Moon, Yuliana Jetia
Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Woman Violence in “Mimi Lan Mintuna” novel written by Remy Sylado Moon, Yuliana Jetia
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research attemptsto describle and analyze types of violence and the affecting factors revealed in woman charactersin the novel. It was designed in descriptive qualitative research method. The results of analysis indicatethat woman violence are of some types such as psychological and physical abuse, apparent and hiddenviolence, personal and structural harrassment as well as situational maltreatment. With regard to violence,there are two leading factors, namely internal and external factors.
Membudayakan Kebiasaan Menulis melalui Program Adik Asuh pada Siswa SMA St. Thomas Aquinas di Kecamatan Langke Rembong Yuliantari, Ans Prawati; Moon, Yuliana Jetia
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dari subyek yang menjadi sasaran PKM. Adapun subyek dari PKM ini adalah siswa SMA St.Thomas Aquinas. Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah sebagai berikut, bagi siswa sasaran PKM, akan menumbuhkan kebiasaan menulis dan diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa dalam kegiatan menulis. Tujuan jangka panjang yang diharapkan bagi mahasiswa dan guru sebagai mitra yang melakukan PKM adalah melatih diri untuk mengamalkan ilmunya sehingga dapat membentuk karakter seorang guru profesional. Tujuan khusus dari PKM ini adalah meningkatkan kemampuan masyarakat sasaran (siswa) dalam menulis. Metode yang digunakan dalam melaksanakan PKM adalah metode latihan dengan media diari yang dipadukan dengan bimbingan individual (adik asuh). Adapun tahapan PKM secara umum adalah sebagai berikut. Tim utama pengusul PKM terdiri dari dua dosen, namun dalam pelaksanaannya dua dosen akan membawahi dua puluh mahasiswa lainnya. Tugas tim utama selain membimbing kakak asuh juga memimpin, mengontrol, mengevaluasi jalannya PKM.Setiap adik asuh akan dibagikan diari, pena, dan perlengkapan lainnya jika dibutuhkan. Bimbingan dilakukan selama dua bulan secara intensif. Pemilihan subyek yang dijadikan sebagai sasaran PKM dilakukan secara acak tetapi melalui tes awal. Tes awal yang dilakukan agar siswa sasaran PKM yang terpilih sesuai target PKM. Adapun secara spesifik siswa yang akan dipilih adalah siswa dengan kemampuan menulis yang rendah. Hasil PKM menunjukan bahwa terdapat peningkatan dalam keterampilan menulis narasi. Siswa juga mengalami peningkatan intinsitas menulis.
Masculine and Feminine Characters of Female Figures Found in Nusa Tenggara Timur Fairy Tales moon, yuliana jetia; Nesi, Antonius
Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/martabat.2020.4.2.301-324

Abstract

This research was begun by basic question, “Is it true that past patriarchal society in NTT created their mindset that women are destined to have a feminine character within themselves?” By then, this study aims to describe the comparison of masculine characters and feminine characters of female figures found in NTT fairytales. The data sources of this research are 9 (nine) local fairytales of NTT which figured out a female figure as the main character. The technique of collecting the data was adopted by researchers through literature study. The data analysis includes the stages of reading, identifying, classifying, interpreting, and presenting the results of analysis. The results showed that the grouping of masculine and feminine characters displayed in fairy tales is very biased. The lines of character identification that exist for men and women are broad, not strict. The data in fairy tales that show masculine characters in female figure is 69%, while the data showing feminine characters is 31%. Based on the results of the analysis, it can be concluded that women, in NTT fairytales, are described as possessing a masculinity. In many ways, female characters are depicted as the same characteristics as men, such as achievement, relationship, independence, courage, and resistance to oppression.
POLA PELESAPAN UNSUR BAHASA INDONESIA: STUDI KASUS OPINI KOMPAS Nesi, Antonius Anton; Regus, Max; Moon, Yuliana Jetia
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 2: November 2020
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpbsi.v9i2.40811

