Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANCANGAN GEDUNG SEKOLAH TAHAN GEMPA DI CABANG MUHAMMADIYAH WEDI KLATEN Sri Widodo; M.S.Priyono Nugroho; Budi Setiawan
WARTA LPM WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3221

Abstract

Earthquake effect at  27 May 2006 have destroyed buildings ofMuhammadiyah effort in Wedi Klaten. The damages of buildings are cover:( a) TK ABA I and  II have  damages of roof and wall; ( b) TK Islamterpadu, children play group have total damage; ( c) SD Islam terpaduhave light damage. The damages of shool building have pursued theprocess of education at the school. In order to aim  recovery the damagesschool, activity of  this devotion to society is to give design of  schoolbuilding which earthquake resitance, cheap, quickly construction andcan be developed. School building designed to one class unit, so that ifneeded some classes remain to combine it, and this combining isaccomodated with area and shape of land available. Designing by usingsystem of earthquake resistance. The concepts are as light as possibleand the and the building framework which consist of column, ring beamand sloof beam are made  interaction so that forming room constructionthat having bigger moment of inertia. The activity of devotion to societyhave produced design of  one class unit with size 6m x  8 m with buildingframework consist of reinforced concrete, wall from wood and  roof madefrom waving zinc. One class unit is estimated  require  Rp.13,796,213.ofconstruction cost with duration of constructon is one month.
Pengaruh Perbandingan Kadar Solid Larutan Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Kuat Tekan Mortar Geopolimer dengan Aktifator NaOH dan Na2SiO3 Muhammad Ujianto; Fandi Ahmad Dhia Ul Haq; Budi Setiawan; Yenny Nurchasanah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1710.009 KB)

Abstract

Meningkatnya permintaan beton dalam dunia kostruksi menyebabkan produksi semen semakin banyak. Industri semen juga menghasilkan gas karbondioksida yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Teknologi geopolimer dapat menggantikan penggunaan semen untuk mengikat agregat. Geopolymer dapat memanfaatkan fly ash karena memiliki kandungan silica (SiO2) dan alumina (Al) yang tinggi. Fly ash mengandung unsur alumina dan silica, maka dapat dimanfaatkan untuk membuat mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan kadar solid larutan fly ash terhadap kuat tekan, ikatan awal dan porositas mortar geopolimer dengan aktifator NaOH dan Na2SiO3. Rencana campuran pada penelitian menggunakan metode SNI 03-6827-2002 dengan variasi kadar solid W/FA 0,3, 0,4, dan 0,5. Mortar geopolimer terbuat dari larutan aktifator yang terdiri dari air, NaOH dan Na2SiO3 kemudian dicampur dengan fly ash dan pasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar solid larutan air/fly ash berpengaruh terhadap kuat tekan mortar geopolimer. Pengujian kuat tekan, waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat dari nilai kadar solid larutan air/fly ash 0,3, hingga puncaknya pada kadar solid larutan air/fly ash 0,4. Sedangkan hasil pengujian waktu ikat awal dan porositas mortar geopolimer terus meningkat berurut dari0,3, 0,4 dan 0,5 nilai kadar solid larutan air/fly ash.
Tinjauan Kuat Lentur Dinding Panel Mortar Styrofoam Berlubang pada Sambungan Kolom Berbentuk Persegi Mochamad Solikin; Muhammad Naufal; Ali Asroni; Budi Setiawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.818 KB)

