Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Preferensi Konsumen terhadap Tingkat Kepentingan Atribut Beras dan Konsumsi Beras Rumah Tangga dengan Pendapatan yang Berbeda di Kota Palembang Yunita, Yunita; Lifianthi, Lifianthi; Arbi, M.
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.9 KB)

Abstract

Yunita Y, Lifianthi L, Arbi M. 2019. Consumer preference for the level of importance of rice atributes and household rice consumption with different income in Palembang City. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019. pp. 459-467. Palembang: Unsri Press. Analysis of consumer preferences for rice and the household rice consumption and the factors that influence it are very important to learn, because it can be one of the bases for developing rice product development strategies. The objectives of this research are: 1) Analyzing consumer preferences for the importance of rice attributes, 2) Analyzing the household rice consumption, and 3) Analyzing the factors that influence the demand for household rice consumption. This research was conducted in June 2019 in Palembang. The research design was descriptive analytical with the survey method. This study also provided questionnaires to respondents sampled. Sampling is done through the area sampling techniques, taking into account sub-districts based on income strata used stratified random sampling. This research used 100 respondents consisted of 50 low income households and 50 high income households. The first goal is answered by using a scoring analysis with a Likert Scale, the second goal is answered using mathematical calculations, and the third goal is analyzed using multiple linear regression. The results showed that: 1) Most low-income household consumers consider that the attributes of rice which include durability/storage of rice, the color of rice/degree of white, rice dryness, taste of rice and brand of rice are important attributes and are very important to consider in choosing rice to be consumed. While high-income household consumers mostly prefer the attributes of rice extinction, flavor of rice, durability/storage of rice, type of rice and rice brands categorized into important and very important factor 2) The average demand for low-income household rice was 19, 24 kg/month, whereas high income households at 16.36 kg/month, 3) Low income household rice demand was influenced by gender and number of household members, while high income households was influenced by age and number of household members.Keywords: attributes of rice, household rice consumption, income, consumer preferences
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN KELAPA SAWIT PETANI PLASMA DAN SWADAYA DI SUMATERA SELATAN Lifianthi; Oktarina, Selly; Rosana, Elly
AGRIPITA JOURNAL Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian
Publisher : Agripita Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.924 KB)

Abstract

The oil palm plantation business system for Musi Banyuasin (Muba) and Ogan Komering Ilir (OKI) is divided into two: the people's own smallholders (swadaya) and smallholders' plantation system (plasma), based on the plantation business managed by smallholders and self-help farmers, the management of oil palm can be seen from the pattern of production factor utilization and the production of both plantation systems. Factor of production is very determine the size of production produced, that is in the form of Fruit Fruit Bunch (TBS). Factors used are land area, fertilizer, herbicide and labor. Based on the result of the research, there are differences in the pattern of cultivation between plasma and self-help in both districts. The election of these two districts is due to the fact that the oil palm plantation is quite large compared to other districts managed by smallholders and self-help farmers. The results of the research indicate that there is a difference in the pattern of production factor utilization, which draws on the pattern of farming use of production factors in Muba Regency, where self-employed farmers in Urea and KCL use more than plasma farmers. While in OKI Regency in its herbicide use very little once per year. Production and income earned respectively show the difference between plasma farmers and self-help with the same plant age between 20 to 21 years.