Claim Missing Document
Check
Articles

Kelompok Tani Je’nemattallasa di Polongbangkeng Utara, Takalar Yulia, Irma Denada; Ahmadin, Ahmadin; Amirullah, Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 3, Desember 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.591 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i4.9008

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui bahwa kelompok tani je’nemattallasa terbentuk pada tahun 1995. Pembentukkan kelompok tani je’nemattallasa di kecamatan polongbangkeng utara atas permintaan dari pemerintah jika ingin mendapatkan bantuan berupa bibit unggul harus membentuk kelompok dank karena keinginan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dampak dari terbentuknya kelompok tani terjalin kerjasama antar petani yang didukung oleh pembentukan kelompok tani dan meningkatkan status sosial yang dirasakan. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah melalui tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber, interpertasi, historiografi atau penulisan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara( Achmad ta’mu ketua kelompok tani, Suardi, Dg. Sutte, Dg. Rate, anggota kelompok tani dan Dg. Ngasseng salah satu istri anggota kelompok tani) dan mengumpulkan sumber arsip ( dokumen dari kantor kelurahan dan BPS Kabupaten Takalar) serta literatur-literatur yang berhubungan. The objective of the research was to find out that farmer group of Je’nemattallasa was formed in 1995. Grouping the farmer of Je’nemattallasa in North Polongbangkeng Utara subdistrict based on request of government, if they needed to get a help like a bit of blood, they had to work in group and because of the willingness to improve the economic social condition in society. The effect of creating the group built a relation between them, it was  supported by the group and enhanced social status that was felt. This paper was historical research that applied historical method  within steps heusristic or instrument for getting the data, source criticism, interpretation, historigraphy or writing. It usedfield research. The data instruments were interview ( the documents of villages and BPS of Takalar regency), and also connected literatures. 
Pendidikan Formal Masyarakat Adat Kajang Ikbal, Muhammad; Ahmadin, Ahmadin; Amirullah, Amirullah
PATTINGALLOANG Vol. 5 No. 2, Agustus 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.818 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i3.8517

Abstract

Penelitian ini berupaya menjelaskan tentang pendidikan formal masyarakat adat Kajang. Pendidikan formal masyarakat adat Kajang memberikan perubahan pada komunitas adat Kajang sehingga komunitas adat kajang yang awalnya tidak banyak yang mengikuti pendididkan formal dikarenakan takut jika suatu saat anaknya cerdas kemudian diambil oleh pemerintah Belanada untuk dipekerjakan diluar negeri itu tidak benar ,justru masyarakat adat kajang yang mengenyam dunia pendidikan hidupnya lebih baik dari sebelumnya hingga sekarang mengalami peningkatan yang cukup besar.sehingga kehidupan mereka mulai maju kearah kemakmuran dan tidak lagi hidup secara kamase-masea.Komunitas, adat Kajang yang melihat kehidupan orang yang bersekolah,dengan ilmu yang dimilikinya akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik tidak hanya sekedar menjadi petani atau pengembala ternak.Selain itu,kehidupan mereka menjadi lebih mapan dengan kemampuan ekonomi tinggi,hal ini yang kemudian menyebabkan mulai banyak diantara para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan data mengenai Pendidikan Formal Masyarakat Adat Kajang. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarahKata Kunci : Sejarah Pendidikan, Pendidikan Formal, Masyarakat Kajang
GEJOLAK POLITIK PASCAPROKLAMASI KEMERDEKAAN DI SELAYAR umar, ahmadin
Attoriolong Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengajak pembaca menemukenali gejala politik yang muncul pascaproklamasi di Selayar. Peristiwa politik ini menguatkan realita bahwa proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, memang bukanlah puncak ataupun akhir dari seluruh perjuangan bangsa Indonesia. Sebaliknya, beberapa peristiwa (gejolak) politik dalam kurun ini tak ubahnya sebuah episode tersendiri dalam perjuangan. Situasi yang belum terlalu kondusif pascaproklamasi kemerdekaan di Selayar adalah salah satu bukti sekaligus faktor pemicu para tokoh yang berhaluan nasionalis membentuk Komite Penyelenggaraan Kemerdekaan (KPK) yang ditetapkan dalam rapat yang berlangsung 28 Agustus 1945. Tidak lama kemudian, awal September 1945 KPK mengadakan rapat di Benteng untuk membahas peristiwa Cina Hoa Kiau yang terjadi  Agustus 1945. Untuk menyelenggarakan pemerintahan di Selayar, maka Komite Penyelenggaraan Kemerdekaan (KPK) segera menyempurnakan tugas revolusi sebagai Badan Pelaksana Kekuasaan.
BUDAYA BARTER DALAM PUSARAN GLOBALISASI PASAR DI SELATAN PULAU LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR Salmiyati, Mrs; Rahman, Abdul; Rifal, Mr; Ahmadin, Mr
Kebudayaan Vol 14 No 2 (2019)
Publisher : Puslitjakdikbud Balitbang Kemdikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jk.v14i2.267

