Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KEBUTUHAN FASILITAS POKOK PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO 15 TAHUN MENDATANG (Main Facility Necessity of Lampulo Coastal Fishing Port for 15 Years for the Future) Fauzi Syahputra; Anwar B. Pane; Ernani Lubis; Budhi H. Iskandar
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.691 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.33-43

Abstract

ABSTRACTLampulo fishing port located in Banda Aceh. This port categorized as type C. The activity in Lampulo very dense, it is suspected due to inadequate of facilities available at the port. The aims of this study is to determine the projected increase in the production volume of the catch; determine the projected increase in the number of fishing boats; determine the needs of the dock, and harbor, for the current and future needs of 15 years. This research was conducted at the Lampulo fishing port in Banda Aceh by using a case study method. Calculation of the dock and harbour needs presently and in the next 15 years by using statistical data, namely the catch production (1), the number and size of vessel (2), direct measurement of results data objects i.e. jetty length (1), pond depth (2), ships length (3), direct observations data of the research object, namely dock facilities condition (1) port (2), the maximum draft of vessels (3) and the distance between the ship while tethered in the harbour. Based on projections of production, the total production volume in Lampulo reached 14,096 tons in 2027 or increased by 114%, but became decreased in 2028-2029 by 3,6% when compared with the production volume in 2027. The projected number of vessel fleet reached 822 units or an increase of 112% in 2029. Projected increase the size of the dock and the depth of the pool is needed for the next 15 years in the amount of 831m for landing docks and 757m for loading docks. It also required the addition of the port into a vast pool of 224.497 m2 and the depth of the pool minus 3,4 m.Keywords: development, main port facilities, vessel-------ABSTRAKPelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo terletak di kota banda Aceh. Pelabuhan ini adalah pelabuhan perikanan tipe C. Aktivitas di Pelabuhan Lampulo sangat padat, hal ini diduga akibat kurang memadainya fasilitas yang tersedia di pelabuhan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan proyeksi peningkatan volume produksi hasil tangkapan; menentukan proyeksi peningkatan jumlah kapal perikanan; menentukan kebutuhan dermaga, dan kolam pelabuhan, untuk saat ini dan kebutuhan 15 tahun kedepan. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Perhitungan kebutuhan dermaga dan kolam pelabuhan saat ini dan 15 tahun kedepan menggunakan data statistik yaitu produksi hasil tangkapan (1), jumlah dan ukuran kapal (2), data hasil pengukuran langsung objek penelitian yaitu panjang dermaga (1), kedalaman kolam (2), panjang kapal (3); data hasil pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu keadaan fasilitas dermaga (1), kolam pelabuhan (2), draft maksimum kapal yang paling besar (3) dan jarak antar kapal saat bertambat di pelabuhan. Berdasarkan proyeksi produksi, total volume produksi di PPP Lampulo mencapai 14,096 ton pada tahun 2027 atau meningkat sebesar 114%, namun mengalami penurunan pada tahun 2028-2029 sebesar 3,6% jika dibandingkan dengan volume produksi tahun 2027. Adapun proyeksi jumlah armada kapal penangkapan terjadi peningkatan mencapai 822 unit atau sebesar 112 % pada tahun 2029. Proyeksi penambahan ukuran dermaga dan kedalaman kolam yang dibutuhkan untuk 15 tahun mendatang yaitu sebesar 831 m untuk dermaga pendaratan dan 757 m untuk dermaga muat. Selain itu juga diperlukan penambahan luas kolam pelabuhan menjadi 224,497 m2 dan kedalaman kolam minus 3,4 m.Kata kunci: pengembangan, fasilitas pokok pelabuhan, kapal
Pengaruh Panjang Jaring Pukat Cincin Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Utara Aceh Makwiyah A. Chaliluddin; Alvi Rahmah; Fauzi Syahputra; Muqtamar Effendi; Nasruddin M. Jalil; Fitri Indah Yani
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i1.738

Abstract

This research was conducted for one year, which was divided into 4 quarters. The average of each quarter was used as a replication. This study aimed to determine the composition of purse seine catch and the effect of the length of the purse seine on the catch of fishers in the waters of northern Aceh. The sample in this research is purse seine which has a length of 800 m, 900 m, 1000 m, and 1200 m. The composition of the fishermen's catch during the study was skipjack, mackerel, lemuru, and layang. The test results using ANOVA in the treatment of the ring seine length group obtained the value of F-count is 40.275 or significant (0.000). The ANOVA test on replications obtained a value of F-count is 1.623 or a significance value (0.082), meaning that the length of the 1200 meter seine had a significant effect on the fishermen's catch, while the number of replications, namely the observation time during the study year, had no significant effect on the fishermen's catch.
Penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling Fauzi Syahputra Syahputra; Teuku Muhammad Haja Almuqaramah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i1.1062

