Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EVALUASI KUALITAS UDARA DAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG KELAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Sari, Laina Hilma; Rauzi, Era Nopera; Allaily, Allaily; Pertiwi, Aisyah L
Arsitekno Vol 9, No 1 (2022): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v9i1.6634

Abstract

Kualitas udara dan kenyamanan termal sangat penting dalam menyediakan lingkungan yang nyaman bagi siswa di dalam kelas. Di masa Pandemi Covid-19, sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para siswa. Dalam penelitian ini, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Nurul Ishlah, sebuah sekolah swasta yang terletak di Banda Aceh diukur untuk mengevaluasi konsentrasi CO2 sebagai indikator tingkat kualitas udara. Kenyamanan termal juga dievaluasi melalui Standar Suhu Efektif Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar konsentrasi CO2 masih dalam taraf yang dapat diterima yaitu lebih rendah dari 1000ppm. Namun, suhu efektif sebagian besar lebih tinggi dari kisaran kenyamanan. Hanya ada beberapa jam yang masuk ke kisaran hangat yang nyaman. Studi ini mengusulkan agar lebih banyak aliran udara yang masuk ke dalam kelas untuk menciptakan sensasi termal yang baik serta cara untuk menghilangkan bau dan mempertahankan tingkat CO2 dalam kisaran yang sehat.
Climate-Responsiveness Embodied in Modern Mosque Design Era Nopera Rauzi; Izziah Hasan; Laina Hilma Sari
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i2.9138

Abstract

Abstract: A mosque is a place of worship for Muslims. Modernity concept to visualize the simple form in a mosque is relevant, which would help the worshippers to be more solemn. Office buildings, mainly located in Aceh, known as Serambi Mekkah, are required to provide a mosque in the office environment. Since its concept transforms from traditional style to modern style, the mosque in the office area is designed in modernity. The study purposes of enabling climate-responsive principles in mosque design for achieving indoor thermal comfort. Even though without available power support. The design method approached problem-solving by creating the building friendly to the environment and achieving indoor thermal comfort. This study used trial and error through modeling appropriate to climate-responsiveness mosque design in the office area. Furthermore, this study would be continued in complex buildings, namely schools and offices, promoting environmentally-friendly to be applied in building design. Abstrak: Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam. Konsep modernitas untuk memvisualisasikan bentuk sederhana di masjid adalah relevan, yang akan membantu jamaah untuk lebih khusyuk. Gedung perkantoran khususnya yang berada di Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah wajib menyediakan mushola di lingkungan kantor. Karena konsepnya bertransformasi dari gaya tradisional ke gaya modern, masjid di area perkantoran juga didesain dengan gaya modern. Tujuan studi ini adalah untuk mengaktifkan prinsip responsif iklim dalam desain masjid untuk mencapai kenyamanan termal dalam ruangan meskipun tanpa dukungan daya yang tersedia. Metode desain pada studi ini menggunakanpendekatan pemecahan masalah untuk menciptakan bangunan ramah lingkungan dan mencapai kenyamanan termal dalam ruangan. Penelitian ini menggunakan metode trial and error melalui pemodelan yang sesuai dengan desain masjid yang responsif terhadap iklim di kawasan perkantoran. Selanjutnya studi ini akan dilanjutkan penerapannya pada bangunan kompleks seperti sekolah dan perkantoran untuk mempromosikan desain bangunan ramah lingkungan.
EVALUASI KUALITAS UDARA DAN KENYAMANAN TERMAL PADA RUANG KELAS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Laina Hilma Sari; Era Nopera Rauzi; Allaily Allaily; Aisyah L Pertiwi
Arsitekno Vol 9, No 1 (2022): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v9i1.6634

