Claim Missing Document
Check
Articles

POLA PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA OLEH LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL Halimah, Puti; Siti, Dessy Hasanah; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.841 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang tema yang menurut penulis masih tabu di masyarakat, khuhusnya Indonesia, yaitu perempuan dan lembaga pemasyarakatan. Artikel ini di latar belakangi dengan kasus kriminal yang terus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, serta peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada narapidana wanita, contohnya tercatat pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA, Bandung, Jawa Barat , Lembaga Pemasyarakatan ini telah melebihi kapasitas penampungan atau over capacity. Seperti yang dilansir dalam website resmi Kementerian Hukum dan HAM, jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA, Bandung berjumlah 371 orang, sedangkan kapasitas seharusnya adalah 325 orang. Banyaknya jumlah narapidana wanita yang terus meningkat ini tidak lepas dari peran dari lembaga pemasyarakatan,. Lembaga pemasyarakatan yang ditunjuk oleh kementerian hukum dan HAM untuk mengatur, mengawasi serta menjamin hak hidup dari narapidana. Berkaitan dengan Lembaga Pemasyarakatan, maka tidak lepas pula dari pola pembinaan yang dirancang untuk mengembalikan keberfungsian sosial narapidana pasca masa tahanan. Pola pembinaan yang disusun oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan tidak luput dari peran pebimbing kemasyarakatan atau pekerja sosial koreksional.Peran pembimbing kemasyarakatan adalah untuk mengawasi seluruh kegiatan narapidana dari pagi hingga malam hari. Kelebihan jumlah narapidana wanita pada Lapas Klas IIA Tangerang, menyebabkan peran pembimbing kemasyarakatan kurang optimal, tercatat dengan jumlah narapidana yang melebihi kapasitas Lapas, satu orang pembimbing kemasyarakatan berbanding dengan 25 narapidana. Dalam pekerjaan sosial, ada metode yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersebut, salah satunya adalah metode social group work, dimana metode ini dapat meudahkan para narapidana untuk saling bertukar cerita,apalagi ditambah dengan kesamaan latar belakang serta jenis kelamin sehingga membuat narapidana wanita lebih jujur dengan apa yang diungkapkan.
EVALUASI PROSES PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN TERHADAP ANAK JALANAN BINAAN DI RUMAH SINGGAH Anandar, Rivanlee; Wibhawa, Budhi; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.425 KB)

Abstract

Perkembangan pesat anak-anak jalanan di berbagai sudut jalan, selain memprihatinkan dari segi kemanusiaan, di saat yang sama juga melahirkan permasalahan sosial baru yang cukup meresahkan. Kendati disadari bahwa tidak semua anak jalanan melakukan tindakan-tindakan yang sampai mengganggu ketertiban umum, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian di antara mereka yang merusak citra anak jalanan secara keseluruhan dengan tindakan mereka yang mengarah pada perilaku kriminal, seperti kegiatan premanisme kecil-kecilan. Melihat kerasnya kehidupan yang dihadapi oleh anak-anak dari keluarga prasejahtera dengan gizi buruk, sakit, cacat, putus sekolah, serta anak-anak yang terpaksa harus mengais rejeki di jalanan kota-kota besar seperti Jakarta, Dilts Foundation mencoba memberikan anak-anak kesempatan menjalani kehidupan yang lebih baik, sehat, aman, dan produktif melalui program-program pembelajaran dan mengorganisir kegiatan-kegiatan konkret yang bergerak di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, pelatihan keterampilan dan kerja sosial dengan komunitas miskin dan terpinggir. Penelitian ini difokuskan pada evaluasi program pendidikan yang diberikan oleh Dilts Foundation pada anak jalanan binaan. Dalam memenuhi kebutuhan anak jalanan di bidang pendidikan, kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh Dilts Foundation ialah menyediakan rumah singgah, pemberian beasiswa, dan program kakak asuh. Dalam hal ini, pemberian pendidikan kepada anak jalanan adalah sangat penting di mana pendidikan harus mampu memberikan sumbangan pengetahuan serta wawasan pada anak jalanan sehingga mereka mempunyai bekal ke depan untuk menjadi landasan kehidupan mereka.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WISATA CIBURIAL KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG A., Nisfi Fahriani; Raharjo, Santoso Tri; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan jaman, kini wilayah pedesaan mengalami beberapa perubahan. Perubahan tersebut dilakukan dalam salah satu cara pembangunan desa tersebut. Namun terdapat dampak negatif dari pembangunan desa ini, salah satunya mengenai persoalan sampah. Persoalan sampah di Desa Ciburial meningkat dikarenakan hadirnya cafe dan restoran di wilayah tersebut. Maka, penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan proses pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah di Desa Wisata Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini diupayakan untuk pengembangan konsep dan keilmuan khususnya dalam konsep keilmuan pekerjaan sosial, dan penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan rekomendasi bagi Pemerintah Desa Ciburial untuk kegiatan pengelolaan sampah yang tepat untuk diterapkan di Desa Ciburial. Dengan menggunakan metode kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bentuk pemberdayaan masyarakat khususnya bagi ibu-ibu serta karang taruna Desa Ciburial yang menjalankan kegiatan pengelolaan sampah. Kegiatan ini meliputi pelatihan serta pemanfaatan barang tidak terpakai menjadi barang bernilai jual. Kegiatan ini dilakukan dengan digerakkan berbagai komunitas di Desa Ciburial. Untuk dapat mempertahankan berjalannya kegiatan pengelolaan sampah ini, maka diperlukan adanya dukungan pemerintah desa dalam hal menyediakan fasilitas penunjang untuk memberikan kemudahan terhadap kegiatan pengelolaan sampah tersebut. Selain itu juga dapat dengan dilakukan kerjasama program CSR bersama berbagai perusahaan untuk membantu kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan sampah.
PENDAMPINGAN ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM Satrio, Dimas Bagus Hari; Taftazani, Budi M.; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.946 KB)

