Promosi Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah lembaga atau institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan fungsi perpustakaan yaitu sebagai...
morePromosi Perpustakaan Perpustakaan adalah sebuah lembaga atau institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan fungsi perpustakaan yaitu sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa (Undang-undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan). Perpustakaan juga berperan sebagai wadah informasi yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat. Namun, hal tersebut belum sepenuhnya terpenuhi dikarenakan kurangnya pemanfaatan layanan yang tersedia baik dari pemustaka atau pustakawan. Untuk itu, diperlukannya suatu usaha dan solusi untuk mengembangkan perpustakaan. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan melakukan promosi perpustakaan kepada masyarakat khususnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa guna menumbuhkan minat baca dan dapat menjadi agen perubahan dalam dunia literasi dan informasi. Hal ini sangatlah penting bagi pemberdayaan pengembangan perpustakaan dan meningkatkan minat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Anwar Antanipal (dalam Hernando, 2005: 2) mengatakan bahwa promosi adalah setiap kegiatan komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk layanan atau ide dengan saluran distribusi. Sedangkan, dalam (Suharto, 2001: 24) promosi perpustakaan adalah salah satu cara yang mempunyai peranan untuk memperkenalkan perpustakaan, mengajari serta menarik lebih banyak pemustaka dan meningkatkan pelayanan pemustaka pada suatu perpustakaan. Hal ini berkaitan dengan minat kunjung masyarakat. Kurangnya fasilitas yang memadai menjadi faktor utama kurangnya minat kunjung ke perpustakaan. Fasilitas tersebut berkaitan dengan kurangnya bahan pustaka yang tersedia juga fasilitas untuk menunjang kenyamanan pemustaka di dalam perpustakan seperti ketersediaan wifi dan pendingin ruangan. Pelayanan melalui mesin pencari bahan pustaka juga kurang dapat dimaksimalkan karena terkadang mesin pencari dapat saja rusak dan sulit mengakses informasi yang dibutuhkan. Bagi mahasiswa, rasa lelah setelah beraktivitas dari padatnya kegiatan perkuliahan seperti rutinitas belajar mengajar di kelas dan kegiatan organisasi yang dilakukan menjadi faktor pendukung kurangnya kunjungan ke perpustakaan dan lebih memanfaatkan akses informasi secara daring. Lokasi perpustakaan yang kurang strategis mengundang rasa malas masyarakat untuk merelakan waktunya dan berkunjung ke perpustakaan sehingga kecanggihan teknologi pun menjadi salah satu hal yang dimanfaatkan. Dengan adanya informasi yang dapat diakses secara daring membuat