Papers by Dendy Wahyu Anugrah
Ahmad Baso menulis buku “Studi Filologi-Historis Sumber-sumber Historiografi Wali Sanga” (Pustak... more Ahmad Baso menulis buku “Studi Filologi-Historis Sumber-sumber Historiografi Wali Sanga” (Pustaka Afid, 2025). Beliau, secara telaten dan berani, mampu menulis buku ini.
Telaten, karena buku itu mencapai ketebalan 900 halaman. Berani, karena Pak Baso berhasil membongkar cara pandang orientalis tentang “Hikayat Raja-raja Pasai” dan “Babad Demak”, dan menguak mitos, takhayul, serta narasi-narasi berlebihan dalam kedua manuskrip tersebut.
Selain itu, Ahmad Baso juga berusaha melacak dan menjelaskan kepada kita tentang sumber-sumber primer Wali Sanga atau Islamisasi Nusantara.
Islam moderat itu dominan di Indonesia, sudah barang tentu ketika ada kelompok “sempalan” dan ali... more Islam moderat itu dominan di Indonesia, sudah barang tentu ketika ada kelompok “sempalan” dan aliran baru, kekuasaan akan menggandeng ulama-ulama kaum moderat untuk “menyingkirkan” mereka. Kepentingan elite kekuasaan itu untuk melanggengkan kekuasaan, sementara kelompok Islam moderat untuk mempertahankan dominasi.
Secara umum, artikel ini membahas seputar: 1) Memahami siapa itu mahasiswa dan tanggung jawab mer... more Secara umum, artikel ini membahas seputar: 1) Memahami siapa itu mahasiswa dan tanggung jawab mereka; 2) Ihwal gerakan sosial dan pengkhianatan di Blambangan; 3) Sebuah manifesto gerakan mahasiswa Blambangan. Ketiga hal inilah yang menjadi objek pembahasan saya. Selain itu, saya juga memberikan kritik terhadap “gerakan” dan pengkhianatan yang dilakukan mahasiswa borjuis di Banyuwangi—dengan sedikit menilik sejarah pemberontakan rakyat Blambangan dan menyajikan beberapa kasus pengkhianatan yang telah terjadi dalam gerakan mahasiswa.

Fonemena keberagamaan di era kontemporer sangat beragam. Salah satunya ialah kemunculan kaum fund... more Fonemena keberagamaan di era kontemporer sangat beragam. Salah satunya ialah kemunculan kaum fundamentalisme agama. Konsep dan gerakan yang dijadikan pijakan gerakan ini secara umum sangat membahayakan stabilitas politik maupun kebudayaan pada sebuah negara. Indonesia, adalah salah satu negara dari berbagai negara yang di dalamnya terdapat kaum fundamentalisme agama, utamanya agama Islam. Fundamentalis Islam atau Islam Transnasional adalah golongan yang mempunyai kecenderungan berpikir yang skriptualis dan radikal dalam bertindak. Hal ini, jika dibiarkan, akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, penelitian ini berusaha menghubungkan studi hermeneutika teks Gracia dan implikasinya dalam mencegah sikap fundamentalis dalam bergama (Islam) tersebut. Metode yang digunakan ialah studi kepustakaan (library research). Akhirnya, penelitian ini menghasilkan, setidaknya, tiga konklusi mengenai implikasi dalam mempelajari atau memahami hermeneutika teks Gracia sebagai upaya mencegah sikap fundamentalisme dalam beragama, yakni tidak memahami teks-teks kitab suci (al-Qur’an) secara harfiah, mampu mengkontekstualisasikan teks al-Qur’an dalam kehidupan kontemporer, dan mempertimbangkan tindakan yang dapat memicu konflik.
Makalah yang menjelaskan secara deskriptif tentang pemikiran Hermeneutika Teks Gracia. Makalah in... more Makalah yang menjelaskan secara deskriptif tentang pemikiran Hermeneutika Teks Gracia. Makalah ini disusun, seperti sudah tertera di berkas, karena tugas kuliah. Ya, hanya mengulas apa itu Hermeneutika Teks dalam pandangan Gracia. Itu saja.
Menganalisis secara ringkas selayang pandang politik "kaum sarungan"

