Intenet of Things

Buku “Membangun Infrastruktur Data Science Berkelanjutan: Studi Kasus Peneraparan Cloud dan Big Data” menyajikan pembahasan mendalam mengenai ilmu data berkelanjutan (sustainable data science), sebuah paradigma baru yang menekankan pentingnya efisiensi teknologi, keberlanjutan lingkungan, serta nilai sosial dan etika dalam pengelolaan data. Tidak hanya berfokus pada pengolahan data untuk menghasilkan wawasan, buku ini juga menyoroti bagaimana pemanfaatan data harus memperhatikan aspek tanggung jawab, mulai dari pemilihan algoritma hemat energi hingga tata kelola data yang transparan.
Melalui berbagai studi kasus dan simulasi, buku ini menggambarkan tantangan serta solusi dalam membangun infrastruktur data science yang modern. Pembaca akan diajak memahami komponen utama seperti penyimpanan, pemrosesan, analitik, hingga arsitektur sistem yang mendukung big data. Selain itu, buku ini juga menekankan peran cloud computing sebagai fondasi utama yang memungkinkan skalabilitas, fleksibilitas, dan efisiensi dalam menghadapi ledakan volume data di era digital.
Dengan gaya penyajian yang terstruktur, buku ini cocok bagi akademisi, mahasiswa, praktisi teknologi, maupun pembuat kebijakan yang ingin memahami peran strategis data science dalam pembangunan berkelanjutan. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis sekaligus inspirasi dalam merancang solusi data yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam cara manusia berkomunikasi, bekerja, dan mengakses data. Dua teknologi penting yang menjadi fondasi dalam era digital saat ini adalah jaringan komputer dan komputasi awan (cloud computing). Jaringan komputer berperan sebagai penghubung antarperangkat sehingga data dapat ditransfer dengan cepat dan efisien. Sementara itu, komputasi awan menawarkan kemudahan dalam penyimpanan, pengolahan, dan akses data dari mana saja tanpa harus bergantung pada perangkat lokal. Kombinasi keduanya membuat aktivitas sehari-hari, mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga hiburan, menjadi lebih praktis dan fleksibel. Artikel ini akan membahas bagaimana jaringan komputer dan komputasi awan saling melengkapi, serta dampaknya terhadap kehidupan modern.

Perkembangan teknologi komputer merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah peradaban manusia. Dari awalnya yang hanya berupa mesin hitung sederhana hingga menjadi pusat kendali kehidupan modern, komputer telah memberikan dampak signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan. Tidak berhenti pada perangkat keras dan perangkat lunak, perkembangan komputer juga melahirkan jaringan komputer yang memungkinkan komunikasi global. Pada tahap selanjutnya, teknologi jaringan ini menjadi pondasi bagi lahirnya komputasi awan (cloud computing) yang kini menjadi tulang punggung transformasi digital.

Artikel ini akan membahas secara runtut perkembangan komputer, evolusi jaringan komputer, hingga hadirnya cloud computing yang merevolusi cara kita bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, cara kita menyimpan dan mengelola data telah berubah drastis, dari penggunaan komputer pribadi beralih ke layanan komputasi awan. Transformasi ini, sering disebut sebagai revolusi cloud computing, memungkinkan kita mengakses data dari mana saja. Namun, di balik kemudahannya, ada satu hal yang menjadi penentu utama: keamanan. Artikel ini membahas bagaimana prinsip-prinsip dasar keamanan yang telah lama ada di dunia jaringan komputer, seperti Confidentiality, Integrity, dan Availability (CIA), menjadi pondasi yang sangat penting bagi keberhasilan cloud computing. Dengan mengadaptasi dan memperkuat konsep-konsep ini pada skala yang jauh lebih besar, penyedia layanan awan mampu melindungi data pengguna dari berbagai ancaman. Pada intinya, keamanan jaringan bukan hanya pelengkap, melainkan pilar utama yang menjadikan cloud computing sebagai solusi yang dapat diandalkan dan tepercaya. Tanpa penerapan yang kuat dari prinsipprinsip ini, revolusi awan tidak akan pernah bisa terjadi.

Transformasi digital telah mengubah lanskap industri, bisnis, dan kehidupan sosial secara fundamental. Di jantung perubahan ini terdapat evolusi teknologi komputasi yang bergerak secara progresif dari era komputer personal yang terisolasi menuju ekosistem global yang terhubung melalui komputasi awan. Artikel ini mengupas perjalanan evolusi tersebut dalam tiga tahap utama: fondasi komputasi modern melalui komputer, revolusi konektivitas yang dipelopori oleh jaringan komputer, dan puncaknya pada model layanan komputasi awan. Jaringan komputer dibahas sebagai pilar utama yang tidak hanya memungkinkan komunikasi antar perangkat, tetapi juga menjadi tulang punggung yang melahirkan layanan awan yang skalabel dan fleksibel. Melalui penelusuran ini, ditunjukkan bahwa tanpa perkembangan fundamental dalam teknologi jaringan, era transformasi digital yang digerakkan oleh data dan layanan on-demand tidak akan mungkin terwujud. Komputasi awan, sebagai hasil akhir dari evolusi ini, kini menjadi motor penggerak inovasi di berbagai sektor.