Abstract

Pengerjaan konstruksi seharusnya memenuhi kriteria efisein waktu yang tidak hanya dapat dipenuhi dengan pemilihan material dan perencanaan yang sangat matang namun diperlukan juga metode pelaksanaa yang efisien. Dalam rangka mencapai efisiensi waktu maka dapat dipilih material yang mudah didapat, murah dan efisien dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, material dinding yang pada umumnya menggunakan batu bata yang disusun satu persatu mulai diganti dengan blok panel beton pracetak yang lebih efisien dalam pengerjaannya,. Makalah ini menyajikan hasil penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah mortar panel ringan dengan inovasi pemakaian styrofoam 50% dan 60% sebagai pengganti volume pasir dapat menjadi alternatif sebagai dinding panel ringan. Metode pencampuran mortar menggunakan rancangan campuran SCC agar dihasilkan campuran yang homogen. Ukuran dinding panel yang digunakan adalah 122 x 30 x 16 cm yang diberikan lubang ukuran 18 x 5 cm sebanyak 4 buah per meter panjang dengan tambahan di bagian ujung dibuat lubang persegi berukuran 7 cm x 7 cm sebagai tumpuan kolom. Sebagai perkuatan dinding panel di kedua sisi tepi dinding diberikan tulangan wiremesh diameter 3,5 mm dengan ukuran grid 5 x 5 cm. Hasil pengujian menunjukkan, dinding panel yang dihasilkan memiliki berat sendiri 929 kg/m2 dan mampu berfungsi sebagai dinding panel hingga panjang 3,15 m untuk variasi 50% dan 3,025 m untuk variasi 60%.
PkM Supervision of Foundation Work for the Construction of Mosque Campus-4 UMS Sri Sunarjono; Budi Setiawan; Muh Ujianto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.941 KB)

Abstract

he background of the campus 4 mosque UMS construction was because the capacity of the old mosque was very limited and to facilitate the participants of the Muhammadiyah congress. The construction is carried out on the self-managed basis. Construction work carried out with a very short period of time has a risk of controlling aspects, both quality, time, and cost. The purpose of the community service activity is to carry out supervision of the construction process for the foundation construction of the campus 4 UMS mosque. The method of community service activities uses a direct supervision approach in the field through quality, time, and cost control. Quality control is carried out with scheduled supervision of daily work and material quality testing. Time control is carried out using the basis of the work schedule plan and S curve. Meanwhile, cost control is carried out using the cost budget plan basis. The work supervision service activities resulted in the following: (i) the progress of the work was more controlled, (ii) the quality of the foundation materials was more standard and according to specifications, (iii) there was no delay in work, and (iv) the cash flow of project costs had to be anticipated by the contractor.
Analisis Penetrasi Ion Klorida Pada Beton High Volume Fly Ash Mutu Tinggi Dengan Variasi Tingkat Kehalusan Fly Ash Mochamad Solikin; Budi Setiawan; Yenny Nurchasanah; Singgih Prayogi
TERAS JURNAL Vol 12, No 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.749

Abstract

Abstrak Beton mutu tinggi memerlukan material khusus tambahan salah satunya berupa fly ash dengan maksud meningkatkan kinerja beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehalusan fly ash terhadap penetrasi ion klorida beton high volume fly ash mutu tinggi. Benda uji menggunakan kadar fly ash 50% sebagai substitusi semen dengan variasi kehalusan lolos ayakan mesh ukuran 200 dan 400. Pengujian meliputi perkembangan kuat tekan beton umur 28 dan 56 hari dan uji penetrasi ion klorida menggunakan metode Rapid Chloride Penetration Test (RCPT) umur 56 hari. Benda uji kuat tekan silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm sedangkan benda uji penetrasi ion klorida silinder diameter 10 cm, tinggi 5 cm. Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan semakin halus fly ash maka menghasilkan kuat tekan yang setara dengan kuat tekan beton acuan dan semakin halus butiran fly ash maka ketahanan penetrasi ion klorida dapat mencapai level sangat rendah. Kata kunci: beton mutu tinggi, high volume fly ash, kuat tekan beton, rapid chloride penetration test.   Abstract High strenght concrete requires special materials such as fly ash to improve concrete properties. This study was intended to determine the effect of fly ash fineness on chloride ion penetration of high-volume fly ash concrete. The mix proportion employed fly ash content of 50% by cement weight as a cement substitution with variations in fineness i.e.: passing through mesh sizes of 200 and 400. The testing program consists of compressive strength development of concrete at the age of 28 and 56 days and chloride ion penetration test using Rapid Chloride Penetration Test (RCPT) method at the age of 56 days. The cylindrical compressive strength test specimen has a diameter of 15 cm, and a height of 30 cm, while the cylindrical concrete specimen with a diameter of 10 cm and height of 5 cm was used for chloride ion penetration test. The compressive strength test results show that the finer the fly ash the higher the compressive strength for all test ages. In addition, the finer the fly ash leads to the denser the concrete, as shown by very low chloride ion penetration resistance levels. Keywords: high strength concrete, high volume fly ash, compressive strength, rapid chloride penetration test.
Desain Base Isolator Type Lead Rubber Bearing (LRB) pada Gedung Anutapura Medical Center (AMC) Rumah Sakit Anutapura Palu Annisa Retno Palupi; Arzal M. Zain; Budi Setiawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Anutapura Medical Center (AMC) merupakan salah satu gedung rumah sakit Anutapura Palu yang mengalami kerusakan akibat gempa Palu-Sigi-Donggala tahun 2018 silam. Kemudian dilakukan rekonstruksi atau pembangunan kembali gedung ini pada tahun 2020-2023. Perencanaan gedung ini menggunakan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) yang dikombinasikan dengan Base Isolator. Base isolator sendiri merupakan suatu teknologi sebagai peredam momen gempa. Base isolator yang digunakan adalah tipe Lead Rubber Bearing (LRB). Adapun perencanaan sistem SRPMK mengacu pada SNI 1726-2019 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk gedung, dan SNI 1727-2020 tentang beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain. Sedangkan perencamaan base isolator mengacu pada UBC 97 Vol-2. Dari perencanaan yang telah dilakukan diperoleh tebal plat LRB sebesar 25 mm, diameter LRB 1,349 m, diameter karet LRB 1,299 m, dan tinggi LRB 680 mm. Dengan dimensi yang ada diketahui kekuatan saat perpindahan desain sebesar 19,913 kN, kuat leleh sebesar 22,126 kN, kekakuan efektif LRB sebesar 1954,432 kN/m, simpangan leleh LRB sebesar 0,001155 m, dan simpangan desain sebesar 0,522 m.
ANALISA PENGENDALIAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) PADA PROYEK STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA STASIUN KCIC KARAWANG Arie Bima Wicaksono; Budi Setiawan
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 3 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i3.3330

