Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Diseminasi Informasi Kesehatan Tentang Tuberkulosis (TBC) Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Bhakti, Pringsewu, Lampung Vicko Suswidiantoro; Riza Dwiningrum; Diah Kartika Putri; Tias Eka Rahmawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i1.473

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 2018, jumlah penderita tuberkulosis di dunia sebanyak 10 juta jiwa (kisaran 9,0-11,1 juta) dengan rata-rata global 130 kasus baru per 100.000 penduduk pertahun dan jumlah penderita yang meninggal dunia akibat TB 1,2 juta (kisaran 1,2 - 1,3 juta). Kondisi kasus tuberkulosis di Indonesia sebanyak 511.873 kasus, dengan 4.431 kasus TB resistensi obat dan keberhasilan pengobatan mencapai 85%. Infeksi tuberkulosis dimulai ketika droplet yang mengandung bakteri M. tuberculosis masuk dalam paru-paru bermanifestasi dalam alveolus. Remaja merupakan salah satu fase dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan masa transisi dari usia anak-anak ke dewasa. Berbagai masalah kesehatan dapat ditemukan pada remaja di Indonesia. Masalah kesehatan tersebut diantaranya: kehamilan tidak diinginkan dan aborsi, penyakit malaria, TBC, DBD, diare, stunting, thypus abdominalis, IMS, masalah gizi (gizi kurang dan gizi lebih). Berdasarkan data yang diperoleh disekolah SMK Karya Bhakti, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung terdapat siswa/i sebanyak 50 orang yang harus diberikan informasi tentang penyakit TBC. Metode digunakan dengan cara memberikan penyuluhan kepada siswa/i, serta tanya jawab. Setelah diberika penyuluhan seluruh siswa/i SMK Karya Bhakti Pringsewu mengerti mengenai penyakit TBC.
SOSIALISASI PENGENALAN MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT DI SEKOLAH SEPAKBOLA PRINGSEWU FOOTBALL SCHOOL Riza Dwiningrum; Vicko Suswidiantoro; Tias Eka Rahmawati; Diah Kartika Putri
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i2.618

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dibutuhkan siswa di sekolah agar terhindar dari berbagai penyakit. salah satunya adalah Cuci Tangan dengan sabun dan air bersih juga jajanan yang sehat. untuk mendukung hal tersebut perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua. Belum tersedianya tempat cuci tangan dan penyediaan air bersih di sekolah. Jajanan sehat bagi anak perlu diperkenalkan pada siswa juga wali murid sehingga ada kesinambungan kontrol yang baik antara pihak seolah dan wali murid. Maka, perlu diadakan Komunikasi, Edukasi dan Penyuluhan baik kepada siswa maupun wali murid. Dalam wadah sosialisasi yang diadakan oleh sekolah sepakbola Pringsewu bekerjasama dengan Universitas Aisyah Pringsewu (UAP), Edukasi dan Sosialisasi yang diadakan pihak sekolah bekerjasama dengan UAP diharapkan terwujud perilaku Hidup Bersih dan sehat bagi siswa Sekolah Sepakbola Pringsewu dan kesadaran bagi siswa dalam menerapkan hidup Bersih dan Sehat (Cuci tangan paka sabun, pengunaan air bersih, jajanan sehat) sehingga terbentuk generasi sehat dan cerdas.
PENYULUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA WONODADI RW. 003 KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2022 Diah Kartika Putri; Vicko Suswidiantoro; Mida Pratiwi; Yeni Aryanti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v4i3.763

Abstract

Tingginya penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada masyarakat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang antibiotik sehingga menyebabkan meningkatnya masalah resistensi antibiotik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat di Desa Wonodadi tentang penggunaan antibiotik yang baik dan benar. Metode yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan ini yaitu sosialisasi menggunakan leaflet dan menanyakan obat antibiotik yang sering digunakan oleh masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah salah satu warga yang bertempat di Dusun III Desa Wonodadi dan dihadiri sebanyak 40 orang yang didominasi oleh ibu-ibu. Hasil penyuluhan yang dilakukan diketahui masih banyaknya masyarakat khususnya ibu-ibu yang menyimpan antibiotik di rumah dan menggunakannya secara berlebihan. Penyuluhan Penggunaan Antibiotik ini di peroleh antibiotik tertinggi yang sering disimpan dan digunakan oleh masyarakat yaitu Amoxicillin. Acara berjalan dengan lancar dan ibu-ibu yang mengikuti pun mendengarkan dengan baik.
Metabolic Syndrome Induced by Hipercalory Diet in Wistar Rats: impact on diabetic risk, dyslipidemia and hypertension complication Dimas Thoriq Muhammad Iqbal; Fadlina Chany Saputri; Abdul Mun’im; Vicko Suswidiantoro
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.978 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1692

