Timothy's Model of Discipleship
2021, Suparman
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/D8VJS…
62 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
Model pemuridan Timotius merupakan kurikulum dan materi pemuridan yang dibuat berdasarkan proses pemuridan yang dilakukan oleh Paulus kepada Timotius. Dimana dalam pembuatan kurikulum dan materi, penulis melakukan eksposisi ayat-ayat yang menjelaskan proses pemuridan yang dilakukan Paulus terhadap Timotius. Dari eksposisi inilah akhirnya penulis menemukan prinsip-prinsip pemuridan dan penulis menamakannya Model Pemuridan Timotius.
Related papers
Leaderdership and followership suatu unsur yang berada didalam organisasi yang memiiki keterkaitan satu sama lain atau saling berhubungan dan memiliki timbal balik dalam membangun suatu organisasi. Suatu organisasi akan berjalan dengan baik diantaranya pasti memiliki sistem leadership dan followership yang berjalan baik dengan system structural organisasi yang baik pula.
ARTHASASTA ARWAN , 2024
Isi daripada jurnal ini adalah pola kepemimpinan Paulus menjadi teladan yang akan diimplementasikan mahasiswa teologi dalam lingkup jemaat. Yang banyak diulas penulis adalah nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan Paulus sebagai seorang pemimpin. Konsep yang diungkapkan Paulus dalam beberapa surat-suratnya menjadi perhatian utama penulis. Letak permasalahannya adalah bagaimana konsep yang dibangun Paulus dalam rana pelayanannya sebagai seorang pemimpin, dan sikap seperti apa yang akan dipresentasikan mahasiswa dalam menerapkan pola kepemimpinan Paulus. Hal inilah yang kemudian penulis temukan sebagai solusi untuk memperkuat ilmu kepemimpinan dalam diri mahasiwa untuk dikembangkan. Sehingga dalam jurnal ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan beberapa informasi dari berbagai sumber yang kredibel serta wawancara dengan beberapa narasumber. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan Paulus menjadi teladan bagi mahasiswa teologi dalam rana pelayanan di jemaat. Mahasiswa teologi diharapkan sebagai generasi yang dipersiapkan untuk melanjutkan pemberitaan Injil dapat menjadi teladan dalam jemaat, masyarakat dan bidang pelayanan lainnya dengan pola kepemimpinan dari Paulus.
Jurnal Teologi Amreta, 2021
Discipleship is the fixed price of a disciple of Jesus. A true disciple of Jesus must produce other disciples for Jesus. The pattern of true and effective discipleship that Jesus imitated, and was imitated by the Apostle Paul in his ministry and life which in 2 Timothy 1:2 was entrusted and passed on to Timothy to be passed on to generations of Jesus' disciples until the end of the age had really proven effective. The method in this study uses a qualitative method with a literature study approach through quality books and articles in discussing Christian discipleship. The results of this study conclude that the implications of a meaningful life of a disciple of Christ who make disciples again that must be manifested in his Christian life as a person and the church as a community life of Jesus' disciples, namely: First, Remain in Christ. Second, live with the aim of producing fruit. Third, have a desire to regenerate and multiply disciples. Fourth, Imitate Jesus who made disciples. Fifth, the Church and spiritual leaders who make disciples. Sixth, Make discipleship a lifestyle. These findings emphasize the importance of the art of discipleship in theological studies in 2 Timothy 2:1-2. So that it can motivate Christians to not only talk about the meaning and purpose of discipleship but to practice it as part of the Great Commission. Moreover, believe that the principle of spiritual multiplication emphasized by Jesus must be a lifestyle of believers.
2021
This study aims to discuss the learning model of Jesus based on the Bible. The learning model is the whole series of presentations of teaching materials which includes all aspects before learning, while the learning process and after learning by the teacher and all related facilities that are used directly or indirectly in the teaching and learning process. The teaching model can be interpreted as a plan or pattern used in preparing the curriculum, arranging student material, and providing instructions to teachers in the classroom in teaching settings or other settings. As a teacher, of course, Jesus has a model in teaching His students. Because the learning model is very necessary to achieve an educational goal. Using descriptive qualitative methods, it can be concluded that Jesus' learning model for His disciples is focused on the four Gospels. By studying and understanding the learning model of Jesus as the Great Teacher, the teachers will be able to prepare the learning proc...
