Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASSESMEN KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONDENSOR PADA BEBAN PUNCAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP KABUPATEN JENEPONTO Muddin, Saripuddin; Rahman, Fadhli; Firdaus, Muhammad; Nurkholis, Nurkholis
JURNAL ILTEK Vol 14, No 01 (2019): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.275 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v14i01.363

Abstract

Pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara merupakan sumber utama dari listrik di dunia saat ini, sekitar 60% di dunia bergantung pada batubara. Untuk menpertahankan listrik yang dihasilkan oleh PLTU perlu adanya perhatian pada system kerja komponen yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan unjuk kerja PLTU misalnya efektifitas system kerja pada kondensor yang tidak berjalan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperature uap maksimum dan minimum yang masuk – keluar kondensor serta mengetahui nilai koefisien maksimum, minimum perpindahan panas yang melalui kondensor. Jenis penelitian dilakukan dengan metode analisis dan perhitungan data beban puncak pukul :07-00 PM pada kondensor PLTU. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat disajikan hasil perhitungan dan pembahasan mengenai nilai rata-rata Log Mean Temperature Difference (LMTD) sebesar 340.11 K, Perpindahan Panas (Q) sebesar 11883.40 kJ/h dan untuk pada nilai rata-rata Koefisien (U) sebesar -7269.48 W/m2ºC. Maka dapat di simpulkan Nilai perubahan temperatur uap (LMTD) maksimum terjadi pada minggu kedua sebesar 353.81 K sedangkan nilai minimumnya terjadi pada minggu kelima sebesar 271.09 K dan pada nilai maksimum dan minimum koefisien perpindahan panas (U) yang melalui kondensor terjadi pada minggu keenam sebesar 2507.87 W/m2ºC dan -74277.66 W/m2ºC.
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING DAN KONTROL SUHU PADA MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ESP8266 Rahman, Fadhli; Sriwati, Sriwati; Nurhayati, Nurhayati; Suryani, Lilis
JURNAL ILTEK Vol 15, No 01 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.673 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i01.499

Abstract

Unggas merupakan salah satu induk yang mampu menetaskan hingga empat telur pada masa inkubasi, dan ini dirasa kurang efektif untuk produktifitas memenuhi kebutuhan konsumen, untuk mengatasi dengan mengganti peran mesin yang menetaskan telur secara konvensional yang meningkatkan kemampuannya menjadi mesin inkubator telur yang otomatis sehingga dalam proses penetasan telur menjadi lebih mudah, hemat, dan praktis. Tujuan penelitian untuk merancang mesin penetas telur otomatis berbasis mikrokontroler ESP8266. Metode penelitian yang digunakan adalah mikrokontroler ESP8266 untuk mendapatkan hasil penetasan telur dengan akurat, adanya sebuah mesin penetasan konvesional mempunyai prinsip kerja dengan memanfaatkan bohlam dalam ruang inkubator sabagai sumber panas dan termostat yang bekerja berdasarkan prinsip pemuaian sebagai pemutus arus pada bohlam, termometer sebagai pengukur suhu ruang inkubator. Diharapkan pembacaan sensor dapat berfungsi dengan baik dan memberikan inputan pada mikrokontroler untuk menampilkan pada layar LCD. Hasil dari penelitian yaitu suhu / kelembaban untuk kebutuhan penetasan telur, dengan pengujian sensor DHT11 dimana mengetahui kebutuhan suhu pada inkubator penetas, pada Relay dilakukan pengujian berupa keaktifan dalam menerima perintah dari mikrokontroler dalam menjalankan sebagai pemutus baik dalam keadaan ON 5 menit maupun OFF 7 menit. Kesimpulan hasil dari kerja alat mesin penetas telur bekerja dengan efisien dengan suhu yang ditentukan dari suhu 39ºC - 40ºC.
Rancang Bangun Pengering Gabah Menggunakan Panas Hasil Pembakaran Limbah Sekam Rahman, Fadhli; Haslinah, Andi; Illang, M. Paisal; Aslan, Aslan
Patria Artha Technological Journal Vol 5, No 2 (2021): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/patj.v5i2.470