Abstract

Objective: Metabolic syndrome is a group of metabolic disorders that are usually found in individuals with a high risk of type 2 diabetes mellitus (T2DM) and cardiovascular disease. Comparison of diet composition, especially macronutrients, over a certainperiode in both humans and experimental animals can allegedly increase the risk of metabolic syndrome. This study aims to determine the use of a hypercaloric diet that can cause metabolic syndrome in male Wistar rats. Methods: The hypercaloric diet was administered orally in pellets and oral solution to rats for 16 weeks. Analysis of the condition of the metabolic syndrome was carried out by looking at the increase in serum levels of total cholesterol, triglycerides and decreased HDL levels. Fasting blood sugar and fasting insulin levels were also seen to increase and blood pressure testing was carried out to see an increase in blood pressure after 16 weeks of giving a hypercaloric diet. Results: Administration of a hypercaloric diet showed an increased risk of metabolic syndrome in rats. Administration for 16 weeks showed a significant difference in the improvementofs conditions of dyslipidemia, insulin resistance and hypertension. Conclusion: Based on the results, a hypercaloric diet for 16 weeks can cause metabolic syndrome in rats. Abstrak: Objektif: Sindrom metabolik adalah sekelompok kelainan metabolik yang biasanya ditemukan pada individu dengan risiko tinggi diabetes militus tipe 2 (T2DM) dan penyakit kardiovaskular. Perbandingan komposisi diet khususnya makronutrien, dalam jangka waktu tertentu baik pada manusia maupun hewan coba disinyalir dapat meningkatkan resiko dari sindroma metabolik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penggunaan diet hipercalori yang dapat menyebabkan kondisi sindrome metabolikpada tikus Wistar jantan. Metode:diet hiperkalori diberikan secara oral dalam bentuk pelet dan larutan oral pada tikus selama 16 minggu. Analisis terhadap kondisi syndrome metabolic dilakukan dengan melihat peningkatan kadar serum kolesterol total, trigliserida dan penurunan kadar HDL. Kadar gula darah puasa dan insulin puasa juga dilihat peningkatannya serta dilakukan pengujian tekanan darah untuk melihat terjadinya peningkatan tekanan darah setelah 16 minggu pemberian diet hiperkalori. Hasil: Pemberian diet hiperkalori menunjukkan adanya peningkatan risiko sindrom metabolic pada tikus. Pemberian selama 16 minggu menujukkan adanya perbedaan signifikan pada peningkatan kearah kondisi dyslipidemia, resistensi insulin dan hipertensi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil, pemberian diet hiperkalori  selama 16 minggu dapat menyebabkan terjadinya kondisi sindrom metabolic pada tikus
Memory Loss induced by Aspartame in Albino Rats: Study on neurobehavioral changes Suswidiantoro, Vicko; Saputri, Fadlina Chany; Mun'im, Abdul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1377.637 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.511

