MELURUSKAN PEMAHAMAN HADIS JIHADIS
2017, Yayasan Pengkajian Hadits el-Bukhori
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
Buku yang ada dihadapan pembaca ini merupakan hasil kajian dan penelitian yang dilakukan oleh el-Bukhari Institute, lembaga kajian hadis yang berlokasi di Ciputat. Hampir seluruh tim penulis buku ini santri dari Almarhum KH. Ali Mustafa Yaqub yang dikenal sebagai pakar hadis Indonesia. Semasa hidupnya, KH. Ali Mustafa tidak pernah lelah dalam memberikan pencerahan dan meluruskan pemahaman masyarakat tentang hadis Nabi SAW. Beliau tidak hanya menyampaikan pemikirannya secara lisan, tetapi juga mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan. Penerbitan buku ini adalah salah satu upaya untuk merawat perjuangan
Related papers
Sabilar Rosyad, 2022
Pada hakekatnya seorang pendidik sudah seharusnya dapat memberikan keteladanan yang baik .kepada peserta didiknya. Dalam tercapainya kualitas yang baik dalam pengajaran harus di dasarkan pada akhlak dan tingkah laku dari seorang guru. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT. Pendidikan Islam memiliki komponen-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya sosok muslim yang di ideal. Telah ditegaskan bahwa pendidikan Islam adalah nama sebuah sistem. Pendidikan Islam ialah pendidikan yang teori-teorinya disusun berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadis.
2019
Kedudukan ilmu Rijalul Hadis. Ta'rif dan Sejarah Ilmu Rijalul Hadis. Keutamaan Sanad dan Kepentingannya. Fokus pada Sanad Hadis. Definisi Thabaqah
makalah, 2021
Mahar adalah harta yang berhak didapatkan oleh seorang istri yang harus diberikan oleh suami; baik karena akad maupun persetubuhan hakiki. Mazhab Syafi’I mendefinisikan mahar sebagai sesuatu yang diwajibkan sebab pernikahan atau persetubuhan, atau lewatnya kehormatan perempuan dengan tanpa daya, seperti akibat susuan dan mundurnya para saksi. Meski begitu mahar bukanlah sebuah rukun juga bukan sebuah syarat dalam sebuah perkawinan. Sesungguhnya mahar adalah salah satu dampak yang diakibatkan oleh akad perkawinan. Sedangkan mengenai standar yang paling rendah bagi mahar, maka para fuqaha saling berbeda pendapat. Seperti kasus sebuah perkawinan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang tahun lalu sempat menghebohkan masyarakat Indonesia yaitu perkawinan antara Firman Wahyudi dan Helmi Susanti dengan mahar sepasang sandal jepit dan segelas air putih. Perkawinan tersebut menjadi perbincangan sebab mahar yang dianggap begitu sederhana. Lalu bagaimanakah pandangan Islam mengenai fenomena tersebut? Apakah dalam Islam diperbolehkan mahar berupa sandal? Dan apakah ada batas minimal nilai pemberian sebuah mahar? Maka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dipaparkan di dalam makalah ini.
Studi Software Hadis, 2019
Maktabah Syamilah is one of the digital libraries published by thousands of books and hadits as well as the holy Qur’an and its interpretations. Maktabah Syamilah is one of the software that is often used by academics and also santries because it facilitates the process of searching for a hadith, book study, and also the interpretation of the holy Qur’an. This software can not only be used via a PC, it can also be accessed via Android and I-Phone. There is a feature that contains the data of the author of the book, the curriculum vitae of hadith’s narrator, a list of the books that are in the application, and discussion of jarh wa ta'dil as the narrator of the hadith. Even though Maktabah Syamilah has many advantages, it is the same as the other software made by humans which have weakness. Keywords : Maktabah Syamilah, hadith, narrator.
Contextualization of Comprehending Prophetic Traditions (hadîth). Prophetic traditions (hadîth) which is considered as the second source of guidance for the Muslim's way of life, also functions as explanatory injunction of the messages inherent in the Qur'an which render infinite or global meanings. The author argues that due to its detailed and operative character in explaining the meaning of the Qur'an so that it can be applied in the real life in accordance with time and space, hadîth has often been misunderstood without considering the context of the ever-developing life. In the present essay, the writer attempts to analyze contextual theory as an alternative theory in semantics that can be implemented in understanding the prophetic tradition. Pendahuluan Studi matan hadis adalah salah satu bentuk penelitian hadis yang dilakukan terhadap teks atau materi Hadis Nabi SAW. Dalam studi matan, menurut Muhammad Tâhir al-Jawabî, kesahihan suatu matan hadis dinilai dari perbandingan yang dilakukan terhadap matan hadis tersebut, seperti perbandingan Hadis dengan al-Qur'an, perban-dingan hadis dengan hadis, perbandingan hadis dengan peristiwa dan kenyataan sejarah, perbandingan hadis dengan nalar atau rasio, dan dengan yang lainnya. 1 Al-Azami ber-pendapat bahwa dengan menghimpun hadis-hadis yang akan diteliti dan selanjutnya melakukan perbandingan-perbandingan secara cermat, akan dapat ditentukan tingkat akurasi atau kesahihan teks (matan) suatu Hadis. 2 Musfir ' Azm Allâh al-Daminî, di dalam sebuah karyanya, berkesimpulan bahwa
Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan atau mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad saw. Menurut istilah ulama ahli hadits hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (taqrir), sifat jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya. Sehingga, arti hadits di sini semakna dengan sunnah. Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad saw yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Kata hadits itu sendiri adalah bukan kata infinitif, maka kata tersebut adalah kata benda. Secara struktur hadits terdiri atas tiga komponen utama yakni sanad atau isnad (rantai penutur), matan (redaksi) dan Mukharrij (perawi). Menurut para ahli banyak cabang-cabang ilmu hadis diantaranya akan dijelaskan pada makalah ini. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian ilmu hadis, sunnah, khabar, atsar? 2. Bagaimana struktur hadis (sanad, matan, rawi)? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian ilmu hadis, sunnah, khabar, atsar. 2. Mengetahui struktur hadis (sanad, matan, rawi).
Abstrak Jumhur Ulama menyepakati bahwa Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua. Dengan demikian, untuk memahami ajaran Islam secara holistik, maka pemahaman terhadap Hadis adalah keniscayaan. Kendatipun ada segelintir umat Islam yang tidak mengakui kedudukan Hadis sebagai sumber ajaran Islam, hal ini terjadi, antara lain, boleh jadi karena mereka tidak memahami secara komprehensif bagaimana sejarah Islam dan lahirnya Islam yang disampaikan oleh Rasulullah saw itu sendiri. atau karena kurang memahami teks Alquran yang memang memerintahkan untuk mentaati Rasul serta berpegang teguh dengan apa yang disampaikannya berkaitan dengan syariat Islam. Artikel ini, mengupas tentang bagaimana urgensi kedudukan Hadis terhaadap Alquran dan kehujjahannya dalam ajaran Islam.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.