Abstract

Artikel ini membahas tentang budaya barter dalam pusaran globalisasi pasar di Labala wilayah selatan pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Di era zaman yang semakin maju dengan perputaran uang yang semakin luas dengan berdirinya Bank Pemerintah dan Swasta, bahkan pasar sudah dapat dinikmati secara online dengan berdirinya online shop. Namun masyarakat di Desa Labala masih menggunakan sistem barter, dengan masih mempertahkan warisan budaya. Yang menarik dari pasar barter ini adalah terjadinya interaksi sosial antara orang pesisir dengan orang pegunungan, desa pesisir lebih banyak datang dari daerah Wulanduro, aLeworaja, Atekere, Pantai Baru, Kehi dan Lamalera sedangkan daerah perbukitan dari daerah Puor, Uruor, Lewuka, Boto, Labala, Udak, dan Pusi Watu. Interaksi pasar yang terjadi dapat mempererat tali silaturahmi sosial, budaya, bahkan agama. Adapun tujuan penelitian ini antara lain (1) Proses transaksi barter atau tukar menukar barang produk pesisir dengan pegunungan. (2) Adapun letak perbandingan antara pasar barter dan non barter di Desa Labala yaitu pada saat proses sebelum dimulainya aktivitas jual beli dan tukar menukar barang, pada pasar barter ada petugas khusus atau mandor pasar yang ditugaskan untuk meniup peluit terlebih dahulu sebelum terjadinya proses tukar menukar barang. (3) Masyarakat Labala masih mempertahankan pasar barter sebab masyarakat Labala menganggap bahwa pasar barter merupakan warisan dari nenek moyang atau leluhur dan memiliki makna atau cerita tersendiri, disamping itu juga pasar barter di Desa Labala merupakan alat untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan penelitian lapangan yang mencakup observasi, dokumentasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan di Desa Pambusuang, 2002-2017 Reksawan, M. Diant; Ahmadin, Ahmadin; Ridha, M. Rasyid
Attoriolong Vol 18, No 1 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.001 KB)

Abstract

Karya ini berupaya menjelaskan perubahan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pambusuang sejak tahun 2002 hingga 2017 setelah modernisasi atau era modern. Puncak modernisasi baru terjadi di awal tahun 2000-an lebih tepatnya tahun 2002 dimana hal ini diperkuat dari adanya kegiatan melaut terakhir dengan perahu sandeq suatu kelompok nelayan di tahun tersebut. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kehidupan sosial ekonomi masayarakat nelayan di Desa Pambusuang yang lebih baik setelah modernisasi perahu, serta dampak sosial lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan interkasi sosial. Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan arsip terkait data-data kehidupan social ekonomi masyarakat nelayan Desa Pambusuang dari buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang terkait permasalahan. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Peningkatan Pemahaman Peran dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Nasional Bung Karno Dan Hatta Sebagai Proklamator Bagi Guru Sejarah Sma Se-Kabupaten Polewali Mandar Amirullah, Amirullah; Madjid, Saleh; Ahmadin, Ahmadin
Humanis Vol 19, No 1 (2020): Februari-Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v19i1.13032