2019
Sampai saat ini beberapa denominasi termasuk GMAHK tetap menerapkan hukum haram-halal yang terdapat di dalam Imamat 11. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, para pembaca dan peneliti Alkitab dari denominasi GMAHK percaya bahwa hukum haram-halal tidak termasuk dalam hukum yang diakhiri oleh Yesus di kayu salib. Namun terlihat bahwa kepercayaan GMAHK "seperti" bertentangan dengan teks yang terdapat dalam 1 Timotius 4, khususnya ayat keempat dan kelima. Interpretasi yang populer dari teks dalam 1 Tim. 4:1-5 yaitu : Ayat 4 dengan jelas memberikan informasi bahwa "semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur dan dikuduskan oleh Firman dan doa". 1 yang diinterpretasi sebagai bukti bahwa tidak ada lagi penerapan hukum haram-halal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pelarangan untuk memakan daging-daging tertentu adalah ajaran dari setan (4:1).
Contoh-contoh Kepemimpinan Spiritual yang nyata dalam Sikap dan Perilaku beberapa Pemimpin di Alkitab
Emilisa Ponda, 2023
Pemimpin seringkali diibaratkan sebagai ujung tombak yang memiliki pengaruh dan peran penting. Pemimpin Kristen perlu memahami panggilannya, ia akan menunjukkan gaya kepemimpinan Yesus yang sebenarnya. Banyak pemimpin yang memimpin saat ini hanya dipenuhi dengan ambisi untuk menduduki jabatan serta memiliki kekuasaan yang paling atas dan jarang memimpin dengan alasan pengabdian dengan sungguh-sungguh tanpa pamrih dan sering ditemui dengan karakter yang kurang baik. Menjadi seorang pemimpin Kristen, salah satu karakter yang sangat dibutuhkan dan harus dimiliki adalah kerendahan hati. Kerendahan hati merupakan suatu teladan yang dimiliki dan dinampakkan Yesus dalam melayani.
Tugas ini diselesaikan dengan jangka waktu satu Bulan. Tugas ini merupakan tugas yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kristologi menurut kitab 1 Timotius. Sumber yang menjadi literatur dalam penyelesaian tugas ini adalah internet dan beberapa buku-buku Teologi, seperti Konkordansi Alkitab, The Wycliffe Bible Commentary. Dari hasil tugas ini dapat diketahui bahwa Kristologi menurut kitab 1 Timotius adalah Kristus Yesus sebagai dasar pengharapan, sumber kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera, sumber kekuatan, penyelamat bagi orang berdosa, pribadi yang sabar, pengantara antara Allah dengan manusia, landasan untuk beriman, teladan dalam setiap pengajaran, tidak menghendaki perceraian, saksi dari setiap ajaran Paulus, menjadikan kita saudara seiman, tidak menghendaki perkataanperkataan yang sehat, dan hakim pada hari penghakiman. Jadi Kristologi yang dikandung dalam kitab 1 Timotius ini sangat beragam dan jika diambil dominannya adalah Kristus Yesus adalah sumber pengajaran yang sehat karena konteks dari 1 Timotius adalah adanya ajaran palsu yang menggoyahkan kekristenan atau gereja di Efesus. Sehingga Paulus menuliskan ajaran yang sehat yang berasal dari Kristus Yesus untuk mendorong Timotius tetap teguh dalam panggilannya sebagai pengajar sehingga dapat menolak dan menangkis semua ajaran palsu. 2 KRISTOLOGI MENURUT KITAB 1 TIMOTIUS
Leadership plays a crucial role in accomplishing the objectives of an organization, including the church. Although the essence of the church has remained unchanged since the first century, the surrounding context has evolved significantly. The rapid global changes witnessed in the current post-industrial era have introduced new paradigms, priorities, and values. While these changes can yield positive outcomes, they can also have negative consequences. Consequently, church leaders find themselves in a challenging position where they must uphold unchanging truths while simultaneously adapting to the demands of the times in order to remain relevant. Unfortunately, there have been instances where church leaders, including those in Indonesia, have deviated from the values of truth. Behaviors such as immorality, corruption, infidelity, divorce, and other negative actions have tainted the reputation of the church. Consequently, the purpose of this article is to outline the qualifications required for today's church leadership, as based on Titus 1:5-16. By employing the biblical-exegesis method and conducting a literature review, the authors have discovered that leadership qualifications grounded in fundamental Christian values are absolutely crucial for church leaders. Emphasizing these qualifications ensures that church leaders have an effective impact on the members of their congregations whom they lead.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.