Prosiding Diskusi Kamisan
2014, Yayasan Pencinta Danau Toba (Lake Toba Heritage Foundation)
Sign up for access to the world's latest research
Abstract
Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) selama 5 tahun berturut-turun telah menyelenggarakan Diskusi Kamisan untuk membahas persoalan-persoalan krusial di Kawasan Danau Toba. Buku Prosiding ini dapat menjadi referansi untuk kajian lebih lanjut.
Related papers
Penelitian yang telah dilakukan ini berkaitan dengan pengukuran arus dan tegangan yang dihasilkan serta efisiensi konversi energi listrik pada rangkaian sel surya pewarna tersensitisasi yang disusun berdasarkan kombinasi hubungan seri-pararel. Sel surya yang digunakan pada penelitian ini menggunakan zat warna yang berasal dari buah mangsi (Phyllanthus reticulatus poir). Sel surya pewarna tersensitisasi yang digunakan pada setiap rangkaian masing-masing sebanyak empat buah. Efisiensi yang dihasilkan pada rangkaian 1, rangkaian 2, rangkaian 3, rangkaian 4 masing-masing sebesar 0,1619%, 0,1285%, 0,2103%, dan 0,1325%. Efisiensi konversi energi listrik tertinggi dihasilkan oleh rangkaian 3 pada pengukuran outdoor hari pertama yaitu sebesar 0,2103%.
Prosiding, 2015
Prosiding Konferensi IMASASI, 2018
Berikut kami sampaikan Prosiding hasil Konferensi Nasional Mahasiswa Studi Arab 2018 yang diselenggarakan oleh IMASASI & HIMASA UNPAD pada tanggal 25 November 2018 bertempat di Gd. Aula PSBJ FIB Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
pembahasan tentang soshum sangat penting agar pemahaman lebih terarah
STT REAL Batam, 2020
Pandemikk Covid-19 yang terjadi di Indonesia bahkan dunia sangat mempengaruhi gereja dalam bermisi. Banyak kegiatan dan tugas misi gereja yang tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya, hal ini juga berpengaruh pada kerohanian dan kehidupan jemaat (orang Kristen). Dalam hal ini gereja perlu memiliki pemahaman yang benar dalam menyikapi pandemikk Covid-19 yang terjadi sekarang ini.
Sop Prosedur Permohonan Pinjaman Karyawan, 2021
Sop tersebut mengatur tentang syarat dan ketentuan peminjaman dana dari Perusahaan ke karyawan untuk keperluan darurat
Knowledge management (KM) merupakan kombinasi antara orang, proses dan teknologi untuk mengelola pengetahuan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menghasilkan kreativitas dan inovas. Saat ini pengelolaan knowledge merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, karena knowledgw merupakan asset organisasi dan mempunyai posisi strategi dalam membantu persaingan global. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan motivasi dan lingkungan terhadap penggunaan knowledge management. Dalam penelitian ini digunakan data primer dengan sample staf pengajar perguruan tinggi. Dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS) diperolah temuan penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan organisasi dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan knowledge dalam pendidikan perguruan tinggi. Kata Kunci : Knowledge management, indikator, signifikan. partial least squares.
ABSTRAK Dunia pendidikan dewasa ini tengah menjadi sorotan oleh berbagai kalangan, sebab dunia pendidikan yang fungsi utamanya adalah membentuk pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia dianggap kurang serius dalam mendidik karakter para generasi muda. Kondisi tersebut terjadi karena sistem pendidikan nasional telah meninggalkan konsepsi sistem among dari Ki Hadjar Dewantara dan lebih mengutamakan konsep pendidikan dari negara barat yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Sementara bangsa Indonesia sebenarnya memiliki tokoh pendidikan yang luar biasa dengan konsep dan pemikirannya, beliau adalah Ki Hadjar Dewantara Banyak konsep dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan salah satunya adalah metode Among, metode Among yaitu metode pengajaran yang berjiwa kekeluargaan yang berdasarkan pada kodrat alam dan kemerdekaan, dilaksanakan dengan semboyan Tutwuri Handayani (mengikuti dari belakang dan memberi pengaruh) dan dilaksanakan dalam Tri Sentra Pendidikan yaitu alam keluarga, sekolah dan masyarakat. Adapun implementasi metode sistem among Ki Hadjar Dewantara untuk menanamkan pendidikan karakter di sekolah dasar menggunakan: Pembiasaan, pemberian contoh dan keteladanan dan integrasi dalam pembelajaran. ABSTRACT The world of education these days is in the spotlight by various circles, because the main function of education to form smart people of noble character is considered less serious especially in terms of educating the character of the younger generation. This condition occurs because the national education system has abandoned the conception of BBC prioritizing concepts of education from western countries that are not in accordance with Indonesian cultures. While Indonesia actually has an outstanding educational figure along with his concepts or thoughts, and he is Ki Hadjar Dewantara.. Many of his concepts or thoughts deal with education and culture, and one of them is the Among method, or the teaching method based on Asah, Asih and Asuh principles that focus on the nature and independence, whereas other Dewantara's mostly implemented methods include Tutwuri Handayani (to follow from behind and give impacts) and Three Centers of Education namely family, school and society. The aim of implementing the Among system is to instill the character education in primary schools through good habits, examples and role models in learning.
This study aims to determine the understanding of students after following the learning by associating illustrations of traditional clothing sales on the material system of two linear equations. This is based on the fact that there are still many students who do not understand the concept of SPLDV so that they have difficulties in solving problems related to it as well as the illustration of customary pakain is one application of mathematical concept in real life context. The type of this research is descriptive qualitative research. This research was conducted on the students of class VIII B SMP Negeri 1 Cangkringan. The procedures of this study include classroom learning, comprehension test, analysis of test results, documentation, interviews, analysis of interviews and observation. From this research, it can be concluded that the students who reach the level of total understanding on the first indicator that is restates the concept there are 83.3%, and 16.7% others do not underst...

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.