Abstract

AbstrakBiofouling merupakan akumulasi pertumbuhan dari organisme laut yang hidupnya menempel pada material terendam oleh air laut. Akumulasi biofouling yang terjadi secara berkelanjutan dapat menimbulkan masalah baik secara ekonomis dan operasional khususnya pada kapal yang digunakan sebagai alat transportasi. hal ini dapat menyebabkan kecepatan kapal berkurang hingga 40% sehingga konsumsi bahan bakar meningkat sampai dengan 30%. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak larutan kulit mangrove pada cat minyak sebagai antifouling. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak larutan kulit mangrove memiliki pengaruh terhadap jumlah penempelan biofouling.  Hal ini dapat dilihat dari data yang didapatkan dimana pada material bahan uji yang menggunakan campuran tanin lebih sedikit terjadi penempelan pada material yaitu sebanyak 4 individu, sedangkan jika dibandingkan dengan sampel uji yang tidak menggunakan campuran tanin jumlah yang terdata sebanyak 9 individu.Kata kunci: biofauling; antifauling; mangroveAbstractBiofouling is the accumulation of marine organisms whose life is attached to material submerged by sea water. Accumulation of biofouling that occurs on an ongoing basis can cause problems both economically and operationally, especially on ships that used as a means of transportation. This particular problem can cause ship speed to decrease by 40% so that fuel consumption increases by up to 30%. This study aims to determine the effect of adding extracts of mangrove bark solution to oil paint as antifouling. The results showed that the addition of mangrove bark solution extract influenced the amount of biofouling attachment. Where in the test material using a mixture of tannins, there was less attachment to the material as much as four individuals, whereas when compared with the test sample which did not use a mixture of tannins the amount recorded was nine individuals.Keywords: biofauling; antifauling; mangrove
Pemanfaatan tulang ikan kambing-kambing (Abalistes stellaris) sebagai sumber kalsium pada produk tepung tulang ikan Asmaul Husna; Lia Handayani; Fauzi Syahputra
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 7: No. 1 (April, 2020)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v7i1.1912

Abstract

Tulang ikan kambing-kambing salah satu limbah padat yang masih menjadi hasil samping yang belum dimanfaatkan. Tulang ikan kambing-kambing merupakan salah satu limbah padat yang sangat berpotensi sebagai salah satu sumber kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tulang ikan kambing-kambing  menjadi produk yang bernilai ekonomis dan sumber kalsium. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis protein untuk mengetahui karakteristik bahan baku tulang ikan kambing-kambing dan proksimat (kadar air, kadar lemak, kadar abu), kalsium dan nilai FTIR tepung tulang ikan kambing-kambing  yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan ekstraksi basa NaOH dengan perbedaan konsentrasi yaitu 1N, 1,5N dan 2N. Nilai rendemen yang didapatkan adalah 7,55%, 12,94% dan 10,96%. Nilai kadar air yang didapatkan adalah 3,79%,  4,15% dan 3,87%. Nilai kadar lemak adalah 0,12%, 0,11% dan 0,10%. Nilai kadar abu yang didapatkan adalah 90,05 %, 88,76% dan 87,52%. Nilai kalsium yang didapatkan adalah 31,83 %, 35,75% dan 32,33%. Pengujian FTIR menunjukkan pada tepung tulang ikan kambing-kambing terdapat kalsium.Kata kunci: ekstraksi; kalsium; ikan kambing-kambing (Abalistes stellaris) Starry triggerfish bone is one of the solid waste, which is a by-product that has not been utilized. It has great potential as a source of calcium. This research aims to utilize starry triggerfish bone to be a valuable product and source of calcium. This research used the protein hydrolysis method to determine the characteristic of raw material and proximate of starry triggerfish bone (water, fat and ash content), calcium and FTIR values of starry triggerfish bone meal. This research uses NaOH base extraction with different concentrations of 1N, 5N and 2N. The yield value obtained were 7,55%, 12,4% and 10,96%. The values of water content obtained were 3,7%, 4,15% and 3,87%. The value of fat content were 0,12%, 0,11% and 0,10%. Ash content values obtained were 90,05%, 88,76% and 87,52%. Calcium values obtained were 31,83%, 35,75% and 32,33%. FTIR testing showed that the bone meal of starry triggerfish contained calcium.Keywords: extraction; calcium; starry triggerfish (Abalistes stellaris)
Analisis kandungan mutu stik ikan kambing-kambing (Abalistes stellaris) dan ikan pisang-pisang (Caesio chrysozona) sebagai alternatif diversifikasi olahan ikan Dwi Apriliani AGS; Fauzi Syahputra
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, Vol. 6: No. 1 (April, 2019)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v6i1.862

