Papers by Putro Arif Wicaksono

Pkl Barito is a place that unique and fascinating for automotive lovers, because automotive lover... more Pkl Barito is a place that unique and fascinating for automotive lovers, because automotive lovers could find a variety of spare parts from a variety of vehicles. Located in the center of semarang city as the capital of central Java its became a main destination of automotive lovers around central java to look for spare parts, However Pkl Barito become a precious marketing place for automotive indusrty around central java. As the growth of Automotive industry that grow rapidly this place is more promising in the future. As the center of spare parts market place that has a reputation in indonesia Pkl Barito sells a variety of spare parts of motor vehicle. PKl barito takes the attention of automotive lovers and helps the local automotive industrial to sell their products, that’s why this place needs to redesign and rearrangement. The purpose of redesign and rearrangement of spare parts center in central java is to make a conceptualized market place that can accommodate all the activit...
Exploration history of the offshore Southeast Sumatra PSC, Java Sea, Indonesia
Geological Society, London, Special Publications, 1997

Kota Semarang adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang perkembangannya sebagi... more Kota Semarang adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang perkembangannya sebagian besar dipengaruhi oleh fungsinya sebagai kota pelabuhan sejak jaman kolonial.
Hal ini menyebabkan banyaknya akulturasi budaya yang terjadi antara pendatang dengan warga pribumi. Percampuran ini juga mempengaruhi aspek arsitektural di Semarang. Baik itu dalam segi perencanaan dan perancangan kota, sampai dengan style bangunan yang banyak digunakan pada masa tersebut. Dalam hal penataan kota, kedatangan ras-ras pendatang itu juga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dan perkembangan pada perencanaan kota Semarang. Pengaruh bangsa Belanda relatif lebih besar terhadap karya-karya arsitektural yang dihasilkan di Semarang itu. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan daerah-daerah seperti Kawasan Candi dan Kota Lama. Kota Lama, berbeda dengan wilayah Candi, ciri arsitektural Kolonialnya masih terlihat dengan jelas lewat bangunan-bangunan dan pengaturan wilayah di salah satu bagian kota Semarang tersebut. Hal ini menjadikan Kota Lama sebagai salah satu miniatur dari keadaan konkrit kota Semarang pada masa tersebut.
Dalam Melakukan sebuah kegiatan pembangunan melalui beberapa tahapan, yang setiap fasenya sangat ... more Dalam Melakukan sebuah kegiatan pembangunan melalui beberapa tahapan, yang setiap fasenya sangat penting dan harus di awasi dengan baik. Berikut ini kami sampaikan tahapan dalam kegiatan pembangunan sebuah gedung.

Kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan alami (sinar m... more Kebutuhan pencahayaan dalam suatu ruang dapat diperoleh melalui sistem pencahayaan alami (sinar matahari) dan penerangan buatan atau bisa juga dari kombinasi kedua sistem pencahayaan tersebut. Pencahayaan buatan sendiri terdiri dari lampu listrik lilin dan lampu minyak. Kombinasi antara pencahayaan alam dan pencahayaan buatan pada suatu ruang atau gedung sangat dimungkinkan.
Cahaya alam untuk ruang tergantung pada letak suatu ruangan atau gedung terhadap rotasi bumi yang bergerak dari arah barat menuju kearah timur dan sangat baik terhadap ruangan yang mempunyai sistem pencahayaan alam (matahari ) yang menghadap ke timur atau barat. Pemanfaatan pencahayaan buatan yang umum dipakai adalah lampu listrik.
Bukaan bangunan berupa jendela, boven, karawang dan bahan kaca perlu diatur sedmikian rupa agar ruang dapat terterangi sesuai dengan fungsinya. Ruang yang terlalu terang tersinari matahari tentu tidak akan nyaman digunakan, yang terlalu gelap-pun juga tidak akan efektif digunakan. Mengatur segala bukaan bangunan agar dapat merespon sinar matahari juga membutuhkan pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda di saat pagi dan sore. Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan matahari melintasi kathulistiwa di sisi Utara dan Selatan.
Untuk mengantisipasi kelembaban yang terjadi di dalam ruang memang sinar matahari langsung sangat dibutuhkan. Tetapi untuk penerangan yang dibutuhkan hanya bias dari sinar matahari tersebut. Jika sebuah ruang yang dirancanakan mengahadap arah datangnya sinar matahari, perlu dipastikan bahwa sinar matahari langsung tidak akan mengganggu dalam menerpa bagian ruang untuk melakukan aktifitas utama. Pengaturan ini membutuhkan ilmu yang berkaitan dengan sudut datangnya sinar matahari di saat pagi sampai sore dan perubahan tahunannya dari arah Utara ke Selatan. Mengantisipasi kuatnya sinar matahari langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperlebar teritis atap, menggunakan secondary wall, menggunakan sun screen, dengan gordyn, louvre dan lain-lain. Semua cara ini perlu dipertimbangkan ketepatan penggunaanya serta perpaduan dengan bentuk dan nuansa arsitektur yang dirancang. Rancangan bagunan dengan tema tropis tentu akan lebih baik jika menggunakan perpanjangan teritis atap atau teritis konsol. Sedangkan yang bertema modern dapat menggunakan sunscreen, louvre dan lain-lain.
Filsafat dalam arsitektur, mengetahui cara berfikir arsitek timur dan barat
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya... more Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Paper yang berjudul "KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN" sebagai syarat untuk lulus pada mata kuliah Teknologi Bahan pada smester 2 ini.
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya... more Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Paper yang berjudul "Arsitektur Tropis" sebagai syarat untuk lulus pada mata kuliah Fisika Bangunan pada smester 2 ini.
Sebagai syarat lulus mata kuliah Struktur dan Konstruksi 1 di smester 1, mahasiswa di wajibkan me... more Sebagai syarat lulus mata kuliah Struktur dan Konstruksi 1 di smester 1, mahasiswa di wajibkan membuat paper tentang pondasi
Negara Paripurna | BAB V DEMOKRASI PERMUSYAWARATAN 2 Putro Arif W | PA.13.1.0202 | Arsitektur Sore
Uploads
Papers by Putro Arif Wicaksono
Hal ini menyebabkan banyaknya akulturasi budaya yang terjadi antara pendatang dengan warga pribumi. Percampuran ini juga mempengaruhi aspek arsitektural di Semarang. Baik itu dalam segi perencanaan dan perancangan kota, sampai dengan style bangunan yang banyak digunakan pada masa tersebut. Dalam hal penataan kota, kedatangan ras-ras pendatang itu juga menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dan perkembangan pada perencanaan kota Semarang. Pengaruh bangsa Belanda relatif lebih besar terhadap karya-karya arsitektural yang dihasilkan di Semarang itu. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan daerah-daerah seperti Kawasan Candi dan Kota Lama. Kota Lama, berbeda dengan wilayah Candi, ciri arsitektural Kolonialnya masih terlihat dengan jelas lewat bangunan-bangunan dan pengaturan wilayah di salah satu bagian kota Semarang tersebut. Hal ini menjadikan Kota Lama sebagai salah satu miniatur dari keadaan konkrit kota Semarang pada masa tersebut.
Cahaya alam untuk ruang tergantung pada letak suatu ruangan atau gedung terhadap rotasi bumi yang bergerak dari arah barat menuju kearah timur dan sangat baik terhadap ruangan yang mempunyai sistem pencahayaan alam (matahari ) yang menghadap ke timur atau barat. Pemanfaatan pencahayaan buatan yang umum dipakai adalah lampu listrik.
Bukaan bangunan berupa jendela, boven, karawang dan bahan kaca perlu diatur sedmikian rupa agar ruang dapat terterangi sesuai dengan fungsinya. Ruang yang terlalu terang tersinari matahari tentu tidak akan nyaman digunakan, yang terlalu gelap-pun juga tidak akan efektif digunakan. Mengatur segala bukaan bangunan agar dapat merespon sinar matahari juga membutuhkan pertimbangan akan dampak panas matahari yang berbeda di saat pagi dan sore. Perbedaan ini juga terjadi karena persilangan perjalanan matahari melintasi kathulistiwa di sisi Utara dan Selatan.
Untuk mengantisipasi kelembaban yang terjadi di dalam ruang memang sinar matahari langsung sangat dibutuhkan. Tetapi untuk penerangan yang dibutuhkan hanya bias dari sinar matahari tersebut. Jika sebuah ruang yang dirancanakan mengahadap arah datangnya sinar matahari, perlu dipastikan bahwa sinar matahari langsung tidak akan mengganggu dalam menerpa bagian ruang untuk melakukan aktifitas utama. Pengaturan ini membutuhkan ilmu yang berkaitan dengan sudut datangnya sinar matahari di saat pagi sampai sore dan perubahan tahunannya dari arah Utara ke Selatan. Mengantisipasi kuatnya sinar matahari langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memperlebar teritis atap, menggunakan secondary wall, menggunakan sun screen, dengan gordyn, louvre dan lain-lain. Semua cara ini perlu dipertimbangkan ketepatan penggunaanya serta perpaduan dengan bentuk dan nuansa arsitektur yang dirancang. Rancangan bagunan dengan tema tropis tentu akan lebih baik jika menggunakan perpanjangan teritis atap atau teritis konsol. Sedangkan yang bertema modern dapat menggunakan sunscreen, louvre dan lain-lain.