Abstract

Objective: Aspartame (ASP) consumption in various food and beverage products has generated a lot of controversy on safety. Many reports, ASP caused deterioration of health condition likes diabetes, psychiatric disorders, memory loss, etc. This study aimed to investigate the optimization duration of ASP to induce memory loss in Sprague Dawley rats. Methods: The ASP was administered 40 mg/kg BW orally for 28 days in rats. Analysis of memory loss by neurobehavioural changes including latency time, length of track, per cent time and frequency target quadrant using Morris Water Maze (MWM) at day 14, 21, 28, and 24 hours after the last treatment. Results: The administration of ASP showed the time-dependent changes for each indicator of neurobehavioural. The results demonstrated during 28 days of induction showed a significant decrease in latency time, length of track, per cent time and frequency target quadrant. Conclusion: From the results, it can be concluded administration of ASP during 28 days induce neurobehavioural changes related to memory loss in rats.  Abstrak: Objektif: Penggunaan aspartame (ASP) sebagai pemanis buatan yang banyak terdapat pada makanan, dan minuman menimbulkan berbagai kontroversi dalam hal keamanan. Berbagai data menunjukkan ASP dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diabetes, gangguan psikiatrik, penurunan fungsi memori, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu durasi penggunaan ASP yang dapat menyebabkan gangguan fungsi memori pada tikus Sprague Dawley. Metode:ASP diberikan secara oral pada tikus dengan dosis 40 mg/kg BB selama 28 hari. Analisis terhadap fungsi memori dilakukan dengan adanya perubahan perilaku pada hewan, meliputi waktu latensi, Panjang lintasan, persentase waktu dan frekuensi kuadran menggunakan Morris Water Maze (MWM) setelah 24 jam setelah pemberian pada hari ke 14,21, 28. Hasil: Pemberian ASP menunjukkan adanya perbedaan waktu pada setiap indicator perilaku. Pemberian selama 28 hari menujukkan adanya perbedaan signifikan pada penurunan waktu latensi, Panjang lintasan, persentase waktu dan frekuensi kuadran. Kesimpulan: Berdasarkan hasil, pemberian ASP selama 28 hari dapat menyebabkan adanya perubahan perilaku yang berkaitan dengan fungsi memori pada tikus.
Pre-Dominance Herbs Medicine against Alzheimer’s Disease, In Vivo Studies: A Literature Review Vicko Suswidiantoro; Fikriya Ridlawati; Dewi Damayanti Abdul Karim; Mida Pratiwi; Riza Dwiningrum; Wina Safutri; Diah Kartika Putri; Iga Mayola Pisacha; Kaka Widi Rahayu
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.011 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1728

Abstract

Objective: Alzheimer's disease is a progressive, unremitting, neurodegenerative disorder that affects wide areas of the cerebral cortex and hippocampus. Abnormalities are usually first detected in the brain tissue involving the frontal and temporal lobes, then slowly progressing to other areas of the neocortex. The study aimed: to summarise pre-dominance herbs medicine with neuroprotective effects for Alzheimer’s disease. Method: Searching at PubMed (during 2001-2021), the last research was performed in December 2001; relevant websites; and scanning of reference list of relevant articles. There were no language or publication restrictions. Search for keywords in MeSH (medical subject heading) with the words ‘Alzheimer’s disease, dementia, cognitive impairment, in vivo. Results: six plants medicine In vivo preclinical studies founds the medicinal plants have promising potential to prevent Alzheimer's disease. Abstrak: Objektif: Alzheimer yaitu penyakit degeneratif yang berhubungan dengan kerusakan saraf pada area cerebral cortex dan hippocampus. Gangguan ini dapat diketahui atau terdeteksi dari adanya perubahan pada lobus frontal dan temporal serta berkembang menuju neocortex. Tujuan: merangkum keunggulan tanaman obat herbal yang memiliki aktivitas neuroprotektif pada Alzheimer. Metode: pencarian data melalui PubMed (pada rentang tahun 2001-2021), pencarian dilakukan juga terkait penelitian yang relevan. Tidak ada batasan dalam pemilihan Bahasa. Pencarian dilakukan dengan memasukkan kata kunci pada MeSH (medical subject heading) berupa Alzheimer, dementia, gangguan kognitif, in vivo. Hasil: terdapat 6 tanaman herbal yang sudah dilakukan uji prekilins in vivo yang memiliki potensi menjanjika dalam pencegahan terjadinya Alzheimer
Cognitive Behavioral Therapy for Diabetic Patients Dimas Thoriq Muhammad Iqbal; Fadlina Chany Saputri; Abdul Mun’im; Vicko Suswidiantoro
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.302 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.825

