD Solidworks Flow SImulation. Hasil simulasi menunjukkan rumah kaca yang dibuat dalam percobaan telah mampu memberikan kontur dengan distribusi suhu dan kelembaban merata . Penggunaan kontrol suhu-kelembaban dan ventilasi di rumah kaca mampu memberikan penurunan suhu yang signifikan dan peningkatan RH. Selain itu, rata-rata penurunan suhu sebesar 7-9o Celsius.
PENGARUH TEMPERATUR NOZZLE 3D PRINT TERHADAP FLEXURAL STRENGTH BIOKOMPOSIT BERBAHAN PLA, PCL, DAN HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG RAJUNGAN Muhammad Dzaky Arizsa Athallah; Sugiyanto Sugiyanto; Rifky Ismail
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 10, No 2 (2022): VOLUME 10, NOMOR 2, APRIL 2022
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan ORIF (Open Reduction Internal Fixation) atau yang biasa dikenal dengan pemasangan implan adalah tindakan medis operasi terbuka untuk mengatur kembali tulang yang mengalami fraktur maupun patah tulang. Umumnya implan terbuat dari material logam tahan karat, material logam tahan karat memiliki kekurangan berupa dibutuhkannya operasi kedua untuk pengangkatan implan yang beresiko menyebabkan trauma lanjutan. Maka dari itu penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan biopolimer dan biokeramik untuk membentuk suatu biokomposit yang memiliki sifat biodegradable sebagai kandidat implan tulang yang dapat dibentuk sesuai kebutuhan pasien menggunakan metode 3D print. Pembuatan biokomposit berbahan PLA, PCL, dan hidroksiapatit sebagai kandidat implan tulang menggunakan metode 3D print secara keseluruhan berhasil dilakukan. Pembuatan biokomposit pada penelitian ini mengunakan variasi suhu nozzle 3D print dengan range suhu 190 – 215oC. Perbedaan suhu nozzle 3D print berpengaruh kepada karakteristik material yang dihasilkan. Hasil pengujian pada penelitian ini setiap spesimen memiliki nilai flexural strength yang berbeda. Pada penelitian ini variasi suhu nozzle 205oC menghasilkan biokomposit terbaik dengan flexural strength sebesar 41,09 MPa yang mendekati kriteria tulang kortikal manusia.