Abstract

Pencapaian tujuan proyek membutuhkan kepatuhan terhadap batasan-batasan tertentu, seperti jumlah biaya yang dialokasikan, jadwal, dan kualitas yang harus dipenuhi. Dengan keterbatasan waktu, suatu proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat waktu yang sudah ditentukan dan hasil proyek harus sesuai dengan yang direncanakan. Pengendalian pada proyek diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan, untuk mengkoordinasi dan mengendalikan berbagai kegiatan yang kian kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi letak lintasan kritis dengan metode CPM. Selain itu, untuk menghitung pengaruh terhadap crashing terhadap durasi waktu dan jumlah biaya proyek pembangunan Struktur Rangka Atap Baja Stasiun Kereta Cepat Karawang. Metode penelitian ini yang digunakan dimulai dengan tahap pertama yaitu studi literatur dengan penelitian yang sama. Selanjutnya melakukan pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder yang selanjutnya dianalisis menggunakan metode CPM dan Crashing untuk memperoleh hasil pembahasan yang dapat ditarik kesimpulan. Diketahui lintasan kritis pada proyek ini pada kegiatan Pekerjaan Cutting (A), Pekerjaan Fitup (B), Pekerjaan Finishing (D), Pekerjaan Material on Site (F), Pekerjaan Assembly (G), Pekerjaan Erection (H), Pekerjaan Welding (I), Pekerjaan Touch Up (J). Berdasarkan Trial and Error 2 dapat diambil kesimpulan total durasi waktu normal pekerjaan yaitu 23 minggu menjadi 19 minggu dengan biaya durasi normal sebesar Rp 87.737.000,00, sedangkan akibat dari penambahan jumlah tenaga kerja didapatkan biaya kritis sebesar Rp 98.091.000,00. Dengan melakukan analisis jaringan kerja menggunakan metode CPM dan Crashing bisa dilakukan upaya untuk percepatan durasi proyek dengan mempercepat pekerjaan yang sudah termasuk dalam lintasan kritis.
Analisis Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Manara 17 PWNU Jatim Anggoro Jalu Yuwono; Budi Setiawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlambatan kerap menjadi persoalan umum di setiap proyek pembangunan, termasuk dalam proyek gedung. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi. Beberapa di antaranya antara lain adanya perbedaan kondisi di lokasi, perubahan desain, faktor cuaca, kurangnya tenaga kerja, kekurangan material dan peralatan, kesalahan perencanaan, serta dampak keterlibatan pemilik proyek. Proyek Menara 17 PWNU JATIM memiliki 17 lantai dan direncanakan akan selesai dalam 3 tahun atau 36 bulan. Untuk saat ini Proyek Menara 17 PWNU JATIM sedang dalam proses pengerjaan lantai 2 dalam waktu 17 bulan dari awal pelaksanaan proyek. Proyek Menara 17 PWNU JATIM mengalami keterlambatan dari pekerjaan awal sampai lantai 2 yang disebabkan oleh beberapa faktor, sehingga mengalami keterlambatan selama 4 bulan, Dari durasi pekerjaan pembersihan lapangan sampai lantai 2 adalah 13 bulan tetapi pelaksanaannya adalah 17 bulan. Metode analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi mekanisme penyebab keterlambatan pada proyek Menara 17 PWNU JATIM adalah Fault Tree Analysis (FTA). Melalui analisis FTA, ditemukan bahwa terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan keterlambatan proyek, yaitu masalah anggaran biaya, keterbatasan sumber daya manusia, dan metode pelaksanaan konstruksi.
PkM Supervision of Foundation Work for the Construction of Mosque Campus-4 UMS Sri Sunarjono; Budi Setiawan; Muh Ujianto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