Perkembangan teknologi informasi telah mengalami transformasi yang signifikan dari era komputer generasi awal, jaringan komputer, hingga lahirnya konsep komputasi awan (cloud computing). Komputer sebagai perangkat pengolah data telah menjadi tulang punggung dalam mendukung aktivitas manusia, baik dalam bidang pendidikan, industri, maupun pemerintahan. Kemajuan jaringan komputer kemudian memungkinkan adanya komunikasi data yang cepat, efisien, dan dapat menjangkau seluruh dunia melalui internet. Selanjutnya, perkembangan menuju cloud computing membawa perubahan paradigma dalam penyimpanan, pengolahan, dan distribusi data yang tidak lagi terbatas pada perangkat fisik lokal, tetapi berbasis layanan daring yang terdistribusi. Artikel ini membahas perkembangan komputer dari generasi awal hingga modern, transformasi jaringan komputer, serta pemanfaatan komputasi awan beserta tantangannya. Dengan memahami ketiga aspek ini, dapat ditarik benang merah bagaimana evolusi teknologi informasi telah membentuk fondasi era digital modern.

Data mining merupakan salah satu cabang ilmu komputer yang berfokus pada proses ekstraksi informasi penting dari sejumlah besar data. Studi pustaka ini bertujuan untuk mengkaji konsep, metode, algoritma, dan penerapan data mining di berbagai bidang, serta menganalisis kelebihan dan kekurangannya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dari berbagai jurnal, buku, dan publikasi terkait. Hasil kajian menunjukkan bahwa data mining memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, termasuk bisnis, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. Namun, tantangan seperti kualitas data, privasi, dan kompleksitas algoritma masih menjadi perhatian. Dengan perkembangan teknologi, diharapkan data mining akan semakin efektif dan efisien di masa depan.

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga materi yang berjudul "Cloud Computing Fundamentals" ini dapat tersusun dengan baik dan lancar. Materi ini disiapkan sebagai sumber referensi dan pedoman bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman mengenai Alibaba Cloud, salah satu penyedia layanan komputasi awan terkemuka di tingkat global. Di tengah perkembangan era digital yang sangat dinamis, teknologi cloud computing menjadi pilar penting yang mendorong percepatan transformasi digital di berbagai bidang. Alibaba Cloud hadir dengan beragam layanan dan solusi inovatif yang mendukung perusahaan maupun individu dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, serta fleksibilitas operasional mereka. Dalam materi ini, kami mengulas berbagai aspek terkait Alibaba Cloud, mulai dari pengenalan dasar layanan yang tersedia hingga penerapan praktis di berbagai skenario. Harapannya, materi ini dapat memberikan wawasan menyeluruh dan membantu para pembaca memperluas pengetahuan serta keterampilan mereka di bidang cloud computing, khususnya pada layanan yang disediakan oleh Alibaba Cloud. Kami menyadari bahwa penyusunan materi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan di kemudian hari. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung tersusunnya materi ini. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi sumber rujukan yang bermanfaat bagi para pembaca.

Peran Strategis Operator Cloud Server dalam Era Digital

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, kebutuhan akan sistem komputasi yang efisien, fleksibel, dan mudah diakses menjadi semakin mendesak, baik bagi individu maupun organisasi. Teknologi cloud computing hadir sebagai solusi utama untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan memberikan akses terhadap berbagai sumber daya komputasi seperti penyimpanan data, server, dan aplikasi melalui internet, cloud computing telah merevolusi cara kerja dunia bisnis, pemerintahan, hingga pendidikan.

Namun, di balik segala kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan, terdapat tantangan besar dalam hal pengelolaan dan operasionalisasi infrastruktur cloud itu sendiri. Banyak perusahaan dan instansi yang telah bermigrasi ke cloud justru menghadapi permasalahan baru, seperti pengeluaran yang tidak terkendali (overcost), waktu henti sistem (downtime) yang mengganggu operasional, serta meningkatnya ancaman keamanan siber. Permasalahan ini umumnya bukan disebabkan oleh keterbatasan teknologi, melainkan karena kurangnya pengelolaan yang tepat serta minimnya sumber daya manusia yang benar-benar memahami cara kerja cloud server secara menyeluruh.

Di sinilah peran seorang operator cloud server menjadi sangat krusial. Operator tidak hanya berperan sebagai teknisi atau administrator biasa, melainkan sebagai pengelola strategis yang bertanggung jawab memastikan bahwa infrastruktur cloud berjalan secara optimal, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tugas utama mereka meliputi pengaturan kapasitas server, manajemen lalu lintas data, pemantauan keamanan sistem, serta penyesuaian biaya operasional agar tetap efisien dan terkendali.