Abstract

Kualitas udara dan kenyamanan termal sangat penting dalam menyediakan lingkungan yang nyaman bagi siswa di dalam kelas. Di masa Pandemi Covid-19, sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi para siswa. Dalam penelitian ini, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Nurul Ishlah, sebuah sekolah swasta yang terletak di Banda Aceh diukur untuk mengevaluasi konsentrasi CO2 sebagai indikator tingkat kualitas udara. Kenyamanan termal juga dievaluasi melalui Standar Suhu Efektif Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar konsentrasi CO2 masih dalam taraf yang dapat diterima yaitu lebih rendah dari 1000ppm. Namun, suhu efektif sebagian besar lebih tinggi dari kisaran kenyamanan. Hanya ada beberapa jam yang masuk ke kisaran hangat yang nyaman. Studi ini mengusulkan agar lebih banyak aliran udara yang masuk ke dalam kelas untuk menciptakan sensasi termal yang baik serta cara untuk menghilangkan bau dan mempertahankan tingkat CO2 dalam kisaran yang sehat.
An evaluation of shading device in tropics utilising the sun-path diagram Laina Hilma Sari; Era Nopera Rauzi
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 6 No 3 (2021): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | September 2021 ~ Desember 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v6i3.877

Abstract

Sun orientation plays a significant role in architectural design. Concerning this, the sun-path diagram is a tool for developing more knowledge to improve the quality of building design. For achieving good and thermally comfortable building design, the sun shading device is essential to work. Therefore, this study performs an evaluation of the shading device in tropics utilising the sun-path diagram. This study evaluates the horizontal, vertical and louvre shadings on eight wind directions in Banda Aceh as a case study in tropics by adopting shadow angle protractor for superimposing the vertical (VSA) and horizontal shading angle (HSA) on the stereographic sun-path diagram to indicate the shadow and daylighting time. The result of this study proposes the suitable type of shading and the acceptable depth of horizontal shading dimensions for all of the orientations of the wind directions.
Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh Syarifah Maizatul Aqmal; Era Nopera Rauzi; Muhammad Heru Arie Edytia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.905 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21184

Abstract

Kesadaran masyarakat akan pentingnya memahami sains dan teknologi sangat kurang, padahal eksplorasi yang terus menerus dilakukan merupakan kunci untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi masyarakat dan memudahkan pekerjaan manusia. Minat yang minim dan keterbatasan fasilitas yang dapat diakses semua kalangan menjadi salah satu permasalahannya. Perancangan Museum Sains dan Teknologi di Banda Aceh ini diharapkan bisa menjadi alternatif dalam menumbuhkan minat masyarakat terhadap sains dan teknologi untuk mengetahui, memahami dan mengeksplorasi sains dan teknologi. Dengan memperhatikan fungsi bangunan meliputi pengguna, kegiatan pengguna, kebutuhan ruang, organisasi ruang, zonasi, program ruang, dan persyaratan teknis bangunan, diharapkan dapat memberikan sebuah fasilitas yang disenangi oleh akademisi, cendekiawan, wisatawan, dan masyarakat umum terhadap sains dan teknologi. Lokasi perancangan Museum Sains dan Teknologi terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheu, Meuraxa, Kota Banda Aceh. Peruntukan lahan kawasan ini sebagai kawasan pariwisata. Perancangan Museum Sains dan teknologi ini menggunakan tema arsitektur ekologi yang ditampilkan pada bentuk layout, fasad bangunan dan pemanfaatan tapak secara maksimal sebagai hasil respon yang ramah lingkungan dengan memperhatikan ekologi dan menyelaraskannya dengan bangunan. The land designation of this area as a tourism area. The design of this Science and Technology Museum uses the theme of ecological architecture displayed in the form of layouts, building facades and maximum use of the site as a result of an environmentally friendly response by paying attention to ecology and aligning it with buildings.
Evaluasi Kenyamanan Termal Pada Rumah Panggung Modifikasi di Gampong Jawa Kota Banda Aceh Dinda Maryna Najamuddin; Erna Meutia; Era Nopera Rauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 3 (2021): Volume 5, No.3, Agustus 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.336 KB)