Abstract

Improving self-care in T2DM patients is critical so that patients can achieve targeted blood glucose levels to prevent complications and independently perform daily tasks to improve their quality of life and life satisfaction. Psychological intervention is believed to be able to change a person's behavior towards a better direction in disease control and prevention. This study measures the impact of Cognitive-Behavioural Therapy (CBT) interventions on the self-care management of T2DM patients. This quasi-experimental study used a pretest-posttest with a control group design. The research subjects were divided into two groups, namely the intervention group (35 people) and the control group (35 people). The study was conducted at the Tello Primary Health Center in April 2021. The data were analyzed using the t-dependent test (?=0.05). The results of the study showed that in the intervention group, there were differences in the self-care management of T2DM patients before and after being given CBT, which included eating patterns (p less than 0.001; 95%CI -6.663-(-4.796)), physical activity (p less than 0.001; 95% CI -5.344-(-4.370)), and attitude (p= less than 0.001; 95%CI -13.086-(-10.114)). In the control group, there was no difference in the self-care management of T2DM patients, which included eating patterns (p= 0.083; 95%CI -0.183-0.012), physical activity (p= 0.058; 95%CI -0.291-0.005), and T2DM patients attitudes (p= 0.094; 95%CI -0.225-0.003). This means that CBT effectively improves the self-care management of T2DM patients.Abstrak: Peningkatan perawatan diri pada pasien DM tipe 2 sangat penting dilakukan agar pasien dapat mencapai kadar glukosa darah yang ditargetkan untuk mencegah komplikasi dan secara mandiri melakukan tugas sehari-hari sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kepuasan hidup mereka. Intervensi psikologis dipercaya mampu mengubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik dalam pengendalian dan pencegahan penyakit. Studi ini bertujuan mengukur dampak intervensi Cognitive–behavioural therapy (CBT) terhadap manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2. Quasi-experimental study ini menggunakan desain pretest-posttest with control group design. Subjek penelitian dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi (35 orang) dan kelompok kontrol (35 orang). Penelitian dilakukan di Puskesmas Tello pada bulan April tahun 2021. Data dianalisis menggunakan uji t-dependent (p=0,05). Hasil studi menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi terdapat perbedaan manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah diberikan CBT yang meliputi pola makan (p kurang dari 0,001; 95%CI -6,663-(-4,796)), aktivitas fisik (p kurang dari 0,001;95%CI -5,344-(-4,370)), dan sikap (p kurang dari 0,001; 95%CI -13,086-(-10,114)). Sedangkan pada kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2 yang meliputi pola makan (p= 0,083; 95%CI -0,183-0,012), aktivitas fisik (p= 0,058;95%CI -0,291-0,005), dan sikap pasien DM (p= 0,094; 95%CI -0,225-0,003). Artinya CBT efektif dalam meningkatkan manajemen perawatan diri pasien DM tipe 2.
Potential Ethyl Acetate Fraction of Mangkokan Leaf Extract (Nothopanax Scutellarium) in Hyperglycemic Rats: A Systematic Review Vicko Suswidiantoro; Fikriya Ridlawati; Dewi Damayanti Abdul Karim; Mida Pratiwi; Riza Dwiningrum; Wina Safutri; Diah Kartika Putri; Iga Mayola Pisacha; Kaka Widi Rahayu
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.143 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.855