Abstract

Most of the drying process in Indonesia still relies on the direct drying method in the sun, the method is simple depending on weather conditions, requires large land and takes 3 to 4 days dry. So that artificial dryers began to be used, but only large factories resulted in small farmers not being able to experience technological developments in agriculture, from this condition inspired us to design grain dryers using heat from burning waste husks, to provide various processing conveniences. Farmers work in processing crops. The stages that we do in this research are system design, tool design, tool testing, and validation so that it can produce tools that work optimally. As for the test results, the initial weight of harvested grain is 35 kg, moisture content of the rainy season is 25% by keeping the drying room temperature at 55℃ and takes 240 minutes. To achieve a moisture content of 14%. milled water content. heat transfer by forced convection with a heat transfer rate of 11.2 ms, an area of 80 m² with a film temperature of 34.5°C, the value of the heat transfer coefficient 0.004137 Wm²℃.
Pengembangan PLTMH dengan Model Multipowerhouse (MPH) untuk Optimalisasi Air Buangan Turbin PLTMH Garassik di Sungai Garassik Kab. Enrekang Muhammad Khaidir; Rahman, Fadhli; Mustafa, Syahrul
Jurnal Mosfet Vol. 5 No. 1 (2025): 2025
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Parepare (FT-UMPAR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jmosfet.v5i1.3510

Abstract

The Garassik Micro-Hydro Power Plant in Panassang Village, Enrekang Regency, with an installed capacity of 3.7 kW, experiences an energy deficit due to the community's electricity demand of 390.74 kWh per day. Despite its efficient operation, the plant generates a maximum of only 88.8 kWh per day, underscoring the need for capacity enhancement. This study explores the potential of utilizing turbine wastewater as an energy source by designing a Multi Powerhouse (MPH) Micro-Hydro Power Plant to optimize water energy usage. The proposed MPH system evaluates water energy potential, determines optimal powerhouse placements for effective head height, and calculates total power output. Unlike the single-powerhouse model, the MPH system addresses water flow limitations, particularly during periods of reduced flow, significantly improving total power output to 160.235 kW, a 171% increase. Key advantages of the MPH model include better utilization of turbine wastewater, enhanced operational flexibility, and improved water energy efficiency. Using a descriptive quantitative research method, this study begins with a location survey to collect turbine wastewater characteristics, followed by mathematical modeling for analysis. Results reveal output flow rates of 0.189 m³/s, 0.187 m³/s, and 0.185 m³/s across three powerhouses, with effective head heights of 24.782 m, 29.725 m, and 34.729 m, respectively. The system uses Crossflow turbines, ideal for medium heads and moderate flow rates. Economic analysis indicates an NPV of IDR 2.400.000.000,- an IRR of 14%, and a BCR of 2.5, with a payback period of 5.45 years, making the project financially viable and sustainable.
Rancang Bangun Alat Pengering Rumput Laut Menggunakan Solar Sel Manguluang, Zulkifli; Rahman, Fadhli; Mappatoba, Andi; Ashari, Muh.
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 19 No. 02 (2024): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v19i02.185

Abstract

Proses pengeringan rumput laut terdapat beberapa kendala yang membuat produksinya lambat salah satu proses pengeringan memakan waktu yang lama dan mengganggu masyarakat sekitar disebebkan bau dari rumput laut. Tujuan penelitian adalah merancang dan menguji alat pengering rumput laut menggunakan solar sel untuk mempermudah dan mengatasi keluhan pada masyarakat. Metode penelitian ini menggunakanj jenis kualitatif dengan metode eksperimental rancang bangun alat yang menghitung arus yang merambat pada termal serta terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis perancangan, desain alat, membuat alat, pengujian alat. Hasil rancang alat pengering rumput laut ini sangat baik digunakan pasalnya proses pengeringan sangat cepat yang hanya membutuhkan 4 jam selama 3 kali percobaan, ini disebabkan sedikitnya ruang ventilasi serta suhu 63oc dan kelembaban 62% yang sudah ditetapakan, maka hasil dari jam pertama 1,4 kal, 2 jam 0,7 kal, dan 3 jam 0,4 kalor yang merambat dan rumput laut sudah nampak kering. Kesimpulan dari perancangan alat tersebut bahwa alat pengering rumput laut menggunakan solar sel dapat berfungsi dengan baik dan dilakukan pengujian 3 kali.