Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Sitotoksik Ekstrak Daun Murbei (Morul Alba L) Terhadap Sel Kanker Mcf-7 Dan Selektifitasnya lukman, Lukman; Marwati, Marwati; Mus, Suwahyuni; Syahruni, Reny
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v4i2.37665

Abstract

Mulberry, Morus alba L., is traditionally used to treat various diseases such as bacterial, fungal, and protozoal. In addition, the society in South Sulawesi uses mulberry leaves as an anti-cancer. The present study aimed to investigate the cytotoxic effect of mulberry leaf extract on breast cancer cells MCF-7 and their selectivity against Vero normal cells. The dried mulberry leaves were extracted by maceration using 96% ethanol. The cytotoxic activity was determined using MTT method, while the selectivity index (SI) was calculated by comparing IC50 of MCF-7 cells against Vero cells. The results showed that the ethanol extract of mulberry leaves was toxic to MCF-7 cells with an IC50 of 75.32±2.78 µg/mL and also toxic to Vero cells (71.73±4.39 µg/mL). However, ethanol extract of mulberry leaves was not selective on MCF-7 cells with an SI value of 0.95. Our study indicates that mulberry could be considered an effective agent in the prevention of cancer, but further studies are necessary needed for safety assessment.
Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.) Yuri Pratiwi Utami; Abdul Halim Umar; Reny Syahruni; Indah Kadullah
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 2 No 1 (2017): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.128 KB)

Abstract

The leaves of Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn. hasmany pharmacologica leffects as traditional medicine. Rawmaterialof traditional medicine should be standardized. Standardization of simplicia and ethanolic extract of C. minahassae leaves was performed to determine the standard parameters both of simplicia and extract. Determination ofquality standard extract include specific and non-specific parameters.The extract of C. minahassae obtained by maceration from C. minahassae leaves (C. minahassae folium) using ethanol with the acquisitionofrendement about 22%. The macroscopic obsevations showed that simplicia of C. minahassae leaves is greenish brown, egg-shaped, sharp edges, blunt stem, slippery surface, flat-brimmed, generally there are six pairs of pinnate bone leaves, the average leghth is 11,1 cm and the average width is 5,3 cm.The organoleptic of ethanolic extract is thick, brownish-black, has the distinctive smell and tastes bitter. Fragment identifiers of C. minahassae leaves such as crystalline calcium oxalate with stiloid shaped, file vessels with thickening ring, hair coverings conical and has a hair tip pointy, stomata with stone cell, the upper epidermis with stomata anomocytic types and lower epidermis with irregularly polygonal. Content of water-soluble compounds of simplicia is 19,932% and 52,096% of extract, while the content of ethanol-soluble compounds of simplicia is 11,776% and 35,108% of extract. The extract contains alkaloids, steroids, flavonoids and tannins​. Simplicia and extract, each containing ≤ 10% of water. Total ash content of simplicia is 27,783% and 12% of extract, while the acid insoluble ash content of simplicia is 4,242% and 2,518% of extract. The loss of drying of simplicia is 12,399% and 24,603% of extract. The density of extract is 1,055 g/ml. Total bacterial and fungal contamination of extract are qualified, with the values are 5.4 x 102 colonies/g and 5.0 x 102 colonies/g respectively.
Profil Metabolit Akar Temelekar (Coptosapelta tomentosa Valeton ex K.Heyne) Dengan Metode Kemometrik Asril Burhan; Megawati Megawati; Alfrita Melvan Tumiwa; Reny Syahruni; Marwati Marwati
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v5i1.115

Abstract

Akar Temelekar (Coptosapelta tementosa Valeton ex. K. Heyne) diketahui mengandung senyawa steroid, flavonoid dan fenolik. Entitas dan kandungan senyawa bioaktif tumbuhan bervariasi bergantung pada jenis tanah dan iklim lokasi tempat tumbuhnya, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam hal kualitas dan khasiatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil metabolit ekstrak etanol akar temelekar yang diperoleh dari beberapa tempat tumbuh dengan menggunakan metode FTIR dan kemometrik. Sampel akar temelekar diperoleh dari 4 tempat berbeda di Pulau Kalimantan (Kuaro, Babulu, Lintang Jaya, Tanjung Batu). Akar temelekar diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 95% sebagai pelarut. Data hasil spektrum FTIR, diolah menggunakan program analisis kemometrik dengan data analisis statistik menggunakan program the unscramble 10 dan minitab versi 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil metabolit komponen senyawa akar temelekar dari beberapa tempat tumbuh memiliki perbedaan yang signifikan. Kesamaan variabel daerah Kuaro dan Babulu (kelompok 1) memiliki kemiripan 85,09%. Variabel daerah Lintang Jaya dengan variabel daerah kelompok 1 memiliki kemiripan 79,66% (kelompok 2). Variabel daerah Tanjung Batu dengan daerah kelompok 2 memiliki kemiripan 33,94% (kelompok 3). Dapat disimpulkan bahwa tempat tumbuh memberikan pengaruh dalam produksi senyawa metabolit dari akar temelekar.
IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.) Reny syahruni; Syamsu Nur
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 3 No 4 (2015): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v3i4.2262

