Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PADA BEBERAPA KONSEP DASAR MATEMATIK YANG DIBUTUHKAN UNTUK KELANCARAN BELAJAR KIMIA KUANTITATIF Fahyuddin, Fahyuddin; Liliasari, Liliasari; Sabandar, Jozua
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p147-153

Abstract

This study explores the basic mathematics abilities of pre-service chemistry students in the specific area of mathematics that consists of four sections, on logarithms, scientific notation , algebra, and graphs. The results of this study were used to develop content lecture of chemistry mathematics course in both chemistry education curriculum and science of chemistry. The participants were 150 students that consists of three level, one level, two, and three, each of 50 respondents. The basics mathematics ab ilities of three level chemistry students were compared with each other. The questions were used in this descriptive study are all multiple choice that developed based on four mathematics concept and related with the needs of chemistry students. The results ind icated that were not significantly differents in mathematics abilities among the tree level of students. Student achievements in basic mathematics consists of logarithms, scientific notation, algebra, and graphs wer, dan respectively. The mathematics concepts that are still difficult to understanding for students were algebra manipulation, transformation of mathematics equation from exponensial to logarithm equation, and understanding of graphs both exponensia l and logarithm equation.Penelitian ini mengeksplorasi kemampuan matematika dasar mahasiswa pendidikan kimia pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar dasar, dan grafik. Hasil studi digunakan sebagai dasar untuk pengembangan bahan ajar mata kuliah matematika kimia pada kurikulum pendidikan kimia dan jurusan kimia. Sampel penelitian adalah 150 mahasiswa yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu tingkat 1, 2, dan 3 yang masing-masing 50 orang. Kemampuan konsep dasar matematik dari tiga tingkatan akan diperbandingan satu sama lain. Instrumen yang digunakan pada metode deskriptif ini berupa tes pilihan ganda yang dikembangkan berdasarkan konsep matematika yang diukur dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa kimia. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan kemampuan dasar matematik antara tiga tingkatan mahasiswa tidak memberikan perbedaan yang signifikant pada sejumlah konsep matematik yang bersesuaian dan nilai total. Untuk itu, kemampuan mahasiswa pendidikan kimia secara rata-rata pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar, dan grafik berturut-turut adalah 58,6; 66,3; 51,2; dan 32,8. Konsep dasar matematik yang masih sukar dipahami adalah mengubah bentuk persamaan eksponensial ke bentuk logoritma, distribusi persamaan logaritma, hukum dasar aljabar, aritmetika bilangan dalam notasi saintifik, grafik persamaan eksponensial, dan grafik persamaan logaritma.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA PADA KONSEP LARUTAN PENYANGGA Mustamin, Riska Angriani; Fahyuddin, Fahyuddin; Rahmanpiu, Rahmanpiu
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.782 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i2.11316

Abstract

Telah dilakukan Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Pemahaman Siswa pada Konsep Larutan Penyangga. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Model Problem Based Learning berpengaruh pada aktivitas belajar siswa, ditandai dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa ditiap pertemuan dan termasuk dalam kategori baik. Dimana pada pertemuan pertama aktivitas belajar siswa mencapai 81,6%, pertemuan kedua 85,4% dan pertemuan ketiga 85,7% (2) Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman siswa pada konsep larutan penyangga, yang terbukti pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata N-Gain lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu sebesar 0,65 (Kategori Sedang) sedangkan kelas kontrol hanya memiliki nilai rata-rata N-Gain 0,34 (Kategori sedang) (3) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih baik secara signifikan dibanding dengan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran langsung dengan p value 0,05  antar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan t’hitung 8,59>t’tabel 1,685 (4) Pemahaman siswa pada konsep larutan penyangga yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan model pembelajaran langsung, dengan p value 0,05  antar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan t’hitung 6,735>t’tabel 1,678.
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK MATERI TITRASI Murlia, Sitti; Fahyuddin, Fahyuddin; Rudi, La
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.475 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i1.12354

