Papers by Ika Meidy Deviarni

Jurnal Galung Tropika, Aug 15, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan waktu ekstraksi ikan toman sehingga akan... more Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan waktu ekstraksi ikan toman sehingga akan menghasilkan kualitas serbuk albumin yang baik secara fisik dan kimia. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi ikan toman adalah menggunakan sistem pengukusan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu suhu 70ºC (A1), 80ºC (A2) dan 90ºC (A3) dan waktu pemanasan 25 menit (B1), 30 menit (B2) dan 35 menit (B3). Hasil penelitian menunjukkan kualitas crude ikan toman dengan perlakuan A1B1 (suhu 70ºC dengan waktu 25 menit) merupakan perlakuan terbaik. Hal ini ditunjukkan dari nilai kadar albumin yang tinggi yaitu sekitar 0.0098 g/dl. Hal inilah yang membuktikan kandungan albumin ikan toman mempunyai kelebihan yang sama dengan ikan gabus. Selanjutnya, perlakuan terbaik yang dihasilkan dijadikan serbuk albumin. Hasil analisa kandungan protein sekitar 53,17%; kadar lemak 8,45%; kadar air 8,04%; kadar abu 8,36%; kadar karbohidrat 21,98%; kadar Zn 0,33 mg/L. Uji hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan sekitar 7,0 (suka); warna sekitar 5,8 (agak suka); dan bau sekitar 4,6 (biasa). Hasil analisa fisik dan kimiawi serbuk albumin ikan toman yang terbaik memiliki kandungan protein tinggi dan kadar lemak yang tinggi. Hasil pengujian hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan yang dihasilkan masih dalam bentuk granula sedikit kasar, warna kecoklatan dan masih tercium aroma amis ikan.
PEMANFAATAN EKSTRAK ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI BAHAN DASAR CREAM PENYEMBUH LUKA
Biological and Economic Evaluation of The Impact of Predators on Oyster Mortality (A Case study in Quiberon Bay, France)

MANFISH JOURNAL
Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting l... more Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting lokal dari perairan Kalimantan Barat yang bisa dipercaya sebagai penyembuh luka karena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi dari ikan toman dan ikan gabus dari Kalimantan Barat diantaranya kandungan proksimat, kalsium (Ca), zat besi (Fe) fosfor (F), asam amino dan asam lemak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus dan ikan toman dari perairan Kalimantan Barat mempunyai potensi sebagai sumber albumin dan memiliki kandungan asam amino yang tinggi, hal ini dilihat dari hasil analisis kandungan albumin dari ikan toman sebesar 3,6147 gr/dL dan ikan gabus sebesar 3,3076 gr/dL. Hasil analisis kandungan gizi ikan toman dan ikan gabus meliputi kadar air sebesar 72,16% dan 77,84%, protein sebesar 24,75% dan 20,21%, abu sebesar 1,65% dan 1,13%, lemak sebesar 0,89% dan 0,20%, karbohidrat sebesar 0,55% dan 0,62%, kalsiu...

Sirup adalah sari buah pekat yang diperoleh dengan cara pengepresan daging buah dan dilanjutkan d... more Sirup adalah sari buah pekat yang diperoleh dengan cara pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan pemekatan baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara. Kelemahan dari pembuatan sirup buah pidada yaitu mudah terbentuknya endapan pada dasar sirup. Salah satu upaya untuk memperbaiki mutu sirup pidada tersebut adalah dengan cara menambahkan bahan penstabil seperti CMC dan kombinasi lama pemanasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh CMC terhadap karakteristik mutu sirup pidada, menganalisa lama pemanasan terhadap karakteristik mutu sirup pidada dan menjabarkan analisa kombinasi CMC dan lama pemanasan terhadap karakteristik mutu sirup pidada. Berdasarkan pengujian secara statistik menggunakan ANOVA, menunjukkan bahwa penambahan CMC memberikan pengaruh terhadap pH, dan viskositas sirup mangrove pidada. Sedangkan perubahan lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap kadar air dan viskositas sirup mangrove pidada. Kom...

Sifat Kimiawi Hidrolisat Protein Ikan Gabus (Channa striata)
Fish protein hydrolyzate (HPI) is a dry protein dosage form with more than 60% protein content. H... more Fish protein hydrolyzate (HPI) is a dry protein dosage form with more than 60% protein content. HPI is produced from breaking down fish protein into simple peptides and amino acids through the hydrolysis process by enzymes, acids, or bases. The HPI snakehead product is expected to increase the product's added value because it can be applied in the food and non-food fields. This study aims to obtain the papain enzyme concentration that produces the best HPI through the total residual solids (%) test and the degree of hydrolysis test. In addition, to get the proximate value of HPI flour with the best papain enzyme. Based on the total residual solids test (%) and the degree of hydrolysis (%), the best value was obtained in the treatment of adding 20% papain enzyme. This resulted in a value of 13.25% water content, 0.045% ash content, 20.81% protein content, and 0.28% fat content