Abstract

Flavonoid merupakan salah satu komponen kimia yang sering dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi terhadap pengobatan atau pencegahan penyakit. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Dengen (Dilleniaserrata  Thunbr.)merupakan salah satubuah lokal dariSulawesiSelatan yang belum banyak dilaporkan aktivitas farmakologiknya dan berpotensi sebagai antioksidan. Skrining fitokimia ekstrak etanol buah dengen yang diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70% mengandung tanin, flavonoid dan saponin. Kadar flavonoid total ekstrak berdasarkan nilai kesetaraan rutin diperoleh sebesar 15,25 µg/ml (3,05%).  Aktivitas antioksidan yang ditentukan berdasarkan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah dengen, fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi heksan memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut 200,9 ppm, 103 ppm, 108,4 ppm dan 135,2 µg/ml. Aktivitas antioksidan fraksi air lebih kuat dibandingkan fraksi etil asetat, fraksi heksan dan ekstrak etanol buah dengen namun masih lebih rendah dibandingkan vitamin C yang memiliki nilai IC50 sebesar 2,76 µg/ml.
PKM Pada Masyarakat Kawasan Aditarina Makassar: Jajanan Sehat Maria Ulfa; Reny Syahruni; Suwahyuni Suwahyuni; Michrun Nisa; Tuti Handayani; Wahyu Hendrarti; Lukman Muslimin; Andi Paluseri; Yuri Pratiwi; Nur Khairi
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 3, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v3i1.2829

Abstract

Dedicated to Community in The Aditarina Makassar: Clean and Healthy Living BehaviorThe area of Aditarania Mosque, Manggala District, Makassar City is an area dominated by the lower middle level community with scavenger professions, there are many school-aged children with low levels of parental knowledge and children on clean and healthy snacks. This service activity aims to provide knowledge and information to the people of the Aditarina region on the importance of consuming healthy snacks. Activities are conducted both offline and audaciously with the lecture and discussion methods. The advice material provided includes the characteristics of healthy snacks, all the harmful ingredients that are often added to snacks, and how to choose healthy snacks. The results of service activities provide the community with increased knowledge about healthy, clean, and safe services.Keywords: Aditarania, snacks, hazardous materials.Kawasan mesjid aditarania Kecamatan Manggala Kota Makassar merupakan kawasan yang didominasi oleh masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah dengan profesi pemulun, terdapat banyak anak-anak usia sekolah dengan tingkat pengetahuan orang tua dan anak yang rendah terhadap jajanan yang bersih dan sehat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat kawasan Aditarina tentang pentingnya mengkonsumsi jajanan yang sehat. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid gabunganluring maupun daring dengan metode ceramah, dan diskusi. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi cirri-ciri jajanan yang sehat,bahan-bahan berbahaya apasaja yang sering ditambahakan pada jajanan serta cara memilih jajanan yang sehat. Hasil Kegiatan pengabdian telah memberikan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat tentang jajanan yang sehat,bersih dan aman.Kata Kunci : Aditarania,jajanan,bahan berbahaya.
PENYULUHAN OBAT TRADISIONAL DI DESA PA’RASANGAN BERU KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN Asril Burhan; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Marwati; Khaeruddin; Muh. Azwar AR; Agung Giri Samudra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 1: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.626 KB)

Abstract

Banyaknya penggunaan obat tradisional di Indonesia berhubungan pula dengan banyaknya jenis tumbuhan di negeri ini, pemahaman tentang obat tradisional masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang obat tradisional. Tujuan pelaksanaan pengabdiaan ini untuk memberikan pemahaman pengunaan obat tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Pa’rasangan beru, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Kegiatan ini di ikuti oleh 42 orang, hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pengolahan, jenis dan penggunaan obat tradisional.
EDUKASI PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DALAM PENANGANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS Asril Asril Burhan; Muh. Azwar AR; Marwati; Yuri Pratiwi Utami; Burhanuddin Taebe; Khairuddin Khairuddin; Hamdayani L. A; Fadillah Maryam; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Imrawati Imrawati; Wahyuddin; Wahyu Hendrarti
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 4: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.031 KB)

Abstract

Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
PROFIL KOMPONEN SENYAWA HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) DARI BEBERAPA TEMPAT TUMBUH DI DAERAH SULAWESI SELATAN DENGAN ANALISIS SIDIK JARI MENGGUNAKAN FTIR Asril Burhan; Nurul Hikma; Khairrudin Khairrudin; Reny Syahruni; Marwati Marwati; Meilisa Palembangan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v5i2.9716