Abstract

Penelitian ini bertujuan; (1) untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains (KPS) mahasiswa pendidikan kimia pada pelakasanaan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. (2) untuk mengetahui peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS) mahasiswa setiap pertemuan pada pelaksanaan praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia angkatan 2017 kelas A yang berjumlah 14 mahasiswa yang diambil dari 23 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan data observasi dan tes tertulis. Data diolah dengan menghitung persentase dari setiap indikator hingga diperoleh hasil akhir selanjutnya data dianalisis pada tiap-tiap indikator. Berdasarkan hasil penelitian dan anlisis data diperoleh; (1) Keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik yang dilakukan pada materi titrasi asam basa, titrasi redoks, titrasi argentometri dan titrasi kompleksometri yang diperoleh melalui hasil observasi KPS meliputi merancang percobaan dengan persentase 56,63%, menggunakan alat dengan bahan 59,97%, mengamati 69,37%, memprediksi 42,93%, mengukur 60,44%, interpretasi 36,15% dan komunikasi 51,35%. Sedangkan persentase KPS mahasiswa melalui hasil tes yaitu  merancang percobaan 78,57%, menggunakan alat dengan bahan 83,33%, mengamati 35,71%, mengukur 25%, interpretasi 42,86% dan komunikasi 60,71%. Secara keseluruhan dari hasil observasi dan hasil tes keterampilan  proses sains mahasiswa pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik adalah sebesar 55,01%. (2) peningkatan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik pada setiap pertemuan adalah untuk rata-rata N-gain KPS antara pertemuan 1 dan 2 sebesar 0,19 sedangkan untuk pertemuan 2 dan 3 sebesar 0,1.
ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK MATERI TITRASI Murlia, Sitti; Fahyuddin, Fahyuddin; Rudi, La
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.475 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i1.12354

Abstract

Penelitian ini bertujuan; (1) untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains (KPS) mahasiswa pendidikan kimia pada pelakasanaan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. (2) untuk mengetahui peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS) mahasiswa setiap pertemuan pada pelaksanaan praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia angkatan 2017 kelas A yang berjumlah 14 mahasiswa yang diambil dari 23 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan data observasi dan tes tertulis. Data diolah dengan menghitung persentase dari setiap indikator hingga diperoleh hasil akhir selanjutnya data dianalisis pada tiap-tiap indikator. Berdasarkan hasil penelitian dan anlisis data diperoleh; (1) Keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik yang dilakukan pada materi titrasi asam basa, titrasi redoks, titrasi argentometri dan titrasi kompleksometri yang diperoleh melalui hasil observasi KPS meliputi merancang percobaan dengan persentase 56,63%, menggunakan alat dengan bahan 59,97%, mengamati 69,37%, memprediksi 42,93%, mengukur 60,44%, interpretasi 36,15% dan komunikasi 51,35%. Sedangkan persentase KPS mahasiswa melalui hasil tes yaitu  merancang percobaan 78,57%, menggunakan alat dengan bahan 83,33%, mengamati 35,71%, mengukur 25%, interpretasi 42,86% dan komunikasi 60,71%. Secara keseluruhan dari hasil observasi dan hasil tes keterampilan  proses sains mahasiswa pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik adalah sebesar 55,01%. (2) peningkatan keterampilan proses sains pada pelaksanaan praktikum dasar-dasar kimia analitik pada setiap pertemuan adalah untuk rata-rata N-gain KPS antara pertemuan 1 dan 2 sebesar 0,19 sedangkan untuk pertemuan 2 dan 3 sebesar 0,1.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Mata Pelajaran Kimia pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul Kelas X dalam Kurikulum 2013 di SMA Negeri 5 Kendari Murni, Siti; Haeruddin, Haeruddin; Fahyuddin, Fahyuddin
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 3 (2020): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2309.808 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i3.15527