Abstract

Kenyamanan termal pada rumah tradisional Aceh pada awalnya sudah cukup baik karena didesain dengan menerapkan prinsip-prinsip sustainable design serta memperhatikan iklim sekitarnya, namun dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada rumah tersebut seiring berjalannya waktu juga menyebabkan perubahan kenyamanan termal dalam bangunan. Kenyamanan termal merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah perancangan, karena kenyamanan termal dapat merubah persepsi pengguna bangunan tersebut. Sebuah bangunan dapat dikatakan memiliki kenyamanan termal yang baik apabila sudah memenuhi standar kenyamanan termal yang berlaku di daerahnya yang dapat ditinjau dari beberapa faktor seperti suhu udara, kecepatan angin, dan suhu permukaan material yang dapat dikaji berdasarkan orientasi bangunan, arah dan jumlah bukaan, serta material yang digunakan pada bangunan. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui kenyamanan termal pada rumah panggung yang telah mengalami modifikasi baik dari arah orientasi, bentuk bukaan, serta jenis material yang digunakan. Teknik pengumpulan data berupa pengisian kuesioner oleh pemilik rumah dan pengukuran langsung di lapangan menggunakan perangkat Anemometer (untuk mengukur kecepatan angin sekaligus dengan suhu udara), dan Infrared Thermometer Gun (untuk mengukur suhu permukaan material). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-kualitatif (mixed methods). Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kenyamanan termal yang dirasakan penghuni rumah panggung modifikasi sudah cukup nyaman, walaupun terjadi ketimpangan jika dibandingkan dengan hasil pengukuran lapangan yang menunjukkan bahwa suhu udara, kecepatan angin, serta suhu permukaan material pada rumah panggung melampaui batas standar kenyamanan termal SNI. Hal ini disebabkan karena penghuni sudah tinggal lebih dari lima tahun di rumah ini dan sudah beradaptasi terhadap kondisi termal di lingkungannya, dapat disimpulkan pula kenyamanan termal juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologis masing-masing orang yang berbeda-beda.
Evaluasi Fungsi Vegetasi dan Pengaruhnya Terhadap Kenyamanan Termal Taman Tepi Sungai Krueng Aceh (Studi Kasus: Gampong Keudah) Intan Maulida; Era Nopera Rauzi; Ardian Ariatsyah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 2 (2022): Volume 6, No.2, Mei 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.678 KB)

Abstract

Krueng Aceh merupakan sungai terbesar dan terpanjang yang melintas di sepanjang wilayah kota Banda Aceh sehingga dapat menjadikan kawasan sebagai salah satu tujuan wisata. Hal ini terlihat dari adanya Taman Wisata Krueng Aceh. Kondisi taman di tengah kota menyebabkan banyaknya minat pengunjung pada kawasan dan mengakibatkan aktivitas kawasan semakin padat sehingga meningkatkan suhu pada kawasan. Hal ini juga didukung oleh jumlah dan jenis vegetasi yang tidak memadai. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai evaluasi fungsi vegetasi dan pengaruhnya terhadap kenyamanan termal kawasan untuk mengetahui tingkat kenyamanan pada saat area didatangi oleh masyarakat pada pagi, siang dan sore hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) jenis vegetasi, 2) fungsi vegetasi dan 3) pengaruh vegetasi terhadap kenyamanan termal kawasan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan THI, indeks keanekaragaman shannon-wiener dan analisis skala likert. Hasil inventaris jenis vegetasi terdapat 9 jenis tanaman dengan fungsi vegetasi sebagai tanaman peneduh, pemecah angin, estetika, petunjuk arah dan penyerap polutan. Hasil penelitian nilai indeks keanekaragaman (H´) memiliki nilai rata-rata H’ 1,5 dan indeks kenyamanan (THI) memiliki nilai rata-rata 25-27 sedangkan hasil dari persepsi mayoritas responden tidak nyaman pada aspek suhu udara sebanyak 60 responden (57,1%) dan vegetasi sebanyak 58 responden (55,2%).
Perancangan Pusat Pengolahan Songket Aceh dengan Pendekatan Analogi di Banda Aceh Saleh, Elvira Nadya; Rauzi, Era Nopera; Edytia, Muhammad Heru Arie
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.24877