Abstract

Abstrak Dalam konstuksi sebuah wacana senantiasa terdapat unsur bahasa yang dilesapkan atau dihilangkan penulisnya. Unsur bahasa yang dilesapkan itu bisa berupa kata, frasa, atau klausa yang menduduki fungsi sintaksis tertentu. Kajian tentang pelesapan unsur bahasa Indonesia dianggap urgen mengingat hingga saat ini pola pelesapan bahasa Indonesia belum banyak diwacanakan di dalam kajian-kajian kebahasaan, juga belum dibakukan di dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pelesapan unsur bahasa Indonesia, sebuah studi kasus pada kolom opini Kompas. Pengumpulan data penelitian ini memanfaatkan metode simak yang diterapkan melalui teknik baca dan catat. Dalam analisis data digunakan metode analisis konten yang diterapkan melalui beberapa langkah, yakni inventarisasi, identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi data. Hasil penelitian ini dideskripsikan sebagaimana berikut. Pertama, dalam kolom opini Kompas ditemukan pola pelesapan berupa kategori. Pada tataran kategori ditemukan pola pelesapan berupa nomina dan verba yang dilesapkan secara kataforis dan anaforis. Kedua, dalam kolom opini Kompas ditemukan juga pola pelesapan pada kalimat koordinatif berupa (1) pelesapan subjek, (2) pelesapan subjek sekaligus predikat, dan (3) pelesapan objek. Ketiga, dalam kolom opini Kompas disibak bahwa pola pelesapan unsur bahasa pada kalimat subordinatif berupa (1) pelesapan subjek pada klausa anak dan (2) pelesapan subjek pada klausa induk. Dalam kasus tertentu, pelesapan pada kalimat subordinatif bersifat lebih kompleks, yakni terjadinya pelesapan subjek pada induk dan anak kalimat, juga pelesapan subjek dan predikat pada anak-anak kalimat. Abstract In the construction of a discourse, there is always an element of language that the author erases or removes. The language elements that are applied can be words, phrases, or clauses that occupy certain syntactic functions. The study of the immersion of elements of the Indonesian language is considered urgent considering that until now the pattern of immersion in Indonesian has not been much discussed in linguistic studies, nor has it been standardized in the standard grammar of the Indonesian language. This study aims to describe the pattern of impregnation of Indonesian elements, a case study in the Kompas opinion column. The data collection of this research utilizes the observation method which is applied through reading and note-taking techniques. In data analysis, the content analysis method is used which is applied through several steps, namely inventory, identification, classification, and data description. The results of this study are described as follows. First, in the Kompas opinion column found a pattern of infiltration in the form of categories. At the category level, there is a pattern of penetration in the form of nouns and verbs which are applied cataphorically and anaphorically. Second, in the opinion column of Kompas, there are also patterns of infiltration in coordinative sentences in the form of (1) subject infiltration, (2) subject as well as predicate infiltration, and (3) object penetration. Third, in the opinion column of Kompas, it is revealed that the pattern of embracing language elements in subordinative sentences is in the form of (1) immersion of the subject in the child clause and (2) penetrating the subject in the parent clause. In certain cases, the impingement of subordinate sentences is more complex, namely the occurrence of the subject and the predicate to the subordinate sentences.
Nilai Heroisme pada Tarian Caci Masyarakat Manggarai Sebagai Refleksi Karakter Bangsa Elsita Lisnawati Guntar; Yuliana Jetia Moon; Ambros Leonangung Edu
Journal Social and Humaniora Vol 19 No 2 (2019)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.674 KB) | DOI: 10.24843/PJIIB.2019.v19.i02.p01

Abstract

Caci adalah sebuah tarian heroik karena berbentuk “perang” atau tanding di antara pria-pria pemberani dan perkasa. Para pria petarung dengan gagah masuk ke arena diiringi deru musik gong dan gendang menambah semangat untuk beradu. Dua pria saling berhadapan, yang satu sebagai penyerang (paki) dengan cambuk keras dengan ujungnya yang kecil dan tajam, sambil melenggak-lenggok (kelong) mencari siasat untuk memukul lawan (ta’ang) berperisai lengkap. Daerah kepala adalah incaran utama diserang. Fokus penelitian ini adalah menganalisis nilai heroisme pada tarian caci. Akan tetapi, heroisme yang dikaji hanya dari konten lagu-lagu caci yang berisi syair-syair keberanian. Dalam usaha merampungkan penelitian ini, peneliti memadukan penelitian kepustakaan dan lapangan. Adapun kandungan nilai heroisme yang ditemukan dalam tarian dan nyanyian caci yang atraktif dan ekspresif tersebut ialah nilai keberanian, prestasi, ketekunan, kesetiaan, kejujuran dan sportivitas, dan menghormati adat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tarian caci masyarakat manggarai Manggarai kaya akan makna dan memiliki kandungan nilai heroisme yang sangat tinggi.
Citra Perempuan dalam Dongeng-Dongeng Daerah NTT Yuliana Jetia Moon; Antonius Nesi
Journal Social and Humaniora Vol 20 No 1 (2020)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.432 KB) | DOI: 10.24843/PJIIB.2020.v20.i01.p02