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Mengkonsumsi Beras Organik di Kota Palembang Dadas, Bella Martela; Yamin, M; Lifianthi, Lifianthi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola konsumsi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam mengkonsumsi beras organik di Kota Palembang. Penelitian ini dilaksanakan pada empat swalayan yang berbeda di Kota Palembang 2 swalayan berada di bagian Ilir Kota Palembang dan 2 swalayan berada di bagian Ulu Kota Palembang dengan Jumlah responden yang dipilih adalah 40 orang. Metode yang dilakukan dengan metode survey dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.  Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga pola konsumsi beras organik di Kota Palembang yaitu, pola konsumsi rutin, campuran dan tidak rutin dengan hasil pola konsumsi campuran yang terbanyak yaitu yaitu sebanyak 16 orang atau 40 persen dari total responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen beras dalam  mengkonsumsi beras organik (Y) adalah pendapatan (X1) , jumlah tanggungan (X2), lama pendidikan (X3), umur (X4) , dan jenis kelamin (D1) dengan hasil faktor yang berpengaruh nyata terhadap keputusan konsumen beras dalam  memilih beras organik atau anorganik untuk makanan pokok sehari-harinya berdasarkan hasil analisis regresi logistik adalah pendapatan konsumen beras (X1), Lama pendidikan konsumen beras (X3) dan jenis kelamin konsumen beras (D1) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. Kata Kunci : Beras Organik,Pola Konsumsi, Keputusan Konsumen
ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN KELAPA SAWIT PETANI PLASMA DAN SWADAYA DI SUMATERA SELATAN Lifianthi Lifianthi; Selly Oktarina; Elly Rosana
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 2 No 1 (2018): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The oil palm plantation business system for Musi Banyuasin (Muba) and Ogan Komering Ilir (OKI) is divided into two: the people's own smallholders (swadaya) and smallholders' plantation system (plasma), based on the plantation business managed by smallholders and self-help farmers, the management of oil palm can be seen from the pattern of production factor utilization and the production of both plantation systems. Factor of production is very determine the size of production produced, that is in the form of Fruit Fruit Bunch (TBS). Factors used are land area, fertilizer, herbicide and labor. Based on the result of the research, there are differences in the pattern of cultivation between plasma and self-help in both districts. The election of these two districts is due to the fact that the oil palm plantation is quite large compared to other districts managed by smallholders and self-help farmers. The results of the research indicate that there is a difference in the pattern of production factor utilization, which draws on the pattern of farming use of production factors in Muba Regency, where self-employed farmers in Urea and KCL use more than plasma farmers. While in OKI Regency in its herbicide use very little once per year. Production and income earned respectively show the difference between plasma farmers and self-help with the same plant age between 20 to 21 years.
ANALISIS KARAKTERISTIK TOKO PEMPEK BERDASARKAN BAHAN BAKU DI KOTA PALEMBANG Gemala Cahya; Selly Ratna Sari; Elisa Wildayana; Lifianthi
Clarias : Jurnal Perikanan Air Tawar Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Perikanan Air Tawar "Clarias"
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.489 KB) | DOI: 10.56869/clarias.v1i1.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik toko pempek berdasarkan kualitas. Penelitian dilaksanakan di enam toko berbeda berdasarkan grade. Grade meliputi Grade I, II,III, IV, V, dan IV. Toko Pempek dibuat berdasarkan grade bahan baku. Bahan baku dari ikan giling. Ikan giling yang digunakan pada Grade I (Ikan kakap dan Ikan Gabus), Grade II (Ikan Gabus), Grade III (Ikan Tenggiri), Grade IV (Ikan Gabus), Grade V (Ikan Tenggiri, Ikan gabus dan Ikan Putak) dan Grade VI (Ikan Belido). Berdasarkan Bahan Baku Pempek Ikan dengan Grade terbaik adalah Grade VI. Hal tersebut dikarenakan Toko membuat pempek menggunakan ikan Giling dengan kualitas bahan baku terbaik yaitu ikan belido giling.
KARAKTERISTIK TOKO PEMPEK BERDASARKAN FASILITAS DI KOTA PALEMBANG Gemala Cahya; Selly Ratna Sari; Lifianthi; Elisa Wildayana
Clarias : Jurnal Perikanan Air Tawar Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Perikanan Air Tawar "Clarias"
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.847 KB) | DOI: 10.56869/clarias.v2i1.227

