Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

COMBINATION OF POLYTHYLENE TEREFTALAT NESTING AND PRONE POSITION AT THE STANDARD BOX CARE TO THE VITAL SIGNS AND LENGTH OF STAY ON THE LOW BIRTH WEIGHT BABIES Deviana, Meli; Pramono, Noor; Suwondo, Ari
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol 4, No 1 (2020): Online First
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-41269

Abstract

Background: The use of nesting and position prone facilitates Low Birth Weight Babies by conditioning it as in the mother's womb which aims to facilitate Low Birth Weight Babies in the development of physiological functions and achieve physiological function stability.Aims: This study aims to explain the effectiveness of design nesting with material polyethylene terephthalate and the position of prone with standard care using a box of baby warmers for the length of stay which is observed from the achievement of the stability of vital signs on LBW.Methods: This is a Quasi-Experimental Design study with non-equivalent control group design. The study population was all LBW treated in the Perinatal room with a sample of 36 LBW and consecutive sampling. This research was conducted in the Perinatal Room at RSUD RAA Soewondo Pati and RSUD Dr. R. Soetrasno Rembang. Statistical test for paired groups using Wilcoxon and for unpaired groups using Kruskall Wallis.Results: The combination of nesting polyethylene group with position prone achieved faster vital signs stability and shorter duration of treatment compared to the control group with p = 0.001 for temperature, respiration and oxygen saturation.Conclusions: The combination of polyethylene terftalat nesting and prone position is effective to reduce the duration of treatment duration, and may achieve the stability of vital signs of low birth weight infants. This intervention can be used as LBW care during hospital and home care. Keywords: Nesting, Position Prone, Polyethylene Tread, Length of Stay, Baby Vital Signs.
Ketuban Pecah Dini (KPD) Sebagai Determinan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Deviana, Meli; Ria Dini, Agi Yulia; Rokhanawati, Dewi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.795 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i6.3107

Abstract

Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetrik berkaitan dengan penyulit kelahiran dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui Ketuban Pecah Dini (KPD) sebagai faktor determinan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul DIY Tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, metode survei, dan pendekatan case control study (retrospektif). Teknik sampling menggunakan simpel random sampling dengan jumlah sampel 74 BBL, dibagi menjadi 37 kelompok kasus dan 37 kelompok kontrol. Analisa data menggunakan Chi Square dan Odss Ratio. Hasil penelitian kejadian asfiksia pada riwayat persalinan KPD 25 orang (64,6%), sedangkan bayi yang lahir tanpa asfiksia dengan riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) 10 orang (27 %). Dengan α = 5% diperoleh nilai p = 0,000 (ρ<0,05) dan nilai Odss Ratio 5,625>1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa persalinan dengan riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) memiliki hubungan yang bermakna dengan kelahiran bayi dengan asfiksia. Besar risiko terjadinya asfiksia bayi baru lahir pada riwayat persalinan ketuban pecah dini adalah 5 (lima) kali lipat lebih besar dibandingkan pada bayi baru lahir dari ibu tanpa riwayat ketuban pecah dini. Oleh karenanya, perlu dilakukan persiapan perawatan atau asuhan bayi dengan asfiksia apabila ditemukan kasus KPD sehingga hal ini dapat berperan untuk mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh kejadian asfiksia bayi baru lahir.
OPTIMALALISASI PERAN KADER POSYANDU PERINDU MELALUI PENGKAYAAN KOMUNIKASI KADER POSYANDU DENGAN MASYARAKARAT Damayanti, Dina Sulviana; Deviana, Meli; Hirfaturrahmi, Hirfaturrahmi; Sukma, Febi; Novianty, Asry; Nuryaningsih, Nuryaningsih; Arumsari, Dita Rahmaika; Revinel, Revinel; Istiananingsih, Yuni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19428

Abstract

Abstrak: Kader sangat berperan di tengah masyarakat sebagai jembatan antara petugas kesehatan dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan Kesehatan. Hasil survey dari kegiatan kebidanan komunitas didaptkan adanya kendala komunikasi antara kader dengan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah terjalin komunikasi yang baik antara masyarakat dan kader, sehingga penyampaian informasi terkait kegiatan posyandu dapat diterima langsung oleh masyarakat dengan baik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode refleksi, edukasi, roleplay dan evaluasi. Kader posyandu Mawar RW.04 Kelurahan Cilincing yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 22 orang. Indikator keberhasilan kegiatan ini dilihat dari hasil pretest dan postest yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian edukasi, dengan nilai pretest 68,3% menjadi 88,6% nilai postest. Optimalisasi peran kader posyandu ini sebagai modal bagi kader dalam melaksanakan promosi kesehatan dan menjalankan peran serta tugas sebagai penggerak masyarakat khususnya dalam kesehatan.Abstract: The existence of kader in the community functions as a bridge between health workers and the community and helps people overcome their health problems and obtain health services. The results of a survey of community midwifery activities found that there were communication barriers between cadres and the community. The aim of this activity is to establish good communication between the community and cadres, so that the delivery of information related to posyandu activities can be received directly by the community well. This activity is carried out using reflection, education, roleplay and evaluation methods. There were 22 kader of Posyandu Mawar RW.04 Cilincing Village who took part in this activity. Indicators of the success of this activity can be seen from the results of the pretest and posttest carried out before and after providing education, with a pretest score of 68.3% to 88.6% of the posttest score. Optimizing the role of posyandu cadres as cadre capital in carrying out health promotion and carrying out their roles and duties as community mobilizers, especially in the health sector.