Abstract

Dongeng adalah warisan budaya lisan masyarakat. Budaya lisan diwariskan secara turun-temurun melalui tuturan lisan. Tuturan lisan, termasuk dongeng, merupakan perwakilan cara pandang, ajaran, dan keyakinan masyarakat yang menciptakannya. Tokoh-tokoh di dalam dongeng dikisahkan sedemikian rupa sehingga tergambar citra tokoh yang merepresentasikan cara pandang, kebiasaan, dan keyakinan masyarakat pemiliknya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk memerikan citra perempuan dalam dongeng-dongeng NTT.Dalam pengumpulan data digunakan metode studi dokumen, teknik catat. Analisis data ditempuh dengan teknik analisis hermeneutik. Berdasarkan hasil analisis data diidentifikasi 4 (empat) jenis citra perempuan yang tergambar dalam dongeng-dongeng NTT, yakni (1) citra perempuan yang berkaitan dengan dirinya sendiri, (2) citra perempuan yang berkaitan dengan laki-laki, (3) citra perempuan yang berkaitan perempuan lainnya, dan (4) citra perempuan yang berkaitan dengan masyarakat.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL “MIMI LAN MINTUNA” KARYA REMY SYLADO Yuliana Jetia Moon
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.089 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v8i2.179

Abstract

Kekerasan terhadap Perempuan dalam Novel “Mimi Lan Mintuna” Karya Remy Sylado. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan dan faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan pada tokoh-tokoh perempuan dalam novel Mimi Lan Mintuna karya Remy Sylado. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa bentuk kekerasan, yaitu kekerasan fisik dan psikis, kekerasan nyata dan tersembunyi, kekerasan personal dan struktural, dan kekerasan berdasarkan area. Ada dua faktor penyebab kekerasan terhadap perempuan, yaitu faktor internal dan faktor ekternal
Sopi in Manggaraian Society: A Gastronomic Studies of Manggaraian Popular Songs Ans Prawati Yuliantari; Yuliana Jetia Moon
SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 12 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/soshum.v12i3.278-289

Abstract

The purpose of this study is to analyze the importance of sopi, a traditional Manggarai drink, in the relationship between individuals and their sociocultural role in Manggarai. The data of this study was taken from two popular Manggarai song texts, Toki Sloki by MukaRakat and Langu, which Embong Lemot created. This article results from a qualitative descriptive study using an anthropological approach. This approach is used to see the role and position of sopi in the relationship between individuals and interpret their sociocultural symbols. Based on the analysis of the text of the two songs, it is known that sopi, as a traditional Manggarai liquor, has a sociocultural position and plays an important role in relationships with others and people who have died. Sopi glues relationships with others in respect, friendship, responsibility, and cooperation. In addition, sopi is also used to commemorate people who have died during traditional ceremonies or in the circle of friends of certain groups.
Ragam Bahasa Bias Gender pada Pemberitaan Aktris Pascacerai Yuliana Jetia Moon; Antonius Nesi; Ans Prawati Yuliantari
Jurnal Semantik Vol 12 No 2 (2023): Volume 12 Number 2, September 2023
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v12i2.p175-188

Abstract

Language can perpetuate gender bias. The formulation of language in media coverage also strengthens, soothes, even injustices against women in society, including actresses. The purpose of this research is to find and describe the variety of gender bias language in the reporting of post-divorce actresses. This research includes a qualitative descriptive study. The data source for this research is media coverage which is limited to news about post-divorce actresses. The data taken is in the form of gender biased news titles and contents. In collecting data using the read-read method, supported by orthographic techniques. Furthermore, the data were analyzed using constructivism analysis in sociolinguistics. The results of this study indicate that there are still media that place divorced actresses as news objects that are sexy and gender biased. The variety of language gender bias appears in the form of diction, phrases and sentences. These various forms of language can position women as sexual objects, such as various metaphors that refer to women's bodies, diction and sentences that point to the meaning that women are the cause of household breakdown, as well as various languages ​​in the form of labeling women or stigmatization.
Gender Injustice Against Femail Characters in the Novel 9 Matahari by Adenita: a Study of Feminism Elsita Lisnawati Guntar; Ni Ketut Veri Kusumaningrum; Yuliana Jetia Moon
Humanis Vol 27 No 4 (2023)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JH.2023.v27.i04.p07

Abstract

This research is motivated by the assumption that women only play a role in the domestic field and do not have the rights and freedoms to study, act, and associate. This research aims to determine the forms of gender injustice towards female characters in the novel 9 Matahari by Adenita and the rebellion efforts made by female characters against this injustice. The theory used is feminist theory. This research uses qualitative data in the form of documents. Data collection in this research used the library method (library research), namely library sources in the form of books, articles, journals and other literature. Based on the results of the analysis, it was found that this novel tells the role of the main character, who is female, and all the life around her. This main character not only fights for education but also a decent life for women. This novel contains an idea as well as a rebellion that women must get a proper education to improve their future, and the main character in this novel is able to make it happen.