(Foto dok/Bagian Komimpro Setda Kota Semarang)
SEMARANG – Kementerian Kesehatan RI telah meresmikan program Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai penguatan layanan kesehatan primer dengan mengutamakan peningkatan upaya promotif dan preventif. Program ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer yang mencakup semua siklus hidup sebagai sasaran integrasi pelayanan kesehatan, penguatan promosi dan pencegahan penyakit dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kota Semarang telah menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP) pada Posyandu, Pustu dan Puskesmas. Pelaksanaan ILP pada Posyandu dilakukan terjadwal oleh para kader didampingi oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. Pelayanan yang diberikan yaitu edukasi dan skrining masalah kesehatan yang diberikan sesuai siklus hidup, serta layanan pencegahan seperti imunisasi dan pemberian makanan tambahan. Para kader juga melakukan kunjungan rumah secara rutin dan hasil kunjungan rumah ini disampaikan ke Pustu atau Puskesmas untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh petugas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam menjelaskan ILP telah dilaunching di Semarang tanggal 1 Juni 2024. "Sebetulnya konsep untuk melakukan assessment atau penilaian dari skrining itu sudah kita persiapkan sejak tahun 2023. Kami buat bukunya, kemudian kami sosialisasikan di bulan November 2023 ke seluruh puskesmas di kota Semarang," jelas Hakam, Rabu (3/7).
ILP berkolaborasi dengan MENTTARI SEHAT NUSANTARA (Medical Checkup Untuk Deteksi Dini Penyakit Menuju Semarang Semakin Sehat dan Sejahtera). MSN merupakan kegiatan skrining kesehatan pada semua kelompok usia, yang dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung.
Sebagai upaya meningkatkan cakupan skrining kesehatan pada semua siklus hidup, Dinas Kesehatan Kota Semarang menciptakan inovasi LAWANG SEWU (Layanan Warga Kota Semarang Sehat Setiap Waktu) dan PITERPAN (Pelayanan dan Edukasi Kesehatan Terpadu Pelajar Kota Semarang). Hasil status kesehatan masyarakat dari skrining pada Posyandu, Lawang Sewu dan Piterpan akan menjadi bahan rujukan pemeriksaan lanjutan di Pustu dan Puskesmas.
Program Lawang Sewu ini kemudian kita tata dengan baik, ada toolsnya dengan MSN (Mentari Sehat Nusantara). Sehingga skriningnya bisa by name by address. Nantinya bisa terlihat di catatan medic digital masing-masing masyarakat Kota Semarang," tutur Hakam.
Pustu memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan bersama kader. Layanan kesehatan pada Pustu berupa :
Layanan ILP pada puskesmas dibagi kedalam empat klaster yaitu :
Skrining yang dilakukan, tidak hanya skrining gula, tensi, kolesterol. Tapi juga penyakit infeksi seperti demam yang disebabkan dari DB, tipes, TBC, atau penyakit infeksi yang lain.
"Sejauh ini, posyandu primer dan layanan hingga RW berjalanan dengan baik. Nanti kita lihat evaluasinya bagaimana. Dari dugaan-dugaan penyakit yang didapati di Posyandu, kemudian yang harus dibuktikan”, jelasnya.
Dengan adanya ILP, diharapkan pelayanan yang diberikan dapat sesuai siklus hidup komprehensif dan berkesinambungan, sehingga Kota Semarang dapat menuju Indonesia sehat.