Abstract

Luaran yang dihasilkan melalui program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah guru-guru mata pelajaran Sejarah SMA di Kabupaten Polewali Mandar dapat meningkatan penguasaan kompetensi dasar tentang Peningkatan Pemahaman Peran Dan Nilai-Nilai Perjuangan Tokoh Nasional Bung Karno Dan Hatta Sebagai Proklamator Bagi Guru Sejarah Sma Se-Kabupaten Polewali Mandar.Salah satu prinsip pengembangan profesi guru adalah kemandirian, dimana setiap guru secara terus menerus diberdayakan untuk mampu meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan, sehingga memiliki kemandirian profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi profesinya.Kompetensi inti pada PKM ini untuk ditingkatkan adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional guru , antara lain  kemampuan menguasai bidang ilmu, sumber bahan ajaran, baik dari segi substansi dan metodologi bidang ilmu (diciplinary content knowledge), dan pengemasan bidang ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum (pedagigical content knowledge).
Industri Rumah Tangga: Kajian Sejarah Pade’de Uring-Uring Di Jipang Kabupaten Gowa, 1980-2018. Nurwira, Nurwira; Ahmadin, Ahmadin; Najamuddin, Najamuddin
Attoriolong Vol 19, No 1 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Pade’de Uring-Uring mampu bertahan di Desa Jipang dalam rentang waktu 1980-2018, dinamika Pade’de Uring-Uring di Desa Jipang, dan dampak keberadaan Pade’de Uring-Uring di Desa Jipang bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan empat tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kritik dilakukan dengan cara kritik ektern dan intern untuk melihat keotentikan data yang disampaikan. Kemudian interpretasi atau memberikan penafsiran terhadap data yang disampaikan narasumber,dan historiografi yaitu penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri rumah tangga pade’de uring-uring dapat bertahan karena selain digunakan sebagai kebutuhan alat-alat dapur masyarakat setempat, uring-uring juga menjadi alat upacara tradisional. Permintaan terhadap kerajinan gerabah tidak pernah hilang sehingga bernilai ekonomi. Dalam perjalanannya pade’de uring-uring mengalami dinamika akibat adanya alat-alat dapur yang lebih efisien digunakan terbuat dari bahan plastic dan aluminium. Dampak keberadaan pade’de uring-uring dapat dilihat dalam berbagai aspek, yakni adanya hubungan kerja sama antar masyarakat, berdampak pada perekonomian pengrajin, dan digunakan pula dalam berbagai upacara tradisional, serta berdampak pada lingkungan dengan aktivitas penggalian tanah sebagai bahan baku uring-uring.
Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019 Annisa Pratiwi, Zulfira; Jumadi, Jumadi; Ahmadin, Ahmadin
Attoriolong Vol 18, No 2 (2020): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere Kelurahan Gusung Kota Makassar 2001-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere, dan mendesripsikan bagaimana Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Pelabuhan Paotere dari tahun 2001-2019.  Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari pengumpulan data atau heuristic, kemudian melakukan kritik yang terdiri dari kritik internal dan kritik eksternal, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini dilakukan dengan informasi dari para pedagang kaki lima dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di Pelabuhan Paotere disebabkan oleh faktor budaya warisan turun temurun, daya Tarik ekonomi kota dan pelabuhan paotere sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Perkembangan pedagang kaki lima dari tahun 2001-2019 sudah mengalami penurunan dari segi ekonomi maupun jumlah kios yang terdapat di Pelabuhan Paotere sehingga saat ini banyak dari pedagang kaki lima mempunyai usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekitar tahun 2015 pihak pengelola PT. Pelindo IV melakukan pendekatan kepada para pedagang untuk sewa menyewa lahan dan adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh pedagang. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perselisihan yang hingga kini masih belum mencair. Kesimpulan dari penelitian ini keberadaan pedagang kaki lima sudah menjadi budaya tersendiri di lahan yang mereka tempati bahwa tanah tersebut belum dikelola oleh pihak pelindo. Perkembangan pedagang kaki lima hingga saat ini mulai beralih profesi dengan mencari usaha sampingan untuk menutupi kebutuhan hidup sehingga dapat dikatakan keberadaan pedagang kaki lima di pelabuhan paotere sudah mulai hilang eksistensinya.
Usaha Perikanan Darat di Kabupaten Pangkajene 1989-1998 Mansyur, Khumairah; Ahmadin, Ahmadin; Ridha, Rasyid
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i1.19215

Abstract

This research is focused on the impact of the existence of inland fisheries business in Pangkajene and Kepulauan Regency in 1989-1998. This research is a type of historical research that is qualitative in nature and is a type of case study based on a micro, commercial and social group theory approach to identify and interpret Land Fishing Enterprises in Pangkajene and Kepulauan Regency. Methodologically, the data source in this study uses the type of historical study sources in general, namely primary data obtained from observations and direct interviews with informants who are then supported by secondary data in the form of written references such as archives, journals, books and various media and documentation. Data analysis is descriptive, that is to describe in a systematic and factual way related to the phenomenon of research so that it can draw a conclusion. The existence of the Fisheries Business underwent several phases to be able to survive until now. some of the impacts of the existence of the Inland Fishery Business namely, the birth of a number of local entrepreneurs, an increase in the community economy and regional income. In the economic field, although not all of the welfare felt by business people is evenly distributed. Some business actors such as farmers, collectors and distributors are sufficient and have even reached the point of a successful economy. Of course the success points also have an impact on the region, both in terms of regional income and of course the good name of the area that has been dubbed the City of Bolu.
SOSIALISASI PEMAHAMAN SEJARAH DAN BUDAYA BAHARI SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LAUT PADA REMAJA Amiruddin, Amiruddin; Rifal, Rifal; Najamuddin, Najamuddin; Ahmadin, Ahmadin; Bahri, Bahri; Rahman, Abdul
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i3.2179