Laporan ini membahas secara komprehensif layanan-layanan utama dalam platform Alibaba Cloud sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman konsep cloud computing. Fokus utama tertuju pada beberapa komponen penting seperti Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Server Load Balancer (SLB), serta Relational Database Service (RDS). Selain itu, laporan ini juga menyajikan wawasan mengenai peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang semakin relevan dengan teknologi awan. Auto Scaling dijelaskan sebagai solusi otomatisasi penskalaan instans ECS, sedangkan pengelolaan cloud server mencakup konfigurasi, pemantauan, dan keamanan sistem secara efisien. Layanan SLB berperan penting dalam mendistribusikan beban lalu lintas dan menjaga ketersediaan aplikasi. RDS diuraikan sebagai solusi basis data relasional yang mendukung skalabilitas dan pemulihan data secara otomatis. Keseluruhan materi disusun untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap penerapan layanan cloud dalam skenario nyata, serta menjadi bekal awal untuk mempersiapkan karier profesional di bidang komputasi awan dan teknologi berbasis data.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan materi yang berjudul "Laporan Cloud Computing Alibaba Cloud" ini dengan baik. Materi ini disusun sebagai bagian dari proses pembelajaran kami dalam memahami lebih dalam mengenai layanan-layanan yang tersedia dalam platform Alibaba Cloud. Melalui materi ini, kami membahas berbagai topik penting yang berkaitan dengan teknologi komputasi awan, di antaranya Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Relational Database Service (RDS), serta Server Load Balancer (SLB). Selain itu, kami juga menyinggung peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang kini semakin erat kaitannya dengan perkembangan cloud computing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan materi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom selaku dosen mata kuliah komputasi awan serta semua pihak yang telah mendukung dan membantu selama proses penyusunan berlangsung. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi tambahan wawasan bagi siapa pun yang ingin mempelajari teknologi komputasi awan, khususnya melalui layanan Alibaba Cloud.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan materi yang berjudul "Laporan Cloud Computing Alibaba Cloud" ini dengan baik. Materi ini disusun sebagai bagian dari proses pembelajaran kami dalam memahami lebih dalam mengenai layanan-layanan yang tersedia dalam platform Alibaba Cloud. Melalui materi ini, kami membahas berbagai topik penting yang berkaitan dengan teknologi komputasi awan, di antaranya Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Relational Database Service (RDS), serta Server Load Balancer (SLB). Selain itu, kami juga menyinggung peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang kini semakin erat kaitannya dengan perkembangan cloud computing. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan materi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami sangat menghargai kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom selaku dosen mata kuliah komputasi awan serta semua pihak yang telah mendukung dan membantu selama proses penyusunan berlangsung. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi tambahan wawasan bagi siapa pun yang ingin mempelajari teknologi komputasi awan, khususnya melalui layanan Alibaba Cloud.

Auto Scaling pada Alibaba Cloud adalah sebuah layanan manajemen kapasitas komputasi yang memungkinkan infrastruktur cloud menyesuaikan diri secara otomatis dan real-time terhadap fluktuasi beban kerja. Berbeda dengan skenario tradisional di mana administrator harus memprediksi kebutuhan traffic dan melakukan provisioning atau deprovisioning secara manual, Auto Scaling pada Alibaba Cloud memanfaatkan metrik performa seperti pemakaian CPU, jumlah permintaan per detik (QPS), dan indikator custom yang dapat Anda definisikan sendiri untuk “membaca” kondisi aplikasi Anda.
Dengan Auto Scaling, Anda dapat mengonfigurasi kebijakan skala masuk (scale-in) dan skala keluar (scale-out) dengan menetapkan ambang batas metrik atau jadwal tertentu. Saat beban kerja meningkat di atas ambang yang telah ditentukan, Auto Scaling secara otomatis membuat instans Elastic Compute Service (ECS) atau Elastic Container Instance (ECI) baru, mendaftarkannya ke dalam grup load balancer (SLB), dan menyesuaikan whitelist RDS bila diperlukan, sehingga kapasitas komputasi bertambah tanpa delay manusiawi. Sebaliknya, ketika beban turun di bawah ambang bawah, Auto Scaling akan mematikan instans yang tidak lagi diperlukan demi menghindari biaya idle.

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan materi berjudul "Cloud Computing Fundamentals" ini dapat terselesaikan dengan baik. Materi ini dirancang sebagai sumber informasi dan referensi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih jauh tentang teknologi cloud, khususnya layanan yang disediakan oleh Alibaba Cloud sebagai salah satu pemimpin pasar global. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, cloud computing telah menjadi elemen penting dalam proses digitalisasi di berbagai bidang. Alibaba Cloud hadir dengan berbagai layanan dan fitur yang ditujukan untuk membantu perusahaan dan pengguna individu dalam meningkatkan produktivitas, keamanan, dan efisiensi operasional mereka. Materi yang kami sajikan mencakup berbagai layanan inti dari Alibaba Cloud, mulai dari pengenalan layanan, cara kerja, hingga penerapan praktis dalam berbagai skenario. Kami berharap materi ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi dasar bagi pembaca untuk memahami serta mengeksplorasi lebih dalam dunia cloud computing. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan materi ini. Oleh sebab itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan bacaan yang berguna. Jakarta, 5 juli 2025 Naufal Fakhriza iii DAFTAR PUSTAKA ALIBABA CLOUD .