Abstract

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Khasiat dan mutu suatu obat bahan alam bergantung pada komposisi kimia yang terkandung di dalamnya. Salah satu faktor yang mendasari perbedaan komposisi kimia pada suatu tumbuhan yaitu tempat tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan profil komponen senyawa pegagan dari beberapa daerah tempat tumbuh di daerah Sulawesi Selatan dengan analisis sidik jari menggunakan FTIR. Sampel yang digunakan berasal dari 9 daerah Sulawesi Selatan yaitu Toraja (Karua, Tondon, Sadan), Luwu (Batusitanduk, Lamasi, Walenrang), Makassar (Mangga 3, Tamalanrea, Moncongloe). Hasil penelitian menunjukkan spektrum yang relatif sama dari 9 jenis sampel dan pengukuran spektroskopi inframerah yang dikombinasikan dengan kemometrik, kelompok 1 (Karua, Mangga 3, Batusitanduk, Walenrang) dan variabel daerah kelompok 2 (Tondon, Tamalanrea, Lamasi,  Moncongloe) memiliki kemiripan 95,83%. Sedangkan kesamaan profil variabel daerah kelompok 1 dan 2 jika dibandingkan dengan variabel daerah kelompok 3 (Sadan) memiliki kesamaan 85,42%. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan profil komponen senyawa pada herba pegagan yang diambil dari kesembilan tempat tumbuh di daerah Sulawesi Selatan.
Karakterisasi Tiga Tumbuhan Obat Antihiperkolesterolemia dengan Pendekatan Berbasis Profil Anatomi, Histokimia, dan Fitokimia Reny Syahruni; Abdul Halim Umar; Nur Hidayah Asnar
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v19i2.19467

Abstract

It is very important to validate the characterization of medicinal plants to ensure their use, especially if the medicinal plants are to be used only for certain organs. This study aimed to obtain information related to the type of secretory structure and the secondary metabolites they accumulated, as well as the phytochemical profile of three antihypercholesterolemic plants. This study used three organs (leaves, stem bark, and roots) from Moringa oleifera, Muntingia calabura, and Annona muricata with anatomical, histochemical, and phytochemical methods. Anatomical and histochemical tests were carried out by observing the fresh sample incision to see the presence of secretory structures (secretory cavities, glandular trichomes, idioblast cells). Histochemical tests were carried out on fresh sample incision using specific reagents to determine the secretory structure producing/accumulating secondary metabolites (alkaloids, phenolics, lipophilic, and terpenoids), while phytochemical tests were carried out to identify their secondary metabolites with thin layer chromatographic technique (qualitative). The results showed that the three antihypercholesterolemic plants contained several secretory structures, namely: glandular trichomes, idioblast cells, and secretory cavities, and were identified as containing secondary metabolites of alkaloids, phenolics, lipophilic, and terpenoids. This finding is supported by the chromatographic results of the extracts of the three species. Techniques based on anatomical, histochemical, and phytochemical profiles can be applied to identify plant organs containing specific secondary metabolites
STUDI IN SILICO PENGIKATAN MIR-142 DENGAN GEN SITOKIN INFLAMASI BERDASARKAN NILAI ∆G DAN LOGISTIC PROBABILITY SEBAGAI AGEN TERAPI INFEKSI MRSA Ismail Ismail; Reny Syahruni; Jane Stefany
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v6i1.10423

Abstract

Salah satu infeksi yang sulit diobati dengan tingkat morbiditas tinggi yaitu infeksi Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA memiliki faktor virulensi yang dapat meningkatkan efek yang ditimbulkan akibat infeksi dan dapat menyebabkan sindrom klinis seperti inflamasi. Pemicu inflamasi tersebut adalah produksi sitokin seperti IL-1b, TNF-α, IL-6, dan juga produksi NFᴋB dan NLRP3 yang dapat mengatur sintesis sitokin tertentu. Salah satu target penanganan masalah tersebut adalah menggunakan miR-142 yang merupakan regulator penting dalam berbagai proses biologis dan berhubungan dengan jalur signaling suatu penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengikatan terbaik miR-142 dengan gen sitokin proinflamasi yang berperan dalam infeksi MRSA berdasarkan nilai ΔGhybrid dan logistic probability. Prediksi pengikatan miR-142 matur dengan gen sitokin (mRNA) dilakukan dalam website StarMir Sfold 2.2.  Sekuens lengkap gen sitokin diperoleh dari FASTA NCBI dan data CDS diperoleh dari Refseq.  Hasil prediksi pengikatan miR-142 dengan 5 target diperoleh 605 model pengikatan. Pengikatan terbaik terjadi pada ikatan antara ikatan NFᴋB dengan hsa-miR-142-3p pada CDS seedless posisi 791 – 813 dibuktikan dengan nilai ΔGhybrid paling rendah dari semua ikatan yang terjadi.