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat keefektifan instrumen yang telah dikembangkan pada mata pelajaran kimia pada pokok bahasan ikatan kimia dan bentuk molekul kelas X dalam kurikulum 2013 di SMA Negeri 5 Kendari. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 3 sebanyak 33 orang di SMA Negeri 5 Kendari. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif yang meliputi analisis data kevalidan dan analisis data keefektifan. Dalam penelitin ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data keefektifan. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa Instrumen tes hasil belajar kognitif berdasarkan kriteria keefektifitas menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa yang baik. Hal ini mengindikasi bahwa instrumen tes hasil belajar yang dikembangkan layak untuk digunakan.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Asam Basa Rasid, La; Fahyuddin, Fahyuddin; Maysara, Maysara
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 3 (2020): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.079 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i3.14772

Abstract

Telah dilakukan penelitian Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi asam basa di SMA Negeri 1 Batauga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep siswa melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung pada materi asam basa, untuk menganalisis peningkatan pemahaman konsep siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langung pada materi asam basa, untuk membandingkan perbedaan peningkatan pemahaman konsep materi asam basa antara kelommpok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental atau eksperimen semu. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, Tes dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi Teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa pada materi asam basa yang diajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing diperoleh nilai rata-rata sebesar 70,62 sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung diperoleh nilai sebesar 75,62. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing. Terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji paired sample t test antara hasil pretest dan posttest dengan nilai sig. (2-tailed). Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa yang diajarklan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung.
TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA PADA BEBERAPA KONSEP DASAR MATEMATIK YANG DIBUTUHKAN UNTUK KELANCARAN BELAJAR KIMIA KUANTITATIF Fahyuddin, Fahyuddin; Liliasari, Liliasari; Sabandar, Jozua
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p147-153

Abstract

This study explores the basic mathematics abilities of pre-service chemistry students in the specific area of mathematics that consists of four sections, on logarithms, scientific notation , algebra, and graphs. The results of this study were used to develop content lecture of chemistry mathematics course in both chemistry education curriculum and science of chemistry. The participants were 150 students that consists of three level, one level, two, and three, each of 50 respondents. The basics mathematics ab ilities of three level chemistry students were compared with each other. The questions were used in this descriptive study are all multiple choice that developed based on four mathematics concept and related with the needs of chemistry students. The results ind icated that were not significantly differents in mathematics abilities among the tree level of students. Student achievements in basic mathematics consists of logarithms, scientific notation, algebra, and graphs wer, dan respectively. The mathematics concepts that are still difficult to understanding for students were algebra manipulation, transformation of mathematics equation from exponensial to logarithm equation, and understanding of graphs both exponensia l and logarithm equation.Penelitian ini mengeksplorasi kemampuan matematika dasar mahasiswa pendidikan kimia pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar dasar, dan grafik. Hasil studi digunakan sebagai dasar untuk pengembangan bahan ajar mata kuliah matematika kimia pada kurikulum pendidikan kimia dan jurusan kimia. Sampel penelitian adalah 150 mahasiswa yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu tingkat 1, 2, dan 3 yang masing-masing 50 orang. Kemampuan konsep dasar matematik dari tiga tingkatan akan diperbandingan satu sama lain. Instrumen yang digunakan pada metode deskriptif ini berupa tes pilihan ganda yang dikembangkan berdasarkan konsep matematika yang diukur dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa kimia. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbandingan kemampuan dasar matematik antara tiga tingkatan mahasiswa tidak memberikan perbedaan yang signifikant pada sejumlah konsep matematik yang bersesuaian dan nilai total. Untuk itu, kemampuan mahasiswa pendidikan kimia secara rata-rata pada konsep logaritma, notasi saintifik, aljabar, dan grafik berturut-turut adalah 58,6; 66,3; 51,2; dan 32,8. Konsep dasar matematik yang masih sukar dipahami adalah mengubah bentuk persamaan eksponensial ke bentuk logoritma, distribusi persamaan logaritma, hukum dasar aljabar, aritmetika bilangan dalam notasi saintifik, grafik persamaan eksponensial, dan grafik persamaan logaritma.
ICT Utilization in Science Teachers of Underdevelopment Region Saefuddin, Saefuddin; Saleh, Saleh; Fahyuddin, Fahyuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54, No 2 (2021): JULY 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.003 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i2.33526