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komputasi Awan ini dengan baik dan tepat waktu. Tugas ini disusun sebagai bagian dari pemenuhan penilaian dalam perkuliahan Komputasi Awan yang diampu oleh Bapak Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom. Kami menyusun tugas ini berdasarkan hasil pembelajaran selama perkuliahan, diskusi kelompok, serta referensi yang relevan untuk mendukung pemahaman kami terhadap materi yang dipelajari. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom., yang telah membimbing kami selama proses pembelajaran, serta semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas ini. Akhir kata, semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kami selaku penyusun maupun bagi pembaca yang budiman.

Transformasi digital telah mendorong berbagai sektor untuk mengadopsi teknologi komputasi awan sebagai solusi infrastruktur yang fleksibel, efisien, dan skalabel. Tulisan ini mengkaji fundamental cloud computing dengan fokus pada pemanfaatan layanan dari Alibaba Cloud. Pembahasan mencakup pengelolaan server virtual melalui Elastic Compute Service (ECS), penyimpanan data berbasis objek melalui Object Storage Service (OSS), serta manajemen basis data menggunakan Relational Database Service (RDS). Setiap layanan dianalisis dari segi fungsi, manfaat, dan tantangan implementasinya di lingkungan digital modern. Cloud computing tidak hanya menawarkan kemudahan dalam proses deployment dan pengelolaan sumber daya, tetapi juga menghadirkan keunggulan dalam aspek keamanan, efisiensi biaya, serta integrasi sistem. Penulisan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep dasar komputasi awan dan bagaimana teknologi ini dapat dioptimalkan dalam pengembangan sistem informasi. Dengan pendekatan deskriptif dan aplikatif, diharapkan materi ini dapat menjadi rujukan awal bagi akademisi, praktisi, maupun pelajar yang tertarik mendalami pemanfaatan cloud computing dalam konteks praktis dan strategis.

Paper ini berisi tentang konsep dasar cloud computing dengan fokus pada layanan Alibaba Cloud, salah satu penyedia layanan komputasi awan terkemuka. Empat layanan utama yang dibahas meliputi Object Storage Service (OSS), Auto Scaling, API Gateway, dan Relational Database Service (RDS). OSS menawarkan solusi penyimpanan data yang skalabel dan aman; Auto Scaling memungkinkan penyesuaian sumber daya secara otomatis sesuai kebutuhan trafik; API Gateway menyederhanakan pengelolaan dan keamanan komunikasi antar aplikasi; sedangkan RDS menyediakan layanan basis data relasional yang dikelola sepenuhnya untuk meningkatkan efisiensi pengembangan. Melalui pemahaman layanan-layanan ini, pengguna dapat memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur cloud secara efisien, fleksibel, dan aman dalam berbagai skenario aplikasi modern.

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan materi berjudul "Cloud Computing Fundamentals" ini dapat terselesaikan dengan baik. Materi ini dirancang sebagai sumber informasi dan referensi bagi siapa saja yang ingin memahami lebih jauh tentang teknologi cloud, khususnya layanan yang disediakan oleh Alibaba Cloud sebagai salah satu pemimpin pasar global. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, cloud computing telah menjadi elemen penting dalam proses digitalisasi di berbagai bidang. Alibaba Cloud hadir dengan berbagai layanan dan fitur yang ditujukan untuk membantu perusahaan dan pengguna individu dalam meningkatkan produktivitas, keamanan, dan efisiensi operasional mereka. Materi yang kami sajikan mencakup berbagai layanan inti dari Alibaba Cloud, mulai dari pengenalan layanan, cara kerja, hingga penerapan praktis dalam berbagai skenario. Kami berharap materi ini dapat memberikan wawasan yang luas dan menjadi dasar bagi pembaca untuk memahami serta mengeksplorasi lebih dalam dunia cloud computing. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan materi ini. Oleh sebab itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan bacaan yang berguna. Jakarta, 5 juli 2025 Naufal Fakhriza iii DAFTAR PUSTAKA ALIBABA CLOUD .

Laporan ini membahas secara komprehensif layanan-layanan utama dalam platform Alibaba Cloud sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman konsep cloud computing. Fokus utama tertuju pada beberapa komponen penting seperti Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Server Load Balancer (SLB), serta Relational Database Service (RDS). Selain itu, laporan ini juga menyajikan wawasan mengenai peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang semakin relevan dengan teknologi awan. Auto Scaling dijelaskan sebagai solusi otomatisasi penskalaan instans ECS, sedangkan pengelolaan cloud server mencakup konfigurasi, pemantauan, dan keamanan sistem secara efisien. Layanan SLB berperan penting dalam mendistribusikan beban lalu lintas dan menjaga ketersediaan aplikasi. RDS diuraikan sebagai solusi basis data relasional yang mendukung skalabilitas dan pemulihan data secara otomatis. Keseluruhan materi disusun untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap penerapan layanan cloud dalam skenario nyata, serta menjadi bekal awal untuk mempersiapkan karier profesional di bidang komputasi awan dan teknologi berbasis data.