Abstract

AbstrakStik ikan merupakan salah satu makanan ringan berupa irisan tipis yang berbentuk pipih memanjang berbahan dasar tepung terigu, lemak, telur, garam dan air yang digoreng dan mempunyai rasa yang gurih dan bertekstur renyah. Penambahan bahan ikan dalam produk stik dimaksudkan untuk menambah mutu olahan ikan dalam bentuk diversifikasi. Ikan Kambing-kambing dan Ikan Pisang-pisang dipilih sebagai alternatif diversifikasi olahan ikan, dikarenakan selama ini ikan tersebut hanya dikonsumsi segar dan diolah menjadi ikan asin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu stik ikan meliputi kadar protein, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar lemak dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar protein stik ikan pisang-pisang lebih tinggi di bandingkan stik ikan kambing-kambing sebesar 12,49% dan 11,96%.  Kadar Abu stik ikan pisang-pisang lebih tinggi dibandingkan stik ikan kambing-kambing sebesar 2,81% dan 2,65%. Kadar Karbohidrat stik ikan pisang-pisang lebih tinggi dibandingkan stik ikan kambing-kambing sebesar 55,12% dan 53,77%.  Sebaliknya kadar lemak stik ikan kambing-kambing lebih tinggi dibandingkan stik ikan pisang-pisang sebesar 27,91% dan 26,11%. Kadar air stik ikan kambing-kambing lebih tinggi dibandingkan stik ikan pisang-pisang dan sebesar 3,71% dan 3,47%.Kata kunci: mutu stik ikan; ikan kambing-kambing; ikan pisang-pisangAbstractFish stick is one of snacks which is sliced in a thin and long flat stick. It is made from wheat flour, fat, egg, salt, and water which is fried and have a salty taste and crispy texture. Adding fish ingredients in stick product is aimed to add a qualified fish mixture in form of diversification. Abalistes stellaris fish and Caesio chrysozona fish are chose as a fish diversification alternative as the fish are fresh consumed and is processed as salt fish. The study is aimed to know the quality of fish stick which involves of protein contents, dust contents, carbohidrate contents, fat contents, and water contents. The result of the research showed that Caesio chrysozona fish stick protein contents is higher than Abalistes stellaris fish stick contents in the amount of 12,49 % and 11,96 %. Then, the dust content of Caesio chrysozona fish stick is also higher than Abalistes stellaris fish stick as 2, 81% and 2,65 %. Furthermore, the carbohidrate content of Caesio chrysozona fish content showed higher rate than Abalistes stellaris fish stick in the level of 55, 12 % and 53, 77%. However, the fat content of Abalistes stellaris fish stick is higher than Caesio chrysozona fish stick where it amounts of 27, 91 % and 26, 11%. Meanwhile, the water content of Abalistes stellaris fish stick is higher than Caesio chrysozona fish stick as 3,72% and 3, 47 %.Keywords: fish stick quality; Abalistes stellaris fish; Caesio chrysozona fish
Studi Pola Distribusi Logistik Ikan dan Margin Pemasaran Yang di Daratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh Eka Purnama Sari; Fauzi Syahputra; Agus Naufal
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana pola distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Banda Aceh, (2) mengetahui seberapa besar kebutuhan ikan sebagai bahan baku pengolahan, (3) seberapa besar margin pemasaran pada setiap pelaku pemasaran, Metode yang digunakan adalah metode kasus  dengan pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan kriteria tertentu. Terdapat 3 saluran distribusi ikan yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja Banda Aceh yaitu saluran distribusi pertama, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pedagang pengecer ke konsumen; kedua, dari nelayan ke pedagang Pengumpul (Toke Bangku) ke pabrik pengolahan ikan; ketiga, dari nelayan ke pengecer ke konsumen. Kebutuhan bahan baku ikan rata-rata pabrik pengolahan di dalam dan sekitar pelabuhan yaitu sebesar 10-50 ton setiap hari nya, kebutuhan jenis ikan dominan sebesar ikan Tongkol 20 ton/hari, Cakalang 30 ton/hari, Layang 20 ton/hari, Tuna 15 ton/hari. margin pemasaran (marketing margin) pada setiap pelaku pemasaran adalah  pada tingkat Pengumpul (toke bangku) jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Tuna (52%) diikuti dengan ikan Cakalang (26,2%), ikan Tongkol (20%) dan ikan Layang (8,9%). Tingkat Pengecer jenis ikan yang memiliki nilai presentase margin pemasaran tertinggi adalah  ikan Layang (38,6%) diikuti dengan ikan Cakalang (35,9%) ikan Tongkol (33,7%) dan ikan Tuna (20%).
Pola Disriusi Dan Pemasaran Hasil Tangkap Di PPI Calang Kaupaten Aceh Jaya Muhammad Masrizal; Agus Naufal; Fauzi Syahputra
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1469