Abstract

Setiap tahun, terjadi 4.000 kasus pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak. Menurut Romli, Atmasasmita dalam Wagiati Soetodjo, terdapat faktor intrinsik dan ekstrintik dari kenakalan anak yang menyebabkan anak melakukan tindak pidana dan terpaksa berhadapan dengan hukum, faktor intelegentia, usia, kelamin, dan kedudukan anak dalam keluarga menjadi faktor instrinsik kenakalan anak dan faktor rumah tangga, pendidikan & sekolah, pergaulan anak, dan mass media menjadi faktor ekstrinsik kenakalan anak. Undang-undang perlindungan anak tidak menjamin anak berhadapan dengan hukum mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka peroleh. Pekerja sosial sebagai pendamping anak berhadapan dengan hukum harus memiliki pribadi matang, kepekaan, kreatif , pengamatan diri, keinginan menolong, keberanian, dan kepekaan. Rekomendasi yang diajukan : (1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pekerja sosial melalui Diklat pekerja sosial koreksional, (2) menguji coba model pendampingan pada anak berkonflik hukum, (3) advokasi pemerintah tentang batas usia minimal anak berkonflik hukum dari 8 tahun menjadi 12 tahun.
KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI INDONESIA Al haq, Arini Fauziah; Raharjo, Santoso Tri; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.933 KB)

Abstract

Anak adalah anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan, yang mana harus kita jaga dan diberikan bimbingan karena merupakan titipan Tuhan. Anak berhak mendapatkan hak-hak nya seperti hak mendapatkan pendidikan, hak mendapat tempat tinggal, hak mendapatkan kasih sayang yang mana orang tua wajib memberikannya agar anak tidak mudah terpengaruh dan tetap dalam pengawasan. Saat ini banyak anak yang tidak mendapatkan apa yang menjadi hak nya, banyak anak yang terlantar hingga ke jalanan dan mendapatkan kekerasan, baik fisik maupun kekerasan seksual. Kekerasan pada anak sudah sangat sering terjadi, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat umum. Anak yang menjadi korban kekerasan seksual akan mengalami depresi, anak akan cenderung pendiam, ketakutan ketika harus keluar rumah, murung, dan tidak banyak bicara. Kekerasan pada anak harus segera dihentikan, agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban. Anak yang menjadi korban harus kita tolong, diperjuangkan hak nya dan dilindungi kerahasiaannya. Anak yang menjadi korban kekerasan seksual perlu diberi terapi psikologi agar anak tetap semangat dalam menajalni hari harinya kedepan.
TEKNIK PARENTING DAN PENGASUHAN ANAK STUDI DESKRIPTIF PENERAPAN TEKNIK PARENTING DI RUMAH PARENTING YAYASAN CAHAYA INSAN PRATAMA BANDUNG Erlanti, Mutiara Suci; Mulyana, Nandang; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.416 KB)