Perkembangan transformasi digital telah mendorong berbagai sektor untuk beralih ke teknologi cloud computing sebagai solusi infrastruktur yang adaptif, hemat biaya, dan mudah berkembang. Tulisan ini membahas konsep dasar komputasi awan dengan titik berat pada penggunaan layanan dari Alibaba Cloud. Fokus pembahasan meliputi pengelolaan server virtual melalui Elastic Compute Service (ECS), penyimpanan berbasis objek menggunakan Object Storage Service (OSS), serta pengelolaan basis data dengan Relational Database Service (RDS). Masing-masing layanan dianalisis berdasarkan perannya, keuntungan yang ditawarkan, serta tantangan yang mungkin dihadapi saat diterapkan dalam ekosistem digital saat ini. Cloud computing memberikan kemudahan dalam hal penyebaran dan pengelolaan sumber daya TI, serta unggul dalam hal keamanan, efisiensi pengeluaran, dan kemudahan integrasi antar sistem. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan pemahaman menyeluruh tentang komputasi awan dan potensinya dalam pengembangan sistem informasi. Melalui pendekatan yang bersifat deskriptif dan aplikatif, karya ini diharapkan menjadi sumber awal yang berguna bagi mahasiswa, profesional, maupun akademisi yang ingin memahami dan mengaplikasikan teknologi cloud secara lebih strategis.

Laporan ini menjelaskan pemanfaatan layanan cloud computing dari Alibaba Cloud untuk mendukung kebutuhan teknologi informasi masa kini. Pembahasan meliputi fitur Auto Scaling yang mampu menyesuaikan kapasitas server secara dinamis, pengelolaan server menggunakan Elastic Compute Service (ECS) dan Simple Application Server (SAS), serta penggunaan Relational Database Service (RDS) sebagai solusi manajemen basis data yang praktis. Selain itu, laporan ini juga menguraikan fungsi Server Load Balancer (SLB) yang berperan dalam distribusi trafik secara merata untuk menjaga kinerja aplikasi. Tidak hanya aspek teknis, laporan ini juga menyoroti prospek karier dalam bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) yang relevan dengan perkembangan teknologi cloud. Dengan pembahasan ini, laporan diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca tentang penerapan teknologi Alibaba Cloud.

Transformasi digital telah mendorong berbagai sektor untuk mengadopsi teknologi komputasi awan sebagai solusi infrastruktur yang fleksibel, efisien, dan skalabel. Tulisan ini mengkaji fundamental cloud computing dengan fokus pada pemanfaatan layanan dari Alibaba Cloud. Pembahasan mencakup pengelolaan server virtual melalui Elastic Compute Service (ECS), penyimpanan data berbasis objek melalui Object Storage Service (OSS), serta manajemen basis data menggunakan Relational Database Service (RDS). Setiap layanan dianalisis dari segi fungsi, manfaat, dan tantangan implementasinya di lingkungan digital modern. Cloud computing tidak hanya menawarkan kemudahan dalam proses deployment dan pengelolaan sumber daya, tetapi juga menghadirkan keunggulan dalam aspek keamanan, efisiensi biaya, serta integrasi sistem. Penulisan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai konsep dasar komputasi awan dan bagaimana teknologi ini dapat dioptimalkan dalam pengembangan sistem informasi. Dengan pendekatan deskriptif dan aplikatif, diharapkan materi ini dapat menjadi rujukan awal bagi akademisi, praktisi, maupun pelajar yang tertarik mendalami pemanfaatan cloud computing dalam konteks praktis dan strategis.

Laporan ini membahas secara komprehensif layanan-layanan utama dalam platform Alibaba Cloud sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman konsep cloud computing. Fokus utama tertuju pada beberapa komponen penting seperti Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Server Load Balancer (SLB), serta Relational Database Service (RDS). Selain itu, laporan ini juga menyajikan wawasan mengenai peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang semakin relevan dengan teknologi awan.

Auto Scaling dijelaskan sebagai solusi otomatisasi penskalaan instans ECS, sedangkan pengelolaan cloud server mencakup konfigurasi, pemantauan, dan keamanan sistem secara efisien. Layanan SLB berperan penting dalam mendistribusikan beban lalu lintas dan menjaga ketersediaan aplikasi. RDS diuraikan sebagai solusi basis data relasional yang mendukung skalabilitas dan pemulihan data secara otomatis. Keseluruhan materi disusun untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap penerapan layanan cloud dalam skenario nyata, serta menjadi bekal awal untuk mempersiapkan karier profesional di bidang komputasi awan dan teknologi berbasis data.

Laporan ini membahas secara komprehensif layanan-layanan utama dalam platform Alibaba Cloud sebagai bagian dari pengenalan dan pendalaman konsep cloud computing. Fokus utama tertuju pada beberapa komponen penting seperti Auto Scaling, pengelolaan server cloud, Server Load Balancer (SLB), serta Relational Database Service (RDS). Selain itu, laporan ini juga menyajikan wawasan mengenai peluang pengembangan karier di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), yang semakin relevan dengan teknologi awan.