Abstract

Pemerintah Aceh dan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) terus berusaha untuk mempertahankan dan melestarikan tradisi kerajinan Songket Aceh melalui berbagai upaya dan program yang sedang dijalankan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam upaya tersebut seperti pengenalan, peningkatan keterampilan pengrajin, kegiatan produksi serta kegiatan promosi dan pemasaran. Hal ini dilakukan untuk menanggapi keberadaan songket Aceh sudah mulai banyak dilupakan, khususnya oleh masyarakat Aceh. Oleh karena itu dihadirkanlah sebuah fasilitas yang dapat mewadahi segala aktifitas pelestarian dan pengenalan serta promosi songket Aceh. Penyediaan fasilitas ini berada pada lokasi pariwisata dan komersil sesuai dengan peraturan daerah Banda Aceh. Fasilitas akan dirancang berdasarkan tahap pembuatan songket serta karakteristik khusus dengan penerapan pendekatan arsitektur analogi. Tema yang diterapkan ialah Cultural Symbol yang menganalogikan dan mencerminkan simbol-simbol budaya pada proses pembuatan serta hasil akhir. Fasilitas ini akan dibagi menjadi 4 fungsi utama, yaitu fungsi produksi, fungsi promosi dan pemasaran, fungsi edukasi dan fungsi penunjang. Diharapkan fasilitas ini dapat membantu pemerintah Aceh dan Dekranasda dalam melestarikan kembali kerajinan songket Aceh.
Identifikasi Ornamen pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng dengan Pendekatan Semiotika Amelia, Fitri; Wulandari, Elysa; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26629

Abstract

Ornamen merupakan suatu hiasan yang ditambahkan pada bangunan sebagai nilai estetika dan sebagai pengungkapan perasaan. Masjid Teungku Di Pucok Krueng merupakan masjid bersejarah yang dibangun pada tahun 1622 oleh saudagar bernama Syeikh Abdul Salim sebagai sarana perkembangan Islam di daerah Meureudu, Pidie Jaya. Masjid ini bergaya arsitektur tradisional yang dipengaruhi dengan kondisi geografi dan budaya sekitarnya yang diimplementasikan dalam bentuk bangunan maupun ornamen yang menghiasi masjid ini. Ornamen pada masjid menunjukkan identitas budaya masyarakatnya sehingga harus dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ornamen yang ada pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng serta makna dari ornamen tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengambilan data dilakukan melalui observasi lapangan, dokumentasi dan studi literatur. Analisa semiotika Roland Barthes dengan cara denotatif dan konotatif digunakan sebagai alat untuk membaca makna yang ada pada ornamen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamen pada Masjid Teungku Di Pucok Krueng terdapat pada atap dan dinding. Ornamen tersebut merupakan ornamen khas Aceh yang terdiri dari buleun bintang, bungong, bungong awan-awan, awan meucanek, pucok reubong, awan si oen, bungong meulu, bungong sagoe, bungong geulima dan putik. Ornamen tersebut mengandung makna filosofis kepercayaan Islam dan nilai kehidupan masyarakat seperti hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar sesama manusia.
Pendekatan Ekspresif dan Dinamis sebagai Prinsip Arsitektur Kontemporer pada Perancangan Exhibition Center di Banda Aceh Lestari, Azelia Ayu; Munir, Abdul; Rauzi, Era Nopera
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.26109

Abstract

Kota Banda Aceh memiliki kekayaan alam dan budaya yang menjadikan kota ini memiliki potensi dalam mengadakan acara yang berkaitan dengan industri pariwisata. MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibition) merupakan kegiatan industri pariwisata yang berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan dan devisa negara. Penyelenggaraan kegiatan ini diperlukan tempat yang mampu mengakomodasi terselenggaranya acara tersebut. Maka dari itu, penting untuk membangun gedung exhibition center di kota-kota yang berkembang di bidang pariwisata, termasuk Kota Banda Aceh. Tujuan perancangan ini adalah untuk merancang bangunan exhibition center sebagai tempat mewadahi kegiatan terkait indutri pariwisata dimana para pengusaha dan profesional berkumpul dalam suatu tempat berikaitan dengan acara dan pertemuan bisnis. Bangunan ini dirancang dengan pendekatan ekspresif dan dinamis sebagai prinsip arsitektur kontemporer, pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan fungsionalitas ruang yang optimal sehingga bangunan ini dapat menarik perhatian serta memberikan pengalaman dramatis dan memukau kepada pengunjung. Pendekatan ekspresif dan dinamis dalam arsitektur kontemporer pada perancangan menciptakan gubahan massa dengan bentuk organik serta geometris yang kompleks, pengaplikasian struktur yang ditonjolkan, pemilihan material yang terkini, dan penggunaan cahaya sebagai permainan bayangan dalam bangunan. Pendekatan ini diterapkan untuk menciptakan bangunan exhibition center di Kota Banda Aceh memiliki karakter yang kuat dan tampilan visual yang baik dari eksterior bangunan maupin interior bangunan.