Abstract

Pengetahuan pengasuhan anak sebaiknya dimiliki oleh orang tua agar dapat mengasuh anak lebih baik dan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, pada kenyataanya tidak semua orang tua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai mengenai pengasuhan anak. Minimnya pengetahuan dan keterampilan orang tua mengenai pengasuhan dapat menimbulkan perlakuan salah pada anak. Pengasuhan oleh orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan sosial dan fisik tempat dimana keluarga itu tinggal, status ekonomi orang tua, dan model pengasuhan yang didapatkan orang tua sebelumnya.Orang tua dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan anak memlaui program-program Parenting Education. Parenting Education (Pendidkan Parenting) adalah pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan atau memfasilitasi perilaku orang tua yang akan mempengaruhi hasil positif perkembangan pada anak-anak mereka). Parenting education menjelaskan berbagai program pengajaran dan dukungan yang fokus pada keterampilan, perasaan, dan tugas menjadi orangtua). Parenting education ini biasanya diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan formal dan non formal dengan fokus target, jenis-jenis, metode-metode penyampaian parenting education yang berbeda-beda.Penerapan Teknik parenting dapat menjadi metode atau cara untuk membantu orang tua dapat mengasuh anaknya lebih baik. Teknik Parenting merupakan mencakup orang-orang yang bekerja dalam menanggapi tindakan anak dan orang-orang yang terjadi independen dari tindakan anak dalam upaya untuk memfasilitasi perilaku yang dapat diterima secara sosial. Apabila dikaitkan dengan konsep pekerjaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan parenting education merupakan sistem sumber bagi klien yang memiliki masalah mengenai pengasuhan anak.Berdasarkan penjabaran sebelumnya, kurangnya pengetahuan dan keterampilan orang tua mengenai pengasuhan dapat menimbulkan perlakuan salah pada anak dapat dicegah dan diminimalisir serta pemenuhan kebutuhan pada anak dapat terpenuhi apabila orang tua mendapatkan penambahan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan melalui program parenting education sehingga orang tua dapat menerapkan teknik atau cara mengasuh anak yang benar.
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM REHABILITASI SOSIAL KEPADA ORANG DENGAN DISABILITAS MENTAL EKS PSIKOTIK DI PANTI SOSIAL BINA LARAS “PHALA MARTHA” SUKABUMI Ruswanto, Ruswanto; Zainuddin, Moch.; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.93 KB)

Abstract

Orang dengan disabilitas mental eks psikotik adalah seseorang yang mempunyai kelainan mental atau tingkah laku karena pernah mengalami sakit jiwa yang oleh karenanya merupakan rintangan atau hambatan baginya untuk melakukan pencarian nafkah atau kegiatan kemasyarakatan dan dengan faktor penyebab utama adalah adanya kerusakan/tidak berfungsinya salah satu atau lebih Sistem Syaraf Pusat (SSP) yang terjadi sejak lahir, penyakit, kecelakaan dan juga karena keturunan. Oleh sebab itu, orang dengan disabilitas mental eks psikotik membutuhkan suatu bentuk pelayanan sosial dalam rangka mengembalikan fungsi sosialnya. Pelayanan sosial bagi penderita gangguan jiwa Psikotik selama ini dilaksanakan melalui sistem dalam panti, seperti Panti Sosial Bina Laras (PSBL) “Phala Martha” Sukabumi. PSBL Phala Martha merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, sehari-hari secara fungsional dibina oleh para Direktur terkait sesuai dengan bidang tugasnya. PSBL Phala Martha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut kepada orang dengan disabilitas mental eks psikotik agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta pemberian informasi dan rujukan. Subyek dalam penelitian ini adalah pekerja sosial yang bekerja di lingkungan PSBL Phala Martha. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif
PROSES PELAYANAN SOSIAL BAGI WARIA MANTAN PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI YAYASAN SRIKANDI SEJATI JAKARTA TIMUR Kirana, Chenia Ilma; Wibowo, Hery; Raharjo, Santoso Tri
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.323 KB)

Abstract

Wanita-pria, atau yang lebih dikenal dengan waria adalah salah satu kelompok minoritas yang keberadaannya sering dipinggirkan oleh masyarakat. Pandangan buruk dari masyarakat mengenai kaum yang seolah-olah ‘tidak bersyukur’ dengan kodratnya ini membuat waria sulit untuk mendapatkan pekerjaan secara layak. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang terpaksa menjadi pekerja seks komersial guna menyambung hidup. Tak hanya itu, persoalan menjadi waria adalah sulitnya mereka untuk memenuhi keberfungsian sosialnya karena dianggap tak lagi sesuai dengan nilai dan norma yang dianut masyarakat kebanyakan. Bagaimana agar para waria yang bekerja menjadi pekerja seks komersial ini sadar dan mau untuk keluar dari pekerjaan tersebut adalah dengan memberikan pelayanan sosial. Pelayanan sosial yang nantinya membuat mereka menyadari bahwa hidup waria layak dijalani dan bisa terus percaya diri ketika bermasyarakat.
KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT MENTAL Choresyo, Berry; Nulhaqim, Soni Akhmad; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.795 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang keberadaan penykit mental yang muncul di masyarakat namun kurang disadari oleh masyarakat itu sendiri sehingga seringkali menimbulkan perlakuan maupun anggapan yang salah terhadap penderita kelainan mental baik anak-anak maupun orang dewasa. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengidentifikasi berbagai kelainan mental dan kurangnya kesadaran untuk menghubungi pihak ahli yang mampu menangani penyakit mental tersebut. Sosialisasi terkait penyakit mental sangat diperlukan karena fenomena kelainan mental seperti autism, down syndrome maupun penyakit mental lainnya yang juga bisa terjadi pada orang dewasa seperti Skizofrenia, bipolar atau depresi berat, sudah ada sejak dulu dan fenomenanya masih sering ditemukan namun pemahaman akan hal ini masih kurang di masyarakat, terutama masyarakat daerah pedalaman atau terpencil.
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL SEBAGAI ALTERNATIF PROGRAM PEMBERDAYAAN Fitriani, Yesi; Raharjo, Santoso Tri; Wibowo, Hery
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.139 KB)