Auto Scaling dijelaskan sebagai solusi otomatisasi penskalaan instans ECS, sedangkan pengelolaan cloud server mencakup konfigurasi, pemantauan, dan keamanan sistem secara efisien. Layanan SLB berperan penting dalam mendistribusikan beban lalu lintas dan menjaga ketersediaan aplikasi. RDS diuraikan sebagai solusi basis data relasional yang mendukung skalabilitas dan pemulihan data secara otomatis. Keseluruhan materi disusun untuk memberikan pemahaman mendalam terhadap penerapan layanan cloud dalam skenario nyata, serta menjadi bekal awal untuk mempersiapkan karier profesional di bidang komputasi awan dan teknologi berbasis data.

Infrastruktur web dan internet berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan akses informasi yang cepat, aman, dan tersedia secara global. Artikel ini memperkenalkan pendekatan baru dalam desain infrastruktur, yakni arsitektur adaptif berbasis konteks yang mengintegrasikan prinsip edge computing, zero-trust security, dan AI-driven resource orchestration. Dengan meninjau perkembangan teknologi dan tantangan yang dihadapi, artikel ini menyajikan pandangan baru terhadap bagaimana infrastruktur dapat disesuaikan secara dinamis dengan permintaan pengguna dan lingkungan digital yang berubah. Pendahuluan Infrastruktur web dan internet telah berevolusi dari sistem statis menuju sistem dinamis dan terdistribusi. Namun, pertumbuhan trafik data, kompleksitas aplikasi, serta ancaman keamanan siber menuntut perubahan dalam pendekatan perancangannya. Pendekatan tradisional yang mengandalkan server pusat dan protokol tetap kini tidak lagi cukup. Oleh karena itu, arsitektur adaptif berbasis konteks muncul sebagai solusi potensial masa depan.

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga materi yang berjudul "Cloud Computing Fundamentals" ini dapat tersusun dengan baik dan lancar. Materi ini disiapkan sebagai sumber referensi dan pedoman bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman mengenai Alibaba Cloud, salah satu penyedia layanan komputasi awan terkemuka di tingkat global. Di tengah perkembangan era digital yang sangat dinamis, teknologi cloud computing menjadi pilar penting yang mendorong percepatan transformasi digital di berbagai bidang. Alibaba Cloud hadir dengan beragam layanan dan solusi inovatif yang mendukung perusahaan maupun individu dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, serta fleksibilitas operasional mereka. Dalam materi ini, kami mengulas berbagai aspek terkait Alibaba Cloud, mulai dari pengenalan dasar layanan yang tersedia hingga penerapan praktis di berbagai skenario. Harapannya, materi ini dapat memberikan wawasan menyeluruh dan membantu para pembaca memperluas pengetahuan serta keterampilan mereka di bidang cloud computing, khususnya pada layanan yang disediakan oleh Alibaba Cloud. Kami menyadari bahwa penyusunan materi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan di kemudian hari. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung tersusunnya materi ini. Semoga materi ini dapat memberikan manfaat nyata dan menjadi sumber rujukan yang bermanfaat bagi para pembaca.

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Modul Alibaba Cloud Computing Fundamentals dengan judul "Alibaba Cloud: Cloud Computing Fundamentals" ini dapat diselesaikan dengan baik. Modul ini menjadi bukti untuk Tugas Akhir Kelompok kami dalam Mata Kuliah Komputasi Awan. Computing Fundamental pada Alibaba Cloud, sesuai dengan materi yang telah di pelajari. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini

Artificial Intelligence mulai digandrungi oleh banyak orang dan sektor industri saat ini. Banyak perusahaan menggunakan AI untuk mengembangkan bisnis mereka. Oleh karena itu, AI Engineer mengalami peningkatan kebutuhan di berbagai sektor di industri, sehingga saya melihat AI Engineer sebagai prospek kerja yang menjanjikan di tahun 2030.

Big data analytics and the Internet of Things (IoT) are currently most evolving topics in the field of technology. The leading idea behind the internet of things is that almost every device that has some mac address must be linked with each other. One of the most unique features of IoT is its real-time communication of information about these devices linked together. In the past few years, huge piles of data had been generated due to the miniaturization and diversifying of physical devices that can have mac address. These huge piles of data have compromised the storage and data collection mechanism. Furthermore, this pyramid of data is completely useless without any analytical power. However, the solutions are still in their embryonic stage and this field lacks a comprehensive study and surveys. The four main distinct features about IoT are a) data processing, data change (OTLP), and high-speed data flow (b) huge data sizes generally in TBs and PBs (c) highly diverse structural and unstructured data, query language (d) diverse source of data. This paper explores the state-of-the-art research efforts projected towards these data analytics. Furthermore, data analytic methods and technologies for mining these big data are discussed.