he background of the campus 4 mosque UMS construction was because the capacity of the old mosque was very limited and to facilitate the participants of the Muhammadiyah congress. The construction is carried out on the self-managed basis. Construction work carried out with a very short period of time has a risk of controlling aspects, both quality, time, and cost. The purpose of the community service activity is to carry out supervision of the construction process for the foundation construction of the campus 4 UMS mosque. The method of community service activities uses a direct supervision approach in the field through quality, time, and cost control. Quality control is carried out with scheduled supervision of daily work and material quality testing. Time control is carried out using the basis of the work schedule plan and S curve. Meanwhile, cost control is carried out using the cost budget plan basis. The work supervision service activities resulted in the following: (i) the progress of the work was more controlled, (ii) the quality of the foundation materials was more standard and according to specifications, (iii) there was no delay in work, and (iv) the cash flow of project costs had to be anticipated by the contractor.
Pengendalian Waktu dan Biaya dengan menggunakan Metode Precedence Diagram Method (PDM) pada Pelaksanaan Gedung (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang Tahun Anggaran 2022) Zukhruf Syamil Basayyaf Hakim; M. Nur Sahid; Budi Setiawan; Tsulis Iqbal Khairul Anwar; Khozin Khoiri
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian merupakan salah satu fungsi dari manajemen proyek yang bertujuan agar pekerjaan-pekerjaan dapat berjalan mencapai sasaran tanpa banyak penyimpangan. Penelitian ini membahas pengendalian waktu dan biaya pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang tahun anggaran 2022. Metode yang digunakan penelitian untuk menganalisis performa pelaksanaan proyek yaitu Konsep Nilai Hasil (Earned Value), metode yang digunakan pada penjadwalan ulang yaitu Precedence Diagram Method (PDM), serta dilakukan optimasi waktu dan biaya metode penambahan jam kerja. Hasil penelitian didapatkan evaluasi pada pelaksanaan proyek minggu ke-25, mengalami keterlambatan dengan performa -3,070%. Analisa selanjutnya yaitu metode nilai hasil dengan indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 0,89 berarti biaya realisasi proyek lebih besar daripada biaya perencanaan. Nilai indeks kinerja waktu (SPI) sebesar 0,93 berarti waktu realisasi proyek lebih lambat dari waktu perencanaan. Estimated Time Completion (ETC) adalah Rp 34.140.839.947. Estimated All Completion (EAC) yaitu Rp 72.488.057.584. Estimate Temporary Schedule (ETS) adalah 19 minggu. Estimate All Schedule (EAS) yaitu 44 minggu. Penjadwalan ulang dimulai dari minggu ke-25 dengan metode Precedence Diagram Method (PDM) didapatkan waktu kritis 113 hari. Optimasi waktu serta biaya metode crashing dengan menambah jam lembur 3 jam (Lembur) dapat memperpendek durasi total sebanyak 28 hari dengan biaya Rp 68.333.458.223 selisih biaya Rp 270.630.006 dari BAC awal.