BIOINFORMATIKA PROTEIN
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
Bioinformatika berasal dari kata bioinformatics (inggris) yakni ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bionformatika sendiri merupakan ilmu yang lahiir dari perkembangan biologi molecular modern yang merupakan salah satu bentuk peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam molekul DNA. Bidang bioinformatika mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah biologis, penyejajaran sekuens, prediksi struktur protein, analisis filogenetik, analisis ekspresi gen, sampai struktur sekunder RNA.
Related papers
Sebagai salah satu makromolekul penting selain karbohidrat dan lemak, protein tentu sangat dibutuhkan bagi seluruh makhluk hidup. Sumber protein dapat diperoleh dari dari makanan seperti telur, ikan, tempe, dan sebagainya. Protein tidak akan terasa manfaatnya apabila dalam proses pengolahannya tidak tepat atau terjadi kesalahan. Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh kacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Akibat dari suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat-sifat biologis suatu protein. Oleh karena itu kita perlu mengetahui sifat fisik dan kimiawi dari protein agar tidak melakukan kesalahan dalam pengolahan yang mengakibatkan kandungan protein dalam makanan hilang. Salah satu penyebab denaturasi protein adalah perubahan temperatur, perubahan pH, dan penambahan asam atau basa. Pada praktikum ini, digunakan beeberapa sampel diantaranya telur, kulit ikan, daging ikan, dan tulang ikan. Sampel-sampel tersebut diberi beberapa perlakuan guna mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi pada protein. Perlakuan yang diberikan antara lain dengan penambahan aquades, asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah, proses pemanasan dan uji ninhidrin.
Protein berasal dari kata Yunani proteios, yang berarti pertama. Dalam kehidupan protein mempunyai fungsi yang sangat penting. Semua enzim hewan dan tumbuhan adalah protein. Protein bersama-sama lipid dan tulang membentuk kerangka tubuh. Ia juga membentuk otot, anti bodi dan berbagai hormon.
Protein merupakan makromolekul terbanyak yang dapat ditemui dalam sel hidup, yang merupakan komponen penting dan utama untuk sel hewan dan sel manusia. Protein dapat diisolasi dari seluruh sel ke bagian sel. Dalam hal ini, protein mempunyai peranan penting dalam biologi yang sangat penting, sebagai zat pembenfuk, transport, katalisataor reaksi kimia, hormon, racun, dan yang lainnya. Protein ini mempunyai empat fungsi utamanya yaitu untuk memperbaiki jaringan yang rusak untuk pertumbuhan jaringan baru, sebagai enzim, dan sebagai hormone . (Mandle, 2012). Dalam hubungannya dengan asam amino, protein merupakan polimer dari sekitar asam amino yang berlainan disambungkan dengan ikatan peptida, yaitu rantai pendek. Karena keragaman rantai samping yang terbentuk jika asam-asam amino tersebut disambung-sambungkan, protein yang berbeda dapat mempunyai sifat kimia yang berbeda dan struktur sekunder dan tersier yang sangat berbeda. Rantai samping itu dapat bersifat polar atau nonpolar. Kandungan bagian asam amino polar yang tinggi dalam protein meningkatkan kelarutannya dalam air. Rantai samping yang paling polar ialah rantai samping amino basa dan asam amino asam. Asam-asam amino ini terdapat dalam albumin dan globulin yang larut dalam air dengan aras yang tinggi (Kuchel, dan Gregory, 2002).
: Mengetahui prinsip dasar uji kualitatif protein Mengetahui perbedaan prinsip dari masing-masing metode A. Pre-lab 1. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode ninhidrin?
2023
ahasiswa super, kini saatnya kita membahas mengenai protein yang memegang peranan kunci dalam semua proses biologis. Kaitannya dengan Kegiatan Belajar 1 sangat jelas karena protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan dan manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Demikian pula pada tumbuhan yang membentuk protein dari CO2, H2O, dan senyawa nitrogen. Bahasan ini sangat penting untuk dipahami oleh Anda yang mengambil mata kuliah Biofisika, sebagai langkah awal untuk memahami proses-proses fisis dan kimiawi pada makhluk hidup. Ada dua kegiatan belajar dalam modul ini, yaitu; pertama, struktur protein yang akan membahas mengenai struktur primer, sekunder dan tersier, serta metode penentuan struktur protein menggunakan sinar-X dan NMR. Kedua, mengenai fungsi protein yang akan membahas mengenai hubungan struktur fungsi protein, dan gerak molekul dalam protein. Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda memiliki kemampuan untuk menganalisis struktur dan fungsi protein. Secara lebih khusus modul ini mencoba untuk memberikan kemampuan pada mahasiswa agar dapat: 1. menganalisis struktur primer, sekunder dan tersier; 2. menganalisis metode penentuan struktur protein; 3. menganalisis hubungan struktur fungsi protein; 4. menganalisis gerak molekul dalam protein. Dalam mempelajari modul ini diharapkan Anda telah memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman mengenai beberapa topik dalam ilmu Fisika seperti mekanika, listrik magnet, fluida, dan getaran bunyi. Selamat belajar, semoga Anda berhasil! M 2.2 Biofisika Kegiatan Belajar 1 Struktur Protein ata protein berasal dari bahasa Yunani proteios yang berarti "barisan pertama". Kata yang diciptakan oleh Jons J. Barzelius pada tahun 1938 untuk menekankan pentingnya golongan ini. Struktur protein merupakan sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul protein. Setiap protein, khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan urutan yang terbentuk dari berbagai asam L-α-amino (urutan ini juga disebut sebagai residu). Perjanjiannya, suatu rantai yang panjangnya kurang dari 40 residu disebut sebagai sebagai polipeptida, bukan sebagai protein. Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses biologi. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Untuk dapat melakukan fungsi biologis, protein melipat ke dalam satu atau lebih konformasi spasial yang spesifik, didorong oleh sejumlah interaksi non-kovalen seperti ikatan hidrogen, interaksi ionik, gaya van der Waals, dan sistem kemasan hidrofobik. Struktur tiga dimensi perotein sangat diperlukan untuk memahami fungsi protein pada tingkat molekul. Struktur protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan hingga ribuan residu. Protein diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm). Sebuah protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam menjalankan fungsi biologisnya. Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai konformasi.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.