Abstract

Artikel ini merupakan pengabdian masyarakat yang bertujuan merekonstruksi pemahaman sejarah dan budaya bahari sebagai upaya mencegah pencemaran laut pada remaja di Pesisir Sungai Tuju-tuju, Sulawesi Selatan. Program ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan, masalah pencemaran laut menjadi persoalan utama, biota laut yang hidup di sepanjang sungai tidak dapat bertahan hidup lama atau memilih bergesar ke daerah yang jauh dari garis pantai, akibatnya mengurangi pendapatan masyarakarat yang bekerja sebagai pemancing ikan (fa’mmeng), penangkap kepiting (faddakang), dan penjala ikan (fa’jala) di sungai. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah 1) melakukan identifikasi masalah, 2) menyiapan materi sosialisasi berupa penyediaan buku sejarah dan budaya bahari mengenai pentingnya laut sebagai sumber kehidupan, 3) memberikan penjelasan kepada remaja tentang bahaya pencemaran laut, 4) menghimpun para remaja dan aparat desa untuk menyusun dan mempraktekkan dampak pencemaran lingkungan. Dengan bermitra dengan aparat desa, produk yang dihasilkan berupa pemahaman mengenai pentingnya menjaga sungai, serta pembuatan tempat sampah yang mudah diakses oleh masyarakat.
Co-Authors A. Octamaya Tenri Awaru A. Reni Agustina. M Aba, Akbar Abdul Azis Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rahman Abdul Rahman Abidin, Abdi Dermawan Achmad Idrus Al Islami Agustang, Andi Ahmad Syahrir Amiruddin Amiruddin Amiruddin Amiruddin Amirullah -, Amirullah Amirullah Amirullah Amirullah Amirullah Ana Fajarningsi Andi Asrullah Andi Ima Kesuma Andi Tenrile Annisa Pratiwi, Zulfira Anrical Anrical April Cahaya Ashari Ramlan Asmunandar Asmunandar Asmunandar Asmunandar Asmunandar Asmunandar Asmunandar, Asmunandar Atep Jejen Bahri Bahri Bahri Bahri Bahri bahri Bosra, Mustari Bustan Bustan Dahlia Pinem Dahlia Pinem Dandi Bahtiar Darman Manda Manda Fatimah Irhas Hady Sofyan Haerianty Rezky Sani Halfiah Halfiah Haryono, Indriani Hermin Hermin Ismail Muslimin Ita Musfirowati Hanika Ita Musfirowati Hanika Jannah. A., Sitti Miftahul Jejen, Atep Jovita Oktaviani Putri Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Jumadi Khaer , Fajrul La Malihu M. Nur Aidil Fitri M. Rasyid Ridha M. Rasyid Ridha M. Yunasri Ridhoh Madjid, Saleh Malihu, La Mansyur, Khumairah Mardi Lestari A Mrs Musdalifah Muh Nur Fajri Ramadhana Muh Rasyid Ridha Muh. Zainuddin Badollahi Muh.Rasyid Ridha Muhammad Hidayatullah Muhammad Ikbal Muhammad Syukur Muhammad Yahya Muhaimin Syarifuddin Mustari Bosra Mustika Sari Wulandari Najamuddin Najamuddin Najamuddin Najamuddin, Najamuddin Nasuhan, Najamuddin Nur Alfi Laila Badru Nur Atika Nurainun Nurainun Nurfatmawati Nurfatmawati Nurkasri Wulan Nurwina S Nurwira, Nurwira Omedetho Jermias, Emanuel Patahuddin Patahuddin Patahuddin Patahuddin Patahuddin Patahuddin Patahuddin Patahuddin Rahmatul Yushar Reksawan, M. Diant Reski ayu Lestari Rifal Rifal Rifal, Rifal Rifal, Rifal Rismawati Rismawati Rohim, Nur Fatimah Rosdiana Hafid Rusdi Rusdi Salmiyati, Mrs Samudra Sanur, Ilham Sanur, Ilham Samudra Satria Wulandari Sofyan, Hady Sriyuni Wahyuningsih Ripal Supriadi Torro Syahrir Kila Syamsu Andi Kamaruddin Wahyudi Ishak Widia Astuti Ansar Yulia, Irma Denada Yusuf, Indriani Pratiwi