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi hasil tangkap di PPI Calang serta dengan margin pemasarannya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap kejadian-kejadian dilapangan dan juga ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Jenis data yang dikupulkan berupa data primer dan skunder. Hasil dari penelitian ini di PPI Calang memiliki dua pola distribusi. Pola 1 terdiri atas produsen, pengumpul, pengecer, dan konsumen. Sedangkan pola 2 terdiri atas produsen, pengumpul, dan konsumen. Daerah pendistribusi dan pemasaran hasil tangkap di PPI Calang keseluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya untuk di pasar lokal. Sedangkan untuk pendistribusian ikan keluar daerah umumnya dilakukan keseluruh kabupaten/kota di Provinsi Aceh seperti Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam hingga keluar provinsi seperti Medan, hal ini tergantung jumlah produksinya karena semakin besar jumlah produksi maka akan semakin luas daerah distribusi dan pemasarannya.
Teknik pembiusan menggunakan suhu rendah terhadap ikan nila (oreochromis niloticus)) Muammar Muammar; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1554

Abstract

Penelitian mengenai pembiusan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu pembiusan 7--8°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 2 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 88% dibandingkan dengan suhu 5-6°C kelangsugan hidupnya mencapai 44%, suhu 9-10°C kelangsungan hidupnya mencapai 77% dan suhu 11-12°C kelangsungan hidupnya mencapai 66%.
Study Teknik Penyimpanan Sistem Kering Dengan Menggunakan Suhu Rendah Terhadap Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yudi Kurniawan; Fauzi Syahputra; Said Muhazzir
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i1.1555

Abstract

Penelitian mengenai penyimpanan ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup sistem kering dengan menggunakan suhu rendah untuk diaplikasikan pada transpotasi ikan hidup agar ikan tidak mengalami kematian selama perjalanan jauh dan juga dapat mengurangi berat beban lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan transportasi sistem basah yang menggunakan air. Media yang digunakan untuk menurunkan suhu ialah es batu. Pada suhu penyimpanan 15°-17°C didapat tingkat kelangsungan hidup terbaik karena penyimpanan selama 6 jam tingkat kelangsungan hidupnya mencapai 66% dibandingkan dengan suhu 9°-11°C kelangsugan hidupnya mencapai 11% dan suhu 12°-14°C  kelangsungan hidupnya mencapai 44%.
Pengaruh Perkembangan Jumlah Armada Penangkapan Kapal Purse Seine Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja Jerry Hudayana; Faisal Syahputra; Fauzi Syahputra; Nasrudin Nasrudin; Aliman Selian
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i2.2868

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja kota Banda Aceh pada bulan Maret 2021. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana data primer dan sekunder menjadi dasar untuk menjelaskan kondisi permasalahan dan penyelesaiannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah armada purse seine terhadap ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja. Pengambilan data dilakukan dengan cara data primer dan data skunder. Data primer dan data sekunder pada penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi lapangan, dokumentasi dan wawancara (Interview). Hasil dari penelitian menunjukkan produksi ikan pada tahun 2016-2017 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 4,30%, tahun 2017-2018 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 27,35%, pada tahun 2018-2019 jumlah produksi ikan meningkat sebesar 14,92%, tahun 2019-2020 jumlah produksi ikan menurun 7,67%, Jumlah produksi ikan terendah di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja  pada tahun 2016 dengan total jumlah produksi ikan 11.406 ton, dan jumlah produksi tertinggi pada tahun 2019 dengan jumlah produksi ikan  17.410 ton. Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan jumlah armada kapal purse seine berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja kota Banda Aceh. Saran dari penelitian ini perkembangan jumlah armada purse seine di PPS Kutaraja di tingkatkan secara perlahan dengan pantauan pemerintah agar hasil tangkapan ikan  tidak terjadi over fishing