Articles
Institutional Problems in Regional Public Services
Aneta, Asna;
Aneta, Yanti;
Dama, Hais
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (454.929 KB)
|
DOI: 10.26858/jiap.v8i2.7877
The objective of this descriptive qualitative research is to explore and to analyze the institutional problems in regional public services. It employed direct observation and interview focusing on the issues of the regional public service institutions. This study was conducted at One-stop Administration system (henceforth called Samsat) in Gorontalo City. The results show that the implementation of the services is carried out according to the standard operation of the services, ranging from the procedures, work duration, service products, and innovation. Nevertheless, the problems surrounding the institution are inevitable. The issues revolve around a) the system and organization of the implementation, b) limited qualified human resources, c) lack of facilities and infrastructures, as well as d) the service strategy.
KOMPETENSI PAMONG BELAJAR DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KOTA GORONTALO
Salam, Ridwan;
Aneta, Asna
Gorontalo Journal of Public Administration Studies Vol 2, No 2 (2019): Gorontalo Journal of Public Administration Studies
Publisher : Universitas Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (286.263 KB)
|
DOI: 10.32662/gjpads.v2i2.778
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis komptensi pamong belajar dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket c di SKB Kota Gorontalo.Metode yang digunakan adalah eksploratory, dan diperkuat dengan data kuantitatif dan quesioner. Dan data-data yang diperoleh berasal dari wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Analis data menggunakan teknik distribusi frekuensi relatif dan penarikan kesimpulan data menggunakan weight mean score.Hasil penelitian kompetensi pamong belajar dalam peningkatan kualitas pelayanan publik bidang penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket c di SKB Kota Gorontalo, menyimpulkan hal sebagai berikut: 1) Standar kompetensi pamong belajar di SKB Kota Gorontalo sudah terlihat cukup memadai dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan, terlihat dari profesionalisme pamong dan juga kompetensi pribadi,sosial pamong dalam penyelenggaraan pendidikan sudah terarah. 2) Faktor penentu keberhasilan pamong belajar di SKB Kota Gorontalo dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan yakni pengalaman kerja, pengetahuan, keterampilan, dan motivasi kerja sejauh ini sudah memenuhi standar kompetensi yang harus dimiliki setiap pamong belajar. Dimana terlihat ada beberapa pamong belajar yang sudah menguasai regulasi penyelenggaraan pendidikan dan juga latar belakang keilmuan yang sudah sesuai dengan bidang disipli ilmu. 3) Dalam upaya peningkatan kompetensi pamong belajar implementasi dari pembentukan kelompok kerja dan Lesson Study (Komunitas Belajar) belum optimal pelaksanaannya. Dimana masih sangat minim pamong belajar yang membentuk kelompok-kelompok kerja dan komunitas belajar dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket c di SKB Kota Gorontalo. 4) Dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dibidang penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket c di SKB Kota Gorontalo sudah sesuai dengan standar pelayanan yang diharapkan, tetapi sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan kesetaraan belum memadai.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN AREA GORONTALO
Aneta, Asna;
Yuliani, Dwi Indah
Gorontalo Journal of Public Administration Studies Vol 2, No 2 (2019): Gorontalo Journal of Public Administration Studies
Publisher : Universitas Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (330.365 KB)
|
DOI: 10.32662/gjpads.v2i2.775
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kepemimpinan transformasional dalam peningkatan kinerja pegawai di PT. PLN Area Gorontalo. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan data-data yang diperoleh berasal dari wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan triangulasi. 1) Hasil penelitian kepemimpinan transformasional dalam peningkatan kinerja pegawai di PT. PLN Area Gorontalo menyimpulkan hal sebagai berikut : Implementasi Kepemimpinan Transformasional sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari :a) Memfasilitasi kebutuhan pegawai, mengembangkan potensi pegawai, membagi kewenangan dan mengembangkan kreativitas pegawai sudah berjalan dengan baik, karena semua program yang ada merupakan kebijakan PLN Pusat sehingga semuanya berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.b) Membagi kewenangan belum berjalan dengan baik, dimana masih terdapat pembagian kerja yang belum sesuai dengan komposisi kapasitas pegawai.2) Faktor-faktor yang menentukan kepemimpinan transformasional dari indikator yang telah ditetapkan, maka faktor motivasi inspirasi dan stimulasi intelektual merupakan faktor yang paling dominan dibandingkan dengan faktor pengaruh ideal dan konsiderasi individu.
PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI NEGARA
Asna Aneta
Jurnal Inovasi VOL. 09, NO. 01, THN. 2012
Publisher : Jurnal Inovasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (233.555 KB)
Mempelajari Teori Administrasi Negara dipastikan kita harus mengenal empat teori, yakni (1) teori deskriptif eksplanatif, (2) teori normatif, (3) teori asumtif, dan (4) teori instrumental, yang keempat teori tersebut secara bersamasama membentuk Tiga Pilar Administrasi Negara: (a) perilaku organisasi dan perilaku manusia pada organisasi-organisasi publik, (b) teknologi manajemen dan institusi-institusi implementasi kebijakan, dan (c) kepentingan publik yang berkaitan dengan pilihan etika individu dan persoalan-persoalan pemerintahan. Perkembangan selanjutnya adalah kita mengenal lima paradigma administrasi Negara, yakni: (1) Paradigma Pertama: Dikhotomi Politik-Administrasi (1900- 1926), (2) Paradigma Kedua: Prinsip-prinsip Administrasi Negara (1927-1937), (3) Paradigma Ketiga: Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik (1950-1970), (4) Paradigma Keempat: Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1956- 1970), dan (5) Paradigma Kelima: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970-sekarang) Kata Kunci : Teori dan Administrasi Negara
PELATIHAN PENGOLAHAN IKAN MALALUGIS (Decapterus macarellus) KEPADA IBU-IBU PKK DESA TIHU KECAMATAN BONEPANTAI KABUPATEN BONE BOLANGO
Femy M Sahami;
Asna Aneta
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20956/pa.v5i3.10966
Tihu Village is one of the coastal villages around Tomini Bay. This village has the potential of malalugis fish (Decapterus macarellus), which is often abundant but has not been optimally exploited. The problem in Tihu Village is that the catch of malalugis fish is usually plentiful in certain seasons, and people often throw it away. So far, there has been no community effort in processing these fish resources. Through community service programs, community empowerment, especially the Family Welfare Empowerment Organization (PKK), is utilized to exploit the potential of malalugis fish to be processed products that can support the community’s welfare. This activity aims to provide training to the Family Welfare Empowerment Organization (PKK) in utilizing the resources of malalugis fish to be processed products of fishery products. The method applied in the implementation of community service activities in Tihu Village is through training methods with participatory learning techniques and direct practice of processing malalugis fish. This activity’s output is the creation of processed malalugis fish products in the form of croquettes and nuggets. The long-term target is processed malalugis fish products can be an alternative source of livelihood that can improve the community’s economy. --- Desa Tihu merupakan salah satu desa pesisir Teluk Tomini. Desa ini memiliki potensi ikan malalugis (Decapterus macarellus) yang sering melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Permasalahan yang ada di Desa Tihu adalah hasil tangkapan ikan malalugis sering melimpah pada musim-musim tertentu dan seringkali masyarakat hanya membuangnya begitu saja. Selama ini belum ada upaya masyarakat dalam melakukan pengolahan sumberdaya ikan ini. Melalui program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan pemberdayaan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK untuk pemanfaatan potensi ikan malalugis ini menjadi produk olahan yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada Ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan sumberdaya ikan malalugis menjadi produk olahan hasil perikanan. Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian di Desa Tihu ini ialah melalui metode pelatihan dengan teknik pembelajaran partisipatif dan praktek langsung pengolahan ikan malalugis. Luaran dari kegiatan ini adalah terciptanya produk olahan ikan malalugis berupa kroket dan nuget. Target jangka panjang adalah produk olahan ikan malalugis dapat menjadi alternatif sumber pencaharian yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pengembangan Manajemen Berbasis Pelayanan Administrasi Publik pada Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini
Asna Aneta;
Yanti Aneta;
Novianty Djafri
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2478
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya implementasi standar pelayanan dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif eksplanatori. Populasi penelitian berjumlah 137, dengan sampel sebanyak 58 orang. Sampel pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan yang ada di pendidikan anak usia dini wilayah provinsi Gorontalo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengembangan manajemen budaya organisasi yang sangat baik dengan nilai 90,67% pada pola manajemen budaya kinerja publik. Pelayanan administrasi publik juga menunjukan hasil pengukuran kriteria yang sangat baik dengan nilai 95,87%. Pola model manajemen budaya kerja pendidikan anak usia dini yang sangat baik ini bisa mewujudkan pelayanan administrasi kepada publik dengan memberikan pelayanan akademik dan pelayanan kapasitas yang lebih profesional lagi
Profesionalisme Pegawai Ditinjau Dari Aspek Pengorganisasian Dalam Pelayanan Publik
Abdul Wahab Podungge;
Asna Aneta
Publik : (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 9, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (595.676 KB)
|
DOI: 10.31314/pjia.9.1.55-65.2020
This article aims to analyze: Employee professionalism in terms of organizational aspects in publik services. The method used in this article is a qualitative method. The results of the article show that the tendency of apparatus to be less professional in carrying out their duties and functions is partly due to the low motivation to make changes and innovate. The apparatus tends to be reluctant to make changes due to a lack of encouragement from the leadership. In realizing a professional, accountable, and transparent apparatus, it requires a leader role as a guide and has a visionary spirit and vision in the Gorontalo City One Stop Integrated Services and Investment Service. Concrete steps for leaders in creating a democratic climate where subordinates are included in every policy making related to improving organizational performance and building two-way communication in every activity will make subordinates feel that they are an important part of the organization. The attitude of the leader