Abstract

This research aims to identify the characteristics of pempek stores based on facilities. The research was conducted in six different stores by grade. Grades include Grade I until IV. Pempek stores are made based on the grade of facilities. Facilities include place, atmosphere and comfort. Grade I has open room, facilities and infrastructure. Grade II has open space room, adequate infrastructure facilities. Grade III has open and closed room, more complete facilities and infrastructure. Grade V has a closed space and facilities are quite complete while grade VI has the most complete closed room, facilities and infrastructure compared to other grades. So that grade VI has the most complete character.
Model Komparatif Penggunaan Faktor Produksi Petani Swadaya dan Plasma Pada Usaha Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin Lifianthi Lifianthi; Selly Oktarina
Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis) Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Management Agribisnis (Jimanggis)
Publisher : Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Sjakhyakirti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.01 KB) | DOI: 10.48093/jimanggis.v2i2.69

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, dengan sampel petani kelapa sawit yang diusahakan oleh petani swadaya dan plasma. Hasil penelitian yang diperoleh menyimpulkan, terdapat perbedaan tingkat produksi dan produktivitas usahatani kelapa sawit yang diusahakan oleh petani swadaya dan plasma, hal ini dikarenakan adanya sistem pola pengusahaan yang dilakukan antara petani swadaya dan plasma yang berbeda. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi petani swadaya di Kabupaten Musi Banyuasin adalah luas lahan, jumlah penggunaan pupuk dan penggunaan herbisida. Petani plasma faktor yang mempengaruhi adalah penggunaan pupuk Urea. Pendapatan yang diperoleh dari petani plasma lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima petani swadaya. Hal ini menunjukkan pengelolaan usahatani dan penggunaan faktor poduksi yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas TBS. Implikasi kebijakannya adalah upaya peningkatan produktivitas TBS di kebun swadaya dan plasma, melalui perbaikan tata cara budidaya tanaman kelapa sawit dengan cara memperbaiki dan mengintensifikasi pemeliharaan kebun, dan melakukan pemupukan yang teratur sesuai dengan dosis yang sudah direkomendasikan. Usaha perkebunan yang sudah waktunya diremajakan, perlu diupayakan agar menggunakan bibit unggul yang potensi produktivitasnya tinggi, seperti bibit varietas Pisifera dan Tenera. Penetapan harga TBS oleh pemerintah yang wajar dan adil bagi kedua belah pihak, sehingga dapat membantu memperkuat posisi tawar petani. Diperlukan kerjasama antara perusahaan inti dan pemerintah dalam membangun, memelihara dan memperbaiki infrastuktur transportasi yang digunakan untuk mengangkut TBS agar lancar distribusi dan pemasarannya. Pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM, kelembagaan kelompok pekebun dan koperasi agar dapat melakukan kerjasama, bersinergi dengan petani dalam mengelola kelapa sawit agar dapat senantiasa menghasilkan produksi yang mendekati potensi tertingginya.
Analisis Efisiensi Pemasaran Kelapa Sawit Petani Swadaya di Desa Sidomulyo Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin Shazkia Martha Yolanda; Lifianthi Lifianthi; Henny Malini
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2021: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 “Sustainable Urban Farming Guna Meningkatkan
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yolanda SM, Lifianthi L, Malini H.  2021. Analysis of marketing efficiency of palm oil farmer in Sidomulyo village, Kumbang Water district, Banyuasin regency. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimalke-9 Tahun 2021, Palembang 20 Oktober 2021. pp. 911-923.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). The objectives of this study were, 1) Knowing the marketing channels for independent smallholders of oil palm in Sidomulyo, Air Kumbang District, Banyuasin Regency, 2) Calculating marketing margins, farmer shares and marketing efficiency of oil palm Fresh Bauh (FFB) for independent smallholders in Sidomulyo, Air District. Kumbang, Banyuasin Regency. The location was determined deliberately. Data collection in this study was conducted in November. The data collected are primary data and secondary data. The data collection method uses the Snowball Sampling method. The research method used is a survey method. The results of the research that have been carried out can be concluded, 1) There are two marketing channels in Sidomulyo Village, Banyuasin District, namely channel 1 covering, farmers-merchant collectors-big traders-palm oil factories, and, 2 marketing channels covering, farmers-largescale- palm oil mill, 2) Marketing channel 1 has a marketing margin of 500 IDR/kg, farmer share of 64.2% and an efficiency figure of 17.85%, which means that it is efficient because the number shows less than 50 %, as well as marketing channel 2 with a marketing margin of 300 IDR/kg, farmer share 78.5% and efficiency value 10.71% indicate that marketing channel 2 is efficient, because the smaller the percentage of marketing efficiency, the more efficient the marketing channel. It can be concluded that marketing channel 2 is more efficient than marketing channel 1 which is the results in lower efficiency values because the total marketing costs are not high and the marketing channel 2 is shorter than marketing channel 1.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi di Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan Purwadi Purwadi; Amruzi Minha; Lifianthi Lifianthi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.03.15

Abstract

Sektor pertanian memiliki risiko ketidakpastian yang cukup tinggi, meliputi tingkat kegagalan panen akibat perubahan iklim yang ekstrim, serangan hama dan penyakit tanaman, banjir, kekeringan serta ketidakpastian harga yang merugikan petani. Untuk mengurangi risiko gagal panen yang dihadapi petani khususnya petani Padi, pemerintah menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani mengikuti program AUTP di Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Data yang dikumpulkan diolah secara tabulasi dan dianalisis menggunakan sofware SPSS 21.0 (Statistical Package for Social Science) dengan persamaan regresi logistik biner. Hasilnya, keputusan petani mengikuti AUTP mampu dijelaskan sebesar 50,2 % oleh faktor umur, pengalaman berusahatani, luas lahan usahatani, pendapatan, pendidikan dan persepsi petani terhdap AUTP. Sisanya, 49,8 % keputusan petani mengikuti program AUTP dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor umur, pengalaman berusahatani, dan persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan petani mengikuti program AUTP. Sedangkan faktor luas lahan usahatani, pendapatan dan pendidikan berpengaruh tidak signifikan. Kemudian, faktor pengalaman berusahatani, pendapatan dan persepsi berpengaruh secara positif terhadap keputusan petani mengikuti program AUTP. Sedangkan, faktor umur, luas lahan usahatani dan pendidikan berpengaruh secara negatif. 
PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT SWADAYA TERHADAP KEGIATAN USAHATANI UMUR TANAMAN PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DI DESA SUNGAI RENGIT KABUPATEN BANYUASIN Aisyah Absharina; Lifianthi Lifianthi; Dwi Wulan Sari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan petani kelapa sawit pada umur tanaman produktif dan non produktif terhadap perubahan harga sawit di Desa Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara yang terstruktur dengan menggunakan kuiosioner yang telah dibuat. Responden peneliti ini adalah petani kelapa sawit swadaya sebanyak 80 responden, yang dibagi menjadi dua kelompok yakni petani swadaya umur tanaman produktif dan petani swdaya umur tanaman non produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan total petani swadaya di Desa Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin dengan petani sampel umur tanaman produktif sebesar Rp 130.060.095 per luas garapan per tahun dan petani sampel umur tanaman non produktif sebesar Rp 64.781.905 per luas garapan per tahun. Pendapatan usahatani cenderung tidak stabil setiap tahunnya dikarenakan cuaca dan pertimbangan harga yang tidak menentu setiap bulannya.