Abstract

Mangkokan leaves (Nothopanax scutellarium) contain various phytochemicals such as flavonoids and saponins, where these compounds have antioxidant activity that can improve oxidative stress in the body. Treatment of Diabetes Mellitus disease can be done with drugs and herbs, optimal blood glucose control alone cannot prevent complications. The available therapies for DM include insulin therapy and other hypoglycemic agents that can not be separated from various side effects and failure to significantly prevent complications, including the Mangkokan leaf herbal treatment (Nothopanax scutellarin) which has an antidiabetic effect. To systematically review the effect of the ethyl acetate fraction of the extract of the Mangkokan (Nothopanax scutellarium) leaf extract on blood sugar levels, malondialdehyde, insulin expression in pancreatic cells and pancreatic histopathology in hyperglycemic rats. A systematic search was carried out in the PubMed database, Medline, Web of Science, Scopus, EMBASE from 2017 to 2021. The reported results stated that Alloxan is a compound that has diabetogenic properties and is toxic especially to pancreatic beta cells and when administered to animals will cause the rat to be diabetic. Alloxan causes damage to pancreatic beta cells by activating reactive oxygen (ROS) which is initiated by the reduction reaction of alloxan.Daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) mengandung berbagai fitokimia seperti flavonoid dan saponin, dimana senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang dapat meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh. Pengobatan penyakit Diabetes Mellitus dapat dilakukan dengan obat-obatan dan herbal, pengendalian glukosa darah yang optimal saja tidak dapat mencegah terjadinya komplikasi. Terapi yang tersedia untuk DM antara lain terapi insulin dan agen hipoglikemik lainnya yang tidak lepas dari berbagai efek samping dan kegagalan untuk mencegah komplikasi secara nyata, termasuk pengobatan herbal daun mangkokan (Nothopanax scutellarin) yang memiliki efek antidiabetik. Mengkaji secara sistematis pengaruh fraksi etil asetat ekstrak ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) terhadap kadar gula darah, malondialdehid, ekspresi insulin pada sel pankreas dan histopatologi pankreas pada tikus hiperglikemik. Penelusuran sistematis dilakukan di database PubMed, Medline, Web of Science, Scopus, EMBASE dari tahun 2017 hingga 2021. Hasil yang dilaporkan menyatakan bahwa Alloxan merupakan senyawa yang memiliki sifat diabetogenik dan bersifat toksik terutama terhadap sel beta pankreas dan bila diberikan pada hewan akan menyebabkan tikus menjadi diabetes. Aloksan menyebabkan kerusakan sel beta pankreas dengan mengaktifkan oksigen reaktif (ROS) yang diawali dengan reaksi reduksi aloksan.
Penyuluhan Etika Batuk dan Bersin dalam pandangan Islam dan Kesehatan di TK Roudiatul Jannah Lestari, Fina Aulika; Syaifurrahman, Amir; Mayola Pisacha, Iga; Safutri, Wina; Katika Putri, Diah; Pratiwi, Mida; Suswidiantoro, Vicko; Daskar, Annajim; Bayu Satriawan, Ahmad; Damayanti Abdul Karim, Dewi; Fadia Zahra, Alya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i3.1452

Abstract

Batuk dan bersin dapat memicu gangguan kesehatan yang terjadi ketika tubuh mengeluarkan bakteri atau virus yang dapat menyebarkan ke sekitar. Adapun tujuan penyuluhan ini adalah memberikan pengetahuan untuk mengubah persepsi anak-anak dalam menerapkan etika batuk dan bersin baik dari segi Kesehatan maupun pandangan islam. Penyuluhan ini dilakukan dengan metode peer education (metode edukasi) yaitu memberikan pengetahuan pada anak-anak di TK Roudiatul Jannah. Tempat penelitian dilakukan di TK Roudiatul Jannah dengan jumlah 22 anak. Anak-anak diberikan informasi terkait penyebab dan tata cara etika batuk dan bersin yang benar, dapat dilakukan menggunakan masker, menutup mulut dengan tisu dan tidak lupa mencuci tangan yang benar dengan pemberian leaflet. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dalam bentuk sosialisasi edukasi secara interaktif. Hasil penyuluhan ini dapat dilihat pada sesi tanya jawab pada Anak-anak yang sangat antusias dan semangat hal dapat dikatakan terdapat peningkatan pengetahuan terkait penyuluhan etika batuk dan bersin yang benar dalam Kesehatan dan pandangan islam.
PENYULUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK KEPADA SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 AMBARAWA TAHUN 2023 Suswidiantoro, Vicko
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v6i1.1558

Abstract

Masyarakat Desa Ambarawa masih kurang memahami tentang penggunaan antibiotik terutama dikalangan remaja, Tingginya penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan terjadinya resistensi obat. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk menambah wawasan kepada masyarakat di Desa Ambarawa tentang penggunaan obat antibiotik yang baik dan benar, dengan metode sosialisasi yang menggunakan bantuan berupa leaflet dan penjelasan materi. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Ambarawa dengan sasaran utama yaitu kelas VIII Dan IX. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswi sebanyak 60 orang. Berdasarkan hasil penyuluhan ini menunjukan masih banyaknya siswa-siswi yang menyimpan antibiotik dirumah dan membeli obat antibiotik tanpa resep dokter. Dengan obat antibiotik yang biasa dibeli di apotek yaitu obat amoxicillin. Dalam kegiatan ini siswa dan siswi merespon dengan positif terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga berjalan dengan baik dan lancar.