ASASI: Journal of Islamic Family Law
Discourse on women to date has been dialectical. Speculative viewpoints that are not in accordanc... more Discourse on women to date has been dialectical. Speculative viewpoints that are not in accordance with Islamic rules or law are forcibly used as a reference for supporters of patriarchal culture. Placing women inferior to men is not in accordance with the religious vision of Islam. Different views of scholars regarding the role of women in the public sphere need to be reviewed in order to provide a comprehensive and fair understanding. So, to answer and complement research that continues to answer the dilemmatization of women's leadership, the methods used are library research and comparative studies. The results showed that the thinking of KH. Hussein Muhammad and Asghar Ali Engineer have similarities and differences that are quite clear. Both agreed, supported and explicitly stated that the position of women as leaders is permissible in Islam. However, what is interesting is the difference in methods used by the two Muslim scholars.
Menapaki jejak petualangan intelektual manusia, berarti jaga berusaha untuk memahami sejarah pera... more Menapaki jejak petualangan intelektual manusia, berarti jaga berusaha untuk memahami sejarah peradaban manusia. Berawal dari satu keresahan, manusia mencoba untuk menelaah ulang pengetahuan mapan yang menjadi legacy dari generasi ke generasi. Kita dapat sedikit mengulik sebab terjadinya pergeseran pengetahuan; dari mitosentris ke kosmosentris. Sejak Thales (624-546 SM) meruntuhkan sedikit demi sedikit dominasi cara berpikir (a way of thinking) yang bersifat motologis di Yunani, pemikiran generasi setelahnya mulai menyusun konstruksi filosofis untuk "menghajar" kemapanan mitos yang acap kali digaungkan oleh elit kekuasaan. Dan di kemudian hari, aktivitas intelektual dan karakteristik pemikiran yang dipelopori oleh Thales wa ashabih itu disebut filsafat (dari kata Yunani: philos dan shopia).
Drafts by Dendy Wahyu Anugrah
Pena Laut Media, 2025
Tulisan ini menyajikan ulasan ringkas tentang September Hitam. Terdapat beberapa persitiwa, mulai... more Tulisan ini menyajikan ulasan ringkas tentang September Hitam. Terdapat beberapa persitiwa, mulai dari Tragedi 1965/66 hingga Aksi "Reset Indonesia" 2025.

Proses islamisasi itu dihadapkan oleh sikap orang-orang Blambangan yang “menolak” kedatangan “aga... more Proses islamisasi itu dihadapkan oleh sikap orang-orang Blambangan yang “menolak” kedatangan “agama baru”. Kasus itu bisa kita lihat dalam islamisasi yang dilakukan oleh Syekh Maulana Ishak dan VOC Belanda. Bahkan sikap resistance masyarakat Blambangan itu juga dihadapi oleh KH. Ahmad Dahlan, ketika beliau datang di Bumi Blambangan, Banyuwangi, pada tahun 1919. Tujuan KH. Ahmad Dahlan kala itu untuk mengisi pengajian yang diadakan di tengah kota Banyuwangi. Alkisah, beliau mendapatkan “perlawanan” yang cukup besar dari masyarakat Banyuwangi.
Dari kasus KH. Ahmad Dahlan itulah, kemudian saya tertarik untuk melacak lebih jauh sumber-sumber literatur yang menyebutkan cerita di atas. Sebab, sejauh ini, cerita Muhammad Darwis itu masih belum banyak diketahui dan kerap dinarasikan terlalu berlebihan oleh sebagian orang tanpa membubuhkan sumber-sumber yang jelas. Selain melacak sumber-sumber literatur yang ada, saya akan melakukan reinterpretasi (pembacaan kembali) atas sikap orang-orang Blambangan yang selama ini sering dibaca menggunakan “nalar moralis” (benar-salah atau baik-buruk).
Apa yang dibaca dalam tulisan ini ialah paradigma integrasi-interkoneksi M. Amin Abdullah yang di... more Apa yang dibaca dalam tulisan ini ialah paradigma integrasi-interkoneksi M. Amin Abdullah yang dianggap telah menjelma sebagai "rezim pengetahuan" di lingkungan Mazhab Sapen (UIN Yogyakarta). Selama bertahun-tahun teori Integrasi-Interkoneksi menjadi paradigma keilmuan di UIN Yogyakarta sejak Pak Amin Abdullah menduduki jabatan Rektor.
Integrasi-Interkoneksi menjadi teori yang lekat dengan UIN Yogyakarta, dan bahkan bersifat hegemonik. Namun, dalam tulisan ini, hanya ingin memberikan semacam "guide" metode pembacaan untuk membongkar rezim pengetahuan (Integrasi-Interkoneksi) yang sudah mapan di lingkungan Mazhab Sapen.
Uploads
Papers by Dendy Wahyu Anugrah
Telaten, karena buku itu mencapai ketebalan 900 halaman. Berani, karena Pak Baso berhasil membongkar cara pandang orientalis tentang “Hikayat Raja-raja Pasai” dan “Babad Demak”, dan menguak mitos, takhayul, serta narasi-narasi berlebihan dalam kedua manuskrip tersebut.
Selain itu, Ahmad Baso juga berusaha melacak dan menjelaskan kepada kita tentang sumber-sumber primer Wali Sanga atau Islamisasi Nusantara.
Drafts by Dendy Wahyu Anugrah
Dari kasus KH. Ahmad Dahlan itulah, kemudian saya tertarik untuk melacak lebih jauh sumber-sumber literatur yang menyebutkan cerita di atas. Sebab, sejauh ini, cerita Muhammad Darwis itu masih belum banyak diketahui dan kerap dinarasikan terlalu berlebihan oleh sebagian orang tanpa membubuhkan sumber-sumber yang jelas. Selain melacak sumber-sumber literatur yang ada, saya akan melakukan reinterpretasi (pembacaan kembali) atas sikap orang-orang Blambangan yang selama ini sering dibaca menggunakan “nalar moralis” (benar-salah atau baik-buruk).
Integrasi-Interkoneksi menjadi teori yang lekat dengan UIN Yogyakarta, dan bahkan bersifat hegemonik. Namun, dalam tulisan ini, hanya ingin memberikan semacam "guide" metode pembacaan untuk membongkar rezim pengetahuan (Integrasi-Interkoneksi) yang sudah mapan di lingkungan Mazhab Sapen.