Abstract

Research has been carried out to examine the use and mastery of ICT for science teachers in underdeveloped areas. This study aims to: obtain valid data regarding teachers' ICT knowledge and skills; knowing the extent to which the teacher implements ICT knowledge and skills in the classroom; identify the factors faced by teachers in implementing ICT in learning; to determine support and effective ICT development strategies to be applied to teachers. The research method is a survey, practical test, and statistical validation. It found that male teachers, young teachers, honorary teachers, and secondary school teachers tended to have higher ICT competence. It was found that the ICT applications that have been used by more than 50% of teachers are word processing, presentation processing, internet, and document navigation. The analysis results show that only about 2% of teachers stated that ICTs had little effect on their learning in the classroom and that training on how to do this had the most positive impact on teachers. It can be concluded that professional training on ICT needs to be effectively and sustainably provide; continuing to improve ICT infrastructure in schools will positively impact the use of ICT by teachers; teachers' overall attitude is very positive for self-development.
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MAGANG KOGNITIF Sanawing, Hasniar; Mashuni, Mashuni; Fahyuddin, Fahyuddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.193 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v3i1.15566

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah  untuk mengetahui pengaruh penerapan  pembelajaran magang kognitif (Cognitive apprenticeship)  terhadap  penguasaan konsep peserta didik pada materi pokok larutan penyangga dan hidrolisis garam pada peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Kendari. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan pretest-posttest control group design. Sampel penelitian terdiri atas dua kelas sebanyak 69 peserta didik, kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran magang kognitif dan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvesional. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan análisis uji-t dengan bantuan program SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep kimia peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dibandingkan dengan penguasaan konsep peserta didik kelas kontrol. Hasil rerata n-gain penguasaan konsep pada  kedua berada pada kategori sedang, yaitu kelas eksperimen 0,6630 sedangkan 0,5309 untuk kelas kontrol. Dari hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkan penguasaan konsep peserta didik dapat menggunakan model pembelajaran magang kognitif. Bagi peneliti selanjutnya yang perlu perhatikan adalah memaksimalkan pembelajaran sesuai konteks kehidupan siswa pada tahap modeling dan menyiapkan scaffolding yang sesuai dengan tingkat ZPD (Zona Proximal Development)  peserta didik.Kata Kunci: pembelajaran cognitive apprenticeship, penguasaan konsep, hidrolisis garam, larutan penyangga
PENGARUH PBL DAN KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI BUFFER Aisyah, Sitti; Fahyuddin, Fahyuddin; Ruslin, Ruslin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.928 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v2i2.13734

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertjuan untuk menguji efektifitas model pembelajaran Problem Based-Learning (PBL) dan kemampuan  matematika dasar terhadap  pemahaman konsep siswa pada materi buffer. Subyek penelitian iniadalah 68 siswa SMA kelas XI pada salah satu SMA Negeri di Kota Kendari. Desain kuasi eksperimen digunakan untuk menguji efektifitas model PBL. Hasil analisis data pemahaman konsep siswa menunjukkan bahwa  nilai rata rata peningkatan pemehaman konsep siswa pada kelas PBL lebih besar secara signifikan dari kelompok siswa pada kelas pembelajaran langsung. Siswa dengan kemampuan matematika dasar tinggi memperoleh peningkatan pemahaman konsep buffer yang lebih tinggi secara signifikan dari siswa yang mempunyai kemampuan matematika dasar rendah. Hasil analisis interaksi antara model PBL dan kemampuan matematika dasar siswa menjukkan  pengaruh yang signifikan pada peningkatan pemahaman konsep siswa  Kata Kunci:  Problem Based Learning dan pembelajaran langsung , Kemampuan matematika dasar,  pemahaman konsep, Bufer