to foster a responsive spirit in every employee can improve the quality of licensing and non-licensing services in Gorontalo City. Efforts that can be made to foster the professionalism of the personnel are by making long-term, medium-term and short-term work programs and setting priority scales in every activity aimed at improving the quality of publik services.Artikel ini bertujuan untuk menganalisis tentang profesionalisme pegawai ditinjau dari aspek pengorganisasian dalam pelayanan publik. Metode yang digunakan dalam artikel ini yakni metode kualitatif. Hasil artikel menunjukan bahwa kecenderungan aparat kurang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain disebabkan oleh rendahnya motivasi untuk melakukan perubahan dan berinovasi. Aparat cenderung enggan melakukan perubahan dikenakan kurangnya dorongan dari pimpinan. Dalam mewujudkan aparat yang profesional, akuntabel, dan transparan maka dibutuhkan peran pemimpin sebagai pengarah dan memiliki jiwa dan pandangan yang visioner pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Gorontalo. Langkah-langkah konkrit pemimpin dalam menciptakan iklim demokrasi dimana bawahan disertakan dalam setiap pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja organisasi serta membangun komunikasi dua arah dalam setiap kegiatan akan membuat bawahan merasa dirinya adalah bagian penting dalam organisasi. Sikap pemimpin untuk menumbuhkan jiwa responsif pada setiap pegawai dapat meningkatan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan di Kota Gorontalo. Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan profesionalisme aparatur adalah dengan membuat program kerja jangka Panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta menetapkan skala prioritas dalam setiap kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
The Difference of Political Participation of Inland Communities and Coastal Communities in Responding to Local Election: Synergy in Combating Covid-19 and Money Politic
Asna Aneta;
Abdul Wahab Podungge;
Robby Hunawa;
Muten Nuna
Publik : (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 10, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (232.993 KB)
|
DOI: 10.31314/pjia.10.1.169-180.2021
This study is aimed at analyzing the difference in political participation of inland communities and coastal communities in addressing local elections as an embodiment of synergy in combating Covid-19 and money politics. In this qualitative research, the data were analyzed using an interactive model comprising three analysis components: (1) data reduction, (2) data display, and (3) data verification and conclusion drawing. According to the results, the way the coastal communities respond to the local election differs from that of the inland communities regarding sociological perspective. The coastal communities are not so keen on the election as they concentrate more on their fishing activities. On top of that, people in coastal areas spend most of their time at sea; thus, issues regarding the election are not that impactful for them. The inland communities, on the other hand, has different views thanks to their gregarious characteristic. All their activities and work-life are centralized in a workgroup, enabling the people to have ample time to find out their local leader candidates. This aspect underlines the reason for pluralism among inland communities’ political views, confirming the characteristic of individualism among people in coastal areas.
Development of Organizational Culture in Improving the Performance of Village-Owned Enterprises in Gorontalo Regency, Indonesia
Rusli Isa;
Asna Aneta;
Rosman Ilato;
Yanti Aneta
International Journal of Science and Society Vol 4 No 1 (2022): International Journal of Science and Society (IJSOC)
Publisher : GoAcademica Research & Publishing
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/ijsoc.v4i1.442
This research aims to determine the effect of organizational culture in improving the performance of Village-Owned Enterprises (VOEs) in Gorontalo Regency, Indonesia. Data were quantitatively collected from 114 VOE managers and analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis tools processed with Smart PLS. The results showed that organizational culture has a positive effect of 34.3% at a significance level (α) of 0.05 on VOEs performance with a tstatistic of 4.686, which is greater than the ttable of 1.659. This implies that organizational culture has a fairly large tendency in shaping VOEs performance due to its ability to adapt to changes in the organizational environment, specifically internal adaptability. The organizational culture built in the environment needs to be maintained and enhanced by internalizing cultural values through external adaptability in the form of administration, law, politics, and economics, which will improve VOEs performance.
Millennial Leadership Style of Public Services in The Society 5.0 Era
Dwi Indah Yuliani Solihin;
Asna Aneta
Publik : (Jurnal Ilmu Administrasi) Vol 10, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31314/pjia.10.2.398-407.2021
This article aims to analyze and describe the millennial leadership style for public services in the era of society 5.0. The method used in this article is a qualitative descriptive method. This method refers to the identification or characteristics that distinguish groups of people, objects and events. The results of the article show that 1) The challenges of public service in the era of society 5.0 provide great opportunities for millennials to lead bureaucratic organizations. Because millennials are seen as far more competitive, creative, critical, and idealistic in leading bureaucratic organizations than their seniors, Generation Y; 2) The millennial character is very close to digitalization adaptation so that it provides opportunities for government collaboration with the industrial sector; 3) In 2030 it is estimated that 70 percent of future leaders in Indonesia will come from the millennial generation who are at a productive age. This generation is in control of the Indonesian economy in the future and is expected to be able to lead this nation towards a more advanced and dynamic development. This article provides an illustration that millennial opportunities to become leaders need to be encouraged so that they are able to become exemplary leaders, leaders who have a sense of responsibility, and leaders who are able to take risks and work in teams.