Internet of Things (IoT) merupakan teknologi yang memungkinkan berbagai perangkat terhubung ke internet dan saling berkomunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu implementasi paling menonjol dari IoT adalah pada sistem rumah pintar (smart home), di mana berbagai perangkat rumah tangga seperti pencahayaan, pendingin udara, dan sistem keamanan dapat dikendalikan secara otomatis maupun jarak jauh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan IoT dalam smart home dapat meningkatkan efisiensi energi dan keamanan rumah melalui metode studi literatur.Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan perangkat berbasis IoT seperti sensor gerak, termostat pintar, serta sistem monitoring real-time mampu mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Selain itu, teknologi IoT juga berkontribusi dalam peningkatan sistem keamanan rumah dengan menghadirkan perangkat seperti kamera pengawas, sensor gas, serta sistem alarm yang terintegrasi dengan notifikasi ke perangkat pengguna. Kendati demikian, implementasi smart home masih menghadapi beberapa tantangan, seperti ketergantungan pada koneksi internet, isu privasi data, serta kurangnya standar komunikasi antar perangkat dari berbagai merek.Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut melalui integrasi Artificial Intelligence (AI), penggunaan energi terbarukan, dan peningkatan sistem keamanan siber. Dengan pendekatan ini, sistem rumah pintar berbasis IoT diharapkan menjadi solusi yang efisien, aman dan ramah lingkungan untuk masa depan.. Pemahaman mendalam dan penerapan teknologi yang tepat akan membawa masyarakat menuju lingkungan rumah yang lebih cerdas dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Data Scientist adalah seorang profesional yang mengkombinasikan keahlian dalam matematika, statistik, pemrograman, dan domain bisnis untuk mengekstrak wawasan bermakna dari data besar. Profesi ini melibatkan proses pengumpulan, pembersihan, analisis, dan interpretasi data kompleks untuk membantu organisasi dalam pengambilan keputusan strategis. Data Scientist bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pola tersembunyi dalam data, membangun model prediktif, dan mengkomunikasikan temuan mereka kepada stakeholder non-teknis. Mereka juga harus mampu bekerja dengan berbagai jenis data, mulai dari data terstruktur hingga data tidak terstruktur seperti teks, gambar, dan video. Kemampuan untuk mentransformasi data mentah menjadi informasi yang actionable merupakan inti dari pekerjaan seorang Data Scientist. Dalam konteks perkembangan teknologi digital di Indonesia, Data Scientist memainkan peran krusial dalam transformasi digital berbagai sektor industri. Mereka tidak hanya bekerja dengan algoritma machine learning dan artificial intelligence, tetapi juga harus memahami konteks bisnis dan industri tempat mereka bekerja. Data Scientist modern harus menguasai berbagai tools dan teknologi seperti Python, R, SQL, Hadoop, Spark, dan platform cloud computing. Mereka juga dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat menjelaskan hasil analisis kompleks kepada manajemen dan tim lintas fungsi. Profesi ini berkembang pesat seiring dengan meningkatnya awareness perusahaan terhadap pentingnya data-driven decision making. Peran Data Scientist mencakup research scientist, business analyst, dan software engineer yang terintegrasi dalam satu profesi yang komprehensif.

Dalam era digitalisasi yang terus berkembang secara pesat, transformasi teknologi telah mempengaruhi hampir seluruh aspek pelayanan kesehatan, termasuk dalam bidang radiologi dan manajemen data medis. Proses penyimpanan, pengolahan, dan penyampaian informasi radiologi kini tidak lagi bergantung pada hasil fisik, namun telah beralih ke sistem digital yang lebih efisien dan terintegrasi. Salah satu digitalisasi yang hangat diperbincangkan adalah Picture Archiving and Communication System (PACS) yang berperan penting dalam menyimpan, mengakses, dan membagikan gambar medis secara cepat dan akurat di berbagai fasilitas layanan kesehatan. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan cloud computing dalam sistem PACS menjadi tren baru yang memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi dalam manajemen data medis yang lebih tinggi. Cloud computing memungkinkan penyimpanan data dalam jumlah besar dengan akses jarak jauh secara real-time. Meski cloud computing dalam sistem PACS menawarkan solusi yang sangat membantu, pada implementasinya tetap menyisakan beberapa tantangan yang perlu dipelajari lebih dalam, seperti dalam hal keamanan data, kendala teknis, dan keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, esai ini bertujuan untuk membahas kelebihan (pro) dan kelemahan (kontra) dari penerapan PACS berbasis cloud dalam sistem informasi radiologi, dengan harapan dapat memberikan gambaran bagi pengembangan teknologi radiologi ke depan. PEMBAHASAN PACS (Picture Archiving and Communication System) merupakan sistem penyimpanan digital yang berfungsi untuk menyimpan hasil pencitraan medis dalam format elektronik, mempermudah distribusi gambar ke tenaga medis lainnya di fasilitas berbeda (Abdekhoda & Salih, 2017). Dengan PACS, gambar hasil pemeriksaan tidak lagi disimpan dalam bentuk fisik, namun dalam format digital yang dapat diakses oleh dokter atau tenaga medis lain dari komputer

The rapid evolution of computer networks has spurred innovations in network softwarization, virtualization, and optimization, particularly in Voice over IP (VoIP) systems and Wireless Sensor Networks (WSNs) for smart grids. This article synthesizes four pivotal studies addressing these domains: softwarization and virtualization of VoIP networks, lifetime optimization in WSNs for smart grids, dynamic load balancing in Software-Defined Networking (SDN) controllers, and predictive load optimization in IoT multimedia environments. We propose a novel Hybrid SDN-NFV-Predictive Framework (HSNPF) integrating SDN, Network Function Virtualization (NFV), and Long Short-Term Memory (LSTM)-based predictive analytics to enhance network performance, scalability, and energy efficiency. The proposed mechanism is evaluated through simulations, demonstrating significant improvements in load balancing, energy consumption, and Quality of Service (QoS). Comparative analyses, detailed evaluations, and future research directions are provided to guide advancements in network management.