Abstract

Ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan. Paparan singkat ini bertujuan untuk memberikan gagasan mengenai program-program pemberdayaan baik oleh pemerintah maupun swasta. Ditengah gencarnya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, meskipun berbagai prestasi yang telah dicapai tetapi di sisilain masih terdapat banyak catatan buruk mengenai implementasi dan hasil dari pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.Dapat dilihat dari beberapa program pemberdayaan yang dijalankan selama ini, terutama oleh pemerintah pusat. Betapa banyak program pemberdayaan yang dijalankan namun berakhir dengan kegagalan. Atau pada kondisi lain, misi pemberdayaan yang diemban program-program tersebut justru bermuara pada semakin tidak berdayanya kelompok masyarakat yang seharusnya diberdayakan.Berpijak pada perspektif pembangunan kesejahteraan sosial, bahwa membangun dan memberdayakan masyarakat memerlukan pendekatan holistik yang mempertimbangkan isu-isu lokal dan global. Hal ini dilakukan agar program pemberdayaan masyarakat dapat berkelanjutan.
Co-Authors Adiansyah, Wandi Agustami, Shafira Salsabila Amanatin, Elsa Lutmilarita Anissa Lestari Kadiyono Antik Bintari Apsari, Nurliana ri Cipta Ardi Maulana, Ardi Arie Surya Gutama, Arie Surya Arini Fauziah Al haq, Arini Fauziah Berry Choresyo, Berry Binahayati Rusyidi Bintarsih Sekarningrum Budhi Wibhawa, Budhi Budi M. Taftazani Candra Kusuma Negara, Candra Kusuma Chenia Ilma Kirana, Chenia Ilma Dessy Hasanah Siti, Dessy Hasanah Dewi Pamungkas, Gusti Ayu Dimas Bagus Hari Satrio, Dimas Bagus Hari Endang Pertiwiwati, Endang Firsanty, Farah Putri Franzeska Venty, Franzeska G.K.B, Gigin Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A. Hanum, Fauziah Herry Setiawan Hetty Krisnani, Hetty Ishartono, - Lesmana, Aditya Lesmana, Aditya Candra Lesmana, Aditya Chandra Mailani, Silvia Dwi Astuti Marni, Ziani Maulana Irfan, Maulana Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Moch. Zainuddin, Moch. Muhammad Akbar Muhammad Fedryansyah, Muhammad Mutiara Suci Erlanti, Mutiara Suci Nadia Uswatun Hasanah, Nadia Uswatun Nadilla, Hanifah Fatwa Nafi'ah, Rizka Hayyu Nandang Mulyana, Nandang Nisfi Fahriani A., Nisfi Fahriani Nugraha, Ardi Maulana Nunung Nurwati Nurdin, M. Fadhil Nurdin, Muhammad Fadhil Nurlaeli, Dede Rahmaida Nurliana Cipta Apsari Nurwati, R. Nunung Nurwaty, Nunung Prabowo, Rahmawati Ramadhani Pratiwi Pratiwi, Aqil Andika Puti Halimah, Puti Putri, Bimby Gita Rama Putri, Nadila Auludya Rahma Rachim, Hadiyanto Abdul RENAWATI, RENAWATI Ricky Prawira Risna Resnawaty, Risna Rivanlee Anandar, Rivanlee Ruchban, Abdul Latief Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Ruswanto, Ruswanto Sa'bani, Nurhikmah Komala Sahadi Humaedi Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Saparudin Darwis, Rudi Setyowati, Anggi SOLIHIN, OLIH Solly Aryza Soni Akhmad Nulhaqim Suryaningrum, Rahmadianty Anastya Susanto, Meilanny Budiarti Syalis, Elprida Ryanny Taher, Rusdin Wahyu Gunawan Wakhdi, Nanang Miftakhul Wandi Adiansah, Wandi Wardani, Shofy Aristia Yesi Fitriani, Yesi Yunita, Desy