This study ("Risco"), implicating both industry, socio-economic experts and biologists,... more This study ("Risco"), implicating both industry, socio-economic experts and biologists, was funded by the Regional Council of Brittany, for 3 years (2010-2012), to investigate about the causes of oysters (Crassostrea gigas) mortalities in the bay of Quiberon (South Brittany, France). The protocol including both a sonar and video visualization of the bottom, and a monthly survey of 15 experimental oyster structures, allowed to assess the risk due to predation. A clear spatial distribution of the predatory effect was evidenced, with starfish (Asterias rubens and Marthasterias glacialis) predominating in the North-East sector, and boring snails (Ocenebra erinacea and Pterophora inornata) in the South-Center area.. The main mortalities from these predators (3/4 from starfish and ¼ from oyster drills) occur in spring and summer. Mortalities by sea breams (Sparus aurata) were observed punctually. Management measures against predators appear essential to control this risk. Howeve...
Biological and Economic Evaluation of The Impact of Predators on Oyster Mortality (A Case study in Quiberon Bay, France)

TEKNOLOGI PANGAN: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 2016
Catfish is a freshwater fish that is preferred by the people in Indonesia, including the people i... more Catfish is a freshwater fish that is preferred by the people in Indonesia, including the people in Pontianak, West Kalimantan. The high consumption of catfish led to the proliferation of catfish farming in West Kalimantan, one of them in the region of Lake Sentarum Sungai Jawi, Pontianak. It is often complained by catfish farmers are profit from the sale of fresh catfish is relatively small given the high production costs, especially feed costs and lower selling prices of catfish when the harvest season arrives. Efforts should be made to help the development of catfish farming is to develop products based processing catfish as a business companion. In the form of processed products lele expected sale value of catfish can be improved, even at harvest time though. The general objective of the implementation of this community services activity is the creation of a business-based processed products lele with the concept of cleaner production as a companion catfish farming. The method applied in this activity consists of: demonstration manufacture products nuggets, bone chips and bark chips catfish; kuisoner; and investment products catfish processing tools. Indicators of success of implementation of activities community services is based on achievement of outcomes is understanding partner of the training materials, skills partners in catfish processing into products, the availability of adequate means of production, and interest partners to establish business catfish processed products. The results obtained from this activity is 100% working partners increase their knowledge and skills in the meat processing catfish into the product nuggets, fish bones into a cracker fish bones and skin of fish into bark chips and partners are willing to build a business processing these catfish and that such efforts have been supported by adequate production equipment.
TEKNOLOGI PANGAN: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 2017
The traditional process of fumigation is usually done using a smoke house (open system). This con... more The traditional process of fumigation is usually done using a smoke house (open system). This condition causes the uncontrolled curing temperature due to the heat produced out so that the fuming temperature is not maximal (under pasteurization temperature). The long-term goal of this research is for traditional smokers to apply the technology of vacuum packaging. Vacuum packaging is applied in the hope that long-lasting stingray smoked fish products are stored and food security is maintained. The direct benefits of applying this vacuum packing will help the processors of stingrays in marketing and storage. The results showed that storage of smoked stingray with vacuum packaging for both treatments showed no significant difference to microbiological treatment, Aw and pH.

JURNAL GALUNG TROPIKA, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan waktu ekstraksi ikan toman sehingga akan... more Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan waktu ekstraksi ikan toman sehingga akan menghasilkan kualitas serbuk albumin yang baik secara fisik dan kimia. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi ikan toman adalah menggunakan sistem pengukusan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu suhu 70ºC (A1), 80ºC (A2) dan 90ºC (A3) dan waktu pemanasan 25 menit (B1), 30 menit (B2) dan 35 menit (B3). Hasil penelitian menunjukkan kualitas crude ikan toman dengan perlakuan A1B1 (suhu 70ºC dengan waktu 25 menit) merupakan perlakuan terbaik. Hal ini ditunjukkan dari nilai kadar albumin yang tinggi yaitu sekitar 0.0098 g/dl. Hal inilah yang membuktikan kandungan albumin ikan toman mempunyai kelebihan yang sama dengan ikan gabus. Selanjutnya, perlakuan terbaik yang dihasilkan dijadikan serbuk albumin. Hasil analisa kandungan protein sekitar 53,17%; kadar lemak 8,45%; kadar air 8,04%; kadar abu 8,36%; kadar karbohidrat 21,98%; kadar Zn 0,33 mg/L. Uji hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan sekitar 7,0 (suka); warna sekitar 5,8 (agak suka); dan bau sekitar 4,6 (biasa). Hasil analisa fisik dan kimiawi serbuk albumin ikan toman yang terbaik memiliki kandungan protein tinggi dan kadar lemak yang tinggi. Hasil pengujian hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan yang dihasilkan masih dalam bentuk granula sedikit kasar, warna kecoklatan dan masih tercium aroma amis ikan.
PEMANFAATAN EKSTRAK ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI BAHAN DASAR CREAM PENYEMBUH LUKA
Uploads
Papers by Ika Meidy Deviarni