Rapid technological advancements in mobile health (m-health) have transformed healthcare services, increasing their efficacy and efficiency. However, there are concerns to patient data security and privacy when cloud computing and m-health are combined. In order to overcome these obstacles, this study suggests a safe framework for mobile healthcare that makes use of Wireless Body Area Networks (WBANs) and a multi-biometric key generation technique. For scalable data processing and storage, the framework makes use of cloud computing platforms, guaranteeing dependability and flexibility. The Discrete Wavelet Transform (DWT) is used to extract features from electroencephalogram (EEG) and electrocardiogram (ECG) signals, which aid in key generation and improve security. Furthermore, hospital community clouds' electronic medical records (EMRs) are protected by dynamic metadata reconstruction, which guarantees legal compliance with privacy regulations. With regard to inter-sensor communication and cloud storage privacy, the suggested framework fills the vacuum in the literature by offering extensive security safeguards. The framework prevents risks related to data transmission and storage by providing end-to-end patient information protection using a mix of dynamic metadata reconstruction and multi-biometric key creation. By providing a solution that not only enhances the functionality of mobile healthcare services but also protects sensitive patient data, the study underscores the urgent need for increased security in the convergence of m-health and cloud computing, supporting the creation of safe and effective healthcare delivery systems.

The rapid growth of Internet of Things (IoT) and Voice over IP (VoIP) networks has introduced significant challenges in resource management, including Quality of Service (QoS) assurance, load balancing, and energy efficiency. Two key frameworks addressing these challenges are presented in the attached articles: (1) a Software-Defined Networking (SDN)-based IoT framework for load balancing and QoS-aware routing, and (2) GreenVoIP, an SDN/Network Function Virtualization (NFV)-based framework for energyefficient VoIP resource allocation. This paper provides a detailed comparative analysis of these frameworks, highlighting their methodologies, strengths, weaknesses, and future research directions. We evaluate their performance in real-world testbeds, discuss their scalability, and propose enhancements for future implementations.
Ahmadreza Montazerolghaem

The wide proliferation of various wireless communication systems and wireless devices has led to the arrival of big data era in large scale wireless networks. Big data of large scale wireless networks has the key features of wide variety, high volume, real-time velocity and huge value leading to the unique research challenges that are different from existing computing systems. In this paper, we present a survey of the state-of-art big data analytics (BDA) approaches for large scale wireless networks. In particular, we categorize the life cycle of BDA into four consecutive stages: Data Acquisition, Data Preprocessing, Data Storage and Data Analytics. We then present a detailed survey of the technical solutions to the challenges in BDA for large scale wireless networks according to each stage in the life cycle of BDA. Moreover, we discuss the open research issues and outline the future directions in this promising area.

Buku Pengembangan Aplikasi Mobil Horja untuk Freelancer menyuguhkan sebuah gagasan inovatif dalam menjawab tantangan dunia kerja lepas yang terus berkembang. Melalui aplikasi Horja, penulis menghadirkan solusi konkret untuk menghubungkan para freelancer dengan klien secara mudah, cepat, dan aman. Buku ini diawali dengan pengantar yang membahas realitas kerja freelance masa kini, termasuk hambatan umum seperti sulitnya mendapatkan proyek yang sesuai, serta kurangnya platform yang benar-benar mendukung kebutuhan pekerja lepas dari berbagai sektor.

Selanjutnya, pembaca diajak menyelami proses kreatif dan teknis dalam membangun aplikasi Horja, mulai dari perancangan fitur unggulan hingga implementasi lapangan. Dengan pendekatan yang aplikatif, bab-bab dalam buku ini menggambarkan bagaimana Horja tidak hanya menjadi alat kerja, tetapi juga ruang kolaborasi dan pengembangan diri bagi para freelancer. Buku ini sangat cocok dibaca oleh pelaku industri digital, pengembang aplikasi, dan para pekerja lepas yang ingin meningkatkan profesionalisme di era kerja fleksibel berbasis teknologi.

The quick expansion of the Internet of Things (IoT) has produced exponential data production requiring efficient processing solutions. Because of too high latency, limited bandwidth, and security concerns, real-time applications find conventional cloud-based architectures less suitable. Edge computing addresses these restrictions by processing data nearer the source, thus reducing latency, improving response times, and so raising overall system efficiency. Edge computing-by leveraging localized computation-allows real-time decision-making for significant IoT purposes like smart cities, industrial automation, healthcare, and autonomous autos. Filtering and evaluating data at the edge before passing relevant information to the cloud helps to clear network congestion as well. This study addresses the importance of edge computing in IoT, its primary benefits, challenges, and future prospects in providing intelligent, real-time, scalable IoT systems.